A. Gangguan Esofagus
1. Akalasia
Dahulu disebut sebagai kardiopasme adalah gangguan hipomotilitas yang jarang terjadi.
Ganggunan ini ditandai oleh peristaltic korpus esophagus yang lemah dan tidak teratur atau
untuk merangsang relaksasi. Akalasia primer idiopatik merupakan kasus akalasi yang paling
banyak dijumpai di Amerika Serikat. Akalisa sekunder dapat disebabkan oleh karsinoma
lambung yang menginvasi esophagus melalui radiasi dan toksin atau obat tertentu
Akalasia lebih sering terjadi pada orang dewasa . timbulnya secara perlahan, dan gejala
paling mencolok adalag disfagi tergadapa makanan cair dan padat, makan dapat terhenti
oleh dorongan regurgitasi. Regusgitasi pada malam hari dapat menyebabkan terjadinya
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan gambaran radiogram yang khas. Nila
barium tertelan, gelombang peristaltic tampak lemah dan penumpukan barium pada
esophagus bagian distal memberikan gambaran seperti corong. Pemberian obat kolinergik
atau parasimpatomimetik dalam dosis rendah menyebabkan terjadinya kontraksi dan
pengosonngan secara nyata pada esophagus dan memastikan diagnosis ini. Pemeriksaan
gagal mengadakan relaksasi pada saat menelan . tekanan sfingter esophagus bagian bawah
Pengobatan akalasia bersifat paliatif yaitu perbaikan obstruksi esophagus bagian bawah.
Tidak terdapat cara untuk memperbaiki obstruksi esophagus bagian bawah. Tidak ada cara
untuk memperbaiki peristaltic normal korpus esophagus. Dua bentuk terapi yang efektif
menghilangkan gejala adalah dilatasi sfingter esophagus bagian bawah dan esofagomiotomi.
Dilatasi dapat dilakukan dengan memasukkan tabung berisi air raksa yang disebut dengan
bougie atau yang lebih lazim dilatasi kantung pneumatic yang diletakkan pada daearh
sfingter esophagus bagian bawah dan ditiup dengan kuat. Bila dilatasi gagal menghilangkan
tidak terkoordinasi, non propulsive dan timbul bila menelan. Kelainan ini mencolok terutama
pada bagian duapertiga bawah organ, tetapu dapat menyerang seluruh esophagus. Kedua
sfingter bekerja normal. Spasme esophagus difus merupakan penyakit yang penyebabnya
tidak diketahui dan tampaknya lebih sering terjadi pada pasien berusia lanjut. Gangguan
motilitas yang sama dapat timbul akibat esofagositis refluks atau obstruksi esophagus bagian
biasnya bersifat asimtomatis, tetapi pada beberapa kasus, kontaksi dapat menimbulkan
gejala. Gejala yang paling sering timbul adalah disfagi ontermiten dan odinofagi ysng
diperberat oleh menelan makanan dingin, bolus yang besr dan ketegangan saraf. Bila
terdapat nyeri dada intermitten, spasme esophagus mungkin disalahtafsirkan sebagai angina
prektoris, khususnya bila gejala tidak berkaitan dengan makan. Yang membuat keadaan ini
membingungkan adalah hilangnya rasa nyeri akibat spasme bila diberi nitrogliserin. Akibatnya
3. Skleroderma
Disfungsi motorik esophagus terjadi pada lebih dari duapertiga pendrita scleroderma
sistemik progresif. Dasar kelainan pada saluran gastrointestinal adalah antrofi otot polos
bagian bawah esophagus. Diagnosis diduga dapat melalui pemeriksaan radiografi dengan
barium, tetapi baru dipastikan setelah dilakukan gambaran manometrik. Tanda khas penyakit
ini adalah adanya aperistaltik atau peristaltic yang lemah pada setengah sampai duapertiga
dengan pembentukan striker pada esophagus bagian bawah. Walaupu refluks gastroefagus
dan esofagositis sering terjadi pada sklerodema , nyeri ulu hati bukanlah gejala yang sering
4. Esofagositis
Peradangan mukosa esophagus dapat bersifat akut atau kronik dan dijumpai dalam
berbagai keadaan termasuk dalam gangguan motilitas yang baru dibicarakan. Suatu jenis
esofagositis yang tidak berbahaya dapat terjadi setelah menelan cairan panas. Data mengenai
kelainan ini tidak banyak ditemukan di Indonesia. Tetapi mungkin pula deteksi keberadaanya
belum dapat dilakukan dengan baik disebabkan keterbatasan pengetahuan dan fasilitas
pelayanan kesehatan masyarakat luas. Endoskopi suatu pemeriksaan yang penting untuk
mendeteksi kelainan in, masih sangat mahal untuk pelayanan kesehatan secara meluas, dan
hanya didapatkan pada rumah sakit pemerintah tipe A atau rumah sakit swasta di kota besar.
