Buku Saku TB Revfinal PDF
Buku Saku TB Revfinal PDF
PROGRAM PENANGGULANGAN TB
1
PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TB) merupakan penyebab kematian
ke-3 terbanyak di Indonesia. Diperkirakan pada
tahun 2008, ada 535.000 kasus baru, dan dari
kasus tersebut 88.113 orang meninggal karena
TB. TB dapat disembuhkan jika pasien menelan
obat secara teratur selama 6-8 bulan sesuai
petunjuk dokter.
Pengobatan TB membutuhkan waktu lama,
terbatasnya informasi mengenai TB dan masih
adanya stigma tentang TB di masyarakat, efek
samping obat, sehingga ada kemungkinan pasien
tidak patuh dalam menelan obat. Untuk mengatasi
masalah tersebut peran masyarakat sebagai kader
kasehatan sangatlah penting dalam hal
pendampingan di masyarakat untuk menurunkan
angka putus berobat dan meningkatkan
kesembuhan serta penemuan kasus TB di
wilayahnya.
2
Susunan Buku Saku
Tiap bagian dalam buku ini, menyediakan
informasi singkat, penting dan mudah diingat
bagi kader.
3
Tambahan, Koreksi, dan Saran
4
BAGIAN 1 - INFORMASI DASAR TB
5
TB BUKAN PENYAKIT KETURUNAN, BUKAN
DISEBABKAN OLEH KUTUKAN DAN BUKAN
PULA KARENA GUNA-GUNA.
Gambar: Kuman
Mycobacterium
tuberculosis diperbesar
dengan mikroskop
6
Apa saja gejala TB?
Gejala lainnya :
7
8
Bagaimana penularan TB?
9
10
Risiko Penularan
11
Orang yang berisiko tinggi terkena TB
12
13
Apa saja jenis TB dan pengelompokan
pasien?
Jenis TB:
1. TB Paru
Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang
menyerang jaringan paru.
2. TB Ekstra Paru
Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain
selain paru, misalnya; selaput otak, selaput
jantung (pericardium), kelenjar getah bening,
tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran
kencing, alat kelamin, dan lain-lain.
Pengelompokan Pasien TB
14
KELOMPOK
DEFINISI
PASIEN
Adalah pasien yang belum pernah diobati
Pasien Baru dengan Obat Anti TB (OAT) atau sudah pernah
menelan OAT kurang dari satu bulan(4 minggu)
Pasien Adalah pasien TB yang telah sembuh atau
Kambuh mendapat pengobatan lengkap, kemudian
(Relaps) dinyatakan sakit TB kembali dengan BTA positif.
Pasien Pengo- Adalah pasien yang putus berobat selama 2
batan Setelah bulan atau lebih, kemudian dinyatakan masih
Putus Berobat sakit TB dengan hasil BTA positif.
Adalah pasien TB yang mulai pengobatan
kembali setelah hasil pemeriksaan dahaknya
Pasien Gagal
tetap positif atau kembali menjadi positif pada
(Failure) bulan ke-5 atau lebih, pada masa pengobatan
sebelumnya.
Pasien Adalah pasien yang dipindahkan dari Puskesmas
Pindahan /rumah sakit antar kabupaten/kota yang berbeda
(Transfer In) untuk melanjutkan pengobatannya
Adalah semua kasus yang tidak memenuhi
ketentuan diatas. Dalam kelompok ini termasuk
Lain-lain pasien dengan hasil pemeriksaan masih BTA
positif setelah selesai pengobatan ulangan.
15
Bagaimana cara mengetahui seseorang
sakit TB?
Hari Pertama
Dahak diambil sewaktu kunjungan pertama ke
puskesmas/rumah sakit (S= sewaktu).
Hari Kedua
Dahak diambil pada saat bangun tidur pagi (P =
pagi) sebelum makan dan minum.
Dahak diambil lagi sewaktu mengantar dahak
pagi ke puskesmas/rumah sakit (S=sewaktu).
