Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Menurut Sukardjo (2002) sifat koligatif larutan merupakan sifat-sifat
yang hanya ditentukan oleh jumlahpartikel dalam larutan dan tidak
tergantung jenis partikelnya. Jika pada penambahan pada zat terlarut
tertentu kedalam suatu pelarut menimbukan perubahan fisik pelarut
tersebut besarnya sebanding dengan molalitas zat terlarut yang
ditambahkan, sifat fisik tersebut bisa berupa penurunan tekanan uap,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis.
Titik beku adalah temperatur dimana fasa cair dari suatu larutan
setimbang dengan pelarut padatnya. Larutan mempunyai titik beku yang
lebih rendah daripada titik beku pelarutnya. Atau disebut juga dengan
(ΔT­f), alat yang digunakan untuk mengukur titik beku lautan adalah
Beckman (Sukardjo, 2002).
Titik beku pelarut murni lebih tinggi dari titik beku larutan. Hal ini
diakibatkan oleh sebagian partikel air dan sebagian partikel-pertikel terlarut
membentuk ikatan baru. Sehingga ketika mmbeku, yang memiliki titik
paling tinggi yaitu air akan membeku terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh
molekul larutan.
Titik beku dan titik didih larutan tergantung pada kesetimbangan
pelarut yang berada dalam larutan dengan pelarut padatan atau uap
pelarut murni. Kesetimbangan yang lainnya adalah antara pelarut dalam
larutan dengan pelarut murni. Pada saat kesetimbangan itu terjadi, maka
pula titik beku maupun titik didihnya tercapai (Wahyuni, 2013).
Suatu pelarut jika ditambahkan zat terlarut, maka titik didihnya
akannaik. Besarnya titik didih sebanding dengan konsentrasi molal (m).
Kenaikantitik didih yang disebabkan oleh 1 mol zat terlarut dalam 1000
gram pelarutmempunyai harga tetap dan disebut tetapan kenaikan titik
didih molal (Kb).
Titik beku suatu cairan akan berubah jika tekanan uap berubah,
biasanya diakibatkan oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata
lain, jika cairan tersebut tidak murni, maka titik bekunya berubah (nilai titik
beku akan berkurang).
I.2 Maksud dan Tujuan
I.2.1 Maksud Percobaan
1. Mempelajari pengaruh penambahan es dan garam terhadap
proses pembekuan suatu larutan.
2. Mempelajari perbandingan titik beku sukrosa dengan Asam
askorbat.
I.2.2 Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui pengaruh penambahan es dan garam terhadap
proses pembekuan suatu larutan.
2. Untuk mengetahui perbandingan titik beku sukrosa dengan Asam
askorbat.
I.3 Prinsip Percobaan
1. Prinsip percobaan penurunan titi beku
Menghitung penurunan titik beku larutan asam askorbat dan
larutan sukrosa dengan menghitung terlebih dahulu massa dan
molalitas suatu zat terlarutnya, selanjutnya membandingkan titi
beku pelarut murni (air) dan larutan asam askorbat dan larutan
sukrosa.
2. Prinsip percobaan kenaikan titik didih
Mengukur kenaikan titik didih suatu larutan yaitu asam askorbat
dan sukrosa dengan menggunakan thermometer dan
membandingkan dengan titik didih pelarut murni (air).

Anda mungkin juga menyukai