duodenum ke esophagus. Cairan ini mengandung asam, pepsin dan cairan empedu.
Meanisme terjadinya refluks itu sendiri sampai saat ini masih belum jelas. Dua faktor yang
paling penting adalah lemahnya sfingter esophagus bawah dan adnya sliding hernia
diafragmatika. Beberapa faktor yang diduga melemahkan sfingter esophagus distal adalah :
sekretin.
b. Obat-obatan, yaitu antikolinergik, barbiturate, “calcium channel blocker”, kafein, diazepam,
c. Diit, yaitu “carminative (papermint, “spearmint, cokla, kafein, ethanol dan lemak).
Inflamasi ini terjadi pada epitel skuamosa di esofagus distal, disebabkan oleh kontrak
berulang dan dalam waktu yang cukup lama dengan asam yang mengandung pepsin
ataupun asam empedu. Kelainan yang terjadi sangat ringansehinggga tidak menimbulkan
cacat, dapat pula berupa mukosa yang mudah berdarah meskipun hanya dengan sentuhan
ringan. Pada kelainan yang lebih berat terlihat adanya lesi eritrosit atau tukak dengan
eksudat. Lesi eritrosit dapat berupa linier ataupu oval dan bundar dikelilingi oleh epitel
skuamosa. Tepi lesi skuamosa berwarna merah terang.
Diagonosis dan klasifikasi esofagositis peptic ini masih banyak dipertentangkan. Hal ini
disebabkan karena belum adanya kesesuaian faham dalam mendeteksi adanya kelainan yang
minimal. Adanya gejala kllinik yang nyata misalnya rasa terbakar di dada, nyeri di daerah ulu
hati , rasa mual dan lain sebagainya. Pada pemeriksaan esofagoskopitidak didapatkan
kelainan yang jelas. ciri khas pada esofagositis tipe ini adalh peradangan mulai pada daerah
perbatasan esophagus gaster ke proksimal daerah esophagus. Savary 1985 (dikutip dari
Draper) mengajukan klasifikasi sebagai berikut :
a. Tingkat 1
Adanya lesi eritrosit satu atau lebih berupa bercak merah dengan atau tanpa
adanya selaput putih di bagian proksimal dari garis “z”. Bercak tersebut sangat sulit
dibedakan dengan warna mukosa yang dilapisi epitel silindris.
b. Tingkat 2
Adanya lesi eritrosit dengan selaput putih nyata. Lesi melebar tetapi tidak
mengelilingi lumen.
c. Tingkat 3
Lesi eritrosit yang mengelilingi lumen dengan tukak dan jaringan nekrotik di
telinga.
d. Tingkat 4
Satu atau lebih tukak yang dalam. Lesi ini sukar dibedakan dengan lesi ganas.
Terdapat fibrosis yang menimbulkan deformitas dan terdapat gambaran adanya
esophagus Barret.
