Anda di halaman 1dari 3

JAWABAN PERTANYAAN

1. Apa perbedaan KD dan D?


Jawab:

KD (Koefisien Distribusi) merupakan perbandingan konsentrasi zat


terlarut dalam pelarut (1) dan (2), dimana kedua pelarut tersebut tidak
saling bercampur. KD berlaku apabila:
1. Zat terlarut tidak terionisasi dalam salah satu pelarut
2. Zat terlarut tidak berasosiasi dengan salah satu pelarut
KD dinyatakan dengan berbagai rumus berikut:
𝐶 𝐶
KD = 𝐶2 atau KD = 𝐶𝑜
1 𝑎

Dimana KD= koefisien distribusi


C2 dan Co = konsentrasi solute pada pelarut organic
C1 dan 𝐶𝑎 = konsentrasi solute pada pelarut air
D (angka banding distribusi) menyatakan perbandingan
konsentrasi total zat terlarut dalam pelarut organic (fasa organic) dan
pelarut air (fasa air). Harga D tidak konstan antara lain dipengaruhi oleh
pH dan fasa air. Untuk keperluan analisis D akan lebih bermakna daripada
KD. jika zat terlarut itu adalah senyawa X maka rumus D dapat ditulis:
𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑛𝑦𝑎𝑤𝑎 𝑋 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑓𝑎𝑠𝑎 𝑜𝑟𝑔𝑎𝑛𝑖𝑘
D= 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑛𝑦𝑎𝑤𝑎 𝑋 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑓𝑎𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟

2. Bilamana harga KD sama dengan D?


Jawab:
Harga KD sama dengan D apabila berada pada kondisi ideal dan tidak
terjadi interaksi asosiasi, disosiasi atau polimerisasi pada zat terlarut.

3. Bagaimana mencari harga hubungan antara KD dan D untuk asam lemah


HB? Asam lemah HB yang mengalami dimerisasi dalam suatu pelarut
organic?
Jawab:
Misalnya, untuk asam lemah HB, asam tersebut monomerik dalam kedua fase,
dan anion asam tidak menembus fase organik maka:
[HB] org
D …………(1)
[HB] aq  [B - ] aq
[HB] org
KDHB  …………….(2)
[HB] aq

[H 3O  ]Org
Ka  ………………(3)
[HB] aq

[ HB ]aq
[ B ]aq  Ka ……………(4)
[ H 3O]aq

persamaan 4 di subtitusi ke persamaan 1

[HB]
D
org

[HB] aq  (Ka[HB] aq /[H 3 O aq )

[HB] org
D
[HB] aq{1  [ Ka /[ H 3O] aq }

KDHB
D
1  (Ka/[H 3O  ])

4. Bagaimana mencari hubungan antara KD dan D untuk basa lemah yang


terionisasi dalam pelarut air dan tidak bereaksi dalam pelarut organic?
Jawab:

HB + H2O H3O+ + B-
[𝐻3 𝑂+ ]𝑎 [𝐵 − ]𝑎
𝐾𝑎𝐻𝐵 =
[𝐻𝐵]𝑎
𝐾𝑎𝐻𝐵 [𝐻𝐵]𝑎
[𝐵 − ]𝑎 = ………………………….. (1)
[𝐻3 𝑂 + ]𝑎

𝐾𝐷𝐻𝐵𝑜=[𝐻𝐵]𝑜 …………………………………. (2)


𝑎 [𝐻𝐵]𝑎

[𝐻𝐵]𝑜
𝐷 = [𝐻𝐵] −]
…………………………….. (3)
𝑎 +[𝐵 𝑎

Persamaan 1 disubstitusikan dalam persamaan 3


[𝐻𝐵]𝑜
𝐷=
𝐾 [𝐻𝐵]
[𝐻𝐵]𝑎 + 𝑎 − 𝑎
[𝐻3 𝑂 ]𝑎
[𝐻𝐵]𝑜
= ………………………….. (4)
𝐾𝑎
[𝐻𝐵]𝑎 (1+ )
[𝐻3 𝑂+ ]𝑎
Persamaan 2 disubstitusikan ke dalam persamaan 4 sehingga :
𝐾𝐷
𝐷=
𝐾𝑎
1+
[𝐻3 𝑂− ]𝑎

5. Buktikan bahwa dengan ekstraksi berganda akan dihasilkan persen


terekstrak lebih besar daripada satu kali ekstraksi!
Jawab:
Ekstraksi berganda akan menghasilkan persen terekstrak lebih besar, hal
ini dapat dibuktikan melalui praktikum maupun perhitungan. Misalnya
pada praktikum kali ini, perbandingan antara penggunaan kloroform
sekaligus 2 ml. Perbandingannya, dapat diketahui dari hitungan dengan
menggunakan rumus
f aq= n

Anda mungkin juga menyukai