Anda di halaman 1dari 21

MODUL MEDIA DAN SUMBER BELAJAR TK

POSTED BY JANGKUNG PRASETYO ON 11:54 AM WITH 2 COMMENTS SO FAR

ESENSI SUMBER BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN


DI TAMAN KANAK-KANAK

A. Hakikat dan Cara Belajar Anak


a. Hakikat Anak
Anak-anak merupakan bagian dalam kehidupan kita. Anak adalah subjek didik dalam
pendidikan taman kanak-kanak artinya sebagai pelaku utama dalam pendidikan itu.
Mengenali anak dan dunianya secara mendalam selalu
Pestalozzi seorang ahli pendidikan dari Swiss mengemukakan bahwa anak pada
dasarnya memiliki pembawaan yang baik. Pertumbuhan perkembangan yang terjadi
pada anak berlangsung secara bertahap dan berkesinambungan.
Adapun Maria Montessori, pandangannya tentang anak masih terpengaruh oleh
aliran dari Pestalozzi yaitu perkembangan anak usia dini sebagai suatu proses yang
berkesinambungan, selain itu menekankan pentingnya kondisi lingkungan yang bebas
dan penuh kasih agar potensi yang dimiliki anak dapat berkembang secara optimal.
Frobel seorang Dokter dari Jerman, tidak jauh berbeda pandangannya terhadap anak,
menurut Frobel anak adalah individu yang pada kodratnya bersifat baik. Sifat buruk
timbul karena kurangnya pendidikan atau pengertian yang dimiliki oleh anak itu sendiri.
Ki Hadjar Dewantara mempunyai pandangan yang lain tentang anak, menurut beliau
anak sebagi kodrat alam yang memiliki pembawaan masing-masing serta kemerdekaan
untuk berbuat serta mengatur dirinya sendiri.

b. Cara Belajar Anak


Belajar untuk anak usia dini berbeda dengan cara belajar orang dewasa. Seorang
pendidik anak usia dini harus paham betul dengan karakteristik belajar anak. Beberapa
karakteristik anak usia dini diantaranya adalah:
1. Anak berbeda satu sama lain. Anak memiliki bawaan, minat, kapabilitas/kemampuan
dan latar belakang kehidupan masing-masing. Hal tersebut yang menunjukkan bahwa
anak bersifat unik.
2. Anak lebih cenderung melihat dan memahami sesuatu dari sudut pandang dan
kepentingannya sendiri. Dalam hal ini anak bersifat egosentris.
3. Anak lazimnya senang melakukan berbagai aktivitas. Anak menunjukkan sifat aktif
dan energik.
4. Anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, eksploratif dan berjiwa petualang.
5. Anak lebih cenderung mengekspresikan perilaku secara relatif spontan, kaya dengan
fantasi.
6. Anak masih mudah frustasi
7. Anak masih kurang pertimbangan dalam melakukan sesuatu
8. Anak memiliki daya perhatian yang masih pendek
9. Anak bergairah untuk belajar dan banyak belajar dari pengalaman
10. Anak sudah menunjukkan minat terhadap teman

B. Pentingnya Sumber Belajar bagi Perkembangan dan Kegiatan Belajar Anak


Taman Kanak-Kanak (TK)
Sistem adalah sekumpulan komponen di mana antara satu komponen dengan
komponen yang lain saling berhubungan, saling ketergantungan dalam rangka mencapai
tujuan. Contoh sederhana sistem ialah tubuh kita. Tubuh kita adalah suatu sistem yang
terdiri dari komponen kepala, mata, hidung, kaki, tangan dan anggota tubuh yang
lainnya. Tiap komponen mempuanyai memiliki fungsinya sendiri-sendiri.
Demikian pula halnya dalam konsep pembelajaran di TK sebagai suatu sistem yang
di dalamnya terdiri dari beberapa komponen atau unsur. Keseluruhan aspek atau unsur
pada hakikatnya saling berkaitan, saling ketergantungan dan saling membutuhkan.
Komponen yang terdapat dalam sistem pembelajaran anak tersebut terdiri dari
komponen anak sebagai masukan atau input, proses kegiatan dan hasil kegiatan anak
sebagai keluaran atau output. Coba perhatikan bagan sederhana berikut ini
Gambar 1 Pembelajaran di TK sebagai suatu sistem

Dari bagan tersebut, kegiatan pembelajaran di TK ditunjang oleh beberapa komponen.


