POST OPERASI
ABSES DI PUNGGUNG KANAN + DM TPE II
DI RUANG LAVENDER RSUD KOTA KENDARI
DI SUSUN OLEH :
Sutarni Oktaviana
NIM :
N202201064
STASE :
KMB
PROGRAM STUDI NERS UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan
metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia dan
kelainan pada karbohidrat, lemak, dan protein
(Dipiro, 2015)
Diabetes Melitus adalah sindrom klinis yang ditandai
dengan hiperglikemia karena defisiensi insulin yang
absolut maupun relatif. Kurangnya hormon insulin
dalam tubuh yang dikeluarkan dari sel β pankreas
mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein, dan
lemak sehingga menyebabkan gangguan signifikan.
(American Diabetes Association, 2018).
ETIOLOGI
Dipiro, 2015
• DM tipe ini disebut sebagai DM yang tergantung dengan
insulin.
DM Tipe 1 • Ditandai dengan defisiensi insulin yang dihasilkan dari
kerusakan sel-β pankreas.
• DM tipe ini merupakan tipe DM yang tidak tergantung
dengan insulin. Ditandai dengan defisiensi insulin dan
DM Tipe 2 resistensi insulin.
• Ditandai dengan defisiensi insulin dan resistensi insulin.
Tipe 1 : Turunnya
Penglihatan
Berat Badan
Kabur Tipe2 : Obesitas
Dipiro 2015
PENATALAKSANAAN DM
Non Farmakologi
PEMERIKSAAN PENUNJANG DIABETES MELLITUS TIPE II
Pemeriksaan gula darah terkait DM Tipe II menurut Black & Jane (2014) adalah
sebagai berikut:
• Kadar Glukosa Darah Puasa
• Kadar Glukosa Darah Sewaktu
• Kadar Glukosa Darah Setelah Puasa
• Pemeriksaan Gula Darah Sendiri (PGDS)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. D DENGAN DIAGNOSA ABSES PUNGGUNG KANAN + DM
TIPE II
DI RUANG LAVENDER RSUD KOTA KENDARI
Pengkajian Keperawatan
Pengkajian Identitas
• Nama : Tn. D
• Umur : 49 Thn
• Jenis Kelamin : Laki-Laki
• Agama : ISLAM
• Pendidikan : SMA
• Suku/Bangsa : Bugis/ Indonesia
• Alamat : Jl. Manunggal, Kel. Benu-Benua
• Ds. Medis : Abses Punggung Kanan + DM Tipe II
• Tgl Masuk Rs : Senin, 20 Maret 2023
• No. rm : 28 99 62
• Tgl pengkajian : 22-03-2023
Riwayat kesehatan
• Riwayat penyakit sekarang: klien mengatakan nyeri pada benjolan di punggung kanan sejak
1 minggu yang lalu,awal mula benjolan berukuran kecil lalu membesar, nyeri tekan pada
benjolan dan menggeluarkan nanah, klien mengeluh demam dan sulit tidur akibat nyeri
yang dirasakan.
• Riwayat penyakit dahulu: klien mengatakan belum pernah di rawat di rs sebelumnya klien
juga mengatakan belum pernah memeriksakan kesehatannya sehingga klien tidak
mengetahui tentang penyakitnya
• Riwayat kesehatan keluarga : klien mengatakan ayah klien memiliki Riwayat diabetes
melitus dan hipertensi
• Pola Kesehatan Fungsional
Terapi Medis :
• T : terus menerus
DIAGNOSA KEPERAWATAN
SDKI : Nyeri akut b. d agen pencedera fisiologis SDKI : Ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah
b.d Hiperglikemia
SLKI : setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24
SLKI : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam
jam maka tingkat nyeri menurun dengan KH : keluhan nyeri diharapkan kadar glukosa darah dalam batas normal dengan Kh :
menurun, gelisah menurun, kesulitan tidur menurun, nafsu makan keluhan Lelah/ lesu menurun, keluhan rasa haus menurun,
membaik. berkeringat menurun kadar glukosa dalam darah membaik.
SIKI : Manajemen hiperglikemia
SIKI : manajemen nyeri
Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
Identifikasi P,Q,r,s,t, nyeri
Monitor kadar glukosa darah.
Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Anjurkan monitoring kadar glukosa secara mandiri.
