Diterima: 26 April 2016, revisi akhir: 10 Juni 2016 dan disetujui untuk diterbitkan: 15 Juni 2016
ABSTRAK
Gadung (Dioscorea hispida) merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang tergolong dalam
family Dioscoreaceae. Umbi gadung memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, akan tetapi
juga mengandung beberapa senyawa racun berupa glikosida sianogenik, alkaloid dioscorin,
dehydrodioscorin, saponin dan sapogenin yang berbahaya bagi kesehatan. Fermentasi umbi
gadung dapat mempengaruhi sifat fisikokimia dan amilografi tepung gadung modifikasi serta
menurunkan senyawa toksiknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bakteri
asam laktat (BAL) penghasil amilase terhadap sifat fisikokimia dan amilografi tepung gadung
modifikasi. Sebanyak 15 isolat Lactobacillus plantarum telah diseleksi, sehingga diperoleh 2
isolat BAL yaitu L. plantarum B291 dan B307 dengan aktivitas enzim amilase paling tinggi untuk
digunakan sebagai starter dalam fermentasi pembuatan tepung gadung modifikasi.
Penambahan BAL pada proses fermentasi dapat menurunkan kadar HCN tepung gadung
modifikasi, walaupun penurunan kadar HCN yang dihasilkan tidak signifikan dan belum
memenuhi persyaratan SNI. Perlakuan fermentasi BAL menyebabkan peningkatan kadar
protein, lemak dan asam laktat pada tepung gadung modifikasi, namun berdampak pada
penurunan nilai pH dan kadar karbohidratnya. Dari hasil analisis amilografi diketahui bahwa
tepung gadung kontrol yang diparut tanpa fermentasi memiliki profil gelatinisasi yang paling baik
karena paling tahan panas.
Kata Kunci: Amilografi, bakteri asam laktat, fermentasi, fisikokimia, tepung gadung
modifikasi
ABSTRACT
Yam (Dioscorea hispida) is one of the tubers belonging to the family dioscoreaceae. Yam tubers not only
have high content of carbohydrate, but also contain some toxic compounds such as: cyanogenic
glycosides, alkaloids dioscorin, dehydrodioscorin, saponin and sapogenin. Fermentation of yam tubers
can affected for physicochemical and amylography characteristics of modified yam flour and reduced
toxic compounds. This study was aimed to determine effect of lactic acid bacteria (LAB) fermentation on
the physicochemical properties and characteristics of yam flour amilography modification. From the 15
isolates of Lactobacillus plantarum had been selected two isolate (L. plantarum B291 and B307) with the
highest amylase enzyme activity to be used as starter fermentation to produce modified yam flour.
Fermentation of LAB could reduce levels of HCN on modified yam flour, although decreased levels of HCN
was not significant with requirements of SNI. Fermentation of LAB increased levels of protein, fat and
lactic acid, but decreased pH value and carbohydrate content in modified yam flour. Based on results of
amylography analysis, control of yam flour with shredded without fermentation had the best gelatinization
profile because it most resistant about heating.
61
Jurnal Litbang Industri Vol. 6 No. 1, Juni 2016: 61-72
62
Pengaruh Fermentasi Bakteri Asam Laktat ......(R. Haryo Bimo Setiarto dan Nunuk Widhyastuti)
simpan lebih lama (Umoh dan Iwe, 2014). Viscograph Brabender, alat distilasi kjeldahl,
Ada dua metode penepungan yang sering alat sokhlet lemak, tanur, eksikator, oven, pin
dilakukan yaitu cara konvensional disk mill, pemanas listrik, pipet mikro,
(pengirisan umbi) dan pemarutan yang seperangkat alat gelas.