Pengobatan untuk esofagositis refluks adalah antisida atai tanpa antagonis H2-
mereka degan gejala refluks yang menetap walaupun telah diberikan pengobatan yang
optimal.
6. Esofagositis Refluks Basa
pancreas, garam empeduatau campuran dari keduanya, atau adanya asam hidroklorid yang
hernatermesis berat.
Cara diagnosis selain dengan gejala klinik diatasa, makan pemeriksaan radiologic
dengan kontras barium dapat menunjukkan kelainan pada keadan pasca operasi. Lesi di
mukosa esophagus dapat dilihat dengan pemeriksaan endoskopi. Kelainan yang terlihat
berupa mukosa hiperemis, rapuh, erosive , eksudat dan pada kasus yang berat terdapat
striktur dan stenosis. Lesi eritrosit yang terjadi dapat tunggal atau multiple dan selalu malai
pada garis “z” atau tempat anastomosis. Pada pemeriksaan histologist mukosa daerah ini
7. Esfagositis Barret
Ditandai dengan adanya lapisan epitel silindris pada esophagus beberapa
sentimeter proksimal dari garis “z”. pada pemeriksaan endoskopi tampak pada daerah
tersebut berwarna merah orange, berlaian dengan warna mukosa esophagus yang berwarna
merah muda dan menyerupai mukosa gaster yang menjorok ke esophagus mulai dari garis
sangat dianjurkan. Bila didapatkan gambaran metaplasi, endoskopi serial yang dilakukan
Adalah jenis esofagositis infeksi yang paling serius ditemukan dibandingkan dengan jenis
yang lain. Tiga dasar mekanisme yang menjadi penyebab terjadinya keadaan ini adalah :
degenerative yang kronik, pengobatan jangka panjang dengan kortikosteroid atau antibiotic
atau keduanya. Keadaaan ini sering kali terjadi spontan tanpa faktor predisposisi, pada orang-
oran usia lanjut. Gejala klinik yang sering adalah disfagia, odinofagia. Pada bebrapa penderita
mengeluh dapat merasakan jalannya makanan yang ditelan dari kerongkongan ke lambung.
Adapula yang diserti nyeri retrosternal yang menyebar sampai ke daerah scapula atau terasa
disepanjang vertebra toracalis sinistra. Bila keadaan ini berlangsung cukup lama dan tidak
segera diatasi, dapat menyebabkan atau memperberat malnutrisi yang sudah ada. Diagnosis
peristaltic esophagus atau adanya spasme. Pada stadium awal tampak mukosa yang irregular
dan granuler. Pada keadaan lebih berat mukosa menjadiedema dan tampak beberapa tukakk.
Bila infestasi jamur masuk ke lapisan submukosa maka edema akan bertambah parah, tukak
yan kecil makin besar dan banyak sampai terlihat gembaran divertikel.
9. Esofagitis Herpes
Disebabkan oleh infeksi virus herpes zoster atau herpes simpleks. Keadaan ni sering
terjadi pada penderita kronk dengan daya tahan yang menurun. Misalnya oada penderita
yang lama di rawat di rumah sakit, pengobatan dengan imunosupresor, penderita penyakit
stadium terminal. Diagnosis lebih banyak diegaakkan pada pos mortem. Pada orang singkat
periode sakitnya sangat singkat dan segera sembuh dengan pengobatan. Gejala klinik berupa
disfagia, odinofagia dan rasa sakit retrosternal yang tidak membaik setelah pengobatan
dengan nystatin atau antifungal yang lain. Pada pemeriksaan klikin didapatkan lesi herpes
simpleks atau herpes zoster di mukosa mulut atau kulit. Endoskopi adalah alat yang paling
akurat untuk diagnosis. Lesi yang didapatkan bisa segmental fokal atau difus. Lesi awal yang
klasik berupa papula atau vesikel atau tukak yang kecil kurang dari 5 mm dengan mukosa
sekitarnya hiperemis. Dasar tukak berisiseksudat yang berwarna putih kekuningan. Bila yukak
melebar akan bergabung dengan tukak didekatnya membentuk tukak baru yang besar.
suportif yaitu dengan memberikan makanan lunak atau cair, anestsesi local silokain cair atau
kombinasi anastasida dengan anastesi dan analgetika bila diperlukan. Gejala klinik akan
berkurang dan lesi akan sembuh dalam tujuh sampai 21 har, biasanya kurang dari empat
belas hari.
