Anda di halaman 1dari 6

Selasa, 04 Januari 2011

MAKALAH JENIS- JENIS ILMU PENGETAHUAN

JENIS – JENIS ILMU PENGETAHUAN


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah : Filsafat Umum

Dosen Pengampu: Mukallam, S.Ag, M.Hum

Disusun oleh
Ratna Utami Sari ( 09480097 )
Taufikh Hidayath ( 09480118 )
Listiyana Yulianti ( 09480123 )
Danang Kurniawan ( 09480125 )
Widarningsih ( 09480127 )

JURUSAN PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA


2010

BAB I

PENDAHULUAN

Berbagai upaya dapat digunakan untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan filsafat,
salah satunya adalah dengan memahami ilmu pengetahuan manusia. Filsafat adalah salah satu
jenis ilmu pengetahuan manusia, yaitu pengetahuan filsafat.

Dalam makalah kami ini, kami akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan ilmu
pengetahuan, arti definisinya, klasifikasi menurut obyek dan subyeknya serta klasifikasi menurut
para filosofis.

Tentunya makalah kami ini sangat banyak sekali kekurangannya, maka dari itu saran
serta kritik dari pembaca yang budiman sangat kami harapkan.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Definisi Ilmu Pengetahuan

Menurut “ensiklopedia Indonesia” ilmu pengetahuan adalah suatu sistem dari berbagai
pengetahuan yang masing-masing didapatkan sebagai hasil pemeriksaaan-pemeriksaan yang
dilakukan secara teliti dengan menggunakan metode-metode tertentu. Ilmu pengetahuan
prinsipnya merupakan usaha untuk mengorganisasikan dan mensistematiskan common
sense, suatu pengetahuan yang berasal dari pengalamandan pengamatan dalam kehidupan sehari-
hari, namun dilanjutkan dengan suatu pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan
berbagai metode.[1]

Ilmu pengetahuan diambil dari kata bahasa inggris science , yang berasal dari bahasa
latin scientia dari bentuk kata kerja scire yang berarti mempelajari, mengetahui.[2] Ilmu
pengetahuan adalah suatu proses pemikiran dan analisis yang rasional, sistematik, logis, dan
konsisten.
B. Perbedaan Ilmu Pengetahuan Dengan Pengetahuan Biasa

Apabila kita memperbandingkan antara pengetahuan biasa dengan ilmu pengetahuan dapat
dikatakan sebagai berikut :
 Pengetahuan biasa( knowledge/ common sense): tidak memandang sebab-sebabnya, tidak
mencari rumusan secara obyektif, tidak menyelidiki obyeknya, tidak ada sintesis, tidak
bermetode dan bersistem.
 Ilmu pengetahuan (science) : mementingkan sebab-sebabnya, mencari rumusan, menyelidiki
obyek, melakukan sintesis, bermetode dan bersistem.[3]

Perbedaan antara ilmu pengetahuan dengan pengetahuan biasa terlihat dari sifat sistematik
dan cara memperolehnya[4]
C. Klasifikasi Ilmu Pengetahuan

Klasifikasi atau penggolongan ilmu pengetahuan mengalami perkembangan atau perubahan


sesuai dengan semangat zaman[5]. Terdapat banyak pandangan yang terkait dengan klasifikasi
ilmu pengetahuan yang dapat kita temui. Pada makalah ini kami akan mengklasifikasikan ilmu
pengetahuan menurut subyeknya dan obyeknya.
 Menurut subyeknya