diikuti dengan pengempaan. Cara
penepungan dengan metode pemarutan Pengujian kemampuan tumbuh dan
dan pengempaan diketahui dapat aktivitas amilase isolat bakteri asam
meminimalkan waktu pengeringan tepung laktat (BAL) pada media MRS pati
(Huang et al., 2016). Informasi mengenai
karakteristik amilografi sangat diperlukan Pengujian kemampuan tumbuh 15
untuk mengetahui lebih detail mengenai sifat isolat BAL koleksi INACC pada media MRS
gelatinisasi pati gadung, viskositas pati Agar dilakukan dengan cara sebagai
maksimumnya, kemampuan set back berikut: isolat BAL diremajakan pada media
viscosity, ketahanan terhadap panas dan MRS agar yang mengandung pati sebagai
pengadukan, serta aplikasinya dalam sumber karbon, diinkubasi pada suhu 37oC
pengolahan pangan (Kusumayanti et al., selama 2 hari. Sel dipanen menggunakan
2015). Sementara itu sifat fisikokimia dapat ose dan disuspensikan dalam akuades
memberikan informasi mengenai nilai nutrisi steril, dibaca serapan optiknya (OD) pada
yang terkandung dalam tepung gadung panjang gelombang 600 nm sampai
fermentasi (Kusumayanti et al., 2015). mencapai OD 0,5 (disebut inokulum).
Tujuan penelitian ini adalah untuk Inokulum sebanyak 2 % diinokulasikan pada
mengetahui pengaruh fermentasi bakteri media MRS pati cair, diinkubasi pada suhu
o
asam laktat penghasil amilase terhadap sifat 37 C selama 24 jam. Total BAL dihitung
fisikokimia dan karakteristik amilograf menggunakan metode TPC dengan media
tepung gadung modifikasi. Hasil penelitian MRS Agar.
ini diharapkan dapat meningkatkan minat Pengujian aktivitas amilase (secara
masyarakat untuk memanfaatkan umbi kualitatif dan kuantitatif) dilakukan dengan
gadung sehingga dapat membantu menumbuhkan isolat BAL pada media MRS
menyukseskan program diversifikasi agar yang mengandung pati sebagai sumber
pangan berbasis umbi-umbian. Tepung karbon, diinkubasi pada suhu 37oC selama 3
gadung modifikasi hasil fermentasi hari. Pada akhir inkubasi, larutan KI
umumnya mempunyai sifat amilografi dan diteteskan pada media tumbuh. Adanya
fisikokimia yang berbeda dari tepung umbi- zona bening disekitar koloni BAL
umbian yang lain. menunjukan adanya aktivitas amilase dari
BAL. Selanjutnya sebanyak 2% isolat BAL
METODOLOGI PENELITIAN (OD 0,5) ditumbuhkan pada media MRS cair
yang mengandung pati, diinkubasi pada
Penelitian ini dilaksanakan di suhu 37oC selama 3 hari dan setiap hari
laboratorium Mikrobiologi Pangan, Pusat dilakukan pengambilan contoh (1 mL),
Penelitian Biologi LIPI Cibinong. Waktu disentrifugasi (10.000 rpm, 5 menit), filtrat
pelaksanaan penelitian adalah bulan Maret yang diperoleh dianalisa aktivitas
sampai November 2015. amilasenya. Aktivitas amilase diuji
Bahan yang digunakan dalam berdasarkan prinsip reduksi intensitas
penelitian ini adalah 15 strain Lactobacillus warna biru dari hidrolisis pati secara
plantarum (koleksi laboratorium INACC, enzimatis dan pembentukan kompleks pati-
Pusat Penelitian Biologi LIPI). Untuk bahan iod (Alariya et al., 2013). Sebanyak 0,25 mL
baku tepung gadung modifikasi digunakan filtrat direaksikan dengan campuran 0,25 mL
umbi gadung asal kecamatan substrat pati (0,1%) dan 0,5 mL buffer asetat
Jampangkulon, kabupaten Sukabumi Jawa (pH 5,0) atau fosfat (pH 7,0) yang telah
Barat. dipreinkubasi selama 5 menit pada suhu
Peralatan yang digunakan dalam 35oC. Reaksi enzimatis dilakukan pada suhu
o
penelitian ini adalah spektrofotometer UV- 35 C selama 10 menit dan dihentikan
Vis 1700 Shimadzu, High Speed dengan penambahan 0,25 mL HCl 0,1 N.