Terjadi karena masuknya zat kimia yang korosif terhadap esophagus. Hal ini biasanya
terjadi karena kecelakaan atau dalam usaha bunuh diri. Kerusakan yang terjadi dapat fatal,
dapat pula merupakan kerusakan yang walaupun tidak fatal tetapi berkelanjutan dengan
kelainan yang tidak dapat diperbaiki dengan sempurna sehingga terjadi keluhan sakit dan
kesulitan pencernaan yang menahun. Mengenaui pathogenesis dan penanganan dini masih
menjadi perdebatan diantara para ahli. Lokasi dan perluasan dari luka akibat bahan korosif
tergangtung dari wujud bahan korosif tersebut. bahan alkali seperti detergent dan juga NaOH
murni akan melarutkan jaringan membuat nekrosis yang cair dan akan menyebar cepat
mencapai lapisan-lapisan di bawahnya. Sedagkan bahan korosif yang bersifat asam akan
menimbulkan nekrosis yang memadat sehingga perluasan luka dapat dibatasi dan tidak
terjadi perforasi. Bahan korosif alkali akan merusak esophagus daripada lambung. Sedangkan
pemeriksaan. Harus diusahakan segera mengetahui sifat bahan korosif yang ditelannya.
Pemeriksaan esofagogram dengan mempergunakan kontras yang larut dalam air dapat
dipakai untuk mengetahui porforasi atau mediasnitis dan kelainan yang terjadi.
Disebabkan oleh pil atau kapsul yang ditelan oleh sesuatu sebab yang tertahan di
esophagus dan menyebabkan timbulnya iritasi dan inflamasi. Tertahannya pil atau kapsul
tersebyt disebabkan oleh penyempitan lumen esophagus oleh desakan organ diluar
esophagus, adanya genagguan motilitas dari esophagus, obstruksi oleh karena peradangan,
tumor atau akalaksia. Tanpa adanya faktor tersebut menelan pil dalam posisi tidur dapat
menyebabkan hal ini. Beberapa obat yang dikatakan dapat menyebabkan esofagositis ini
adalah tetrasiklin, klindamisin,deoksistetrasiklin, quinidineglukonat, emepronium bromide,
Ialah peradangan ada mukosa esophagus akibat pengobatan dengan radiasi didaerah
toraks yaitu oada pengobatan kanker di mediastinum, tumor paru kadang pada metastasis
tumor payudara di paru. Dosis penyinaran yang dapat menyebabkan esofagositis adalah 2500
sampai dengan 6000 rad. Gejala yang ada berupa disfagia, odinofagia dan nyeri dada.
