1. Pendahuluan
Teknologi informasi sudah berkembang dengan sangat pesat. Jika di amati, setiap satu
dekade, terjadi perkembangan yang cukup signifikan dari teknologi informasi. Dimulai dari era
akuntansi (tahun 1950), lalu ke era operasional tahun 1960), era informasi yang dimulai pada tahun
1970 (denghan skalalokal) hingga teknologi informasi dengan skala global yang dimulai pada awal
tahun 1990-an, teknologi informasi telah mengalami berbagai perubahan yang signifikan. Pada
saat ini, teknologi informasi telah merambah berbagai sisi-sisi kehidupan masyarakat tanpa
membeda-bedakan kasta dan status sosial dari masyarakat, teknologi kini tidak lagi
diklasifikasikan sebagai barang secondary tapi sudah merupakan sesuatu yang bersifat primary
dan “wajib” di miliki dan di fahami oleh setiap masyarakat. Begitu juga halnya dengan monitor
yang mengalami perubahan disetiap masanya.
Perkembangan yang terus berjalan ini terus bersiklus yang dikenal dengan Life Cycle,
diamana siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang
dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga memiliki
siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang
menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar.
Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran
karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk.
Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya dikembangkan dan
diperluas oleh para ahli lainnya.
Dalam pembahasan ini yang menjadi pokok pahasan ialah Life Cycle dari produk Monitor
Komputer, dimana komputer sekarang menjadi perangkat yang tak dapat dipisahkan dari
1
komponen pekerjaan manusia disektor perusahaan dan digital. Sebagai akibatnya produksi
monitor LCD komputer meningkat secara luar biasa untuk memenuhi permintaan produk LCD di
seluruh dunia maupun di Indonesia.
Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahamantentang dinamika
kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk jugamemiliki siklus atau
daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatugrafik yang menggambarkan
riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai denganditarik dari pasar . Siklus Hidup
Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yangpenting dalam pemasaran karena memberikan
pemahaman yang mendalam mengenaidinamika bersaing suatu produk.Konsep ini dipopulerkan oleh
levitt (1978) yang kemudianpenggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.
Menurut Basu Swastha (1984:127-132), daur hidup produk itu di bagi menjadi empat
tahap,yaitu :
2
laba produsen maupun laba pengecer mulai turun. Persaingan harga menjadi sangat
tajam sehingga perusahaan perlu memperkenalkan produknya dengan model yang
baru. Pada tahap kedewasaan ini, usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi
untuk menghadapi persaingan.
d. Tahap kemunduran (decline)Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh
perusahaan selalu mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan
barang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk
menggantikan barang lama yang sudah kuno. Meskipun jumlahpesaing sudah
berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat penting karena permintaan
sudah jauh menurun.Apabila barang yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa
mengganti dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu
yang sangat terbatas' Altematif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada
saat penjualan menurun antara lain:
➢ Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).
➢ Meninjau kembali dan memperbaiki progrcm pemasaran serta program
produksiny a agarlebih efisien.
➢ Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.
➢ Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada
barang yangsudah ada.
➢ Meninggalkan sama sekali barang tersebut
3
4. Sejarah Monitor Komputer
Perkembangan monitor komputer yang saat ini digunakan sebenarnya terbagi menjadi dua
fase. Pada fase pertama tepatnya tahun 1855 ditandai dengan penemuan tabung sinar katoda oleh
ilmuwan dari Jerman, yang bernama Heinrich Geibler. Beliau merupakan bapak dari monitor
tabung. Setelah 33 tahun, ahli kimia asal Austria, Friedrich Reinitzer, meletakkan dasar
pengembangan teknologi LCD dengan menemukan kristal cairan. Teknologi tabung awalnya
memang dikembangkan untuk merealisasikan monitor. Namun, Kristal cairan masih menjadi
fenomena kimiawi selama 80 tahun berikutnya. Sejak saat itu, tampilan atau frame rate pun belum
terpikirkan. Itulah fase kedua dari tahap pengembangan monitor komputer.
4
beberapa komputer yang menggunakannya sampai berikutnya muncul generasi komputer
Windows.
Pada tahun 1987 IBM memperkenalkan tampilan standar Video Graphics Adapter (VGA).
