Blanko Studi Kasus Sci
Blanko Studi Kasus Sci
A. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn. D
Umur : 27 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Polisi
Alamat : Pandau
No. CM : 00545433
I. SEGI FISIOTERAPI
A. Deskripsi Pasien Dan Keluhan Umum
Keluhan Utama:
Lemah pada tangan dan kaki terutama sebelah kanan
Deskripsi Pasien :
Os mengeluhkan lemah pada tangan dan kaki terutama kanan sejak 1 tahun
yang lalu, os mengalami kecelakaan mobil yang menyebabkan patah pada
tulang belakang nya kemudian os dilariakan ke RS. Os mengeluhkan
tangan dan kaki kanannya susah untuk di gerakkan, kemudian os
konsultasi ke dokter syaraf kemudian disaran kan ke fisioterapi.
B. Data Medis Pasien :
1. Diagnosa Medis : Spinal Cord Injury
2. Riwayat Penyakit Terdahulu : Tidak ada Riwayat penyakit
terdahulu
3. Riwayat Penyakit Penyerta :Pasien tidak mempunyai riwayat
penyakit penyerta DM (-), Hipertensi (-), Riwayat jantung (-).
4. Riwayat Pengobatan: Pasien penah menjalani terapi refleksi
II. PEMERIKSAAN FISIOTERAPI
A. PEMERIKSAAN OBYEKTIF
- PEMERIKSAAN TANDA VITAL (UMUM)
(Tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, temperatur, tinggi badan, berat
badan)
Vital sign:
- INSPEKSI/OBSERVASI :
INSPEKSI
STATIS :
DINAMIS:
- Saat berjalan kaki kiri tampak menyeret
- Semiflesi pada elbow dextra
- PALPASI :
- Otot kaki dan tangan kanan spastik
- KOGINITIF : Normal
Gerak Pasif
Gerak Isometrik
Bisa
Penurunan Bisa Penurunan
Gerakan
MMT
Nyeri Dilakukanan
Gerakan
MMT
Nyeri Dilakukana
n
- KEMAMPUAN FUNGSIONAL
- Pasien kesulitan saat mengangkat gayung mandi
- Kesulitan saat menyendok makanan
- Pasien kesulitan membuka dan memasang pakian
B. ALGORITMA (CLINICAL REASONING)
Gangguan Gerak
Neuroplastisitas
4. Environtmental Factors
- e110 Products or substances for personal consumption
- e120 Products and technology for personal indoor and
- outdoor mobility and transportation
- e135 Products and technology for employment
- e150 Design, construction and building products and
technology of buildings for public use
D. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
1. Impairment
- Nyeri gerak pada extremitas dextra
- Penurunan Kekuatan Otot
2. Funtional Limitations
- Kesulitan membuka dan memasang kancing baju
- Pasien kesulitan saat mengangkat gayung mandi
- - Kesulitan untuk aktifitas toileting
- - Sulit untuk makan dan minum dengan tangan kanan
E. PROGRAM FISIOTERAPI
1. Tujuan jangka Pendek
- Meningkatkan kekuatan Otot
- Mengurangi nyeri gerak
2. Tujuan Jangka Panjang
- Meningkatkan aktifitas fungsional pasien
- Dapat melakukan aktifitas beribadah dan bertugas sebagai polisi
3. Teknologi Intervensi Fisioterapi
- Infrared
- TENS
- Exercise Therapy
F. RENCANA EVALUASI
- Pemeriksaan nyeri menggunakan VAS
- Pemeriksaan MMT
G. PROGNOSIS
- Quo ad Vitam : Baik
- Quo ad Sanam : Baik
- Quo ad Fungsionam : Baik
- Quo ad Cosmeticam : Baik
H. PELAKSANAAN FISIOTERAPI
1. Infra Red (IR)
a. Persiapan alat: Pengecekan kabel dan pengecekan lampu
b. Persiapan pasien: Menjelaskan kepada pasien tujuan terapi serta rasa yang akan di
rasakan hanya hangat saja. Pasien di posisikan senyaman mungkin pada kasus ini
posisi pasien tidur terlentang, tangan pasien supinasi.
c. Pelaksanaan: Atur jarak antara media dengan alat tegak lurus dengan jarak kurang
lebih 35-45cm. Hidupkan alat, Waktu yang di berikan kurang lebih 15 menit.