Kelaianan yang terjadi berupa mukosa yang sembab, hiperemis dan sangat rapuh disertai
dengan gangguan motilitas esophagus.pada pemeriksaan ini radiologic tak dapat mendeteksi
kelainan yang terjadi. Tapi setelah pengobatan 3-18 bulan, akan terjadi striktur dimana
esophagus akan melengkungpada tempat striktur terjadi. Kelainan yang dapat dilihat
dengan emeriksaan endoskopi bervariasi tergantung lama dan dosis penyinaran juga jenis
penyakit dan komplikais yang menyertainya. Sering didapatkan adanya jamur kandida. Pada
keadaan akut pengobatan dilakuakn dgan memodifikasi dosis penyinaran, diit cair dan
pemberian analgesic dan anestetik local sebelum tidur atau sebelum makan. Striktur yang
kesehatan, istilah yang dipakai adalah ulkus peptikum (tukak peptik), yang bisa menyerang lambung
maupun duodenum. Lambung dan duodenum adalah bagian dari organ pencernaan. Sistem pencernaan
terdiri dari bermacam-macam organ, yang dimulai dari mulut hingga anus. Lambung dan duodenum ini
adalah tempat mencerna makanan tahap kedua setelah makanan dicerna di mulut kita. Gangguan or
radang pada lambung dan duodenum ini juga disebut sebagai gastritis dari duodenitist. Terjadinya
gangguan pada lambung/duodenum. Makanan yang masuk ke lambung akan dicerna secara kimiawi
dengan bantuan enzim pepsin dan renin serta asam lambung (HCl). Pada orang sehat, terdapat suatu
keseimbangan antara enzim dan asam lambung dengan daya tahan mukosa lambung (lapisan lendir pada
lambung). Artinya keberadaan enzim dan asam lambung tidak menimbulkan gangguan pada lapisan
mukosa lambung. Mereka hidup bertetangga dengan baik, sehingga suasana damai tercipta dalam
rongga lambung. Bila terjadi gangguan keseimbangan, maka akan terjadi kerusakan pada mukosa yang
menimbulkan rasa sakit (nyeri). Bila gangguan ini terjadi terus menerus, maka terjadi luka pada lapisan
mukosa lambung. Rasa nyeri ini disebabkan oleh rangsangan asam lambung terhadap lapisan mukosa
lambung, sehingga ujung-ujung syaraf yang ada padanya lebih peka terhadap rasa nyeri. Rasa nyeri ini
biasanya dirasakan di daerah ulu hati dan terasa jelas sehingga bisa ditunjukkan dengan pasti lokasinya.
Kadang-kadang nyeri ini dirasakan di dinding dada depan atau bisa juga di punggung.
Selain nyeri, rangsangan asam lambung tadi juga mengakibatkan munculnya rasa mual. Nyeri ini
akan terasa saat lambung kosong dan hilang setelah diisi makanan. Gejala khas pada gangguan di
duodenum adalah nyeri pada malam hari. Tidak semua penderita sakit maag merasakan adanya keluhan
seperti tersebut di atas. Ada juga yang tanpa gejala, tapi tiba-tiba terjadi muntah darah atau buang air
besar dengan darah yang menghitam.
Salah satu penyakit yang dapat terjadi di usus halus adalah kanker usus atau disebut juga limfoma.
Limfoma, kanker yang tumbuh pada bagian tengah usus halus ( jejunum) atau bagian bawah usus halus
(ileum). Limfoma bisa menyebabkan bagian usus menjadi kaku dan memanjang.Namun kanker ini lebih
sering ditemukan pada penderita penyakit seliak.Gejala yang terjadi pada penderita limfoma adalah Sakit
atau kram di tengah perut, terdapat sebuah benjolan di perut ,Darah pada tinja ,Anemia serta demam.
Cara pengobatan penyakit ini masih sama seperti kanker lainnya yaitu dengan kemoterapi. Selain limfoma
penyakit pada usus halus juga disebut tumor karsinoid.Tumor karsinoid biasanya berasal dari sel-sel
pembentuk hormon yang melapisi usus halus (sel-sel enteroendokrin) atau sel-sel lainnya pada saluran
pencernaan, sebagian besar penderita memiliki gejala yang menyerupai kanker usus, terutama nyeri perut
dan perubahan dalam kebiasaan buang air besar sebagai akibat dari adanya penyumbatan. Usus halus,
terutama ileum, adalah bagian yang paling sering terkena tumor karsinoid. Tumor bisa menyebabkan
penyumbatan dan perdarahan ke dalam usus, yang bisa menimbulkan gejala berupa darah dalam tinja,
nyeri kram perut, perut menggelembung dan muntah. Tumor karsinoid bisa mengeluarkan hormon yang
menyebabkan diare dan kemerahan di kulit.