Komponen pertama adalah anak yaitu sebagai bahan masukan maksudnya bahan yang
akan diberikan perlakukan atau diolah.selanjutnya, masukan dalam hal ini anak, masuk
dalam kegiatan pembelajaran atau proses pembelajaran. Nah, dalam proses
pembelajaran ini banyak komponen atau unsur pendukung yang terlibat, misalnya guru
sebagai fasilitator, fasilitas belajar yang digunakan seperti ruang kelas, kursi, meja dan
lain-lain. Komponen atau unsur lain yang juga terlibat dalam proses ini adalah sumber
belajar, metode, dan komponen penilaian. Komponen yang lain juga tidak kalah
pentingnya adalah komponen lingkungan. Kelengkapan dan berfungsinya berbagai unsur
tersebut akan sangat menentukan kualitas hasil belajar anak yang diperoleh sebagai
keluaran.
Beberapa pertimbangan mengenai pentingnya sumber belahjar dalam
pembelajaran anak TK adalah:
1. Sumber belajar memberi kesempatan untuk mendapat pengetahuan dan
memperkaya anak dengan menggunakan berbagai pilihan sumber belajar seperti
buku, alat, nara sumber, metode, lingkungan, dan semua hal yang menambah
pengetahuan anak.
2. Sumber belajar dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berbahasa.
3. Sumber belajar dapat membantu mengenalkan anak pada lingkungan, dan mengajar
anak untuk dapat mengenal kekuatan maupun kelemahan dirinya.
4. Sumber belajar dapat menumbuhkan motivasi belajar anak sehingga perhatian anak
menjadi meningkat.
5. Sumber belajar memungkinkan anak untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan
lebih baik.
6. Sumber belajar memungkinkan anak untuk lebih banyak melakukan kegiatan belajar,
mendengarkan uraian dari guru, tetapi juga mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan, dan lain-lain.

HAKIKAT SUMBER BELAJAR DI TAMAN KANAK-KANAK

A. Pengertian Sumber Belajar


Kegiatan pembelajaran anak TK berlangsung dalam situasi yang menyeluruh dan
terkait dengan kehidupan mereka sehari-hari. Oleh sebab itu, guru perlu menggunakan
bahan-bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan tersebut.
Pada prinsipnya bahan-bahan ajar yang dipandang cocok bagi anak TK adalah yang
sedrhana, konkret, sesuai dengan dunia kehidupan anak, terkait dengan situasi
pengalaman langsung, atraktif dan berwarna, mengundang rasa ingin tahu anak,
bermanfaat, dan terkait dengan kegiatan-kegiatan bermain anak.
Sumber belajar dalam pengertian yang sempit sering dipahami sebagai buku-buku
atau bahan-bahan tercetak lainnya, seprti majalah, buletin, dan lainlain.
Belajar yang paling efektif untuk pendidikan anak usia dini adalah melalui suatu
kegiatan yang konkret dan pendekatan yang berorientasi bermain. Bermain sebagai
bentuk kegiatan belajar dalam pendidikan anak usia dini adalah bermain kreatif dan
menyenangkan. Melalui bermain kreatif anak dapat mengembangkan serta
mengintegrasikan semua kemampuannya.
Pengertian sumber belajar dalam arti yang luas telah banyak dikemukakan oleh para
ahli, antara lain sebagai berikut:
1. Torkleson (1965) mengatakan bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu yang
dipergunakan untuk kepentingan pelajaran, yaitu segala apa yang ada di sekolah pada
masa lalu, sekarang, dan pada masa yang akan datang.
2. Nana Sudjana (1997) mendefinisikan sumber belajar sebagai segala daya yang dapat
dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada seseorang dalam belajarnya.
3. AECT (1977) memberikan batasan sumber belajar sebagai segala sesuatu yang berupa
pesan, manusia, material (media-software), peralatan (hardware), teknik (metode), dan
lingkungan yang digunakan secara sendiri-sendiri maupun dikumbinasikan untuk
memfasilitasi terjadinya kegiatan belajar.
4. Anggani Sudono (1995) mengartikan sumber belajar adalah segala macam bahan yang
dapat digunakan untuk memberikan informasi maupun berbagai keterampilan kepada
murid dan guru.
5. Anna Suhaenah S. (1998) melengkapi berbagai pendapat di atas. Menurutnya sumber
belajar adalah manusia, bahan, kejadian, peristiwa, setting, teknik yang membangun
kondisi yang membrikan kemudahan bagi anak didik untuk belajar memperoleh
pengetahuan, keteramplan dan sikap.