16
17
TB Ekstra Paru
18
Pasien TB Anak
Batuk bukan merupakan gejala utama TB pada
anak. Penentuan TB pada anak dilakukan oleh
dokter dengan menggunakan sistem skoring
(penilaian). Yang termasuk kelompok pasien TB
Anak adalah dari usia 0 – 4 tahun.
19
Pemeriksaan TB pada anak:
Di Puskesmas dilakukan pemeriksaan dengan
Sistim Skoring oleh dokter.
20
Bagaimana pengobatan TB?
21
PENGOBATAN TB DEWASA KATEGORI II
22
PENGOBATAN TB ANAK
23
Apa efek samping Obat Anti Tuberkulosis
(OAT)?
GEJALA EFEK
YANG HARUS DILAKUKAN
SAMPING
Jelaskan kepada pasien untuk
Warna
tidak perlu khawatir karena
kemerahan pada
warna merah berasal dari salah
air seni (urin)
satu obat yang ditelan
Jelaskan kepada pasien agar
Mual, sakit perut obat ditelan malam hari
sebelum tidur
Segera rujuk ke Petugas
Nyeri sendi
Kesehatan
Kesemutan
sampai dengan Segera rujuk ke Petugas
rasa terbakar di Kesehatan
kaki
24
Efek Samping Berat
25
26
Bagaimana mengetahui kemajuan
pengobatan?
27
Pemantauan pengobatan pada anak:
28
Apa pentingnya menelan obat secara
teratur ?
Pengobatan TB harus lengkap dan teratur sesuai
petunjuk sampai dinyatakan sembuh. Bila pasien
berhenti menelan obat sebelum selesai pengobatan
akan berisiko :
1. Penyakit tidak sembuh dan tetap menularkan
ke orang lain.
2. Penyakit bertambah parah dan bisa berakibat
kematian.
3. Kuman menjadi kebal/ tidak mempan terhadap
OAT lini pertama.
Obat Anti TB (OAT) lini pertama yang tersedia saat
ini tidak dapat membunuh kuman yang telah kebal
terhadap OAT lini pertama, sehingga pasien
membutuhkan penanganan yang lebih mahal dan
waktu yang lebih lama.
29
30
Tips untuk Pasien TB
31
Bagaimana pencegahan TB agar tidak
menularkan ke orang lain?
32
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS):
1. Menjemur alat tidur.
2. Membuka pintu dan jendela setiap pagi agar
udara dan sinar matahari masuk. Sinar
matahari langsung dapat mematikan kuman
TB.
3. Makan makanan bergizi.
4. Tidak merokok dan minum minuman keras.
5. Olahraga secara teratur.
6. Mencuci pakaian hingga bersih.
7. Buang air besar di jamban/ WC.
8. Mencuci tangan hingga bersih di air yang
mengalir setelah selesai buang air besar,
sebelum dan sesudah makan.
9. Beristirahat cukup.
10. Jangan tukar menukar peralatan mandi.
33
34
Bagaimanakah cara batuk yang benar?
35
Tips bagi keluarga, kader dan lingkungan
Pasien TB
36
TANYA JAWAB SEPUTAR TB YANG SERING
DI TEMUI KADER
37
Apakah merokok dapat menyebabkan TB?
38
Apakah orang yang telah sembuh bisa
sakit TB lagi?
39
Mungkinkah terkena TB bila kita hidup di
lingkungan yang bersih?
40
Mengapa harus periksa dahak 3 kali
(SPS)?
41
Catatan________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________
42
Catatan________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
43
BAGIAN 2 – KADER KESEHATAN
44
Apa saja peran Kader Kesehatan dalam Program
Penanggulangan TB?
45
Apa saja kemampuan dasar yang harus
dimiliki oleh Kader Kesehatan?
46
TIPS
1. Apa yang harus dilakukan Kader bila
menemukan orang yang diduga menderita
TB?
a. Menginformasikan bahwa pemeriksaan dan
pengobatan TB dapat dilakukan di sarana
pelayanan kesehatan (Puskesmas, Klinik
Swasta, Rumah Sakit).
b. Menyarankan orang tersebut untuk
memeriksakan diri ke sarana pelayanan
kesehatan (Puskesmas, Klinik Swasta,
Rumah Sakit) yang terdekat.
c. Menginformasikan kepada petugas kesehatan
mengenai orang yang diduga sakit TB di
wilayahnya.