1) Teoritis
a. Nomotetis: ilmu yang menetapkan hukum-hukum yang universal berlaku, mempelajari
obyeknya dalam keabstrakannya dan mencoba menemukan unsur-unsur yang selalu
terdapat kembali dalam segala pernyataannya yang konkrit bilamana dan di mana
saja, misalnya adalah ilmu alam, ilmu kimia, sosiologi, ilmu hayat dan sebagianya.
b. Ideografis (ide: cita-cita, grafis: lukisan), ilmu yang mempelajari obyeknya
dalam konkrit menurut tempat dan waktu tertentu, dengan sifat-sifatnya yang
menyendiri (unik). Misalnya ilmu sejarah, etnografi (ilmu bangsa-bangsa), sosiologi
dan sebagainnya.
2) Praktis (applied science/ ilmu terapan): ilmu yang langsung ditujukan kepada pemakaian atau
pengalaman pengetahuan itu, jadi menentukan bagaimanakah orang harus berbuat sesuatu, maka
ini pun diperinci lebih lanjut yaitu :
a. Normatif, ilmu yang memesankan bagaimanakah kita harus berbuat, membebankan
kewajiban-kewajiban dan larangan-laramgan misalnya: etika (filsafat
kesusilaan/filsafat moral)
b. Positif, (applied dalam arti sempit) yaitu ilmu yang mengatakan bagaimanakah orang
harus berbuat sesuatu , mencapai hasil tertentu. Misalnya adalah ilmu pertanian, ilmu
teknik, ilmu kedokteran dan sebagainnya.
Kedua macam ilmu pengetahuan ini saling melengkapi, jadi walaupun dibedakan tetap
tidak boleh dipisahkan. Kebanyakan ilmu pengetahuan mempunyai bagian teoritis
disamping bagian praktis, sehingga sering sulit diterapkan dimana suatu ilmu harus
dimasukkan dalam pembagian ini, ilmu teoritis, biasannya dapat berdiri sendiri terlepas dari
ilmu praktis,akan tetapi ilmu praktis selalu mempunyai dasar yang teoritis.
 Menurut Obyeknya (terutama obyek formalnya atau sudut pandangnya)
1) Universal/umum: meliputi keseluruhan yang ada,seluruh hidup manusa, misalnnya:
teologi/agama dan filsafat.
2) Khusus: hanya mengenai salah satu lapangan tertentu dan kehidupan manusia, jadi
obyeknya terbatasa, hanya ini saja atau itu saja.inilah yang biasannya disebut” ilmu
pengetahuan”.

Ini diperinci lagi atas:

a. Ilmu-ilmu alam (natural scienses, natuurwetenschappen)


Ilmu yang mempelajari barang-barang menurut keadaanya di alam kodrat saja, terlepas
dari pengaruh manusia dan mencari hukum-hukum yang mengatur apa yang terjasi di
dalam alam, jadi terperinci lagi menurut obyeknya. Termasuk di dalamnya adalah: ilmu
alam, ailmu fisika, ilmu kimia, ilmu hayat dan sebainnya.

b. Ilmu pasti (mathematics)


Ilmu yang memandang barang-barang, terlepas dari isinya hanya menurut besarnya. Jadi
mengadakan abstaraksi barang-barang itu. Ilmunya dijabarkan secara logis berpangkal
pada beberapa asas-asas dasar (axioma). Termasuk di dalamnya adalah: ilmu pasti, ilmu
ukur, ilmu hitung, ilmu al jabar dan sebagainnya.

c. Ilmu-ilmu kerohanian / kebudayaan (geisteswisssen-schaften/social-sciences)


Ilmu yang mempelahari hal-hal dimana jiwa manusia memegang peranan yang
menentukan. Yang dipandang bukan barang-barang seperti di alam dunia, terlepas dari
manusia, melainkan justru sekadar mengalami pengaruh dari manusia. Termasuk
misalnnya: ilmu sejarah, ilmu mendidik, ilmu hukum , ilmu ekonomi, ilmu sosiologi,
ilmu bahasa dan sebagainnya.
Ketiga macam ilmu pengetahuan ini juga dibeda-bedakan tetapi jangan sampai dipisah-
pisahkan, kerna memang berhubungan satu sama lain dan saling mempengaruhi dan
melengkapi.[6]
D. Klasifikasi Ilmu Pengetahuan Menurut Para Filsuf
Dalam sub tema ini, kami mengambil beberapa contoh klasifikasi ilmu pengetahuan menurut
para filsuf, antara lain :
1) Cristian Wolff
Cristian Wolff mengklasifikasikan ilmu pengetahuan ke dalam tiga kelompok besar , yakni
ilmu pengetahuan empiris, matematika, dan filsafat. Klasifikasi ilmu pengetahuan
menurut Cristian Wolff dapat diskemakan sebagai berikut :

a. Ilmu pengetahuan empiris


1. Kosmologis empiris
2. Psikologis empiris

b. Matematika
1. Murni : aritmatika, geometri, aljabar
2. Campuran : mekanika, dan lain-lain

c. Filsafat
1. Spekulatif (metafisika)
a. umum:ontologi
b. khusus: psikologi, kosmologi, theologi
2. Praktis
a. intelek: logika
b. kehendak; ekonomi, etika, politik.
c. pekerjaan fisik: tekhnologi
2) Auguste Comte