B. Manfaat Sumber Belajar


Pemanfaatan sumber belajar dalam pembelajaran anak usia dini tentunya didasari
atas kemanfaatan sumber-sumber belajar tersebut bagi terselenggaranya kegiatan belajar
anak secara efektif.
Nilai-nilai atau manfaat sumber-sumber belajar adalah:
1. Dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret dan langsung.
2. Pemanfaatan sumber belajar dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya
indra.
3. Menambah wawasan dan pengalaman anak.
4. Memberikan informasi yang akurat dan terbaru.
5. Meningkatkan motivasi belajar anak
6. Mengembangkan kemampuan berpikir anak secara lebih kritis dan poritif.

C. Jenis-Jenis Sumber Belajar


PENGELOLAAN SUMBER BELAJAR DI TAMAN KANAK-
KANAK

A. Perencanaan Sumber Belajar


Perencanaan merupakan hal yang sangat penting dilakukan dalam setiap kegiatan.
Apapun jenis kegiatannya faktor perencanaan ini sangat penting untuk diperhatikan
mengingat banyak kegiatan yang akhirnya kurang berhasil atau bahkan mengalami
kegagalan dan tidak mencapai hasil maksimal akibat tidak direncanakan dengan baik.
Guru TK sebagai pihak yang sangat berkepentingan dalam memberikan pelayanan
kepada anak harus memiliki pengetahuan dan wawasan mengenai bagaimana membuat
perencanaan sumber belajar sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam menciptakan
iklim dan kegiatan belajar yang bermakna bagi anak.
Manfaat-manfaat yang diperoleh oleh guru tersebut, antara lain sebagai berikut:
1. Guru akan menyiapkan dan memilih sumber belajar yang sesuai dengan karakteristik,
minat, dan tujuan pembelajaran anak yang hendak dicapai.
2. Guru akan dapat menciptakan lingkungan belajar yang menarik, serta memberikan
rasa aman dan menyenangkan bagi anak.
3. Guru akan terbantu dalam membentuk dan mengembangkan kemampuan dasar anak
secara optimal.
Perencanaan sumber belajar di TK dapat kita lakukan dengan melalui proses
identifikasi kebutuhan sumber belajar dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Menentukan tema yang akan dikembangkan. Tema merupakan pokok bahasan yang
perlu diperlukan dikembangkan lebih lanjut oleh guru menjadi rumusan-rumusan
kemampuan.
2. Mengidentifikasi/mengenal kemampuan/kompetensi atau aspek perkembangan apa
yang harus dimiliki oleh anak secara rinci dan jelas.
3. Mengidentifikasi/mengenal berbagai karakteristik/ciri sumber belajar yang akan
digunakan.