VGA merupakan standard analog video dengan sinyal R (Red), G (Green) dan B (Blue) yang
digunakan untuk menampilkan objek full color dengan intensitas yang tinggi. Meskipun standar
VGA sudah tidak digunakan lagi karena sudah digantikan oleh standar yang baru, VGA masih
diimplementasikan pada Pocket PC.
VGA merupakan standar grafis terakhir yang diikuti oleh mayoritas pabrik pembuat kartu
grafis komputer. Hal ini dibuktikan dengan melihat generasi-generasi sesudah VGA seperti PGA,
XGA, atau SVGA menggunakan teknologi yang sama dengan VGA yaitu standard analog video.
Tampilan Windows sampai sekarang juga masih menggunakan modus VGA karena didukung oleh
banyak produsen monitor dan kartu grafis.
Pada tahun 1990 IBM memperkenalkan standar grafisExtended Graaphics Array (XGA),
pengembangan dari 8514/A. Generasi berikutnya yaitu XGS-2, memberikan resolusi 800 x 600
piksel yang menghasilkan 16 juta warna dan resolusi 1024 x 768 yang menghasilkan 65,536 warna.
Kedua jenis resolusi ini merupakan standar grafis yang paling dikenal di masyarakat. Namun
generasi monitor terbaru pada saat ini adalah teknologi Liquid Crystal Display (LCD) yang
menggunakan sejenis kristal cair yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang
dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi
yang tinggi.
5
penampilnya. Monitor CRT memanfaatkan tumbukan elektron untuk memunculkan titik
cahaya pada layar. Teknologi ini juga umum digunakan pada layar televisi. Karena
menggunakan tabung sinar katoda, monitor jenis ini biasanya memiliki ukuran yang relatif
besar dan tidak ringan.
Tampilan layar biasanya cembung, dan terkadang mendistorsi tampilan gambar, yang
seharusnya ditampilkan datar bisa jadi tampak melengkung pada monitor CRT.
Teknologi LCD tidak lagi menggunakan tabung elektron untuk memancarkan sinar, akan
tetapi menggunakan semacam kristal cair yang bisa berpendar. Kristal cair merupakan
molekul organik kental yang mengalir seperti cairan, tetapi memiliki struktur spasial
seperti kristal. Dengan menyorotkan sinar melalui kristal cair, intensitas sinar yang keluar
dapat dikendalikan secara elektrik sehingga membentuk panel-panel datar. Lapisan yang
terdapat dalam LCD yaitu : polaroid belakang, elektroda belakang, plat kaca belakang,
kristal cair, plat kaca depan, elektroda depan, polaroid depan. Monitor jenis ini memiliki
radiasi yang minim karena cara kerja LCD tidak melakukan penembakan elektron seperti
pada cara kerja CRT, sehingga mata juga tidak cepat lelah ketika menggunakan monitor
jenis ini. LCD banyak sekali diminati karena sifatnya yang rendah radiasi, bentuknya
menarik dan hemat energi.
c. Plasma Gas
Plasma gas, menggunakan teknologi gabungan dari CRT dan LCD. Plasma memanfaatkan
gas fosfor untuk meningkatkan kualitas gambar yang ditampilkan. Monitor plasma ini
memanfaatkan fosfor seperti teknologi CRT. Perbedaannya terletak pada layar monitor
plasma yang dapat berpendar tanpa adanya bantuan cahaya di belakang layar. Hal tersebut
mengakibatkan energi yang diserap oleh monitor plasma tidak sebesar pada monitor CRT.
Kontras warna yang dihasilkanpun lebih baik dari LCD. Panel Digital Light
Processing (DLP) merupakan alat yang pada umumnya digunakan dalam teknologi
monitor plasma. DLP inilah yang menangkap sinyal image dasar berupa warna merah, abu-
abu dan hitam (RGB). Warna RGB kemudian dipisahkan oleh roda warna, kemudian
dipantulkan oleh gas fosfor dan dipertemukan dalam mata kita. Monitor plasma sering kali
6
dipergunakan untuk seminar dalam ruangan besar yang membutuhkan layar besar untuk
menampilkan presentasi. Pada monitor plasma, gas fosfor akan mengeluarkan sinar
ultraviolet jika dipanaskan oleh sinyal listrik. Sinar ultraviolet tersebut kemudian
menampilkan gambar di layar. Akibat teknologi yang digunakan, TV plasma sangat mudah
panas. Bahkan di beberapa kasus, bila suhu ruangan tidak stabil, monitor plasma bisa
meledak. Selain itu, monitor jenis ini rentan terhadap gangguan pada gambar, seperti efek
gosong di gambar, smearing (tertinggalnya sinyal gambar di layar), juga color
binding(lambatnya perubahan warna pada adegan-adegan cepat).