Kolaborasi pemberian analgesik Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga.
identifikasi respon nyeri non verbal Ajarkan pengelolaan diabetes (mis: penggunaan insulin,
monitor asupan cairan)
Observasi ttv Kolaborasi pemberian insulin Novarapid 10 unit/sc
INTERVENSI
Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
Modifikasi lingkungan Bersihkan area luka atau ganti perban tiap 3 hari
Sesuaikan jadwal pemberian obat atau Tindakan untuk Jelaskan tanda dan gejala infeksi
menunjang siklus tidur terjaga
D. Kep Tgl/ jam Implementasi Evaluasi
Nyeri akut b. 23-03-23 Observasi ttv S:
d agen 05 : 30 TD : 120/70 mmHg, N : 90x/menit, klien mengatakan merasa nyeri pada bagian punggung
pencedera P : 20x/menit S : 37, 1 SPo²: 99% kanan pasca op
fisiologis 05 : 00 Kolaborasi pemberian insulin Novarapid 10 unit/sc
Kolaborasi pemberian terapi medis O:
06 : 00 Hasil : injeksi ketorolac,paracetamol infus, klien nampak gelisah
metronidazole infus, inj.ceftriaxone, inj. Ranitidin, klien nampak meringis
inj.ciproflaxin P : nyeri pada bagian post op
Q : nyeri seperti di tusuk tusuk
08 : 30 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, R : bagian punggung sebelah kanan
durasi,frekuensi,kualitas dan intensitas nyeri S:7
Hasil : T : terus menerus
P : nyeri pada bagian post operasi A : Nyeri akut belum teratasi
Q : nyeri seperti ditusuk tusuk, P : intervensi dilanjutkan
R : bagian punggung kanan,
S :7
T : Terus menerus
08 : 40 Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
Hasil : pasien mampu mengikuti instruksi perawat
melakukan teknik relakasasi napas dalam
08: 50 Menjelaskan penyebab periode dan pemicu nyeri
Hasil : pasien dan keluarga mengerti dengan penjelasan
perawat
D. Kep Tgl/ jam Implementasi Evaluasi
Ketidakstabi 23-03-23 S:
lan kadar 09 : 00 Mengidentifikasi kemungkinan penyebab Klien mengatakan mudah Lelah menurun
glukosa hiperglikemia
dalam darah Hasil : pasien mengatakan tidak mengontrol Klien mengatakan rasa haus menurun
b.d pola makan dan sering makan makanan yang
Hiperglikem mengandung tinggi gula O :
ia 09 : 30 Klien tampak lemah menurun
Monitor kadar glukosa darah Kadar glukosa dalam darah menurun 210
Hasil : Kadar glukosa dalam darah 210 mg/dl mg/dl
09 : 45
Menganjurkan kepatuhan terhadap diet dan A : Ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah
olahraga teratasi Sebagian
Hasil : pasien mengikuti anjuran perawat dan
mulai menjalani diet P : intervensi dilanjutkan
10 : 00
Mengajarkan pengelolaan diabetes (mis:
penggunaan insulin, monitor asupan cairan)
Hasil : pasien mengerti dan mampu
menggunakan insulin novorapid 6 unit secara
mandiri
D. Kep Tgl/ jam Implementasi Evaluasi
Gangguan 23-03-23 S:
pola tidur 10 : 00 Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur Klien mengeluh sulit tidur akibat nyeri di
b.d Hasil : pasien mengatakan kesulitan tidur punggung kanan pasca op abses
hambatan akibat nyeri di punggung kanan pasca post Klien Mengeluh sering terjaga
lingkungan operasi abses Klien Mengeluh tidak puas tidur
09 : 30 Melakukan prosedur untuk meningkatkan Mengeluh istirahat tidak cukup
kenyamanan
Hasil : Menganjurkan posisi SIM posisi O :
berbaring miring kiri agar luka tidak tertekan Klien tampak lemah dan gelisah
di tempat tidur Mata klien tampak cekung
09 : 45 Memodifikasi lingkungan
Hasil : Membatasi jam pengunjung agar A :Gangguan pola tidur b.d hambatan
pasien bisa beristirahat, dan mengurangi lingkungan belum teratasi
kebisingan
P : intervensi dilanjutkan
D. Kep Tgl/ jam Implementasi Evaluasi
Resiko 23-03-23 Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal S :
infeksi 11: 10 sistemik Klien mengatakan nyeri pada luka operasi
Hasil : masih terdapat kemerahan pada area O:
luka, luka masih tampak mengeluarkan cairan Klien tampak meringis
tetapi sedikit,luka tampak tertutup perban Luka tampak kemerahan dan mengeluarkan
cairan
11: 20 Menjelaskan tanda dan gejala infeksi Kadar sel darah putih menurun
Hasil : pasien mengerti penjelasan yang A : resiko infeksi teratasi Sebagian
diberikan oleh perawat mengenai tanda dan P : intervensi dilanjutkan
gejala apabila terjadi infeksi di area luka