B. Pengadaan Sumber Belajar


Pengadaan sumber belajar dapat ditempuh dengan melalui beberapa cara, antara lain
melalui kegiatan
 Pembelian
 Hadiah atau sumbangan
 Bekerja sama
 Membuat

Calon guru atau guru harus mampu mengeluarkan seluruh daya cipta mereka, sesuai
dengan proses kreativitas, calon guru membutuhkan pelatihan untuk menerima dan
mengolah berbagai masukan tentang kreativitas. Kalau guru telah mempunyai berbagai
masukan, barulah guru akan mampu menciptakan hasil karya yang orisinal, baik berupa
alat permainan maupun sumber belajar sendiri. Di sini juga diperlukan pengetahuan dan
kekuatan daya tangkap guru tentang lingkungannya yang dapat digunakan sebagai
sumber pembuatan sumber belajar bagi kebutuhan proses belajar mengajarnya. Ia
memiliki kemampuan untuk menunjukkan ketidaktergantungannya dan tidak menunggu
saja sampai alat itu datang sendiri, melainkan membuat alat dari bahan yang dapat ia
temukan di lingkungan anak. Setiap pembuatan aalat permainan maupun sumber belajar
mengikuti kriteria yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
Dalam pembuatan sumber belajar ini ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan
seperti:
1. Sumber belajar yang dibuat hendaknya multi guna.
2. Bahan mudah didapat di lingkungan sekitar TK dan murah atau bisa dibuat dari
bahan bekas/sisa.
3. Tidak menggunakan bahan yang berbahaya bagi anak.
4. Dapat menimbulkan kreativitas, dapat dimainakan sehingga menambah kesenangan
bagi anak, menimbulkan daya khayal dan daya imajinasi, serta dapat digunakan
untuk bereksperimen dan bereksplorasi.
5. Sesuai dengan tujuan dan fungsi sarana.
6. Dapat digunakan secara individual, kelompok, dan klasikal.
7. Dibuat sesuai dengan tingkat perkembangan anak.

Selain itu harus diperhatikan prinsip-prinsip pembuatannya, guru harus


memperhatikan juga syarat-syarat dalam pembuatan sumber belajar, yaitu :
@syarat edukatif
a. Kesesuaian dengan program kegiatan belajar anak TK
b. Kesesuaian dengan didaktik/metodik (kaidah mengajar).
@ syarat teknik
a. Kebenaran
b. Ketelitian (tidak menimbulkan salah konsep)
c. Keawetan (kuat dan tahan lama)
d. Ketahanan (efektivitas tetap walaupun cuaca berubah)
e. Keamanan
f. Ketepatan ukuran
g. Kompatibilitas (keluasan) dari bagian-bagian suatu alat sehingga dapat digunakan
dengan alat lain.
@ syarat estetik
a. Bentuk yang elastis
b. Kesesuaian ukuran
c. Warna / kombinasi warna yang serasi

C. Penyimpanan dan Pemeliharaan


Dalam pelaksanaan penyimpanan/pemeliharaan sumber belajar yang menunjang
proses pembelajaran di TK hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Untuk alat yg terdapat di ruang kelas, guru dapat melakukan bentuk-bentuk perawatan
dan penyimpanan sebagai berikut:
a. Alat disimpan di tempat yang memenuhi syarat, tidak lembab, cukup ventilasi, dan
diatur rapi dalam lemari atau rak.
b. Penyimpanan juga harus memperhatikan jenis-jenis alat yang disimpan.
c. Pemeliharaan dari kayu dan bahan dari plastik tentunya harus dibedakan.
2. Untuk alat di luar ruangan kelas dapat dilakukan dengan cara:
a. Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bebas banjir.
b. Bak pasir hendaknya harus selalu bersih dari kotoran-kotoran dan ditutup.
c. Bak air hendaknya diperhatikan kebersihannya.

D. Penggunaan dan Evaluasi Sumber Belajar


Beberapa contoh penggunaan sumber belajar adalah:
a. Pemanfaatan nara sumber
b. Lingkungan
c. Media cetak
d. Benda sebenarnya
e. Barang bekas
f. Model
Contoh evaluasi terhadap rancangan sumber belajar untuk kepentingan pembelajaran
anak, sebaiknya anda perhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:

MEDIA PEMBELAJARAN

Penggunaan media dalam pembelajaran dapat mempermudah siswa dalam


memahami sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkrit. Hal ini sesuai dengan pendapat
Jerome S Bruner bahwa siswa belajar melalui tiga tahapan yaitu enaktif, ikonik, dan
simbolik. Tahap enaktif yaitu tahap dimana siswa belajar dengan memanipulasi benda-
benda konkrit. Tahap ikonik yaitu suatu tahap dimana siswa belajar dengan
menggunakan gambar atau videotapes. Sementara tahap simbolik yaitu tahap dimana
siswa belajar dengan menggunakan simbol-simbol.
Gambar1: Kerucut Pengalaman (Cone of Experience)
Berdasarkan fungsinya, media dapat berbentuk alat peraga dan sarana.
1. Alat Peraga
Menurut Estiningsih (1994), alat peraga merupakan media pembelajaran yang
mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari. Fungsi utama alat
peraga adalah untuk menurunkan keabstrakan dari konsep, agar siswa dapat menangkap
arti sebenarnya dari konsep tersebut.
2. Sarana
Sarana juga merupakan media pembelajaran yang fungsi utamanya sebagai alat bantu
untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Dengan menggunakan sarana tersebut
diharapkan dapat memperlancar kegiatan belajar mengajar.

a. Posisi Media Pembelajaran


Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung
dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting
sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan
terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa
berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem
pembelajaran. Posisi media pembelajaran sebagai komponen komunikasi ditunjukkan
pada Gambar 1:

Gambar 2: Posisi Media dalam Sistem Pembelajaran

b. Fungsi Media Pembelajaran


Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi
dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk
membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan
pembelajaran.
Dalam kegiatan interaksi antara siswa dengan lingkungan, fungsi media dapat
diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul
dalam proses pembelajaran. Tiga kelebihan kemampuan media (Gerlach & Ely dalam
Ibrahim, et.al., 2001) adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan


kembali suatu obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau kejadian
dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada
saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamatikembali seperti kejadian aslinya.
2. Kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali obyek atau
kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan, misalnya
diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat pula diulang-ulang
penyajiannya.
3. Kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audien yang besar
jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran TV atau
Radio.
Hambatan-hambatan komunikasi dalam proses pembelajaran adalah sebagai
berikut:
1. Verbalisme, artrinya siswa dapat menyebutkan kata tetapi tidak mengetahui artinya.
Hal ini terjadi karena biasanya guru mengajar hanya dengan penjelasan lisan
(ceramah), siswa cenderung hanya menirukan apa yang dikatakan guru.
2. Salah tafsir, artinya dengan istilah atau kata yang sama diartikan berbeda oleh siswa.
Hal ini terjadi karena biasanya guru hanya menjelaskan secara lisan dengan tanpa
menggunakan media pembelajaran yang lain, misalnya gambar, bagan, model, dan
sebagainya.
3. Perhatian tidak berpusat, hal ini dapat terjadi karena beberapa hal antara lain,
gangguan fisik, ada hal lain yang lebih menarik mempengaruhi perhatian siswa, siswa
melamun, cara mengajar guru membosankan, cara menyajikan bahan pelajaran
tanpa variasi, kurang adanya pengawasan dan bimbingan guru.
4. Tidak terjadinya pemahaman, artinya kurang memiliki kebermaknaan logis dan
psikologis. Apa yang diamati atau dilihat, dialami secara terpisah. Tidak terjadi proses
berpikir yang logis mulai dari kesadaran hingga timbulnya konsep.
Secara rinci, fungsi media dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
2. Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh,
berbahaya, atau terlarang.
3. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati secara
langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlalu besar atau
terlalu kecil.
4. Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung. Misalnya,
rekaman suara denyut jantung dan sebagainya.
5. Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung
karena sukar ditangkap.
6. Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati.
7. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak/sukar diawetkan.
8. Dengan mudah membandingkan sesuatu.
9. Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat.
10. Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat.
11. Mengamati gerakan-gerakan mesin/alat yang sukar diamati secara langsung.
12. Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat
13. Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/lama.
14. Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu obyek secara
serempak.
15. Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing.

