A. TINJAUAN TEORI
1. Definisi
GERD adalah suatu kondisi di mana cairan lambung mengalami
refluks ke esofagus sehingga menimbulkan gejala khas berupa rasa
terbakar, nyeri di dada, regurgitasi dan komplikasi.
Gastroesophageal reflux disease adalah gerakan terbalik pada
makanan dan asam lambung menuju kerongkongan dan kadangkala
menuju mulut. Reflux terjadi ketika otot berbentuk cincin yang secara
normal mencegah isi perut mengalir kembali menuju kerongkongan
(esophageal sphincter bagian bawah) tidak berfungsi sebagaimana
mestinya.
2. Etiologi
Beberapa penyebab terjadinya GERD meliputi:
3. Manifestasi klinis
5. Patofisiologi
6. Pathway
7. Komplikasi
a. Erosif esofagus
b. Esofagus barrett’s
c. Striktur esofagus
d. Gagal tumbuh (failur to thrive)
e. Perdarahan saluran cerna akibat iritasi
f. Aspirasi
8. Pemeriksaan penunjang
a. Endoskopi
Pemeriksaan endoskopi saluran cerna bagian atas merupakan
standar baku untuk diagnosis GERD dengan ditemukannya mucosal
break di esophagus (esofagitis refluks). Jika tidak ditemukan mucosal
break pada pemeriksaan endoskopi saluran cerna bagian atas pada pasien
dengan gejala khas GERD, keadaan ini disebut non-erosive reflux
disease (NERD).
c. Monitoring pH 24 jam
d. Manometri esofagus
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
2. Diagnosa
3. Rencana keperawatan
Setelah merumuskan diagnosa dilanjutkan dengan perencanaan dan
aktivitas keperawatan untuk mengurangi, menghilangkan serta mencegah
masalah keperawatan klien. Intervensi keperawatan merupakan segala
treatment yang dikerjakan oleh perawat yang didasarkan pada
pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai luaran (outcome) yang
di harapkan (Tim Pokja SIKI PPNI, 2018).
Luaran (Outcome) Keperawatan merupakan aspek-aspek yang
dapat diobservasi dan diukur meliputi kondisi, perilaku, atau persepsi
pasien, keluarga atau komunitas sebagai respon terhadap intervensi
keperawatan. Luaran keperawatan menunjukkan status diagnosis
keperawatan setelah dilakukan intervensi keperawatan. Hasil akhir
intervensi keperawatan yang terdiri dari indikator-indikator atau kriteria-
kriteria hasil pemulihan masalah. Terdapat dua jenis luaran keperawatan
yaitu luaran positif (perlu ditingkatkan) dan luaran negatif (perlu
diturunkan) (Tim Pokja SLKI PPNI, 2018).
4. Implementasi keperawatan
5. Evaluasi keperwatan