Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

A. Diagnosis Kerja
Dermatitis Asteatotik
B. Diagnosis Banding
1. Dermatitis kontak alergi
2. Dermatitis kontak iritan
3. Dermatitis statis
C. Tatalaksana

1. Non Farmakologi
a. Edukasi tentang dermatitis asteatotik, penyebab, dan cara pengobatannya.
b. Menjaga kelembapan kulit agar tidak kering
c. Anjuran untuk tidak menggaruk untuk mencegah infeksi sekunder.
d. Istirahat yang cukup
e. Hindari stress psikologis
f. Menjaga kebersihan kulit
2. Farmakologi
a. Asam salisilat 1%
b. Cetirizine 1x1 tab
D. Prognosis

Quo ad vitam : bonam

Quo ad fungsionam : bonam

Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Quo ad kosmeticum : bonam


TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Dermatitis Asteatotik (DAst) disebut juga sebagai xerosis = eczema
craquele = winter itch. Gambaran klinisnya karakteristik ditandai oleh skuama
halus, kering dan kulit yang pecah-pecah, yang dapat mengalami inflamasi
dan menjadi kemerahan. Kelainan umumnya terjadi di tungkai bawah. DAst
lebih sering dijumpai pada wanita usia pertengahan ke atas (Kabulrahman,
2003).
B. Etiologi
Penyebab dermatitis belum diketahui secara pasti. Sebagian besar
merupakan respon kulit terhadap agen-agen misal nya zat kimia, bakteri dan
fungi selain itu alergi makanan juga bisa menyebabkan dermatitis (Charman,
2010).
Penyebab Dermatitis secara umum dapat dibedakan menjadi 2 yaitu
1. Luar ( eksogen ) misalnya bahan kimia ( deterjen, oli, semen, asam,
basa ), fisik ( sinar matahari, suhu ) misalnya dermatitis asteatotik,
mikroorganisme ( mikroorganisme, jamur).
2. Dalam ( endogen ) misalnya dermatitis atopik.
DAFTAR PUSTAKA

Kabulrahman. Penyakit Kulit Alergi. Semarang : Fakultas Kedokteran


Universitas Diponegoro; 2003. h.10-12.

Charman RC, William HC. Epidemiology of Dermatitis. Dalam: Leung


DYM, Bieber Thomas editors. Dermatitis. USA: Marcel Dekker; 2010. h. 21-
36.

Anda mungkin juga menyukai