STATUS KLINIS PASIEN Musculo-1 - 1
STATUS KLINIS PASIEN Musculo-1 - 1
2. Inspeksi
a. Inspeksi Statis :
- Pergelangan kaki pasien tampak terbalut perban
- Adanya 2 area luka pada punggung kaki pasien. Area 1 dekat dengan
pergelangan kaki dengan ukuran ± 4x5 cm dengan kedalaman ± 1 mm,
sedangkan pada area 2 dengan ukuran ± 3x3 cm dengan kedalaman ± 3 mm.
- Luka berwarna merah dan pada satu area tampak adanya warna putih.
- Punggung kaki pasien tampak adanya warna coklat kehitaman.
b. Inspeksi Dinamis :
- Pasien mampu melakukan gerakan aktif pada AGB, hanya saja beberapa
gerakan pada ankle mengalami keterbatasan.
- Ekspresi wajah pasien tidak terlihat kesakitan saat luka dibersihkan, yang
menandakan adanya gangguan pada fungsi sensoris
- Hilangnya fase toe off dan hill strike saat berjalan.
3. Palpasi
- Spasme pada otot gascrocnemius sisi kiri
- Tidak ada nyeri tekan pada area ulkus.
4. Auskultasi
Tidak dilakukan
5. Perkusi
Tidak dilakukan.
6. Pemeriksaan Gerak Dasar :
a. Gerak Aktif
b. Gerak Pasif
Bidang ROM Nyeri End Bidang ROM Nyeri End
Gerak Feel Gerak Feel
Shoulder Hip
Fleksi Fleksi
Ektensi Ekstensi
Abduksi Abduksi
Adduksi Adduksi
Horzl Abd Ekster Rotasi
Horzl Add Inter Rotasi
Ekstrl Knee
Rotasi
Intrl Fleksi Full - Soft
Rotasi
Elbow Ekstensi Full - Hard
Fleksi Ankle
Ekstensi Dorsi Fleksi Tidak - -
Full
Wrist Plantar Fleksi Tidk - -
Full
Fleksi Inversi Tidak - -
Full
Ekstensi Eversi Tidak - -
Full
b. Gerak Isometrik Melawan Tahanan
Bidang Gerak Kontraksi Nyeri Bidang Gerak Kontraksi Nyeri
Shoulder Hip
Fleksi Fleksi
Ektensi Ekstensi
Abduksi Abduksi
Adduksi Adduksi
Horzl Abd Eksternal
Rotasi
Horzl Add Internal Rotasi
Ekstrl Rotasi Knee
Intrl Rotasi Fleksi Maksimal -
Elbow Ekstensi Maksimal -
Fleksi Ankle
Ekstensi Dorsi Fleksi Minimal -
Wrist Plantar Fleksi Minimal -
Fleksi Inversi Minimal -
Ekstensi Eversi Minimal -
Radial deviasi
Ulna deviasi
7. Pemeriksaan Nyeri :
Tidak dilakukan
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. LGS
Elbow Knee
S 00 – 0 – 1350
Wrist Ankle
S 430 – 00-80
F 100-00-150
2. MMT
D. PEMERIKSAAN KHUSUS
Sensibilitas
Tajam-tumpul = 2/5
E. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
a. Impairment
- Terdapat ulkus diabetik pada dorsal ankle sinistra dengan grade 2
- Gangguan fungsi sensoris pada area sekitar ulkus.
- Penurunan ROM pada ankle joint sinistra.
- Penurunan kekuatan otot ada ankle joint.
- Adanya spasme pada gastrocnemius
- Penurunan ADL.
- Berkurangnya fase toe off dan hill strike saat berjalan.
b. Functional Limitation
- pasien belum mampu berjalan jauh dan berdiri lama.
- Pasien kesulitan saat mengenakan alas kaki dan mengenakan celana.
c. Participation Restriction
- Pasien kesulitan untuk bersosialisasi dan sedikit menutup diri dengan lingkungan
sekitar karena kondisinya sekarang.
F. PROGRAM FISIOTERAPI
1. Jangka Pendek .
- Meningkatkan kekuatan otot pada ankle sinistra
- Meningkatkan ROM ankle joint
- Mengurangi spasme pada otot gastrocnemius.
- Mengajarkan pola jalan yang benar.
2. Jangka Panjang
Meningkatkan kemampuan aktivitas fungsional pada ankle sinistra
G. INTERVENSI FISIOTERAPI
1. Stretching
Tujuan : penguluran otot yang mengalami spasme/mengurangi spasme otot.
Posisi pasien : supine lying dibed
Posisi terapis : berada pada area yang akan diterapi
Action : pasien pada posisi rileks, kemudian terapis melakukan penguluran
ke arah dorsi fleksi ankle. Gerakan dilakukan sebanyak 8 kali repetisi,
diulang sebanyak 2 set.
2. Free Active Exercise
Tujuan : untuk memelihara ROM yang tersisa.
Posisi pasien: supine lying.
Posisi terapis: berada disamping pasien dan memberikan instruksi.
Pelaksanaan:
Active exercise pada ankle:
- Pasien diminta untuk melakukan gerakan dorsal flexi – plantar flexi ankle dan
inversi – eversi.
- Gerakan dilakukan sebanyak 10 kali repetisi dan dilakukan 3 kali sehari (pagi,
siang, malam).
3. Resisted exercise
Tujuan : untuk meningkatkan kekuatan otot ankle
Posisi pasien : supine lying.
Posisi terapis: berada disamping pasien dan memberikan instruksi.
Pelaksanaan : pasien melakukan gerakan dorsi-plantar-eversi-inversi ankle dan
terapis memberikan tahanan. Lakukan sebanyak 8 pengulangan, rest 5 detik.
4. Rangsangan
Tujuan : untuk melatih atau meningkatkan ransangan senso-motorik pada ankle
posisi pasien :berdiri
posisi terapis : didepan pasien
pelaksanaan : terapis menyiapkan tissue, letakkan dilantai kemudian minta pasien
untuk mengambil tissue tersebut dengan menggunakan jari kaki.
Setelah itu kedua kaki pasien berada di atas tissue tersebut dan minta
pasien untuk merobek tissue tersebut menjadi kecil-kecil dengan
kedua kaki. Lakukan sebanyak 8 kali pengulangan.
5. Latihan berjalan
Tujuan : melatih dan memperbaiki pola jalan pasien
Pelaksanaan paien : berdiri
Pelaksanaan terapis : berada pada sisi tubuh pasien yang sakit.
Pelaksanaa : pasien berjalan dengan didampingi oleh terapis,terapis
mengajarkan pola jalan yang benar pada pasien.
6. edukasi
- lakukan stretching secara aktif dengan menggunakan kain atau handuk.
- pasien diminta untuk melakukan aktif exc pada ankle.
- berjalan dengan memperhatikan pola jalan yang telah diajarkan terapis.
H. RENCANA EVALUASI
Evaluasi kekuatan otot menggunakan MMT.
Evaluasi LGS menggunakan goneometer.
Evaluasi kemampuan fungsional menggunakan The Foot & Ankle Disability Index
(FADI)
J. PROGNOSIS
Surabaya, 2018
CE/Preceptor