Anda di halaman 1dari 44

S T U D I K E L A Y A K A N

PENDIRIAN USAHA KRIPIK PISANG

DI KABUPATEN PANGKEP

ANDI WELARENG
29011895

JURUSAN TEKNIK MANAJEMEN INDUSTRI


SEKOLAH TINGGI TEKNIK INDUSTRI (STITEK)
DHARMA YADI MAKASSAR
2013
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... iii

DAFTAR GRAFIK ......................................................................................... iv

BAB I ASPEK PEMASARAN .................................................................... 1

1. Proyeksi Ramalan Penjualan ........................................................ 2

2. Penentuan Market Share ............................................................... 3

BAB II ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI ................................. 5

1. Aspek Manajemen ........................................................................ 5

2. Analisis Tenaga Kerja .................................................................. 5

3. Analisis Jabatan dan Pembagian Kerja ........................................ 6

BAB III ASPEK TEKNIS DAN PRODUKSI ................................................ 8

1. Lokasi Pabrik/Usaha .................................................................... 8

2. Spesifikasi Produk ........................................................................ 8

3. Ukuran Pabrik dan Jadwal ............................................................ 9

4. Mesin dan Peralatan yang Digunakan .......................................... 9

5. Bahan Baku dan Bahan Penolong yang Digunakan ..................... 10

6. Tenaga Kerja yang Dibutuhkan .................................................... 11

7. Bangunan dan Fasilitas ................................................................. 11

8. Proses Produksi ............................................................................ 12

9. Tata Letak Pabrik ......................................................................... 14

ii
BAB IV ASPEK KEUANGAN ...................................................................... 15

1. Modal Investasi ............................................................................ 15

2. Neraca Awal ................................................................................. 18

3. Biaya produksi pertahun selama 5 tahun ...................................... 18

4. Evaluasi Keuangan Proyek ........................................................... 29

a. Pay Back Period ................................................................... 29

b. Average Rate of Return ........................................................ 30

c. Net Present Value ................................................................. 31

d. Internal Rate of Return ......................................................... 32

e. Break Event Point ................................................................. 33

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 34

1. Kesimpulan ................................................................................... 39

2. Saran ............................................................................................. 40

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data penjualan kripik pisang ........................................................... 1

Tabel 1.2 Tabel trend Linier ............................................................................ 2

Tabel 1.3 Ramalan Penjualan 5 tahun mendatang .......................................... 3

Tabel 1.4 Market Share ................................................................................... 4

Proyeksi Laba Rugi selama 5 tahun ................................................................ 28

Proyeksi Cash Flow selama 5 tahun ............................................................... 28

Tabel 4.1 Aktiva Tetap ................................................................................... 30

Tabel 4.2 Net Present Value ........................................................................... 31

Tabel 4.3 Kalkulasi Internal Rate of Return .................................................. 32

iii
DAFTAR GRAFIK

Grafik BEP tahun 2013 ................................................................................... 34

Grafik BEP tahun 2014 .................................................................................... 35

Grafik BEP tahun 2015 .................................................................................... 36

Grafik BEP tahun 2016 .................................................................................... 37

Grafik BEP tahun 2017 .................................................................................... 38

iv
BAB I
ASPEK PEMASARAN

Pada saat dimulainya usaha, produk kripik pisang yang dihasilkan

bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Kabupaten

Pangkep agar tidak terbuang percuma dan dapat memberikan inovasi baru

dibidang makanan bagi masyarakat sekitar seperti di Kabupaten Maros dan

Kabupaten Barru. Akan tetapi untuk periode mendatang, akan dieprluas dengan

membuka cabang-cabang usaha di kota-kota lain di Sulawesi Selatan.

Untuk sasaran utama adalah usaha-usaha perdagangan kecil dan pasar-

pasar yang ada di wilayah Kabupaten Pangkep yang memberikan kontribusi bagi

masyarakat dibidang makanan tradisional

Adapun hasil penjualan Kripik Pisang selama lima tahun terakhir mulai

tahun 2008 sampai dengan 2013 adalah sebagai berikut.

TAHUN HASIL PENJUALAN (BKS)


2008 6.500
2009 7.500
2010 8.500
2011 9.000
2012 9.750

Tabel 1.1 Data Penjualan Kripik Pisang

Dari tabel di atas, data penjualan Kripik Pisang menunjukkan


peningkatan volume penjualan dari tahun ke tahun yang dapat memberikan
prospek yang baik bagi usaha Kripik Pisang di masa mendatang.

1
1. Proyeksi Ramlan Penjualan
Berdasarkan data pada tabel 1.1, volume penjualan pada periode-
periode yang akan datang dapat diperkirakan dengan menggunakan fungsi
statistik dengan Metode Trend Linier. Bentuk persamaan umum yang
digunakan pada Metode Trend Linier adalah sebagai berikut.

y = a + bx

Metode perhitungannya dapat dirumuskan sebagi berikut.

TAHUN PENJUALAN (Y) X X2 XY


2008 56.000 -2 4 -112.000
2009 60.000 -1 1 -60.000
2010 65.000 0 0 0
2011 72.000 1 1 72.000
2012 80.000 2 4 160.000
n=5 333.000 0 10 60.000

Tabel 1.2 Trend Linier

b
 XY a  Y  bX
X 2

60.000 330.000
b a  6.000 x0
10 5

b  6.000 a  66.600

Maka persamaan trendnya menjadi:


y = 66.600 + 6.000x
Jadi proyeksi penjualan untuk 5 tahun yang akan datang adalah:
2013 : y = 66.600 + 6.000 (3) = 84.600
2014 : y = 66.600 + 6.000 (4) = 90.600
2015 : y = 66.600 + 6.000 (5) = 96.600
2016 : y = 66.600 + 6.000 (6) = 102.600
2017 : y = 66.600 + 6.000 (7) = 108.600

2
Sehingga dapat dilihat seperti tabel di bawah ini.

TAHUN JUMLAH PERMINTAAN (BKS)


2013 84.600
2014 90.600
2015 96.600
2016 102.600
2017 108.600

Tabel 1.3 Ramalan Penjualan 5 tahun mendatang

2. Penentuan Market Share


Dalam menentukan market share, ada beberapa cara yang dapat

digunakan. Salah satunya adalah didasarkan pada permintaan perusahaan

yang akan didirikan dengan membandingkan permintaan industri-industri

sejenis yang telah ada.