47
2. Apa yang dapat dilakukan Kader bila
menemukan pasien TB?
a. Memastikan apakah pasien tersebut memiliki
PMO.
b. Jika pasien belum mempunyai PMO, kader
dapat membantu mencarikan PMO yang
disetujui oleh pasian dan petugas kesehatan.
c. Jika pasien telah memilki PMO, kader dapat
memberikan bimbingan dan motivasi agar
PMO dapat melaksanakan perannya dengan
baik.
48
c. Pastikan anda mengenal orang yang akan
disuluh, atau jika belum saling kenal
perkenalkan diri anda terlebih dahulu dan
jelaskan bahwa anda adalah seorang Kader
Kesehatan.
d. Pesan yang disampaikan jangan terlalu
panjang dan rumit.
e. Ucapkan terima kasih sebagai penutup
penyuluhan anda.
49
c. Sampaikan kepada peserta tujuan dari
kegiatan penyuluhan, yaitu memberikan
informasi mengenai TB.
d. Ajukan beberapa pertanyaan kepada peserta
untuk mengetahui pemahaman mereka
tentang TB.
e. Presentasikan materi penyaki TB.
f. Berikan kesempatan kepada peserta untuk
bertanya.
g. Ulangi sekali lagi pesan-pesan kunci dari
penyuluhan anda.
h. Tutup penyuluhan anda dengan ucapan
terima kasih.
50
c. Jika mengunjungi PMO:
Tanyakan tentang perkembangan
pengobatan pasien TB.
Ingatkan kapan pasien TB harus mengambil
obat dan waktu periksa ulang dahak.
Pastikan bahwa kartu kontrol PMO selalu
diisi dan hal-hal lain yang anda anggap
perlu.
d. Jika mengunjungi pasien TB:
Tanyakan perkembangan pasien.
Tanyakan tentang efek samping obat yang
dirasakan dan berikan saran untuk
mengatasinya.
Berikan motivasi kepada pasien agar tetap
minum obat secara teratur sampai tuntas.
Ingatkan kapan harus mengambil obat dan
waktu periksa ulang dahak.
51
Jelaskan kepada pasien untuk melakukan
tindakan pencegahan penularan TB dan
hal-hal lain yang anda anggap perlu.
e. Tanyakan kendala atau masalah yang
dihadapi dan diskusikan bagaimana jalan
keluarnya.
f. Setelah selesai, ucapkan terima kasih atas
waktu yang mereka luangkan dan sepakati
kapan anda akan melakukan kunjungan
berikutnya.
6. Pesan apa yang disampaikan pada
penyuluhan?
52
Cara pencegahan TB
Kemana harus berobat jika sakit TB
Pesan Tambahan
Manfaat mematuhi pengobatan secara teratur
sesuai anjuran dokter
Akibat apabila tidak memeriksakan diri dan
tidak minum obat secara teratur
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
53
Catatan
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
54
Catatan
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
55
BAGIAN 3 - PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO)
56
Siapa saja yang bisa jadi PMO?
57
Apa saja tugas PMO?
58
‐ Mendorong pasien untuk tetap menelan
obatnya saat mulai bosan.
‐ Mendengarkan setiap keluhan pasien,
menghiburnya dan menumbuhkan rasa
percaya diri.
‐ Menjelaskan manfaat bila pasien
menyelesaikan pengobatan agar pasien tidak
putus berobat.
59
‐ Mengingatkan pasien waktu untuk periksa
dahak ulang berdasarkan jadwal pada kartu
identitas pasien (TB 02).
‐ Memastikan bahwa pasien sudah melakukan
periksa dahak ulang.
