OLEH:
GITA PRARISNA
NIM 201501372
C. Sasaran
Pasien dan keluarga
D. Materi
1. Pengertian retensio urine
2. Penyebab retensio urine
3. Tanda dan gejala retensio urine
4. Pencegahan retensio urine
5. Cara pengobatan retensio urine
E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
F. Media
1. Leaflet
G. Kegiatan Penyuluhan
1. 3 menit Pembukaan :
Membuka Menjawab
kegiatan dengan salam
mengucapkan salam.
Memperkenalka
n diri Mendenga
Menjelaskan rkan
tujuan dari penyuluhan Memperha
Menyebutkan tikan
materi yang akan
diberikan Memperha
Apersepsi tikan
Memperha
tikan
2. 15 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan Memperha
pengertian dari retensio urine tikan
Menyebutkan
penyebab dari retensio urine Memperha
Menyebutkan tikan
tanda dan gejala dari retensio
urine Memperha
Menyebutkan tikan
cara pencegahan dari retensio
urine
Menyebutkan
cara pengobatan dari retensio
urine Memperha
Memberi kesempatan tikan
kepada peserta untuk
bertanya
Memberik
an pertannyaan
3. 10 menit Evaluasi :
Menanyakan Menjawab
kepada peserta tentang pertanyaan
materi yang telah
diberikan, dan
memberikan
reinforcement kepada
peserta dapat menjawab
pertanyaan.
4. 2 menit Terminasi :
Memberikan kesimpulan Mendenga
tentang materi yang sudah rkan
disampaikan
Mengucapkan
terima kasih atas peran Mendenga
serta peserta. rkan
Mengucapkan
salam penutup
Menjawab
salam
H. Evaluasi
1. Menjelaskan pengertian dari retensio urine
Score 1 : tidak dapat menyebutkan
2 : menyebutkan tapi tidak benar
3 : menyebutkan sebagian benar
4 : menyebutkan dengan baik dan benar
A. Definisi
Retensi urine adalah suatu keadaan penumpukan urine di kandung kemih dan
tidak mempunyai kemampuan untuk mengosongkannya secara sempurna.
Retensi urine adalah pengosongan kandung kemih tidak komplit (NANDA,
2013).
B. Penyebab
Inkontinensia urin dapat disebabkan oleh berbagai masalah medis:
1. Untuk perempuan, penipisan dan pengeringan kulit dalam vagina atau
saluran kencing, terutama setelah menopause.
2. Untuk pria, kelenjar prostat membesar atau operasi prostat.
3. Pelemahan dan peregangan otot-otot panggul setelah melahirkan.
4. Obat-obatan tertentu.
5. Penumpukan tinja di perut (karena kesulitan buang air besar).
6. Kegemukan dan obesitas, yang meningkatkan tekanan pada kandung kemih
dan otot yang mengendalikan kandung kemih.
D. Pencegahan
1. Kurangi jumlah dan frekuensi minum
2. Hindari minuman yang bersifat memicu inkontinensia (alkohol, kafein, soft
drink)
3. Sediakan alat penampung kencing di dekat tempat tidur
E. Pengobatan
Pengobatan tergantung pada sumber masalah dan jenis inkontinensia.
1. Jika disebabkan oleh masalah medis, inkontinensia akan hilang setelah
penyakitnya diterapi.
2. Senam kegel dapat membantu beberapa jenis inkontinensia dengan
memperkuat otot-otot panggul.
3. Teknik relaksasi untuk memperpanjang interval kencing yang normal
(frekuensi kencing yang umum adalah 6-7 kali per hari) dapat membantu
mengatasi inkontinensia stres dan mendesak.
4. Pengobatan dan operasi adalah pilihan terapi bagi inkontinensia yang
disebabkan penyakit.