𝑃𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛
𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 = 𝑥 100 %
𝑃𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖
2
= 𝑥 100 %
5

= 40 %

Jadi, potensi pasar yang dimiliki perusahaan adalah 40%

3
Setelah diketahui besarnya potensi pasar perusahaan maka kripik

pisang yang dapat dilayani oleh perusahaan setiap tahun, dapat diramalkan

sebagai berikut.

JUMLAH PERMINTAAN Market Share


TAHUN
(Bks) (Bks)

2013 84.600 33.840


2014 90.600 36.240
2015 96.600 38.640
2016 102.600 41.040
2017 108.600 43.440

Tabel 1.4 Market Share

4
BAB II

ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI

1. Aspek Manajemen

Manajemen pada prinsipnya bagaimana mengatur kegiatan agar

berjalan dengan baik dalam mencapai tujuan secara optimal sesuai dengan

yang diinginkan. Tujuan yang diharapkan tersebut, akan berhasil dengan

baik bilamana kemampuan manusia yang terbatas baik pengetahuan,

teknologi, skill maupun waktu yang dimiliki itu dapat dikembangkan

dengan membagi tugas pekerjaannya, wewenang, dan tanggung jawabnya

kepada orang lain sehingga secara sinergis dan simbiosis mutualisme

membentuk kerjasama yang baik.

STRUKTUR ORGANISASI

PIMPINAN

DEPARTEMEN DEPARTEMEN DEPARTEMEN DEPARTEMEN


PEMASARAN PRODUKSI KEUANGAN PEMELIHARAAN

PENGOLAHAN PENGGORENGAN PENGEPAKAN

2. Analisis Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang diserap dalam usaha pengolahan kripik pisang

di Kabupaten Pangkep adalah para remaja-remaja putri baik yang putus

5
sekolah maupun mencari penghasilan tambahan atau ibu-ibu rumah tangga

yang berniat mengisi waktu luangnya untuk mencari pekerjaan sampingan.

Para tenaga kerja tidak perlu lagi mengikuti work training karena

dalam mengolah pisang menjadi kue sudah menjadi kebiasaan di kalangan

masyarakat di Kabupaten Pangkep.

3. Analisa Jabatan dan Pembagian Kerja

Dalam suatu kegiatan usaha, pembagian tugas dan wewenang

merupakan hal yang paling penting agar dalam proses kegiatan produksi

dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.

Adapun tugas dan wewenang masing-masing bagian dapat

diuraikan sebagai berikut.

a. Pemimpin

Mengkoordinaksian dan mengendalikan seluruh kegiatan- kegiatan

perusahan, merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber

pendapatan dan belanja perusahaan, dan mengatur kegiatan pengadaan

dan peralatan kantor.

b. Departemen Pemasaran

Menentukan besarnya keuntungan yang ingin dicapai, dan target

pasar serta memasarkan produk ke

c. Depertemen Produksi

Bertanggung jawab pada semua yang berhubungan dengan proses

produksi baik mengenai kuantitas maupun kualitas produk.

6
d. Departemen Keuangan

Menganggarkan dan menghitung biaya produksi, mengendalikan

sumber daya keuangan guna mencapai keadaan finansial yang baik.

e. Departemen Pemeliharaan

Bertanggung jawab terhadap peralatan dan mesin-mesin pabrik

agar tetap dalam kondisi siap pakai dan kebersihan area pabrik.

7
BAB III
ASPEK TEKNIK DAN PRODUKSI

1. Lokasi Pabrik/Usaha

Usaha kripik pisang ini berlokasi di jalan poros biringkassi

bungoro indah kecamatan bungoro Kabupaten Pangkep tepatnya dekat BTN

Bungoro Indah Lama. Lokasi ini dipilih berdasarkan pertimbangan-

pertimbangan dari faktor produksi yaitu besarnya peluang bisnis, kurang

inovasi-inovasi baru dalam pengolahan pisang padahal mudah terjangkau,

dan kurangnya industri pengolahan pisang di tempat sekitar.

Di samping itu, mudahnya tenaga kerja untuk diperoleh karena

banyaknya ibu rumah tangga yang memiliki waktu luang yang lebih.

Besarnya konsumsi masyarakat dalam mengkonsumsi pisang juga

merupakan faktor utama yang menentukan besarnya pangsa pasar.

Beberapa hal di atas dapat membuktikan bahwa industri kripik

pisang sangat potensial berkembang dan maju di daerah Kabupaten

Pangkep.

2. Spesifikasi Produk

Produk yang dihasilkan adalah kripik pisang yang terbuat dari

pisang alami khas Kabupaten Pangkep yang kemudian dikeringkan,

dicampur dengan bumbu alami yang tidak mempunyai efek samping, renyah

di mulut dan mengenyangkan di perut karena memiliki berat bersih (netto)

sebesar 100 gram yang cukup bagi lambung.

8
3. Ukuran Pabrik dan Jadwal Produksi

Dalam proses produksi menggunakan dua unit mesin pengiris

pisang yang secara otomatis mengiris pisang sesuai ukuran dan masing-

masing ditangani oleh dua orang pekerja. Mesin tersebut beroperasi selama

7 jam dalam sehari dan masing-masing mampu mengiris pisang sebanyak

±20 kg dalam sehari.

hari kerja dalam seminggu teridiri dari enam hari kerja yaitu mulai

hari senin sampai dengan sabtu yang dalam sehari sebanyak 8 jam kerja,

sehingga dalam satu bulan menjadi 26 hari kerja. Adapun kapasitas produksi

dapat dihitung sebagai berikut.

Berdasarkan perhitungan timbangan, 1 kg pisang setelah digoreng

menyusut menjadi ½ kg.

2 mesin x 20 kg : 2 = 20 kg (20.000 gram setelah digoreng)

1 bks kripik pisang = 100 gram

20.000 gram
Kapasitas produksi dalam sehari: = 200 bungkus.
100 gram

Kapasitas produksi dalam sebulan: 200 x 24 = 4.800 bungkus.

Kapasitas produksi dalam setahun: 4.800 x 12 = 57.600 bungkus.

Walaupun kapasistas produksi demikian, permintaan pasar juga

mempengaruhi jumlah produk yang dihasilkan.

4. Mesin dan Peralatan yang digunakan

Hanya ada satu jenis yang digunakan dalam proses produksi yaitu

mesin pengiris pisang. Mesin ini bersifat otomatis dalam mengiris-ngiris

pisang karena jika dilakukan secara manual, jumlah yang dihasilkan kurang

9
dari target. Terkadang juga membutuhkan waktu yang lama dan tenaga kerja

yang lebih banyak sehingga dapat meningkatkan biaya produksi.

