Disusun oleh
Ratna Utami Sari ( 09480097 )
Taufikh Hidayath ( 09480118 )
Listiyana Yulianti ( 09480123 )
Danang Kurniawan ( 09480125 )
Widarningsih ( 09480127 )
FAKULTAS TARBIYAH
BAB I
PENDAHULUAN
Berbagai upaya dapat digunakan untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan filsafat,
salah satunya adalah dengan memahami ilmu pengetahuan manusia. Filsafat adalah salah satu
jenis ilmu pengetahuan manusia, yaitu pengetahuan filsafat.
Dalam makalah kami ini, kami akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan ilmu
pengetahuan, arti definisinya, klasifikasi menurut obyek dan subyeknya serta klasifikasi menurut
para filosofis.
Tentunya makalah kami ini sangat banyak sekali kekurangannya, maka dari itu saran
serta kritik dari pembaca yang budiman sangat kami harapkan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Ilmu Pengetahuan
Menurut “ensiklopedia Indonesia” ilmu pengetahuan adalah suatu sistem dari berbagai
pengetahuan yang masing-masing didapatkan sebagai hasil pemeriksaaan-pemeriksaan yang
dilakukan secara teliti dengan menggunakan metode-metode tertentu. Ilmu pengetahuan
prinsipnya merupakan usaha untuk mengorganisasikan dan mensistematiskan common
sense, suatu pengetahuan yang berasal dari pengalamandan pengamatan dalam kehidupan sehari-
hari, namun dilanjutkan dengan suatu pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan
berbagai metode.[1]
Ilmu pengetahuan diambil dari kata bahasa inggris science , yang berasal dari bahasa
latin scientia dari bentuk kata kerja scire yang berarti mempelajari, mengetahui.[2] Ilmu
pengetahuan adalah suatu proses pemikiran dan analisis yang rasional, sistematik, logis, dan
konsisten.
B. Perbedaan Ilmu Pengetahuan Dengan Pengetahuan Biasa
Apabila kita memperbandingkan antara pengetahuan biasa dengan ilmu pengetahuan dapat
dikatakan sebagai berikut :
Pengetahuan biasa( knowledge/ common sense): tidak memandang sebab-sebabnya, tidak
mencari rumusan secara obyektif, tidak menyelidiki obyeknya, tidak ada sintesis, tidak
bermetode dan bersistem.
Ilmu pengetahuan (science) : mementingkan sebab-sebabnya, mencari rumusan, menyelidiki
obyek, melakukan sintesis, bermetode dan bersistem.[3]
Perbedaan antara ilmu pengetahuan dengan pengetahuan biasa terlihat dari sifat sistematik
dan cara memperolehnya[4]
C. Klasifikasi Ilmu Pengetahuan
1) Teoritis
a. Nomotetis: ilmu yang menetapkan hukum-hukum yang universal berlaku, mempelajari
obyeknya dalam keabstrakannya dan mencoba menemukan unsur-unsur yang selalu
terdapat kembali dalam segala pernyataannya yang konkrit bilamana dan di mana
saja, misalnya adalah ilmu alam, ilmu kimia, sosiologi, ilmu hayat dan sebagianya.
b. Ideografis (ide: cita-cita, grafis: lukisan), ilmu yang mempelajari obyeknya
dalam konkrit menurut tempat dan waktu tertentu, dengan sifat-sifatnya yang
menyendiri (unik). Misalnya ilmu sejarah, etnografi (ilmu bangsa-bangsa), sosiologi
dan sebagainnya.
2) Praktis (applied science/ ilmu terapan): ilmu yang langsung ditujukan kepada pemakaian atau
pengalaman pengetahuan itu, jadi menentukan bagaimanakah orang harus berbuat sesuatu, maka
ini pun diperinci lebih lanjut yaitu :
a. Normatif, ilmu yang memesankan bagaimanakah kita harus berbuat, membebankan
kewajiban-kewajiban dan larangan-laramgan misalnya: etika (filsafat
kesusilaan/filsafat moral)
b. Positif, (applied dalam arti sempit) yaitu ilmu yang mengatakan bagaimanakah orang
harus berbuat sesuatu , mencapai hasil tertentu. Misalnya adalah ilmu pertanian, ilmu
teknik, ilmu kedokteran dan sebagainnya.
