Anda di halaman 1dari 4

UNTUK YANG DI KEMASAN

Komposisi : Tiap tablet mengandung Isoniazid 300 mg

Indikasi :

- Pengobatan dan pencegahan tuberkulosis, dalam bentuk pengobatan tunggal maupun


kombinasi dengan obat tuberkulosis lainnya.
- pengobatan infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis

Kontraindikasi :

- penderita penyakit hati akut


- penderita dengan riwayat kerusakan sel hati disebabkan terapi isoniazid
- penderita yang hipersensitif atau alergi terhadap isoniazid

Dosis :

Tuberculosis aktif :

Dewasa : 5 mg/kg BB per hari (4-6 mg/kg BB per hari)

Anak : 10 mg/kg BB per hari (10-15 mg/kg BB per hari).

Untuk dewasa dengan BB 30 – 45 kg, dosis per hari 200 mg diberikan dalam dosis tunggal. Untuk pasien
dengan BB >45 kg, dosis per hari 300 mg diberikan dalam dosis tunggal. Tuberkulosis latent
(monoterapi) : diberikan sedikitnya 6 bulan.

Dewasa : 300 mg per hari

Anak : 10 mg/kg BB per hari (maks. 300 mg/ hari ). Tablet isoniazid 300 mg tidak boleh diberikan untuk
anak dengan BB

KETERANGAN LENGKAP LIHAT BROSUR

Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya pada temperatur kurang dari 40°C,
lebih baik antara 15-30°C.
UNTUK YANG BROSUR

ISOZID

ISONIAZIDUM 300 mg

KOMPOSISI

Tiap tablet mengandung isoniazidum 300 mg

FARMAKOLOGI

Farmakodinamik

 INH menghambat sintesis asam mikolik, yaitu suatu komponen esensial dinding sel
bakteri
 Efek terapi obat ini bersifat bakterisid terhadap organisme Mycobacterium tuberculosis
yang aktif bertumbuh secara intraseluler dan ekstraseluler
 Penetrasi obat kedalam kavitas lesi paru adalah sangat baik
 Kerja INH juga diasosiasikan dengan terjadinya ekskresi yang meningkat terhadap
piridoksin (vitamin B6)
 Piridoksin fosfat, yang merupakan derivat piridoksin, dibutuhkan untuk sintesis asam d-
aminolevulenat, enzim yang berfungsi untuk pembentukan heme
 Heme adalah suatu bentuk permulaan sel darah merah, dan akan memberikan pigmen
berwarna merah pada darah
 Karenanya, defisiensi piridoksin akibat kerja INH dapat menyebabkan anemia
sideroblastik

INDIKASI

- Pengobatan dan pencegahan tuberkulosis, dalam bentuk pengobatan tunggal maupun


kombinasi dengan obat tuberkulosis lainnya.
- pengobatan infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis

DOSIS DAN ATURAN PAKAI

Tuberculosis aktif : Dewasa : 5 mg/kg BB per hari (4-6 mg/kg BB per hari) Anak : 10 mg/kg BB per hari
(10-15 mg/kg BB per hari). Untuk dewasa dengan BB 30 – 45 kg, dosis per hari 200 mg diberikan dalam
dosis tunggal. Untuk pasien dengan BB >45 kg, dosis per hari 300 mg diberikan dalam dosis tunggal.
Tuberkulosis latent (monoterapi) : diberikan sedikitnya 6 bulan. Dewasa : 300 mg per hari, Anak : 10
mg/kg BB per hari (maks. 300 mg/ hari ). Tablet isoniazid 300 mg tidak boleh diberikan untuk anak
dengan BB. Isoniazide sebaiknya diminum dalam keadaan perut kosong. Waktu yang paling baik
pemberian isoniazid adalah 1 – 2 jam sebelum makan. Apabila terdapat gangguan saluran
pencernaan/lambung apabila diminum sebelum makan, makan isoniazid dapat diminum
bersamaan dengan makanan untuk mengurangi efek gangguan pencernaan.

PERINGATAN DAN PERHATIAN

 Hati-hati penggunaan Isoniazid pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal dan hati.
Pada penderita gangguan fungsi ginjal dosis isoniazid perlu diturunkan.
 Hati-hati penggunaan isoniazid pada penderita dengan riwayat psikosis, penderita dengan
risiko neuropati (seperti diabetes melitus), alkoholisme, malnutrisi, dan penderita HIV.
 Perlu dilakukan pemeriksaan fungsi hati sebelum memulai terapi dan selama terapi perlu
dilakukan monitor fungsi hati secara berkala.
 Hati-hati penggunaan isoniazid pada ibu hamil dan ibu menyusui. Isoniazid diberikan bila
manfaat pengobatan lebih besar dari pada risiko bagi ibu dan bayi.

EFEK SAMPING

Efek samping yang dapat terjadi diantaranya neuritis perifer, neuritis optik, reaksi psikosis, kejang, mual,
muntah, kelelahan, gangguan pada lambung, gangguan penglihatan, demam, kemerahan kulit, dan
defisiensi vitamin B (pyridoxine). Efek samping yang berpotensi fatal adalah hepatotoksisitas (gangguan
dan kerusakan sel hati), syndrom like-systemic lupus erythematosus, pellagra, hyper reflexia,
hiperglikemia dan dilaporkan ginekomastia.

INTERAKSI OBAT

 Isoniazid dapat meningkatkan toksisitas karbamazepine, ethosuximide, fenitoin,


diazepam, triazolam, teofilin, dan warfarin.
 Konsentrasi dalam darah isoniazid dapat berkurang bila digunakan bersamaan dengan
ketokonazole.
 Risiko hepatotoksisitas dapat menigkat bila digunakan bersamaan dengan rifampisin dan
obat hepatotoksik lainnya.
 Pada penderita yang mengkonsumsi alkohol, efektivitas isoniazid dapat menurun dan
risiko neuropati dan hepatotoksisitas dapat meningkat.

KONTRAINDIKASI

- penderita penyakit hati akut


- penderita dengan riwayat kerusakan sel hati disebabkan terapi isoniazid
- penderita yang hipersensitif atau alergi terhadap isoniazid

KEMASAN
Isoniazid tablet 300 mg.

PENYIMPANAN
Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya pada temperatur kurang dari 40°C,
lebih baik antara 15-30°C.

Anda mungkin juga menyukai