Dengan menggunakan mesin, proses pengirisan lebih efektif

sehingga yang dihasilkan juga maksimal dan lebih mengefisienkan waktu

dibandingkan secara manual. Adapun peralatan yang digunakan adalah

sebagai berikut.

a. 3 unit kompor gas

b. 3 buah tabung gas

c. 2 buah wajan ukuran besar

d. 2 buah wajan ukuran sedang

e. 7 buah sodet

f. 8 buah pisau

g. 7 buah tirisan

h. 5 buah baskon besar

i. 2 buah meja

j. 6 buah kursi

k. 20 buah talenan

l. 2 unit timbangan

m. 2 unit alat press plastik

n. 1 unit kalkulator

o. 1 buah motor

5. Bahan Baku dan Bahan Penolong yang digunakan

a. Pisang

b. Minyak goreng

10
c. Gula pasir

d. Petsin

e. Cabai

f. Garam

g. Bawang merah

h. Bawah putih

6. Tenaga Kerja yang Dibutuhkan

Untuk pimpinan dibutuhkan orang yang minimal lulusan Ahli

Madya (D3) dengan jurusan teknik industri atau orang memiliki

kemampuan dalam entrepreneurship.

Untuk bagian pemasaran adalah orang yang memiliki kemampuan

komunikasi yang baik dan cakap dalam memasarkan produk. Tingkat

pendidikan tidak menjadi masalah di bagian ini.

Untuk bagian produksi atau tenaga kerja langsung adalah orang

yang telah berpengalaman dalam memasak, ulet dan disiplin dalam bekerja.

Tingkat pendidikan tidak menjadi masalah di bagian ini.

Untuk bagian keuangan adalah orang yang minimal lulusan SMK,

dengan jurusan akuntansi dan memiliki kepribadian yang baik.

Untuk bagian pemeliharaan adalah orang yang minimal lulusan

SLTP dan berpengalaman di bidangnya.

7. Bangunan dan Fasilitas

Pengadaan bangunan adalah dengan menyewa gedung dengan

dengan luas tanah 25 x 15 meter persegi dan luas gedung 20 x 12 meter

persegi serta dilengkapi dengan beberapa bangunan seperti toilet, mushollah

11
dan tempat penjulan barang. Di sekeliling tanah terdapat pagar beton

ditambah pecahan beling sehingga aman dari pencurian.

8. Proses Produksi

Langkah-langkah proses produksi kripik pisang adalah sebagai

berikut:

a. Proses Pengupasan

Yaitu proses kegiatan produksi dari pengambilan pisang dari

gudang, kemudian dibawa ke bagian pengolahan untuk dibersihkan dan

dikupas sampai pisang tersebut siap untuk diiris-iris. Proses ini

dilakukan secara manual oleh dua tenaga kerja

b. Proses Pengirisan

Setelah kulit pisang tersebut dikupas, kemudian dimasukkan ke

dalam mesin pengiris pisang.

c. Proses Pembubuan

Setelah diiris, pisang tersebut dimasukkan ke dalam baskon lalu

dicampur dengan gula, bawang putih, bawang merah, garam, petsin,

lombok secukupnya tergantung banyaknya pisang.

d. Proses Penirisan

Pisang yang telah dibumbui kemudian ditirisan di atas talanan

(baki) selama 3 jam agar bumbu-bumbu yang dicampur dapat meresap

sempurna dalam pisang.

12
e. Proses Penggorengan

Setelah ditiriskan selama 3 jam, pisang tersebut lalu digoreng

sampai kelihatan garing dan berwarna kecoklatan. Kemudian ditiriskan

lagi selama 10 menit.

f. Pengepakan

Pisang yang telah ditiriskan dimasukkan ke dalam baskon untuk

didingankan selama 30 menit. Kemudian pisang tersebut ditimbang

masing-masing 100 gram untuk dibungkus dengan plastik lalu dipress

dan dibawa ke bagian pemasaran untuk dijual dan dikirim.

13
9. Tata Letak Pabrik

a. Plant Lay Out

b. Process Lay Out

KETERANGAN GAMBAR

1. Gudang bahan baku


2. Pengupsasang dan pengirisan pisang
3. Tempat pembubuan dan penirisan pisang
4. Tempat penggorengan pisang
5. Tempat pengepakan kripik pisang
6. Pemasaran dan pengiriman produk

14
BAB IV

ASPEK KEUANGAN

Dalam aspek keuangan ini akan diuraikan mengenai keadaan

keuangan baik itu mengenai asset, investasi maupun biaya produksi dalam usaha

pengolahan kripik pisang ini. Adapun investasi dan biaya-biaya yang terjadi

adalah sebagai berikut.

1. Modal Investasi

a. Modal Tetap

 Sarana dan prasaran

1) Sewa gedung beserta tanahnya untuk 5 tahun Rp 25.000.000,-

2) Biaya perbaikan pembaharuan gedung Rp. 2.000.000,-

Jumlah Rp 7.000.000,-

 Mesin dan peralatan

1) Mesin pengiris pisang 2 unit @ Rp 3.000.000,- Rp 6.000.000,-

2) Kompor Gas 3 unit @ Rp 400.000,- Rp 1.200.000,-

3) Tabung Gas 12 kg 3 unit @ Rp 400.000,- Rp 1.200.000,-

4) Wajan ukuran besar 2 buah @ Rp 200.000,- Rp 400.000,-

5) Wajan ukuran sedang 2 buah @ Rp 150.000,- Rp 300.000,-

6) Pisau ukuran besar 5 buah @ Rp 50.000,- Rp 250.000,-

7) Pisau ukuran sedang 3 buah @ Rp 25.00,- Rp 75.000,-

8) Spatula (sodet) 7 buah @ Rp 25.000,- Rp 175.000,-

9) Tirisan 7 buah @ Rp 40.000,- Rp 280.000,-

10) Baskon besar 5 buah @ Rp 80.000,- Rp 400.000,-

15
11) Talanan (baki) 12 @ Rp 80.000,- Rp 960.000,-

12) Meja 2 buah @ Rp 400.000,- Rp 800.000,-

13) Kursi 6 buah @ Rp 150.000,- Rp 900.000,-

14) Alat press plastik 2 unit @ Rp 330.000,- Rp 660.000,-

15) Timbangan 2 unit @ Rp 75.000,- Rp 150.000,-

16) Motor yamaha jupiter Z 1 unit Rp 14.000.000,-

Jumlah Rp 27.750.000,-

Total modal tetap:

 Sarana dan Prasarana Rp 7.000.000,-

 Mesin dan Peralatan Rp 27.750.000,-

Total Rp 34.750.000,-

b. Modal Kerja

 Kas awal perusahaan Rp 2.000.000,-

 Perlengkapan

1) Kuitansi 3 buku @ Rp10.000,- Rp 30.000,-

2) Buku catatan administrasi 5 buah @ Rp 8.000,- Rp 40.000,-

3) Kalkulator 1 unit Rp 80.000,-

4) Alat tulis menulis Rp 110.000,-

Jumlah Rp 260.000,-

 Bahan Baku dan Bahan Penolong (untuk 1 minggu)

1) Pisang 30 tadang @ Rp 60.000,- Rp 1.800.000,-

2) Minyak goreng 30 liter @ Rp 14.000.,- Rp 700.000,-

3) Bawang putih 10 kg @ Rp 15.000,- Rp 150.000,-

4) Bawang merah 10 kg @ Rp 30.000,- Rp 300.000,-

16
5) Gula pasir 20 kg @ Rp 14.000,- Rp 280.000,-

6) Lombok 10 kg @ Rp 10.000,- Rp 100.000,-

7) Petsin (100 gr) 10 bks @ Rp 10.000,- Rp 100.000,-

8) Garam 1 kg Rp 120.000,-

9) Pembungkus plastik 10 pack @ Rp 5.000,- Rp 50.000,-

Jumlah Rp 3.600.000,-

 Gaji

Untuk pimpinan digaji dalam sebulan sedangkan karyawan dan

tenaga kerja lain digaji dalam harian.

1) Pimpinan Rp 1.500.000,-

2) Bagian administrasi

1 orang x Rp 40.000,- perhari x 6 hari kerja Rp 240.000,-

3) Bagian pemasaran

2 orang x Rp 40.000,- perhari x 6 hari kerja Rp 480.000,-

4) Bagian pemeliharaan

1 orang x Rp 40.000,- perhari x 6 hari kerja Rp 240.000,-

Jumlah Rp 2.460.000,-

 Upah tenaga kerja langsung

12 orang x Rp 40.000,- perhari x 6 hari kerja Rp 2.880.000,-

Total Rp 11.200.000,-

Jadi total investai:

a. Modal tetap Rp 34.750.000,-

b. Modal kerja Rp 11.200.000,-

Total Rp 45.950.000,-

17
2. Neraca Awal

UD MAJU MANDIRI
NERACA
PER 1 JANUARI 2013

AKTIVA PASIVA
Aktiva Lancar Hutang
Kas Rp 2.000.000 Hutang Bank Rp 40.000.000
Perlengkapan Rp 200.000
Sewa dibayar dimuka Rp 25.000.000
Persediaan bahan baku Rp 1.800.000
Persediaan bahan penolong Rp 1.800.000
Rp 30.800.000
Aktiva Tetap Ekuitas
Peralatan Rp 7.750.000 Modal Pemilik Rp 18.550.000
Mesin Rp 6.000.000
Kendaraan Rp 14.000.000

Total Aktiva Rp 58.550.000 Total Pasiva Rp 58.550.000

3. Biaya Produksi pertahun selama 5 tahun


a. Biaya produksi tahun 2013
1) Biaya Tetap (Fixed Cost)
a) Bahan Baku
- Pisang 3.120 tandang @ Rp 60.000
10 tandang (perhari) x 26 hari x 12 bulan x Rp 60.000 Rp 187.200.000

b) Upah Tenaga Kerja langsung


12 orang x Rp 40.000 x 26 hari x 12 bulan Rp 149.760.000

c) Gaji tenaga kerja tidak langsung


- Pimpinan Rp 1.500.000 x 12 Rp18.000.000
- Bagian administrasi Rp 40.000 x 24 x 12 Rp11.520.000
- Bagian pemasaran 2 x Rp 40.000 x 24 x 12 Rp23.040.000
- Bagian pemeliharaan Rp 40.000 x 24 x 12 Rp11.520.000
Jumlah Rp 64.080.000
18
d) Beban penyusutan
- Peralatan
Setelah ditaksir, peralatan tersebut dapat dipakai
selama 10 tahun dengan nilai residu Rp 500.000,-
Jadi besarnya penyusutan:
Rp 7.750.000 - Rp 500.000
= Rp 725.000
10 tahun
- Mesin
Setelah ditaksir, mesin tersebut dapat dipakai
selama 15 tahun dengan nilai residu Rp 600.000,-
Rp 6.000.000 - Rp 500.000
= Rp 360.000
15 tahun
- Kendaraan
Setelah ditaksir, kendaraan tersebut dapat dipakai
selama 15 tahun dengan nilai residu Rp 3.000.000,-
Rp 14.000.000 - Rp 3.000.000
= Rp 687.500
16 tahun
Jumlah Rp 1.772.500

e) Beban sewa gedung pabrik Rp 5.000.000

f) Beban pemeliharaan pabrik


- Peralatan (2%) 2% x Rp 7.750.000 x 12 Rp 1.860.000
- Mesin (3%) 3% x Rp 6.000.000 x 12 Rp 2.160.000
Jumlah Rp 4.020.000

Total Rp 411.832.500

2) Biaya Variabel (Variable Cost)


a) Bahan penolong
- Minyak goreng 50 liter @ Rp 14.000 Rp 8.400.000
50 liter x Rp 14.000 x 4 x 12
- Bawang Putih 10 kg @ Rp 15.000 Rp 7.200.000
10 kg x Rp 15.000 x 4 x 12
- Bawang merah 10 kg @ Rp 30.000 Rp14.400.000
10 kg x Rp 30.000 x 4 x 12
- Gula pasir 20 kg @ Rp 14.000 Rp13.440.000
20 kg x Rp 14.000 x 4 x 12

19
- Lombok 10 kg @ Rp 10.000 Rp 4.800.000
10 kg x Rp 10.000 x 4 x 12
- Petsin 10 bks @ Rp 10.000 Rp 4.800.000
10 bks x Rp 10.000 x 4 x 12
- Garam 1 Kg @ Rp 120.000 Rp 5.760.000
1 kg x Rp 120.000 x 4 x 12
- Pembungkus plastik 10 pack @ Rp 5.000 Rp 2.400.000
10 pack x Rp 5.000 x 4 x 12