Pada dasarnya penggolongan ilmu pengetahuan yang dikemukakan Auguste Comte sejalan
dengan sejarah ilmu pengetahuan itu sendiri, yang menunjukkan bahwa gejala-gejala dalam ilmu
pengetahuan yang paling umum akan tampil terlebih dahulu. Kemudian disusul dengan gejala
pengetahuan yang semakin lama semakin rumit atau kompleks dan semakin kongkret. Karena
dalam mengemukakan penggolongan ilmu pengetahuan, Auguste Comte memulai dengan
mengamati gejala-gejala yang paling sederhana, yaitu gejala yang letaknya paling jauh dari
suasana kehidupan sehari-hari. Urutan dalam penggolongan ilmu pengetahuan Auguste Comte
sebagai berikut:

1. Ilmu pasti (matematika)

2. Ilmu perbintangan (astronomi)

3. Ilmu alam (fisika)

4. Ilmu kimia

5. Ilmu hayat (fisiologi atau biologi)

6. Fisika sosial (sosiologi)


Klasifikasi ilmu pengetahuan menurut Auguste Comte secara garis besar dapat
diklasifikasikan sebagi berikut:

1. Ilmu pengetahuan
a. Logika (matematika murni)
b. Ilmu pengetahuan empiris (astronomi, fisika, biologi, sosiologi)
2. Filsafat
a. Metafisika
b. Filsafat ilmu pengetahuan[7]

BAB III

PENUTUP

Makalah kami yang sangat ringkas ini bermaksud menjelaskan apakah ilmu pengetahuan
itu, apa makna definisi dan juga klasifikasinya. Setelah kita pelajari bersama, dapatlah diketahui
bersama bahwa ilmu pengetahuan adalah suatu proses pemikiran dan analisis yang rasional,
sistematik,logis, dan konsisten. Sedangkan menurut “ensiklopedia Indonesia” ilmu pengetahuan
adalah suatu sistem dari berbagai pengetahuan yang masing-masing didapatkan sebagai hasil
pemeriksaaan-pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan menggunakan metode-metode
tertentu.

Perbedaan ilmu pengetahuan dengan pengetahuan biasa ( common sense)terletak pada


sifat sistematiknya dan cara memperolehnya. Klasifikasi ilmu pengetahuan bisa didasarkan pada
subjek dan objeknya, berdasar subyek dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu ilmu teoritis
dan ilmu praktis. Sedangkan menurut objeknya ilmu pengetahuan dapat dibagi menjadi dua
macam yaitu ilmu umum dan ilmu khusus yang perinciannya telah kita pelajari bersama tadi.
Cristian Wolff mengklasifikasikan ilmu pengetahuan ke dalam tiga kelompok besar ,
yakni ilmu pengetahuan empiris, matematika, dan filsafat. Sedangkan Auguste Comte sejalan
dengan sejarah ilmu pengetahuan itu sendiri, yang menunjukkan bahwa gejala-gejala dalam ilmu
pengetahuan yang paling umum akan tampil terlebih dahulu. Kemudian disusul dengan gejala
pengetahuan yang semakin lama semakin rumit atau kompleks dan semakin kongkret. Karena
dalam mengemukakan penggolongan ilmu pengetahuan, Auguste Comte memulai dengan
mengamati gejala-gejala yang paling sederhana, yaitu gejala yang letaknya paling jauh dari
suasana kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar, Amsal. 2007. Filsafat Ilmu. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Rizal Mustansyir dan Misnal Munir. 2001. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Salam, Burhanuddin.1995. Pengantar Filsafat. Jakarta : Bumi Aksara.


Surajiyo.2005.Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. Jakarta: Bumi Aksara.

[1] Burhanuddin Salam. Pengantar Filsafat. (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hal 10

[2] Drs.Surajiyo. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hal 62

[3] Burhanuddin Salam. Pengantar Filsafat. (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hal 8

[4] Amsal Bachtiar. Filsafat Ilmu.(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hal 92

[5] Rizal munir. Filsafat Ilmu. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hal 143

[6] Burhanuddin salam. Pengantar Filsafat. (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hal 20-23

[7] Surajiyo. Ilmu Filsafat Sebgai Pengantar. (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hal 72-74

http://darulsalingsetia.blogspot.com/2011/01/makalah-jenis-jenis-ilmu-pengetahuan.html

danang kurniawan

Anda mungkin juga menyukai