Refrigerated Centrifuge Type 6500,
63
Jurnal Litbang Industri Vol. 6 No. 1, Juni 2016: 61-72
64
Pengaruh Fermentasi Bakteri Asam Laktat ......(R. Haryo Bimo Setiarto dan Nunuk Widhyastuti)
dipasang dan dimasukkan ke dalam bowl asam laktat pada tepung gadung modifikasi
dengan cara menurunkan head viscograph adalah rancangan acak lengkap (RAL).
brabender. Suhu awal termoregulator diatur Pengolahan data dilakukan dengan
pada 200C atau 250C. Switch pengatur menggunakan Analisis ragam (ANOVA).
diletakkan pada posisi bawah sehingga jika Jika berbeda signifikan maka dilanjutkan
mesin dihidupkan suhu akan meningkat dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada
1,5 0 C setiap menit. Mesin Viscograph level 95% (α=0,05). Data diolah
Brabender selanjutnya dihidupkan, setelah menggunakan perangkat lunak SPSS 17.0.
suspensi mencapai suhu 30 0 C, pena
pencatat diatur pada skala kertas HASIL DAN PEMBAHASAN
amilogram. Setelah pasta mencapai suhu
950C, mesin viscograph brabender Seleksi BAL penghasil amilase untuk
dimatikan. Parameter analisis amilograf starter fermentasi umbi gadung
terdiri dari: 1. Suhu awal gelatinisasi, yaitu
suhu pada saat kurva mulai naik; 2. Suhu Aktivitas amilase dan pertumbuhan dari
pada puncak gelatinisasi, yaitu suhu pada 15 isolat BAL yang ditumbuhkan pada media
saat nilai maksimum viskositas dapat cair MRS pati terlihat pada Tabel 1 dan
dicapai; 3. Viskositas maksimum pada Gambar 1. Analisis aktivitas enzim
puncak gelatinisasi dinyatakan dalam amilasenya dilakukan terhadap 15 isolat
Brabender Unit. BAL selama 3 hari. Berdasarkan hasil
analisis diketahui bahwa 2 isolat BAL yaitu
Analisis statistik B291 dan B307 memiliki aktivitas enzim
amilase yang paling tinggi, stabil dan
Rancangan percobaan untuk analisis berbeda nyata (p<0,05) jika dibandingkan
aktivitas amilase dan pertumbuhan 15 isolat dengan isolat BAL yang lain (Tabel 1).
BAL, analisis proksimat, HCN, serta kadar
65
Jurnal Litbang Industri Vol. 6 No. 1, Juni 2016: 61-72
a a a a a a a a
a a a a a a a
Gambar 1. Total sel isolat BAL pada media MRS pati setelah inkubasi 24 jam
Keterangan: Huruf yang berbeda pada diagram batang menunjukkan nilai yang tidak
berbeda nyata (α=5%), setelah dilakukan uji statistik dengan uji BNT pada
SPSS 17.0
Isolat BAL B291 memiliki aktivitas hari ke-1. Selanjutnya, terjadi peningkatan
enzim amilase berturut-turut 7.198 x 106 secara signifikan (p<0,05) aktivitas enzim
6 6
U/mL, 6.279 x 10 U/mL dan 7.347 x 10 amilase pada saat hari ke-3 analisis.