JENIS DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN

A. Media Pembelajaran Dua Dimensi


Media dua dimensi adalah sebutan umum untuk alat peraga yang hanya memiliki
ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media pembelajaran dua
dimensi meliputi grafis, media bentuk papan, dan media cetak yang penampilan isinya
tergolong dua dimensi.
1. Media Grafis
Media grafis adalah suatu penyajian secara visual yang menggunakan titik-titik, garis-
garis, gambar-gambar, tulisan-tulisan, atau simbul visual yang lain dengan maksud untuk
mengihtisarkan, menggambarkan, dan merangkum suatu ide, data atau kejadian.
Ciri-ciri:
- Media dua dimensi (hanya dapat dilihat dari bagian depan saja)
- Media visual diam (hanya dapat diterima melalui indra mata)
Kelebihan:
- Bentuknya sederhana
- Ekonomis
- Bahan mudah diperoleh
- Dapat menyampaikan rangkuman
- Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
- Tidak memerlukan peralatan khusus dan mudah penempatannya
- Dapat membandingkan suatu perubahan
Kelemahan:
- Tidak dapat menjangkau kelompok besar
- Hanya menekankan persepsi indra penglihatan saja
- Tidak menampilkan unsur audio dan motion
Jenis-jenis media grafis:
- Sketsa adalah gambar sederhana
- Gambar adalah bahasa bentuk/rupa yang umum
- Grafik adalah pemakaian lambang visual untuk menjelaskan suatu perkembangan
suatu keadaan
- Bagan merupakan penyajian ide-ide atau konsep-konsep secara visual yang sulit bila
hanya disampaikan secara tertulis atau lisan
- Poster merupakan perpaduan antara gambar dan tulisan untuk menyampaikan
informasi, saran, seruan, peringatan, atau ide-ide lain
- Kartoon dan karikatur adalah gambaran tentang seseorang, suatu buah pikiran atau
keadaan dapat dituangkan dalam bentuk lukisan yang lucu
- Peta datar adalah penyajian visual yang merupakan gambaran datar dari permukaan
bumi
- Transparasi OHP adalah suatu karya grafis yang dibuat di atas sehelai plastik yang
tembus pandang kemudian diproyeksikan ke sehelai layar dengan proyektor OHP
2. Media bentuk papan
Media bentuk papan yang diringkas di sini terdiri dari papan tulis, papan tempel, papan
flanel, dan papan magnet.
a. Papan tulis
Fungsi papan tulis adalah untuk menuliskan pokok-pokok keterangan guru dan
menuliskan rangkuman pelajaran dalam bentuk ilustrasi, bagan, atau gambar.
Kelebihan:
- Dapat digunakan di segala jenis tingkatan lembaga
- Mudah mengawasi keaktifan kelas
- Ekonomis
Kekurangan:
- Memungkinkan sukarnya mengawasi aktivitas murid
- Berdebu
- Kurang menguntungkan bagi guru yang tulisannya jelek
b. Papan tempel
Papan tempel adalah sebilah papan yang fungsinya sebagai tempat untuk menempelkan
pesan dan suatu tempat untuk menyelenggarakan suatu display yang merupakan bagian
aktivitas penting suatu sekolah.
Kelebihan:
- Dapat menarik perhatian
- Memperluas pengertian anak
- Mendorong kreativitas
- Membangkitkan rasa keindahan
Kekurangan:
- Sulit memantau apakah semua murid dapat memperhatikan
- Kemungkinan terjadi gangguan kenakalan
- Membosankan jika terlalu lama dipasang
c. Papan flanel
Papan flanel sering juga disebut sebagai visual board, adalah suatu papan yang dilapisi
kain flanel atau kain yang berbulu di mana padanya diletakan potongan gambar-gambar
atau simbul-simbul lain. Gambar-gambar atau simbul-simbul tersebut biasanya disebut
item papan flanel.
Kelebihan:
- Dapat dibuat sendiri
- Item-item dapat diatur sendiri
- Item-item dapat digunakan berkali-kali
- Memungkinkan penyesuaian dengan kebutuhan siswa
- Menghemat waktu dan tenaga
Kekurangan:
- Pada umumnya terletak pada kurang persiapan dan kurang terampilnya para guru.
d. Papan magnet
Papan magnet lebih dikenal sebagai white board atau magnetic board adalah sebilah
papan yang dibuat dari lapisan email putih pada sebidang logam, sehingga pada
permukaannya dapat ditempelkan benda-benda yang ringan dengan interaksi magnet.
Papan magnet memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai papan tulis dan sebagai papan tempel
dan sebagai tempat memproyeksikan film atau slide.
Kelebihan:
- Daya rekat tempelan relatif lebih kuat sebagai akibat interaksi magnetik
- simbul-simbul dapat dipindah-pindahkan tanpa mengangkat
- Lebih bergengsi
3. Media cetak
Secara historis, istilah media cetak muncul setelah ditemukannya alat pencetak oleh
Johan Gutenberg pada tahun 1456. Kemudian dalam bidang percetakan berkembanglah
produk alat pencetak yang semakin modern dan efektif penggunaannya. Jenis-jenis
media cetak yang disarikan di sini adalah: buku pelajaran, surat kabar dan majalah,
ensiklopedi, buku suplemen, dan pengajaran berprogram.
a. Buku pelajaran
Buku pelajaran sering disebut buku teks adalah suatu penyajian dalam bentuk bahan
cetakan secara logis dan sistematis tentang suatu cabang ilmu pengetahuan atau bidang
studi tertentu.
Manfaat:
- Sebagai alat pelajaran individual
- Sebagai pedoman guru dalam mengajar
- Sebagai alat mendorong murid memilih teknik belajar yang sesuai
- Sebagai alat untuk meningkatkan kecakapan guru dalam mengorganisasi bahan
pelajaran
Keuntungan:
- Ekonomis
- Komprehensif dan sistematis
- Mengembangkan sikap mandiri dalam belajar
b. Surat kabar dan majalah
Surat kabar dan majalah adalah media komunikasi masa dalam bentuk cetak yang tidak
perlu diragukan lagi peranan dan pengaruhnya terhadap masyarakat pembaca pada
umumnya.
Fungsi:
- Mengandung bahan bacaan hangat dan aktual
- Memuat data terakhir tentang hal yang menarik perhatian
- Sebagai sarana belajar menulis artikel
- Memuat bahan kliping yang dapat digunakan sebagai bahan display untuk papan
tempel
- Memperkaya perbendaharaan pengetahuan
- Meningkatkan kemampuan membaca kritis dan keterampilan berdiskusi
Tugas guru:
- Membangkitkan motivasi membaca
- Memberi tugas-tugas kontekstual
- Tampilkan kliping siswa yang bagus agar menarik minat siswa lain
- Mengadakan diskusi dengan topik berkaitan dengan isi surat kabar dan majalah
- Memberikan penghargaan yang wajar atas karya para siswa
c. Ensiklopedi
Ensiklopedi atau kamus besar yang memuat berbagai peristilahan ilmu pengetahuan
terbaru akan menjadi sumber belajar yang cukup penting bagi siswa.
Tugas guru:
- Memberikan motivasi dan petunjuk yang tepat kepada siswa agar para siwa
menggunakan ensiklopedi sebagai bacaan penunjang pelajaran
d. Buku suplemen
Buku suplemen dapat berfungsi sebagai bahan pengayaan bagi anak, baik yang
berhubungan dengan pelajaran maupun yang tidak. Yang termasuk buku suplemen
adalah karya fiksi dan non fiksi. Melalui buku suplemen dalam format-farmat yang lebih
kecil dan menarik anak-anak akan menambah perbendaharaan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap-sikap baru yang cukup menunjang kemantapan kepribadiannya.