Setiap lima menit pasien di cek, apa bila pasien merasakan kepanasan jarak anta
media dengan sinar sedikit dijauhkan sampai pasien hanya merasakan hangat saja.
Setelah selesai terapi alat di matikan dan di kembalikan seperti semula.
2. Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS).
a. Persiapan alat : Cek alat,kabel dan pastikan alat dalam keadaan baik. Pastikan alat
tersambung dengan arus listrik.
b. Posisi Pasien : berbaring diatas bed dengan meluruskan tangan dan daerah yang
akan diterapi bebas dari pakaian.
c. Posisi Terapis : disamping pasien
a. Teknik pelaksanaan :
1) Tekan tombol ON pada alat
2) Tempel kan pet pada area yang akan di terapi.
3) Atur waktu terapi selama 15 menit.
4) Atur intensitas sebatas toleransi pasien
5) Setelah waktu habis lepaskan pet dari area yang telah diterapi
6) Off kan alat.
3. Terapi Latihan
a. Active exercise
Posisi Pasien: tidur telentang, dengan tangan dan kaki lurus
Posisi terapis: duduk di samping pasien
Pelaksanaan: pasien menggerakan tangan dan kaki secara aktif dari pasien. Masing-
masing gerakan 2x8.
b. Force passive movement
Persiapan terapis: terapis berada di samping pasien
Pelaksanaan: pasien menggerakan tangan dan kakidengan bantuan dari terapis untuk
menggerakkan itungan gerakan 8 kali gerakan diulang 2 kali.
c. Resisted active movement
Persiapan pasien: pasien tidur terlentang
Persiapan terapis: duduk di samping pasien
Pelaksanaan: terapis memberikan aba -aba kepada pasien untuk menggerakan
tangan dan kaki 8 kali gerakan diulang 2 kali di akhir gerakan terapis memberikan
tahanan kepada pasien.
Nyeri T1 T2 T3 T4 T T6
5
Diam 1 0 0 0 0 0
Tekan 1 1 1 1 0 0
Gerak 2 2 2 1 1 1
Flexi Wrist 3 3 3 3 4 4 4
Extensi Wrist 3 3 3 4 4 4 4
Ulna Deviasi 3 3 3 4 4 4 4
Radial Deviasi 3 3 3 4 4 4 4
Flexi Elbow 3 3 3 4 4 4 4
Ekstensi Elbow 3 3 3 3 4 4 4
Flexi Shoulder 3 3 3 3 4- 4- 4-
Extensi Shoulder 3 3 4 4 4 4 4
Abd Shoulder 3 3 3 4 4 4 4
Add Shoulder 3 3 3 3 4 4 4
Flexi Hip 3 3 3 3 3 4- 4-
Ekstensi Hip 4 4 4 4 4 4 4
Abd Hip 4 4 4 4 4 4 4
Add Hip 4 4 4 4 4 4 4
Rotasi Hip 4 4 4 4 4 4 4
Endorotasi Hip 4 4 4 4 4 4 4
Eksorotasi Hip 4 4 4 4 4 4 4
Flexsi Knee 3 3 3 3 4 4 4
Extensi Knee 4 4 4 4 4 4 4
Plantar Flexi 3 3 3 3 4 4 4
Dorsal Flexi 3 3 3 3 3 3 3
Inversi Ankle 4 4 4 4 4 4 4
Eversi Ankle 4 4 4 4 4 4 4
Setelah dilakukan tindakan fisioterapi dan untuk lingkup gerak sendi dalam batas normal