Kedua macam ilmu pengetahuan ini saling melengkapi, jadi walaupun dibedakan tetap
tidak boleh dipisahkan. Kebanyakan ilmu pengetahuan mempunyai bagian teoritis
disamping bagian praktis, sehingga sering sulit diterapkan dimana suatu ilmu harus
dimasukkan dalam pembagian ini, ilmu teoritis, biasannya dapat berdiri sendiri terlepas dari
ilmu praktis,akan tetapi ilmu praktis selalu mempunyai dasar yang teoritis.
Menurut Obyeknya (terutama obyek formalnya atau sudut pandangnya)
1) Universal/umum: meliputi keseluruhan yang ada,seluruh hidup manusa, misalnnya:
teologi/agama dan filsafat.
2) Khusus: hanya mengenai salah satu lapangan tertentu dan kehidupan manusia, jadi
obyeknya terbatasa, hanya ini saja atau itu saja.inilah yang biasannya disebut” ilmu
pengetahuan”.
b. Matematika
1. Murni : aritmatika, geometri, aljabar
2. Campuran : mekanika, dan lain-lain
c. Filsafat
1. Spekulatif (metafisika)
a. umum:ontologi
b. khusus: psikologi, kosmologi, theologi
2. Praktis
a. intelek: logika
b. kehendak; ekonomi, etika, politik.
c. pekerjaan fisik: tekhnologi
2) Auguste Comte
Pada dasarnya penggolongan ilmu pengetahuan yang dikemukakan Auguste Comte sejalan
dengan sejarah ilmu pengetahuan itu sendiri, yang menunjukkan bahwa gejala-gejala dalam ilmu
pengetahuan yang paling umum akan tampil terlebih dahulu. Kemudian disusul dengan gejala
pengetahuan yang semakin lama semakin rumit atau kompleks dan semakin kongkret. Karena
dalam mengemukakan penggolongan ilmu pengetahuan, Auguste Comte memulai dengan
mengamati gejala-gejala yang paling sederhana, yaitu gejala yang letaknya paling jauh dari
suasana kehidupan sehari-hari. Urutan dalam penggolongan ilmu pengetahuan Auguste Comte
sebagai berikut:
4. Ilmu kimia
1. Ilmu pengetahuan
a. Logika (matematika murni)
b. Ilmu pengetahuan empiris (astronomi, fisika, biologi, sosiologi)
2. Filsafat
a. Metafisika
b. Filsafat ilmu pengetahuan[7]
BAB III
PENUTUP
Makalah kami yang sangat ringkas ini bermaksud menjelaskan apakah ilmu pengetahuan
itu, apa makna definisi dan juga klasifikasinya. Setelah kita pelajari bersama, dapatlah diketahui
bersama bahwa ilmu pengetahuan adalah suatu proses pemikiran dan analisis yang rasional,
sistematik,logis, dan konsisten. Sedangkan menurut “ensiklopedia Indonesia” ilmu pengetahuan
adalah suatu sistem dari berbagai pengetahuan yang masing-masing didapatkan sebagai hasil
pemeriksaaan-pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan menggunakan metode-metode
tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Rizal Mustansyir dan Misnal Munir. 2001. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
[1] Burhanuddin Salam. Pengantar Filsafat. (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hal 10
[2] Drs.Surajiyo. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hal 62
[3] Burhanuddin Salam. Pengantar Filsafat. (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hal 8
[4] Amsal Bachtiar. Filsafat Ilmu.(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hal 92
[5] Rizal munir. Filsafat Ilmu. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hal 143
[6] Burhanuddin salam. Pengantar Filsafat. (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hal 20-23
[7] Surajiyo. Ilmu Filsafat Sebgai Pengantar. (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hal 72-74
http://darulsalingsetia.blogspot.com/2011/01/makalah-jenis-jenis-ilmu-pengetahuan.html
danang kurniawan