B. Media Pembelajaran Tiga Dimensi


Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya
secara visual tiga dimensional. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli
baik hidup maupun mati, dan dapat pula berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya.
Kelebihan:
- Memberikan pengalaman secara langsung
- Penyajian secara kongkrit dan menghindari verbalisme
- Dapat menunjukkan obyek secara utuh baik konstruksi maupun cara kerjanya
- Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas
- Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas
Kelemahan:
- Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar
- Perawatannya rumit
1. Widya wisata
Widya wisata adalah kegiatan belajar yang dilaksanakan melalui kunjungan ke suatu
tempat di luar kelas sebagai bagian integral dari seluruh kegiatan akademis dalam rangka
pencapaian tujuan pendidikan.
Keuntungan:
- Siswa memperoleh pengalaman langsung sehingga proses belajar menjadi lebih
bermakna
- Membangkitkan minat siswa untuk menyelidiki
- Melatih seni hidup bersama dan tanggung jawab bersama
- Menciptakan kepribadian yang komplit bagi guru dan siswa
- Mengintegrasikan pengajaran di kelas dengan kehidupan dunia nyata
Kelemahan:
- Sulit dalam pengaturan waktu
- Memerlukan biaya dan tanggung jawab ekstra
- Obyek wisata jarang memberikan peluang yang tepat dengan tujuan belajar
2. Specimen
Terminologi benda sebenarnya digolongkan atas dua, yaitu obyek dan benda contoh
(specimen). Obyek adalah semua benda yang masih dalam keadaan asli dan alami.
Sedangkan specimen adalah benda-benda asli atau sebagian benda asli yang digunakan
sebagai contoh.
3. Media tiruan
Media tiruan sering disebut sebagai model. Belajar melalui model dilakukan untuk pokok
bahasan tertentu yang tidak mungkin dapat dilakukan melalui pengalaman langsung atau
melalui benda sebenarnya.
Tujuan:
- Mengatasi kesulitan yang muncul ketika mempelajari obyek yang terlalu besar
- Untuk mempelajari obyek yang telah menyejarah di masa lampau
- Untuk mempelajari obyek-obyek yang tak terjangkau secara fisik
- Untuk mempelajari obyek yang mudak dijangkau tetapi tidak memberikan keterangan
yang memadai (mata manusia, telinga manusia)
- Untuk mempelajari konstruksi-konstruksi yang abstrak
- Untuk memperliatkan proses dari obyek yang luas (misalnya proses peredaran planet-
planet)
Keuntungan:
- Belajar dapat difokuskan pada bagian yang penting-penting saja
- Dapat mempertunjukkan struktur dalam suatu obyek
- Siswa memperoleh pengalaman yang konkrit
4. Peta timbul
Peta timbul yang secara fisik termasuk model lapangan, adalah peta yang dapat
menunjukkan tinggi rendahnya permukaan bumi. Peta timbul memiliki ukuran panjang,
lebar, dan dalam. Peta timbul dapat dibuat oleh guru bersama siswa sehingga dapat
memupuk daya kreasi, daya imajinasi, dan memupuk rasa tanggung jawab bersama
terhadap hasil karya bersama.
5. Globe
Globe (model perbandingan), adalah benda tiruan dari bentuk bumi yang diperkecil.
Globe dapat memberikan keterangan tentang permukaan bumi pada umumnya dan
khususnya tentang lingkungan bumi, aliran sungai, dan langit.
Tujuan:
- Menunjukkan bentuk bumi yang sebenarnya dalam skala kecil
- Menunjukkan jarak pada suatu titik tertentu
- Menunjukkan skala-skala tentang jarak pada lingkungan yang luas
6. Boneka
Boneka yang merupakan salah satu model perbandingan adalah benda tiruan dari bentuk
manusia dan atau binatang. Sebagai media pendidikan, dalam penggunaannya boneka
dimainkan dalam bentuk sandiwara boneka.
Macam-macam boneka:
- Boneka jari (dimainkan dengan jari tangan)
- Boneka tangan (satu tangan memainkan satu boneka)
- Boneka tongkat seperti wayang-wayangan
- Boneka tali sering disebut marionet (cara menggerakkan melalui tali yang
menghubungkan kepala, tangan, dan kaki)
- Boneka bayang-bayang (shadow puppet) dimainkan dengan cara mempertontonkan
gerak bayang-bayangnya

Anda mungkin juga menyukai