Menurut Sukardjo (2002) sifat koligatif larutan merupakan sifat-sifat yang hanya ditentukan oleh jumlahpartikel dalam larutan dan tidak tergantung jenis partikelnya. Jika pada penambahan pada zat terlarut tertentu kedalam suatu pelarut menimbukan perubahan fisik pelarut tersebut besarnya sebanding dengan molalitas zat terlarut yang ditambahkan, sifat fisik tersebut bisa berupa penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Titik beku adalah temperatur dimana fasa cair dari suatu larutan setimbang dengan pelarut padatnya. Larutan mempunyai titik beku yang lebih rendah daripada titik beku pelarutnya. Atau disebut juga dengan (ΔTf), alat yang digunakan untuk mengukur titik beku lautan adalah Beckman (Sukardjo, 2002). Titik beku pelarut murni lebih tinggi dari titik beku larutan. Hal ini diakibatkan oleh sebagian partikel air dan sebagian partikel-pertikel terlarut membentuk ikatan baru. Sehingga ketika mmbeku, yang memiliki titik paling tinggi yaitu air akan membeku terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh molekul larutan. Titik beku dan titik didih larutan tergantung pada kesetimbangan pelarut yang berada dalam larutan dengan pelarut padatan atau uap pelarut murni. Kesetimbangan yang lainnya adalah antara pelarut dalam larutan dengan pelarut murni. Pada saat kesetimbangan itu terjadi, maka pula titik beku maupun titik didihnya tercapai (Wahyuni, 2013). Suatu pelarut jika ditambahkan zat terlarut, maka titik didihnya akannaik. Besarnya titik didih sebanding dengan konsentrasi molal (m). Kenaikantitik didih yang disebabkan oleh 1 mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarutmempunyai harga tetap dan disebut tetapan kenaikan titik didih molal (Kb). Titik beku suatu cairan akan berubah jika tekanan uap berubah, biasanya diakibatkan oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain, jika cairan tersebut tidak murni, maka titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang). I.2 Maksud dan Tujuan I.2.1 Maksud Percobaan 1. Mempelajari pengaruh penambahan es dan garam terhadap proses pembekuan suatu larutan. 2. Mempelajari perbandingan titik beku sukrosa dengan Asam askorbat. I.2.2 Tujuan Percobaan 1. Untuk mengetahui pengaruh penambahan es dan garam terhadap proses pembekuan suatu larutan. 2. Untuk mengetahui perbandingan titik beku sukrosa dengan Asam askorbat. I.3 Prinsip Percobaan 1. Prinsip percobaan penurunan titi beku Menghitung penurunan titik beku larutan asam askorbat dan larutan sukrosa dengan menghitung terlebih dahulu massa dan molalitas suatu zat terlarutnya, selanjutnya membandingkan titi beku pelarut murni (air) dan larutan asam askorbat dan larutan sukrosa. 2. Prinsip percobaan kenaikan titik didih Mengukur kenaikan titik didih suatu larutan yaitu asam askorbat dan sukrosa dengan menggunakan thermometer dan membandingkan dengan titik didih pelarut murni (air).