Jumlah Biaya Variabel Rp 61.200.000

3) Biaya Semi Variabel (Semivariable Cost)


a) Beban listrik, air & telepon
Rp 350.000 x 12 Rp 4.200.000

Total Biaya Produksi Rp 477.232.500

b. Biaya produksi tahun 2014

1) Biaya Tetap (Fixed Cost)


a) Bahan Baku
- Pisang 3.432 tandang @ Rp 60.000
11 tandang (perhari) x 26 hari x 12 bulan x Rp 60.000 Rp 205.920.000

b) Upah Tenaga Kerja langsung


12 orang x Rp 42.000 x 26 hari x 12 bulan Rp 157.248.000

c) Gaji tenaga kerja tidak langsung


- Pimpinan Rp 1.550.000 x 12 Rp18.600.000
- Bagian administrasi Rp 42.000 x 24 x 12 Rp12.096.000
- Bagian pemasaran 2 x Rp 42.000 x 24 x 12 Rp24.192.000
- Bagian pemeliharaan Rp 42.000 x 24 x 12 Rp12.096.000
Jumlah Rp 66.984.000

d) Beban penyusutan
- Peralatan Rp 725.000
- Mesin Rp 360.000
- Kendaraan Rp 687.500
Jumlah Rp 1.772.500

e) Beban sewa gedung pabrik Rp 5.000.000

20
f) Beban pemeliharaan pabrik
- Peralatan (2%) 2% x Rp 7.750.000 x 12 Rp 1.860.000
- Mesin (3%) 3% x Rp 6.000.000 x 12 Rp 2.160.000
Jumlah Rp 4.020.000

Total Rp 440.944.500

2) Biaya Variabel (Variable Cost)


a) Bahan penolong
- Minyak goreng 53 liter @ Rp 14.000 Rp 8.904.000
53 liter x Rp 14.000 x 4 x 12
- Bawang Putih 9 kg @ Rp 15.000 Rp 6.480.000
9 kg x Rp 15.000 x 4 x 12
- Bawang merah 12 kg @ Rp 30.000 Rp17.280.000
12 kg x Rp 30.000 x 4 x 12
- Gula pasir 22,5 kg @ Rp 14.000 Rp15.120.000
22,5 kg x Rp 14.000 x 4 x 12
- Lombok 8 kg @ Rp 10.000 Rp 3.840.000
8 kg x Rp 10.000 x 4 x 12
- Petsin 11 bks @ Rp 10.000 Rp 5.280.000
11 bks x Rp 10.000 x 4 x 12
- Garam 2,5 Kg @ Rp 120.000 Rp14.400.000
2,5 kg x Rp 120.000 x 4 x 12
- Pembungkus plastik 12 pack @ Rp 5.000 Rp 2.880.000
12 pack x Rp 5.000 x 4 x 12

Jumlah Biaya Variabel Rp 74.184.000

3) Biaya Semi Variabel (Semivariable Cost)


a) Beban listrik, air & telepon
Rp 375.000 x 12 Rp 4.500.000

Total Biaya Produksi Rp 519.628.500

21
c. Biaya produksi tahun 2015
1) Biaya Tetap (Fixed Cost)
a) Bahan Baku
- Pisang 3.744 tandang @ Rp 60.000
12 tandang (perhari) x 26 hari x 12 bulan x Rp 60.000 Rp 224.640.000

b) Upah Tenaga Kerja langsung


12 orang x Rp 42.000 x 26 hari x 12 bulan Rp 157.248.000

c) Gaji tenaga kerja tidak langsung


- Pimpinan Rp 1.550.000 x 12 Rp18.600.000
- Bagian administrasi Rp 42.000 x 24 x 12 Rp12.096.000
- Bagian pemasaran 2 x Rp 42.000 x 24 x 12 Rp24.192.000
- Bagian pemeliharaan Rp 42.000 x 24 x 12 Rp12.096.000
Jumlah Rp 66.984.000

d) Beban penyusutan
- Peralatan Rp 725.000
- Mesin Rp 360.000
- Kendaraan Rp 687.500
Jumlah Rp 1.772.500

e) Beban sewa gedung pabrik Rp 5.000.000

f) Beban pemeliharaan pabrik


- Peralatan (2%) 2% x Rp 7.750.000 x 12 Rp 1.860.000
- Mesin (3%) 3% x Rp 6.000.000 x 12 Rp 2.160.000
Jumlah Rp 4.020.000

Total Rp 459.664.500

2) Biaya Variabel (Variable Cost)


a) Bahan penolong
- Minyak goreng 54 liter @ Rp 14.000 Rp 9.072.000
54 liter x Rp 14.000 x 4 x 12
- Bawang Putih 9 kg @ Rp 15.000 Rp 6.480.000
9 kg x Rp 15.000 x 4 x 12
- Bawang merah 15 kg @ Rp 30.000 Rp21.600.000
15 kg x Rp 30.000 x 4 x 12
- Gula pasir 23 kg @ Rp 14.000 Rp15.456.000
23 kg x Rp 14.000 x 4 x 12
22
- Lombok 8,5 kg @ Rp 10.000 Rp 4.080.000
8,5 kg x Rp 10.000 x 4 x 12
- Petsin 11 bks @ Rp 10.000 Rp 5.280.000
11 bks x Rp 10.000 x 4 x 12
- Garam 2,5 Kg @ Rp 120.000 Rp14.400.000
2,5 kg x Rp 120.000 x 4 x 12
- Pembungkus plastik 14 pack @ Rp 5.000 Rp 3.360.000
14 pack x Rp 5.000 x 4 x 12

Jumlah Biaya Variabel Rp 79.728.000

3) Biaya Semi Variabel (Semivariable Cost)


a) Beban listrik, air & telepon
Rp 355.000 x 12 Rp 4.260.000

Total Biaya Produksi Rp 543.652.500

d. Biaya produksi tahun 2016


1) Biaya Tetap (Fixed Cost)
a) Bahan Baku
- Pisang 4.368 tandang @ Rp 60.000
14 tandang (perhari) x 26 hari x 12 bulan x Rp 60.000 Rp 262.080.000

b) Upah Tenaga Kerja langsung


12 orang x Rp 42.000 x 26 hari x 12 bulan Rp 157.248.000

c) Gaji tenaga kerja tidak langsung


- Pimpinan Rp 1.550.000 x 12 Rp18.600.000
- Bagian administrasi Rp 42.000 x 24 x 12 Rp12.096.000
- Bagian pemasaran 2 x Rp 42.000 x 24 x 12 Rp24.192.000
- Bagian pemeliharaan Rp 42.000 x 24 x 12 Rp12.096.000
Jumlah Rp 66.984.000

d) Beban penyusutan
- Peralatan Rp 725.000
- Mesin Rp 360.000
- Kendaraan Rp 687.500
Jumlah Rp 1.772.500

e) Beban sewa gedung pabrik Rp 5.000.000


23
f) Beban pemeliharaan pabrik
- Peralatan (2%) 2% x Rp 7.750.000 x 12 Rp 1.860.000
- Mesin (3%) 3% x Rp 6.000.000 x 12 Rp 2.160.000
Jumlah Rp 4.020.000