Kolon adalah bagian dari usus besar antara sekum dan rektum, itu menyuling air dan garam dari
makanan sebelum mereka dikeluarkan dari tubuh. Usus bukanlah pemain utama dalam proses
Kolon ini terdiri dari empat bagian: sigmoid, kolon desenden, kolon transversus, kolon asenden.
tidak menderita gangguan usus. Gangguan yang terkait dengan usus besar dapat menyebabkan
perdarahan di anus, yang mungkin atau mungkin tidak disertai dengan sakit perut parah. Sebelumnya
tidak banyak orang tahu tentang usus besar dan peran yang dimainkannya. Namun, saat ini, ketika
berbagai komplikasi usus telah muncul, semakin banyak orang ingin tahu tentang mereka. Disebutkan di
bawah ini adalah daftar komplikasi usus yang umum pada pria dan wanita.
Fisura Anal
Fisura adalah sobek mengerikan di anus. Ketika mukosa dubur terentang melampaui batas, itu
mengarah ke fisura anus.
Wasir
Wasir adalah kumpulan pembuluh darah membengkak di daerah rektum atau anus, kondisi bisa
memburuk dan menyebabkan perdarahan dan gatal-gatal.
Diverticulitis
Dalam kondisi ini kantong yang terbentuk di dinding usus besar dan kantong ini dapat memerah dan
Penyakit usus juga dapat menyebabkan berbagai gangguan. Penyakit usus seperti penyakit Crohn
dan kolitis ulserativa juga dapat mempengaruhi usus besar dengan cara yang parah.
Intususepsi
Ini adalah salah satu komplikasi usus yang paling mengerikan. Dalam intususepsi usus kecil runtuh ke
Pertumbuhan abnormal dari organ. Pertumbuhan abnormal dekat atau di atas usus besar dapat non-
kanker, prakanker atau kanker. Prakanker berarti organ dalam tahap berkembang dan dapat menyebabkan
kanker usus besar. Contoh dari pertumbuhan abnormal adalah polip. Ini bisa menjadi seukuran bola golf
atau bahkan lebih besar. Polip yang ditemukan pada lapisan usus besar atau rektum.
Gejala seperti sering tidak mungkin sehingga diabaikan. Jika tidak diobati pada waktunya mereka
dapat menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa. Kanker usus besar adalah bentuk yang paling sering
dari kanker terdeteksi di Amerika Serikat. Kanker biasanya dimulai dari usus bagian atas memakan waktu
sekitar dua dekade untuk berkembang, sehingga mustahil untuk mendeteksi pada tahap awal. Gangguan
dengan usus besar pada pria, wanita dan remaja yang umum hari ini. Orang tidak pernah berpikir bahwa
usus mereka bisa memberi mereka bahaya kesehatan seperti sampai mulai memberikan gangguan.
Pengobatan usus disebut pembersihan usus tetapi di masa sekarang ini juga dikenal sebagai hidroterapi
kolon dan irigasi kolon. Beberapa gejala usus sering terjadi pada wanita dan laki-laki diberikan di bawah
ini :
Banyak menderita sakit perut, gangguan pencernaan, mual dan muntah.
Kebiasaan buang air besar tidak teratur seperti sembelit dan diare yang dapat menyebabkan
sakit parah.
Menderita perut kembung akibat penyakit Crohn yang menyebabkan kesulitan dalam
pencernaan berbagai bahan makanan.
Penurunan berat badan yang tidak teratur juga merupakan gejala umum dari gangguan usus.
Gejala yang umum dari intususepsi adalah mual, muntah dan nyeri perut yang parah. Karena
kemajuan kondisi korban menderita darah dan lendir muncul dalam tinja dan perdarahan dubur.
Suatu bisa diraba (dapat disentuh atau dirasakan) tumor juga dapat merupakan gejala dari
intususepsi.