7
4 1897 Karl Ferdinand Mengembangkan tabung sinar katoda dengan
Braun memperkenalkan aplikasi pertama dengan menggunakan
osiloskop
5 1930 Manfred von Membuat siaran televisi full electronic pertama dan pada
Ardenne tahun 1931, ia memperkenalkan penemuannya di ajang
International Radio Show di Berlin
6 1963 Biphenyl George Menemukan kristal cairan Cyan-Biphenyl. Kristal ini
Gray menjadi dasar untuk pengembangan bahan kristal cairan
stabil yang digunakan pada LCD sampai saat ini
7 1969 James Fergason Mengembangkan teknologi TN (Twisted Nematic) yang
mengontrol light transfer dari kristal cairan pada generasi
awal, komputer terhubung dengan televisi sebagai layar
untuk menampilkan hasil pengolahan data. Namun
kendala yang terjadi adalah resolusi TV hanya mampu
menampilkan 40 karakter secara horizontal pada layar.
Monitor khusus untuk komputer awalnya berupa monitor
monokrom yang dikeluarkan dari pihak IBM PC sekitar
tahun 1970-an. Monitor tersebut beresolusi 80 x 25
dengan kemampuan warna “green monochrome” yang
menampilkan hasil lebih terang, jelas, dan lebih stabil.
Awal tahun 1980-an muncul jenis monitor CGA dengan
range resolusi dari 160 x 200 sampai 640 x 200 dan
kemampuan warna antara 2 sampai 16 warna. CGA
(Color Graphics Adapter) adalah kartu grafis warna
pertama dan standar display berwarna pertama untuk PC
IBM. Pada dekade yang sama, IBM
memperkenalkan Monochrom Display Adapter (MDA)
yang hanya bisa menampilkan teks sebanyak 80 kolom
dan 25 baris. Secara teori MDA ini memiliki resolusi 720
x 350. Angka ini muncul dari hasil perhitungan lebar
8
karakter (9 piksel) dengan jumlah kolom (80 kolom) dan
tinggi karakter (14 piksel) dengan jumlah baris (25 baris)
8 1984 IBM IBM memperkenalkan Enhanched Graphics
Adapter (EGA) yang memiliki spesifikasi lebih tinggi
dibandingkan dengan CGA. EGA memiliki kemampuan
untuk menampikan 16 warna dengan resolusi 640 x 350
yang memungkinkan penggunaan tingkat tinggi seperti
menampilkan mode grafis. Jenis monitor ini
menggunakan digital video – sinyal TTL (Transistor
Transistor Logic) dengan nomor diskrit yang spesifik
untuk mengatur warna dan intensitas cahaya.
Antara video adapter dan monitor memiliki 2, 4, 16, atau
64 warna tergantung standar grafis yang dimiliki. Meski
sudah usang, monitorini cukup stabil sehingga masih ada
beberapa komputer yang menggunakannya sampai
berikutnya muncul generasi komputer Windows.
9 1987 IBM IBM memperkenalkan tampilan standar Video Graphics
Adapter (VGA). VGA merupakan standard analog video
dengan sinyal R (Red), G (Green) dan B (Blue) yang
digunakan untuk menampilkan objek full color dengan
intensitas yang tinggi. Meskipun standar VGA sudah
tidak digunakan lagi karena sudah digantikan oleh
standar yang baru, VGA masih diimplementasikan
pada Pocket PC.
VGA merupakan standar grafis terakhir yang diikuti oleh
mayoritas pabrik pembuat kartu grafis komputer. Hal ini
dibuktikan dengan melihat generasi-generasi sesudah
VGA seperti PGA, XGA, atau SVGA menggunakan
teknologi yang sama dengan VGA yaitu standard analog
video. Tampilan Windows sampai sekarang juga masih
9
menggunakan modus VGA karena didukung oleh banyak
produsen monitor dan kartu grafis.
10 1990 IBM IBM memperkenalkan standar grafis Extended
Graaphics Array (XGA), pengembangan dari 8514/A.