Total Rp 497.104.500

2) Biaya Variabel (Variable Cost)


a) Bahan penolong
- Minyak goreng 55 liter @ Rp 14.000 Rp 9.240.000
55 liter x Rp 14.000 x 4 x 12
- Bawang Putih 10 kg @ Rp 15.000 Rp 7.200.000
10 kg x Rp 15.000 x 4 x 12
- Bawang merah 16 kg @ Rp 30.000 Rp23.040.000
16 kg x Rp 30.000 x 4 x 12
- Gula pasir 23 kg @ Rp 14.000 Rp15.456.000
23 kg x Rp 14.000 x 4 x 12
- Lombok 8,5 kg @ Rp 10.000 Rp 4.080.000
8,5 kg x Rp 10.000 x 4 x 12
- Petsin 13 bks @ Rp 10.000 Rp 6.240.000
13 bks x Rp 10.000 x 4 x 12
- Garam 3 Kg @ Rp 120.000 Rp17.280.000
3 kg x Rp 120.000 x 4 x 12
- Pembungkus plastik 18 pack @ Rp 5.000 Rp 4.320.000
18 pack x Rp 5.000 x 4 x 12

Jumlah Biaya Variabel Rp 86.856.000

3) Biaya Semi Variabel (Semivariable Cost)


a) Beban listrik, air & telepon
Rp 370.000 x 12 Rp 4.440.000

Total Biaya Produksi Rp 588.400.500

24
e. Biaya produksi tahun 2017
1) Biaya Tetap (Fixed Cost)
a) Bahan Baku
- Pisang 4.680 tandang @ Rp 60.000
15 tandang (perhari) x 26 hari x 12 bulan x Rp 60.000 Rp 280.800.000

b) Upah Tenaga Kerja langsung


12 orang x Rp 42.000 x 26 hari x 12 bulan Rp 157.248.000

c) Gaji tenaga kerja tidak langsung


- Pimpinan Rp 1.550.000 x 12 Rp18.600.000
- Bagian administrasi Rp 42.000 x 24 x 12 Rp12.096.000
- Bagian pemasaran 2 x Rp 42.000 x 24 x 12 Rp24.192.000
- Bagian pemeliharaan Rp 42.000 x 24 x 12 Rp12.096.000
Jumlah Rp 66.984.000

d) Beban penyusutan
- Peralatan Rp 725.000
- Mesin Rp 360.000
- Kendaraan Rp 687.500
Jumlah Rp 1.772.500

e) Beban sewa gedung pabrik Rp 5.000.000

f) Beban pemeliharaan pabrik


- Peralatan (2%) 2% x Rp 7.750.000 x 12 Rp 1.860.000
- Mesin (3%) 3% x Rp 6.000.000 x 12 Rp 2.160.000
Jumlah Rp 4.020.000

Total Rp 515.824.500

2) Biaya Variabel (Variable Cost)


a) Bahan penolong
- Minyak goreng 55 liter @ Rp 14.000 Rp 9.240.000
55 liter x Rp 14.000 x 4 x 12
- Bawang Putih 10 kg @ Rp 15.000 Rp 7.200.000
10 kg x Rp 15.000 x 4 x 12
- Bawang merah 17 kg @ Rp 30.000 Rp24.480.000
17 kg x Rp 30.000 x 4 x 12
- Gula pasir 22 kg @ Rp 14.000 Rp14.784.000
22 kg x Rp 14.000 x 4 x 12

25
- Lombok 8,5 kg @ Rp 10.000 Rp 4.080.000
8,5 kg x Rp 10.000 x 4 x 12
- Petsin 12 bks @ Rp 10.000 Rp 5.760.000
12 bks x Rp 10.000 x 4 x 12
- Garam 3,5 Kg @ Rp 120.000 Rp20.160.000
3,5 kg x Rp 120.000 x 4 x 12
- Pembungkus plastik 20 pack @ Rp 5.000 Rp 4.800.000
20 pack x Rp 5.000 x 4 x 12

Jumlah Biaya Variabel Rp 90.504.000

Biaya Semi Variabel (Semivariable Cost)


a) Beban listrik, air & telepon
Rp 380.000 x 12 Rp 4.560.000

Total Biaya Produksi Rp 610.888.500

26
PROYEKSI RUGI LABA SELAMA 5 TAHUN (RP)

Diketahui bahwa data produksi untuk tahun 2013 adalah sebai berikut.

1) Biaya Bahan Baku Rp 187.200.000

2) Biaya tenaga kerja langsung Rp 149.760.000

3) Biaya overhead pabrik


- Biaya bahan penolong Rp 61.200.000
- Upah tenaga kerja tidak langsung Rp 34.560.000
- Beban penyusutan Rp 1.772.500
- Beban sewa gedung Rp 5.000.000
- Beban pemeliharaan pabrik Rp 4.020.000
- Beban listrik, air & telepon Rp 2.100.000
Rp 108.652.500

Harga Pokok Produksi Rp 445.612.500

Ramalan hasil penjualan tahun 2013 84.600 bungkus

Harga pokok perbungkus Rp 5.267

Dari keputusan pimpinan, harga jual perbungkusnya sebesar Rp 6.250,-

Jadi total penjualan selama tahun 2013:


84.600 x Rp 6.250 = Rp 528.750.000

27
Sehingga dapat diperoleh data sebagai berikut.
TAHUN
URAIAN
2013 2014 2015 2016 2017
1) Hasil penjualan Rp 528.750.000 Rp 575.310.000 Rp 613.410.000 Rp 661.770.000 Rp 700.470.000
2) Harga pokok produksi Rp 445.612.500 Rp 486.682.500 Rp 510.826.500 Rp 555.484.500 Rp 577.912.500
Laba Kotor Rp 83.137.500 Rp 88.627.500 Rp 102.583.500 Rp 106.285.500 Rp 122.557.500
3) Beban bagian kantor Rp 31.620.000 Rp 32.946.000 Rp 32.826.000 Rp 32.916.000 Rp 32.976.000
Laba sebelum bunga dan
pajak Rp 51.517.500 Rp 55.681.500 Rp 69.757.500 Rp 73.369.500 Rp 89.581.500
4) Beban bunga 12% Rp 6.182.100 Rp 6.681.780 Rp 8.370.900 Rp 8.804.340 Rp 10.749.780
Laba sebelum pajak Rp 45.335.400 Rp 48.999.720 Rp 61.386.600 Rp 64.565.160 Rp 78.831.720
PPh pasal 17 (5%) Rp 2.266.770 Rp 2.449.986 Rp 3.069.330 Rp 3.228.258 Rp 3.941.586
Laba bersih Rp 43.068.630 Rp 46.549.734 Rp 58.317.270 Rp 61.336.902 Rp 74.890.134

PROYEKSI CASH FLOW SELAMA 5 TAHUN (Rp)


TAHUN
URAIAN
2013 2014 2015 2016 2017
A. Kas Masuk
1. Laba bersih Rp 43.068.630 Rp 46.549.734 Rp 58.317.270 Rp 61.336.902 Rp 74.890.134
2. Penyusutan
- Peralatan Rp 725.000 Rp 725.000 Rp 725.000 Rp 725.000 Rp 725.000
- Mesin Rp 360.000 Rp 360.000 Rp 360.000 Rp 360.000 Rp 360.000
- Kendaraan Rp 687.500 Rp 687.500 Rp 687.500 Rp 687.500 Rp 687.500
Jumlah Rp 44.841.130 Rp 48.322.234 Rp 60.089.770 Rp 63.109.402 Rp 76.662.634
B. Kas Keluar
1. Angsuran Bank + Bunga Rp 2.279.400 Rp 2.552.900 Rp 2.859.300 Rp 3.202.400 Rp 3.586.700
Net Cash Flow Rp 42.561.730 Rp 45.769.334 Rp 57.230.470 Rp 59.907.002 Rp 73.075.934

28
4. Evaluasi Keuangan Proyek

Tujuan dari evaluasi proyek ini adalah untuk mengetahui tingkat

kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pengeluaran investasi

melalui laba yang diperoleh, untuk menunjukkan profitabilitas proyek dan

untuk mengetahui kapan perusahaan akan mengalami Break Event Point

(BEP) yaitu suatu keadaan yang terjadi laba atau rugi. Dan dengan itu pula

dapat diketahui apakah perusahaan yang akan didirikan ini layak atau tidak.

a. Metode pengembalian (Pay Back Period)

Adalah suatu periode yang dibutuhkan oleh proyek untuk meliput

kembali pengeluaran investasi melalui laba yang diperoleh. Adapun

formulanya adalah sebagai berikut.

Total Investasi
𝑃𝑎𝑦 𝐵𝑎𝑐𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = x 1 tahun
Profit + Penyusutan

Total investasi = Rp 45.950.000,-

Laba Bersih = Rp 43.068.630,-

Penyusutan :

- Peralatan = Rp 725.000,-

- Mesin = Rp 360.000,-

- Kendaraan = Rp 687.500,-

= Rp 1.772.500,-

Rp 45.950.000
𝑃𝑎𝑦 𝐵𝑎𝑐𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑖o𝑑 = x 1 tahun
Rp 43.068.630 + Rp 1.772.500

= 1,02 Tahun

29
b. Metode Average Rate Of Return

Adalah suatu ratio antara laba (in normal year of full period)

dengan total investasi yang bertujuan untuk menentukan tingkat laba

yang diperoleh perusahaan.

Total investasi = Rp 45.950.000,-

Modal tetap = Rp 34.750.000,-

Modal kerja = Rp 11.200.000,-

Aktiva tetap
Tahun Modal Tetap Penyusutan
I Rp 45.950.000 Rp 1.772.500
II Rp 44.177.500 Rp 1.772.500
III Rp 42.405.000 Rp 1.772.500
IV Rp 40.632.500 Rp 1.772.500
V Rp 38.860.000 Rp 1.772.500
Total Rp 212.025.000 5
Rp 42.405.000
Modal Kerja Rp 11.200.000
Jumlah Rp 53.605.000
Tabel 4.1 Aktiva Tetap
Laba Setelah Pajak
Tk. Laba = x 100 %
Rp 53.605.000

Rp 43.068.630
= x 100 %
Rp 53.605.000

Tk. Laba = 80,34%

30
c. Metode nilai sekarang bersih (Net Present Value)

Metode NPV ini merupakan metode yang memperhatikan nilai

waktu dari uang dengan menggunakan suku bunga diskonto yang

mempengaruhi arus uangnya. Perhitungan Net Present Value adalah

sebagai berikut.

Discount
Tahun Net Cash Flow Present Value
Factor (18%)
2013 Rp 38.625.630 0,893 Rp 34.487.170
2014 Rp 41.360.834 0,797 Rp 32.972.604
2015 Rp 52.293.070 0,712 Rp 37.221.174
2016 Rp 54.377.102 0,636 Rp 34.557.631
2017 Rp 66.882.434 0,567 Rp 37.950.889
Total Present Value Rp 177.189.468
Investasi Awal Rp 45.950.000
Net PresentValue Rp 131.239.468

Tabel 4.2 Net Present Value

Discount Factor dapat dihitung dengan rumus:

1
𝐷𝐹 =
(1 + 𝑖)𝑛

Berdasarkan kriteria NPV, investasi yang digunakan dalam usaha

ini dinyatakan layak karena nilai dari net present value adalah positif.

Artinya dana Rp 45.950.000 yang diinvestasikan dalam usaha ini dapat

menghasilkan present value cash flow sebesar Rp 131.239.468

31
d. Metode Internal Rate of Return

Metode ini untuk membuat peringkat usulan investasi dengan

menggunakan tingkat pengembalian atas investasi yang dihitung

dengan mencari tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang dari

arus kas masuk proyek yang diharapkan terhadap nilai sekarang biaya

proyek atau sama dengan tingkat diskonto yang membuat NPV sama

dengan nol.

