Natuna
Natuna
Natuna, Kepulauan milik negara Indonesia ini secara administratif masuk ke dalam Provinsi
Kepulauan Riau.
bahasa gaulnya Kepri.
Jika kita perhatiakan di peta (Peta 1), Natuna berada jauh di arah utara dan berbatasan
langsung dengan beberapa negara, yaitu; sebelah Barat dan Timur dengan Malaysia, dan
sebelah Utara dengan Vietnam. sebelah selatan? ya negara kita boss..hehe.
Meskipun jauh di utara Indonesia, jangan lupa bahwa Natuna ini adalah tanah air kita. Negara
Kesatuan Republik Indonesia, yang harus selalu kita jaga keutuhannya.
Bicara Natuna dari sudut pandang ilmu kebumian, geologi, kita akan teringat dengan sumber
daya alam berupa GAS yang sangat besar di sana. Secara sederhana kita bisa mebagi 2
cekungan yang ada di Natuna, yaitu Natuna Barat (West Natuna Basin) yang masuk kedalam
katergori mature basin (IBS) dan Natuna Timur (East Natuna Basin) yang masuk kategori
semi mature basin (IBS). Pada tulisan ini, yang akan dibahas adalah Cekungan Natuna Timur
(East Natuna Basin).
Batuan sedimen tertua yang berada di Cekungan Natuna Timur adalah batupasir (sandstone)
dan batuserpih (shale) yang berumur Late Oligocene sampai Early Miocene. Jika
dibandingkan dengan Cekungan tentangganya yaitu Cekungan Natuna Barat, batupasir yang
ada disini equivalen dengan Formasi Upper Gabus. Lingkungan pengendapan
diinterpretasikan berupa aluvial plain dan delta plain. Sedangkan batuserpihnya, yang terdiri
dari serpih laut (marine shale) berwarna kehijauan dan ke abu-abuan, di equivalen-kan
dengan Formasi Barat di Cekungan Natuna Barat. Sikuen ini menunjukkan bahwa pada saat
pengendapan terjadi maximum transgresion.
Trus... di bagian atasnya diendapkan batupasir Formasi Lower Arang, terbentuk pada fase
regresif. Tapi fase ini berlangsung sebentar aja, dan dilanjutkan lagi dengan fase transgresif.
Nah, batupasir yang dihasilkan pada dua fase tersebut masuk ke dalam batupasir Lower
Arang. Fase transgresi berhenti ditandai dengan pengendapan abu-abu sampai coklat serpih
laut (marine shale). Ada kejadian yang berbeda antra di utara dan di selatan setelah proses
pengendapan ini. Utara, Setelah pengendapan Formasi Lower Arang dilanjutkan dengan
pertumbuhan Formasi Terumbu, sementara itu di bagian selatan dilanjutkan dengan
pengendapan batupasir Sokang.
Pupilli (1973) membagi Formasi Terumbu menjadi 2 bagian, yaitu lower member dan upper
member. Lower member terdiri atas karbonat berupa platform, tersusun oleh packstone,
boundstone dan wackstone berlapis. Sementra Upper member tersusun oleh batugamping reef
(terumbu) terusun oleh dolomit terdiagenesis dan mengandung banyak fosil.
Melihat peta blok 2, banyak sekali blok-blok hidrokarbon yang sedang diusahakan di Natuna.
Beberapa pengeboran sudah menemukan cadangan gas. Permasalahan di daerah Natuna
adalah tingginya karbondioksida hampir diseluruh Cekungan Natuna. Bahkan beberapa
diantaranya memiliki karbondioksida hingg diatas 75 %.
Selain itu, kadang ditemukan juga well dengan kadar H2S yang tinggi... mencapai 500 ppm.
Tentu saja ini tidak baik untuk ketahanan alat bor yang digunakan.
Cekungan Natuna Barat dibatasi oleh Platform Khorat di sebelah utara, oleh Paparan
Sunda di sebelah selatan, dan oleh Busur Natuna di sebelah timur. Paparan Sunda, Platform
Khorat, dan Busur Natuna merupakan tempat-tempat yang memiliki batuan alas dangkal. Di
sebelah barat, batas dengan Cekungan Malaya kurang dapat ditentukan dengan baik, namun
diyakini terdapat bagian antar cekungan yang "mendangkal" sebelum menjadi semakin dalam
ke arah Cekungan Malaya.
Cekungan Natuna Barat merupakan intracrattonic field rift basin yang terbentuk di
atas basement berumur Pra Tersier. Pembentukan cekungan mulai terjadi pada Jaman Tersier
Awal (atau kala Oligosen Awal) dengan diawali oleh pembentukan graben yang berarah
relatif barat daya-timur laut. Pembentukan Cekungan Natuna Barat beserta struktur-struktur
geologi didalamnya diintepretasikan sebagai akibat dari tumbukan Lempeng India dengan
Eurasia yang kemudian menyebabkan bagian Indocina-Sunda mendesak ke arah timur sambil
berotasi searah jarum jam. Secara umum, arah struktur-struktur geologi yang ada di
Cekungan Natuna Barat adalah relatif barat-timur, namun khusus untuk sesar-sesar yang
terbentuk pada Kala Miosen ternyata juga banyak yang berarah baratlaut-tenggara
West Natuna Basin
West Natuna Basin berada kurang lebih diantara Malay Peninsula Basin dan Pulau
Kalimantan yang terbentuk pada Intra-continental rift basin pada Sunda Platform. West
Natuna Basin dibatasi oleh Pulau Anambas disebelah selatan, Natuna Arch di arah timur, dan
Khorat Swell di bagian utara (Gambar 1). Banyak oil company seperti Conoco Phillips,
Premier Oil, Gulf, Genting Oil, hingga Petronas yang telah melakukan eksplorasi hingga
berhasil memproduksi hidrokarbon.
West Natuna Basin terbentuk kurang lebih sama seperti kebanyakan basin di Indonesia
bagian barat yaitu pada masa Eocene dan dicirikan oleh SW-NE half-graben rifting (Gambar
2). Periode tectonic quiescence terjadi pada Mid Oligocene - Early Miocene dan diikuti oleh
basin subsidence dimana sedimen seperti Keras dan Upper Gabus diendapkan dengan baik.
Tectonic inversion terjadi pada Middle Miocene dan dicirikan oleh unconformity dari Formasi
Barat dan Formasi Intra Arang. Inversi yang sangat signifikan terjadi di area bagian utara dari
West Natuna Basin, saat itu tidak terjadi pada area utama. Regional gentle subsidence terjadi
pada Middle Miocene saat Formasi Muda diendapkan. Sedangkan subsidence maksimum
terjadi dekat perbatasan Malaysia-Indonesia.
RINGKASAN EKSEKUTIF
(Eurasian Plate).
Selama lebih kurang tiga tahun belakangan ini kawasan Laut Cina
konflik tersebut.
Teknologi (BPPT).
(geological hazard).
Laut Cina Selatan (LCS) dengan luas sekitar 1,5 juta km2, merupakan
(China & Vietnam Shelf) dan (Sunda Shelf), di bagian timur zona
(Palawan Trough).
Lereng utara dan selatan dari lantai cekungan (basin floor) Cina
Luconia Shoals.
LCS;
berumur Paleogen.
(slab trench pull). Dari kelima model tersebut maka berdasarkan data
Hindia".
Dengan demikian sampai saat ini tiga mekanisme lainnya yang masih
parit.
basin).