60
6. Memberikan penyuluhan tentang TB kepada
keluarga pasien atau orang yang tinggal
serumah :
‐ TB disebabkan oleh kuman, tidak disebabkan
oleh guna-guna atau kutukan dan bukan
penyakit keturunan,
‐ TB dapat disembuhkan dengan berobat
lengkap dan teratur,
‐ Cara penularan TB, gejala-gejala TB dan cara
pencegahannya,
‐ Cara pemberian obat (tahap awal dan
lanjutan),
‐ Pentingnya pengawasan agar pasien berobat
secara lengkap dan teratur,
‐ Kemungkinan terjadinya efek samping obat
dan perlunya segera meminta pertolongan ke
sarana pelayanan kesehatan.
61
TIPS
Bagaimana mendampingi pasien
menelan obat?
62
Dianjurkan menelan obat sekaligus (dua jam
harus habis) sebelum makan atau malam
sebelum tidur karena penyerapan obat lebih baik
pada saat perut kosong.
63
Bagaimana jika pasien akan pergi untuk
beberapa lama atau pindah?
64
Catatan
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
65
Catatan
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
66
BAGIAN 4 – PEMANTAUAN DAN PENCATATAN
67
Apa tujuan pencatatan?
68
Bagaimana mengisi lembar pencatatan
kader?
1. Kolom Nomor : diisi dengan nomor urut
2. Kolom Tanggal: diisi tanggal pada saat kader
melakukan kegiatan
3. Kolom Kegiatan : diisi jenis kegiatan yang
dilakukan oleh kader
4. Kolom tanda tangan:
o Puskesmas: ditanda-tangani oleh Pembina
Desa atau Pemegang Program TB
Puskesmas.
o Pemerintah Daerah: ditanda-tangani oleh
ketua RT/RW/Kelurahan/ Kecamatan.
o Lain–lain: ditanda-tangani oleh orang atau
organisasi lain (seperti: Pasien TB,
Organisasi Keagamaan, PKK, Kelompok
Pemuda, sekolah, dll).
69
Catatan
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
70
Catatan
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
71
Kartu Kontrol PMO
Nama :
Umur :
Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Alamat :
Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Bulan
TAHAP AWAL PENGOBATAN
Catatan :
Beri tanda (√) pada hari yang sesuai di kartu kontrol
setiap kali penderita menelan obat anti TB
72
Nama :
Umur :
Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Alamat :
Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Bulan
Catatan :
Beri tanda (√) pada hari yang sesuai di kartu kontrol
setiap kali penderita menelan obat anti TB
73
Nama :
Umur :
Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Alamat :
Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Bulan
Catatan :
Beri tanda (√) pada hari yang sesuai di kartu kontrol
setiap kali penderita menelan obat anti TB
74
Nama :
Umur :
Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Alamat :
Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Bulan
Catatan :
Beri tanda (√) pada hari yang sesuai di kartu kontrol
setiap kali penderita menelan obat anti TB
75
Nama :
Umur :
Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Alamat :
Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Bulan
Catatan :
Beri tanda (√) pada hari yang sesuai di kartu kontrol
setiap kali penderita menelan obat anti TB
76
Nama :
Umur :
Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Alamat :
Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Bulan
Catatan :
Beri tanda (√) pada hari yang sesuai di kartu kontrol
setiap kali penderita menelan obat anti TB
77
DAFTAR PUSTAKA
CARE International Indonesia. Kumpulan Materi Pelatihan
Koordinator PMO; Keterampilan Fasilitasi dan Komunikasi. Tidak
dipublikasikan. 2008.
CARE International Indonesia. Program Pelatihan “Train the
Trainer” untuk CARE Indonesia. Tidak dipublikasikan. 2007.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. “Kurikulum Pelatihan
Pengawas Menelan Obat (PMO)”. Jakarta. 2009
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. “Modul Pelatihan
Pengawas Menelan Obat (PMO)”. Jakarta. 2009
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. “Pedoman Nasional
Penanggulangan Tuberkulosis”. Edisi 2. 2007.
Schwarz, Roger M. The Skilled Facilitator: Practical Wisdom for
Developing Effective groups. Josey-Bass Publisher, San Fransisco,
CA. 1994
78
Fotografi : Jaki Fadilah, Sandra Shirley Lakembe, Cavita J.
Salampessy, Indah Uzia Sanggaria, Michael
Pattinama
(CARE International Indonesia)
79