Diet untuk Komplikasii Usus
Makan makanan yang tepat barang dapat membuktikan bermanfaat untuk usus bergangguan.
Meningkatkan kuantitas serat dalam menu harian Anda. Amerika rata-rata mendapat sekitar 11
gram per hari, tetapi ahli gizi merekomendasikan 35 gram. Peningkatan serat membantu dalam
Produk biji-bijian, sayuran segar dan buah-buahan memiliki kandungan tinggi serat. Suplemen
alkohol dan minuman soda. Hindari makanan berlemak tinggi dan kafein.
Berolahraga secara teratur untuk mencegah sembelit dan komplikasi perut lainnya.
Obat pencahar harus ketat, pencahar mengganggu kelancaran fungsi usus besar.
Orang-orang disarankan untuk secara teratur memeriksa gangguan usus besar, setelah mereka
berusia 50 tahun. Mendiagnosis komplikasi usus besar pada tahap awal akan membantu Anda
Gangguan pada hati yang umumnya dijumpai di masyarakat saat ini adalah hepatitis atau penyakit
kuning. Dikatakan penyakit kuning karena tubuh penderita menjadi kekuningan, disebabkan zat warna
empedu beredar ke seluruh tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh serangan virus yang dapat menular
melalui makanan, minuman, jarum suntik dan transfusi darah. Hepatitis adalah peradangan pada sel-sel
hati. Penyebab penyakit hepatitis yang utama adalah virus. Virus hepatitis yang sudah ditemukan sudah
cukup banyak dan digolongkan menjadi virus hepatitis A, B, C, D, E, G, dan TT. Beberapa jenis hepatitis
besi.
4. Hepatitis, suatu peradangan dan infeksi dari hati disebabkan oleh salah satu dari beberapa virus-
virus.
5. Penyakit cystic dari hati, yang menyebabkan luka-luka dan massa-massa yang terisi cairan di hati.
6. Porphyria, suatu kondisi yang menyebabkan kesalahan fungsi dalam bagaimana tubuh menggunakan
porphyrins. Porphyrins adalah sangat penting pada pembuatan haemoglobin didalam sel darah
merah, untuk mengangkut oksigen keseluruh tubuh.
7. Primary sclerosing cholangitis, suatu kondisi yang menyebabkan saluran empedu dari hati
8. Sarcoidosis, suatu penyakit yang menyebabkan suatu perluasan dari luka-luka di hati dan organ-
10. Type I glycogen storage disease, yang menyebabkan persoalan pada pengontrolan gula darah ketika
Pemberian vaksinasi.
manusia. Pada hampir sebagian besar kasus, batu empedu ini tidak akan menimbulkan gejala
apapun. Namun, terkadang batu ini akan menyumbat bagian ujung empedu sehingga akan memicu
rasa sakit mendadak yang cukup hebat. Nyeri ini disebut dengan nyeri kolik, dan dapat bertahan
Ukuran batu empedu bermacam-macam. Ada yang sekecil butiran pasir dan ada yang sebesar
bola pingpong. Jumlah batu yang terbentuk dalam kantong empedu juga bervariasi, misalnya ada
orang yang hanya memiliki satu buah batu dan ada yang lebih banyak.
empedu. Hal ini terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara jumlah kolesterol dan senyawa
kimia dalam cairan tersebut. Berikut adalah faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda
1. Faktor usia. Risiko penyakit batu ginjal akan bertambah seiring usia. Penyakit ini umumnya
dialami orang yang berusia di atas 40 tahun.
2. Jenis kelamin. Risiko wanita untuk terkena penyakit batu empedu lebih tinggi dibandingkan pria.
3. Dampak melahirkan. Wanita yang pernah melahirkan memiliki risiko lebih tinggi. Penyebabnya
mungkin karena meningkatnya kadar kolesterol akibat perubahan hormon estrogen selama
masa kehamilan.
4. Pengaruh berat badan. Risiko Anda akan meningkat jika mengalami kelebihan berat
badan, obesitas, hingga penurunan berat badan drastis.