Generasi berikutnya yaitu XGS-2, memberikan resolusi
800 x 600 piksel yang menghasilkan 16 juta warna dan
resolusi 1024 x 768 yang menghasilkan 65,536 warna.
Kedua jenis resolusi ini merupakan standar grafis yang
paling dikenal di masyarakat. Namun generasi monitor
terbaru pada saat ini adalah teknologi Liquid Crystal
Display (LCD) yang menggunakan sejenis kristal cair
yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan
monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display
dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi
yang tinggi
11 2000 Industri Elektronik Layar Datar untuk Home User Monitor dengan layar
datar tipis ini semakin terjangkau harganya bagi home
user
12 2005 Toshiba Layar 3D Pertama Toshiba memperkenalkan layar 3D
pertama yang menawarkan efek 3D tanpa menggunakan
alat bantu lainnya. Namun, mata harus pada posisi
tertentu. Hanya saja teknologi yang ditawarkan oleh
Toshiba ini kurang diminati oleh pasar, dan akhirnya
produk ini pun ditarik kembali.
Dari perkembangan monitor komputer yang dijelaskan diatas, jika dilihat dari perkembangannya,
ada masa penurunan pada tahun 2005, karena produk yang ditawarkan oleh Toshiba tersebut tidak
banyak diminati oleh organisasi ataupun masyarakat, sehingga produk monitor yang ditawarkan
pada tahun 2000lah yang menjadi pilihan yang banyak digemari organisasi atau masyarakat umum,
dengan produk layar datar home user monitor tersebut jika dilihat dari ukurannya lebih efektif dan
10
efisien untuk digunakan karena tidak banyak menggunakan tempat, mudah untuk dipindahkan dan
harganya pun terjangkau.
1859 1888 1897 1930 1963 1969 1984 1987 1990 2000 2005
Dari grafik ditas dapat dilihat bahwa perkembangan dari monitor mengalami peningkatan dari
masa ke masanya, hanya tetapi jika ditinjau dari minat pasar ada beberapa produk monitor
komputer ini yang belum memberikan keefektifan dalam menjalankan tugasnya. Akan tetapi hal
tersebut akan terus berkembang jika kita lihat dan rasakan dari perkembangan teknologi yang kian
berkembang, untuk kepan akan banyak fungsi munitor yang terbaru akan ditawarkan oleh
perusahaan teknologi dunia, dan yang perlu kita persiapkan ialah sumber daya manusia yang
memadai dalam menjalakan sistem yang akan diterapkan dan dikembang tersebut, agar keefektifan
yang ditawarkan akan lebih mudah dipahami dan diterima masyarakat.
8. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan terlihat jelas bahwa selama siklus proses produksi monitor
komputer terus mengalami perubahan, dan teknologi yang digunakan pun makin beragam, ukuran
dan bentuk fisiknya pun makin slim. Pada awal kemunculan monitor yang masih memberikan
tampilan yang kurang menarik dengan bentuk tabung, dan dengan berjalannya waktu ditemukan
bahan kimia cair dalam pengembangan monitor LCD. Dari penemuan tersebut terus mengalami
11
perubahan hingga akhirnya monitor dapat menampilkan grafik warna yang lebih banyak hingga
16 juta, yang mana pada awalnya hanya dapat menampilkan warna monochrome. Hingga saat ini
sampai ditemukan tampilan 3D.
9. References
Cindy, & Devie. (2013). Analisis Hubungan Antara Size, Product Life Cycle, Dan Market
Position Dengan Penggunaan Balanced Scorecard Pada Sektor Industri Manufaktur.
Business Accounting Review, Vol. 1.
Marudut Sirait. (2016). Potensi Dampak Lingkungan Pada Proses Produksi. E-Issn 2477-6025,
40-48.
Rizki, I. A., Frans, T. D., & Dantik, A. W. (2012). Makalah Managemen Pemasaran Product
Life Cycle. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Socolof, M., J.G. Overly, L.E. Kincaid, R. Dhingra, D. Singh, & K.M. Hart. (2002). Life-Cycle
Environmental Impacts Of Crt And Lcd Desktop Monitors. Ieee, 119 - 127.
https://www.epa.gov/saferchoice/life-cycle-assessment-desktop-computer-displays
12