U/mL selama hari pertama sampai dengan Berdasarkan tingkat pertumbuhannya
hari ketiga analisis. Sementara itu isolat BAL isolat L. plantarum B341 memiliki laju
B307 memiliki aktivitas enzim amilase pertumbuhan logaritmik yang paling tinggi
6
berturut-turut 7.166 x 10 U/mL, 6.498 x 10
6
dan signifikan jika dibandingkan dengan
6
U/mL dan 6.834 x 10 U/mL selama hari isolat BAL yang lain (Gambar 1). Hal ini
pertama sampai dengan hari ketiga analisis. ditunjukan dengan jumlah selnya yang
Kedua isolat BAL tersebut dipilih untuk paling banyak setelah diinkubasi selama 24
digunakan sebagai starter dalam fermentasi jam yaitu sebesar 8.51 (log cfu/mL). Akan
pembuatan tepung gadung modifikasi. tetapi isolat L. plantarum B341 tidak
Selama analisis aktivitas amilase terhadap digunakan sebagai starter dalam fermentasi
15 isolat BAL diketahui terjadi penurunan gadung karena aktivtas amilasenya yang
aktivitas amilase pada hari ke-2 jika rendah. L. plantarum B341 masih perlu
dibandingkan dengan aktivitas amilase pada dioptimasi dengan meningkatkan
penambahan substrat starch soluble ke
66
Pengaruh Fermentasi Bakteri Asam Laktat ......(R. Haryo Bimo Setiarto dan Nunuk Widhyastuti)
dalam media pertumbuhannya (MRS + pati). meningkatnya kadar asam laktat pada
Bahan penelitian (umbi gadung, isolat substrat umbi gadung selama proses
BAL dan inokulum) serta tepung modifikasi fermentasi berlangsung, baik pada
diperlihatkan dalam Gambar 2. Hasil perlakuan umbi yang diparut (PP) maupun
pengamatan secara visual pada umbi umbi yang dipotong (PG). Meningkatnya
gadung yang difermentasi menunjukkan kadar asam laktat tersebut berkorelasi
bahwa tidak ada perubahan warna (umbi dengan penurunan pH substrat umbi gadung
tetap berwarna kuning) baik pada kontrol (Gambar 3 b). Kadar asam laktat pada
maupun pada perlakuan inokulasi BAL dari perlakuan parut lebih tinggi dibandingkan
awal hingga akhir fermentasi. Aroma umbi perlakuan potong. Hal ini dikarenakan
tetap tercium tajam pada kontrol, sedangkan perlakuan parut semakin meningkatkan luas
pada perlakuan BAL terjadi perubahan permukaan substrat sehingga kontak antara
aroma menjadi sedikit asam. Umbi gadung BAL dengan substrat pati semakin besar. Hal
hasil fermentasi yang telah dikeringkan, ini berakibat semakin banyak asam organik
selanjutnya digiling dan diayak. Tepung yang dihasilkan sebagai hasil metabolisme
gadung modifikasi maupun kontrol memiliki BAL. BAL mampu tumbuh pada media pati
warna yang serupa yaitu putih. karena menghasilkan amilase yang
mendegradasi pati menjadi glukosa.
Analisis kadar asam laktat, pH, jumlah Selanjutnya, glukosa akan dikonversi
total BAL selama fermentasi umbi menjadi asam organik (terutama asam
gadung laktat). BAL yang menghasilkan dua molekul
asam laktat dari fermentasi glukosa disebut
Hasil pengukuran kadar asam laktat, BAL homofermentatif, sedangkan BAL yang
nilai pH dan jumlah BAL selama proses menghasilkan satu molekul asam laktat dan
fermentasi diperlihatkan dalam Gambar 3. satu molekul etanol serta satu molekul
Pada Gambar 3 a tampak bahwa karbon dioksida disebut BAL
penambahan starter BAL mengakibatkan heterofermentatif (Reddy et al., 2008).