Langkah Pengobatan Untuk Mengatasi Batu Empedu
Keberadaan batu empedu seringkali tidak akan menimbulkan gejala, sehingga tidak
memerlukan penanganan secara khusus. Tetapi jika menyebabkan gejala yang mengganggu atau jika
empedu. Walau fungsi organ ini penting, tubuh kita tetap bisa bertahan tanpa memilikinya. Tanpa
kantong empedu, hati akan tetap mengeluarkan cairan empedu yang membantu dalam pencernaan
lemak.
Jenis operasi yang umum direkomendasikan adalah operasi ‘lubang kunci’ atau istilah medisnya
kolesistektomi laparoskopik. Jenis operasi ini dianjurkan karena metodenya yang sederhana dengan
3. Sakit kuning.
Pankreatitis akut juga merupakan salah satu risiko yang berbahaya jika batu empedu masuk dan
menghambat saluran pankreas. Peradangan pankreas ini akan menyebabkan sakit perut yang akan
C. Gangguan Pankreas
Pankreas adalah organ berbentuk tabung yang terletak di bagian belakang perut. Ini adalah
organ penting dalam tubuh kita karena membantu dalam melepaskan cairan dan enzim tertentu
yang membantu dalam pencernaan makanan.
Cairan pankreas membantu dalam penyerapan nutrisi penting dalam tubuh. Hormon insulin juga
diproduksi oleh Islet Langerhans pankreas. Ini membantu dalam metabolisme karbohidrat. Ada
beberapa gangguan yang berhubungan dengan pankreas, yaitu :
Pankreatitis akut.
Pankreatitis kronis.
Penyebab lain dari gangguan ini termasuk terlalu sering menggunakan alkohol dan obat-obatan,
merokok, batu empedu, dan luka pada pankreas. Demikian pula, usia, keturunan, jenis kelamin, dan
obesitas merupakan faktor risiko kanker pankreas. Mari sekarang kita lihat pada tanda-tanda dan
Gejala
Sebagaimana disebutkan di atas, sakit perut parah adalah gejala yang paling signifikan dari
masalah yang berkaitan dengan pankreas. Berikut adalah informasi rinci tentang tanda-tanda
gangguan pankreas.
Pankreatitis : Ini adalah peradangan pada pankreas yang disebabkan oleh enzim aktif dalam
pankreas. Enzim cenderung merusak jaringan yang sama yang memproduksi mereka yang mengarah
ke pankreatitis. Pankreatitis adalah dua jenis, akut serta pankreatitis kronis. Pada pankreatitis akut,
ada peradangan mendadak pada pankreas yang mengakibatkan rasa sakit, sedangkan, dalam kasus
3. Muntah.
4. Dehidrasi.
7. Penyakit.
8. Kegelisahan.
9. Lembut perut.
4. Diare.
5. Mual.
6. Malabsorpsi.
Diabetes Mellitus : penyakit ini disebabkan karena kurangnya produksi insulin dari pankreas.
Diabetes mellitus juga dapat terjadi jika insulin yang dihasilkan dalam tubuh tidak digunakan.
Gejala 1
1. Sering buang air kecil.
2. Haus kelebihan.
3. Kelelahan.
4. Kecapekan.
Kanker pankreas : ini adalah gangguan yang paling parah yang berkaitan dengan pankreas. Hal
terburuk tentang hal itu adalah bahwa gejala tidak terlihat sampai kanker mencapai stadium lanjut.
Pada saat gejala yang diamati, sel-sel kanker menyebar di organ tetangga juga. Kanker pankreas
diamati pada orang tua. Ini adalah salah satu penyebab utama kematian akibat kanker.
Gejala 2
1. Nyeri perut.
4. Masalah pencernaan.
6. Demam berulang.
7. Urin berwarna gelap.
8. Nyeri punggung.
9. Kelemahan.