Discount Discount
Tahun Net Cash Flow Present Value Present Value
Factor (35%) Factor (36%)
2013 Rp 38.625.630 0,741 Rp 28.611.578 0,735 Rp 28.401.199
2014 Rp 41.360.834 0,549 Rp 22.694.559 0,541 Rp 22.362.043
2015 Rp 52.293.070 0,406 Rp 21.254.106 0,398 Rp 20.788.704
2016 Rp 54.377.102 0,301 Rp 16.371.218 0,292 Rp 15.894.996
2017 Rp 66.882.434 0,223 Rp 14.915.686 0,215 Rp 14.375.320
Total Present Value Rp 103.847.146 Rp 101.822.261
Investasi Awal Rp 45.950.000 Rp 45.950.000
Net PresentValue Rp 57.897.146 Rp 55.872.261

Tabel 4.3 Kalkulasi Internal Rate of Return

Bersadarkan data di atas, maka kita dapat

𝑁𝑉𝑃1
𝐼𝑅𝑅 = 𝑖1 + 𝑥 (𝑖2 − 𝑖1 )
𝑁𝑉𝑃1 − 𝑁𝑉𝑃2

57.897.146
= 35% + 𝑥 (36% − 35%)
57.897.146 − 55.872.261

= 28,6 %

32
e. Analisis titik pulang pokok (Break Even Point)

Analisis ini dibut dengan mempertimbangkan unit-unit biaya tetap

(fixed cost), biaya variabel (variable cost) dan harga jual produk per

unit (price). Formula yang digunakan untuk menentukan break even

point perusahaan adalah sebagai berikut.

𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐶𝑜𝑠𝑡
𝐵𝐸𝑃 =
𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 − 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑙𝑒 𝐶𝑜𝑠𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑛𝑖𝑡

1) Untuk tahun 2013

Biaya Tetap Rp 411.832.500 /tahun


Biaya Variabel Rp 63.300.000 /tahun 84.600 unit
Rp 748

411.832.500
BEP =
6.250 - 748

= 74.855 bungkus

Total Cost (BEP) = (74.855 bungkus x Rp 748) + Rp 411.832.500


= Rp 467.840.658

Grafik BEP (lembar selanjutnya)

33
2) Untuk tahun 2014

Biaya Tetap Rp 440.944.500 /tahun


Biaya Variabel Rp 76.434.000 /tahun 90.600 unit
Rp 844

440.944.500
BEP =
6.250 - 844

= 81.560 bungkus

Total Cost (BEP) = (81.560 bungkus x Rp 844) + Rp 440.944.500


= Rp 509.752.281

34
Grafik BEP

3) Untuk tahun 2015

Biaya Tetap Rp 459.664.500 /tahun


Biaya Variabel Rp 81.858.000 /tahun 96.600 unit
Rp 847

459.664.500
BEP =
6.350 - 847

= 83.536 bungkus

Total Cost (BEP) = (83.536 bungkus x Rp 847) + Rp 459.644.500


= Rp 530.451.961

35
Grafik BEP

4) Untuk tahun 2016

Biaya Tetap Rp 497.104.500 /tahun


Biaya Variabel Rp 89.076.000 /tahun 102.600 unit
Rp 868

497.104.500
BEP =
6.450 - 868

= 89.058 bungkus

Total Cost (BEP) = (89.058 bungkus x Rp 868) + Rp 497.104.500


= Rp 574.423.418

36
Grafik BEP

5) Untuk tahun 2017

Biaya Tetap Rp 515.824.500 /tahun


Biaya Variabel Rp 92.784.000 /tahun 108.600 unit
Rp 854

515.824.500
BEP =
6.450 - 854

= 92.183 bungkus

Total Cost (BEP) = (92.183 bungkus x Rp 854) + Rp 497.104.500


= Rp 594.582.708

37
Grafik BEP

38
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

a. Peluang usaha kripik pisang di Kabupaten Pangkep cukup menjanjikan,

karena ditunjang dengan sumber daya alam yang banyak dan mudah

diperoleh untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku.

b. Keberadaan usaha ini juga dapat memberikan dampak positif bagi

warga sekitar karena dapat memberikan lowongan pekerjaan khususnya

ibu rumah tangga yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan.

c. Kecenderungan masyarakat sekitar dalam mengkonsumsi pisang dapat

memberikan peluang pangsa pasar yang baik bagi usaha ini untuk

prospek di masa yang akan datang.

d. Dari rencana laba yang disusun dalam suatu proyeksi cash flow yang

menggambarkan bahwa pengelolaan usaha kripik pisang ini selama

tahun proyeksi tidak akan mengalami gangguan dana operasional atau

kekurangan dana. Dengan hasil laba tersebut, diperoleh gambaran

evaluasi yang menguntung yaitu:

1) Pay back period terjadi pada 1 tahun yang berarti jauh lebih pendek

dari umur teknis ekonomis proyek (5 tahun).

2) Net present value sebesar Rp 131.239.468 yang berarti nilai tunai

cash flow lebih besar dari jumlah dana yang tertanam pada proyek

usaha kripik pisang.

39
3) Pada metode Average Rate of Return menunjukkan bahwa tingkat

laba yang dicapai oleh perusahaan cukup tinggi yaitu sebesar

80,34%.

4) Pada metode Internal Rate of Return diperoleh 28,6% menunjukkan

angka yang lebih tinggi dari pada tingkat bunga (rata-rata 12% /

tahun) yang berlaku dalam rangka pembiayaan proyek pendirian

usaha kripik usaha.

5) Break Event Point hasil penjualan perusahaan pada tahun 2013,

2014, 2015, 2016, dan 2017 berturut-turut adalah sebanyak 74.855

bungkus, 81.560 bungkus, 83.536 bungkus, 89.058 bungkus, 92.183

bungkus. Berarti lebih kecil dari kapasitas produksi atau volume

penjualan selama 5 tahun mendatang berturut-turut sebesar 84.600

bungkus, 90.600 bungkus, 96.600 bungkus, 102.600 bungkus, dan

108.600 bungkus.

2. Saran

a. Untuk mengadakan pendirian usaha kripik pisang ini di Kabupaten

Pangkep, diperlukan dukungan dari pihak kreditur dalam hal ini bank

karena membutuhkan modal yang cukup besar.

b. Peran pemerintah daerah juga diperlukan untuk memudahkan dalam

proses perizinan usaha dan fasilitas lainnya.

c. Perlunya menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar atau

konsumen agar dapat memberikan citra yang bagi usaha ini.

40

Anda mungkin juga menyukai