0,7
Kadar Asam (mg)
0,6
0,5 Kontrol Parut
0,4 Perlakuan Parut
0,3
0,2 Kontrol Potong
0,1 Perlakuan Potong
0
0 1 2 3
Hari Ke-
(a)
8
7
6
5
Nilai pH
Kontrol Parut
4
3 Perlakuan Parut
2 Kontrol Potong
1 Perlakuan Potong
0
0 1 2 3
Hari Ke-
(b)
67
Jurnal Litbang Industri Vol. 6 No. 1, Juni 2016: 61-72
576650,3
38443,35
2562,890
(cfu/ml*10⁶)
11,39062
PP
0,759375
0,050625 KP
0,003375 PG
0,000225 KG
0,000015
0,000001
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5
Waktu Fermentasi Hari Ke-
Gambar 3. (a) Kadar asam laktat, (b) nilai pH, dan (c) jumlah BAL selama proses fermentasi
umbi gadung
Keterangan: KP: kontrol parut, PP: perlakuan parut, KG: kontrol potong, PG: perlakuan
potong
Kemampuan BAL dalam menggunakan yang diparut struktur fisik umbi lebih
karbohidrat kompleks berupa substrat pati sederhana dibandingkan dengan perlakuan
sebagai satu-satunya sumber karbon potong. Di samping itu permukaan
ditunjukkan dengan naiknya jumlah BAL kontaknya juga lebih luas sehingga umbi
selama proses fermentasi pada perlakuan yang diparut jauh lebih mudah dimanfaatkan
parut dan potong (Gambar 3 c). Peningkatan oleh BAL sebagai sumber karbon yang
jumlah BAL terjadi sampai hari ke-2 untuk menunjang pertumbuhannya. Adanya
perlakuan umbi yang diparut, sedangkan peningkatan jumlah BAL pada kontrol baik
untuk umbi yang dipotong kenaikan BAL pada umbi yang diparut maupun dipotong
masih terjadi sampai hari ke-3. Hal ini menunjukkan adanya BAL indigenous yang
disebabkan karena pada perlakuan umbi berasal dari umbi.
Tabel 2. Analisis proksimat, HCN, Kadar asam laktat dan pH tepung gadung modifikasi
Kadar (% basis kering) HCN
Sampel Total Asam
(ppm) pH
(mg/g)
Air Abu Lemak Protein Karbohidrat
KP 6,89a 0,34a 0,39a 2,96a 89,42a 12,67a 0,072a 7,21a
PP 6,54a 0,63b 0,42a 10,3b 82,11 b 11,09 a 1,675b 4,20b
KG 6,33a 0,54b 0,45a 2,68a 88,84a 15,76b 0,090a 7,77a
PG 7,47b 0,53b 0,48a 9,04b 83,64b 10,63c 0,558c 5,41b
Keterangan: Huruf yang berbeda pada kolom untuk setiap parameter analisis menunjukkan
nilai yang berbeda nyata (α=5%), setelah dilakukan uji statistik dengan uji BNT
pada SPSS 17.0
KP: kontrol parut, PP: perlakuan parut, KG: kontrol potong, PG: perlakuan potong
Analisis Proksimat, kadar HCN, total tepung hasil fermentasi (tepung modifikasi)
asam tertitrasi dan nilai pH tepung dengan perlakuan parut yaitu 6,54%,
gadung fermentasi sedangkan perlakuan potong sebesar
Hasil analisis proksimat kandungan 7,47%. Kedua nilai tersebut memenuhi
nutrien, HCN, total asam dan nilai pH pada standar kadar air untuk tepung modifikasi
tepung gadung hasil fermentasi menurut SNI (maksimal 13%). Kadar abu
diperlihatkan dalam Tabel 2. Kadar air maksimal untuk tepung mocaf menurut SNI
68
Pengaruh Fermentasi Bakteri Asam Laktat ......(R. Haryo Bimo Setiarto dan Nunuk Widhyastuti)
sebesar 1,5 sedangkan kadar abu tepung secara signifikan (p<0,05) baik pada tepung
gadung modifikasi pada penelitian ini gadung modifikasi dengan perlakuan parut
sebesar 0,63 (perlakuan parut) dan 0,53 maupun potong (Tabel 2). Peningkatan
(perlakuan potong) sehingga masih kadar protein disebabkan karena selama
memenuhi standar SNI (Badan Standarisasi fermentasi, isolat BAL akan menghasilkan
Nasional, 2011). peptidoglikan pada dinding selnya yang
Penambahan BAL pada proses tersusun atas komponen glikoprotein dan
fermentasi dapat menurunkan kadar HCN lipoprotein (Reddy et al., 2008). Komponen
tepung modifikasi. Hal ini ditunjukkan oleh protein inilah yang terkandung dan
kadar HCN tepung gadung modifikasi hasil teranalisis dalam tepung gadung modifikasi.
fermentasi dengan perlakuan parut dan Fermentasi BAL berdampak terhadap
potong yaitu berturut-turut 11,9 ppm dan peningkatan sedikit kadar lemak pada
10,63 ppm. Sementara itu kadar HCN pada tepung gadung modifikasi meskipun nilainya
perlakuan kontrol parut dan potong yaitu tidak signifikan (p<0,05) (Tabel 2).
berturut-turut 12,67 ppm dan 15,76 ppm Penurunan kadar karbohidrat secara
lebih tinggi jika dibandingkan dengan signifikan (p<0,05) juga terjadi pada tepung
perlakuan fermentasi. Dengan demikian, gadung modifikasi yang diberi perlakuan
fermentasi dapat menurunkan HCN pada fermentasi BAL baik yang diproduksi dengan
tepung gadung modifikasi dengan perlakuan dipotong maupun diparut. Penurunan
potong dan parut masing-masing sebesar karbohidrat terjadi karena selama
12,67% dan 32,55%. Akan tetapi penurunan fermentasi, isolat BAL akan memanfaatkan
kadar HCN yang dihasilkan selama komponen karbohidrat berupa amilosa dan
fermentasi BAL masih tidak signifikan untuk amilopektin sebagai sumber karbon untuk
memenuhi persyaratan kadar HCN pertumbuhannya (Bhanwar dan Ganguli,
sebagaimana yang dipersyaratkan oleh SNI 2014). Fermentasi BAL juga meningkatkan
tepung mocaf (maksimal sebesar 1,0 ppm). kadar total asam secara signifikan (p<0,05)
Kumoro dan Hartati (2015) melaporkan pada tepung gadung modifikasi baik pada
bahwa treatment pemberian asam sitrat perlakuan parut maupun potong.
0
dengan pemanasan microwave 80 C Peningkatan kadar total asam berkorelasi
selama 40 menit diperlukan agar kadar terhadap penurunan nilai pH secara
sianida pada tepung gadung modifikasi signifikan (p<0,05) dari tepung gadung
dapat direduksi dengan lebih signifikan. modifikasi baik untuk perlakuan parut
Perlakuan fermentasi BAL juga maupun potong (Tabel 2).
menyebabkan peningkatan kadar protein
Tabel 3. Hasil analisis amilografi pada tepung gadung modifikasi dengan perlakuan parut
dan potong
Perlakuan Waktu Suhu Waktu Suhu Viskosi Visko Viskositas Visko Set Back
o
gelatini gelati puncak punc tas sitas 93 C /20’ sitas Viscosity
o o
sasi nisasi (menit) ak puncak 93 C (BU) 50 C (BU)
o o
(menit) ( C) ( C) (BU)
KP 36 84,0 - - - 110 200 320 (+)120
Keterangan: KP: kontrol parut, PP: perlakuan fermentasi parut, KG: kontrol potong, PG:
perlakuan fermentasi potong
- : Data tidak terdeteksi pada amilogram
69
Jurnal Litbang Industri Vol. 6 No. 1, Juni 2016: 61-72
70
Pengaruh Fermentasi Bakteri Asam Laktat ......(R. Haryo Bimo Setiarto dan Nunuk Widhyastuti)
71
Jurnal Litbang Industri Vol. 6 No. 1, Juni 2016: 61-72
Falade, K.O., Ayetigbo, O.E. 2015. Effects of Moradi, M., Shariati, P., Tabandeh, F.,
annealing, acid hydrolysis and citric Yakhchali, B., Khaniki, G.B. 2014.
acid modifications on physical and Screening and isolation of powerful
functional properties of starches from amylolytic bacterial strains. Int J Curr
four yam (Dioscorea spp.) cultivars. Microbiol Appl Sci. 3: 758-768.
Food Hydrocolloids. 43: 529-539.
Pokhrel, B., Wanjare, P., Singh, S.,
Huang, H., Jiang, Q., Chen, Y., Li, X., Mao, Purushotham, B., Kumara, S.W..
X., Chen, X., Huang, L., Gao, W. 2016. 2013. Isolation, screening and
Preparation, physicoechemical characterization of promising alfa-
characterization and biological amylase producing bacteria from
activities of two modified starches from sewage enriched soil. Int J Adv
yam (Dioscorea Opposita Thunb.). Biotechnol Res. 4: 286-290.
Food Hydrocolloids. 55: 244-253.
Ramón, A.P., Taschetto, L., Lunelli, F.,
Kumoro, A.C., Hartati, I. 2015. Microwave Mezadri, E.T., Souza, M., Foletto, E.L,
Assisted Extraction of Dioscorin from Jahn, S.L., Kuhn, R.C., Mazutti, M.A.
Gadung (Dioscorea hispida Dennst) 2015. Ultrasound-assisted acid and
Tuber Flour. Procedia Chemistry. 14: enzymatic hydrolysis of yam
47 – 55. (Dioscorea sp.) for the production of
fermentable sugars. Biocatalysis and
K u s n a n d a r, F. 2 0 1 0 . K i m i a P a n g a n Agricultural Biotechnology. 4: 98–102.
Komponen Makro. Jakarta. Dian
Rakyat. Reddy, G., Altaf, M.D., Naveena, B.J.,
Venkateshwar, M., Kumar, E.V. 2008.
Kusumayanti, H., Handayani, N.A., Santosa, Amylolytic bacterial lactic acid
H. 2015. Swelling power and water fermentation-A review. Biotechnol Adv.
solubility of cassava and sweet 26: 22–34.
potatoes flour. Procedia
Environmental Sciences. 23: 164 – Trappey, E.F., Khouryieh, H., Aramouni, F.,
167. Herald, T. 2015. Effect of sorghum flour
composition and particle size on
Marston, K., Khouryieh, H., Aramouni, F. quality properties of gluten-free bread.
2014. Evaluation of sorghum flour F o o d S c i e n c e a n d Te c h n o l o g y
functionality and quality International. 21: 188-202.
characteristics of gluten-free bread
and cake as influenced by ozone Umoh, E.O., Iwe, M.O. 2014. Effects of
treatment. Food Science and Processing on the Nutrient
Technology International. 63: 250- Composition of False Yam (Icacina
258. trichantha) Flour. NIFOJ. 32 (2): 1 – 7.
Marston, K., Khouryieh, H., Aramouni, F. Winger, M., Khouryieh, H., Aramouni, F.,
2016. Effect of heat treatment of Herald, T.J. 2014. Sorghum flour
sorghum flour on the functional characterization and evaluation in
properties of gluten-free bread and gluten-free flour tortilla. Journal of
cake. LWT - Food Science and Food Quality. 37: 95-106.
Technology. 65: 637-644.
Medoua, G.N., Mbomea, I.L., Agbor-Egbe,
T., Mbofung, C.M.F. 2008. Influence of
fermentation on some quality
characteristics of trifoliate yam
(Dioscorea dumetorum) hardened
t u b e r s . F o o d C h e m i s t r y. 1 0 7 :
1180–1186.
72