Studi Kelayakan Bisnis
Studi Kelayakan Bisnis
DI KABUPATEN PANGKEP
ANDI WELARENG
29011895
ii
BAB IV ASPEK KEUANGAN ...................................................................... 15
1. Kesimpulan ................................................................................... 39
2. Saran ............................................................................................. 40
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GRAFIK
iv
BAB I
ASPEK PEMASARAN
Pangkep agar tidak terbuang percuma dan dapat memberikan inovasi baru
Kabupaten Barru. Akan tetapi untuk periode mendatang, akan dieprluas dengan
pasar yang ada di wilayah Kabupaten Pangkep yang memberikan kontribusi bagi
Adapun hasil penjualan Kripik Pisang selama lima tahun terakhir mulai
1
1. Proyeksi Ramlan Penjualan
Berdasarkan data pada tabel 1.1, volume penjualan pada periode-
periode yang akan datang dapat diperkirakan dengan menggunakan fungsi
statistik dengan Metode Trend Linier. Bentuk persamaan umum yang
digunakan pada Metode Trend Linier adalah sebagai berikut.
y = a + bx
b
XY a Y bX
X 2
60.000 330.000
b a 6.000 x0
10 5
b 6.000 a 66.600
2
Sehingga dapat dilihat seperti tabel di bawah ini.
𝑃𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛
𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 = 𝑥 100 %
𝑃𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖
2
= 𝑥 100 %
5
= 40 %
3
Setelah diketahui besarnya potensi pasar perusahaan maka kripik
pisang yang dapat dilayani oleh perusahaan setiap tahun, dapat diramalkan
sebagai berikut.
4
BAB II
1. Aspek Manajemen
berjalan dengan baik dalam mencapai tujuan secara optimal sesuai dengan
STRUKTUR ORGANISASI
PIMPINAN
5
sekolah maupun mencari penghasilan tambahan atau ibu-ibu rumah tangga
Para tenaga kerja tidak perlu lagi mengikuti work training karena
merupakan hal yang paling penting agar dalam proses kegiatan produksi
a. Pemimpin
b. Departemen Pemasaran
c. Depertemen Produksi
6
d. Departemen Keuangan
e. Departemen Pemeliharaan
agar tetap dalam kondisi siap pakai dan kebersihan area pabrik.
7
BAB III
ASPEK TEKNIK DAN PRODUKSI
1. Lokasi Pabrik/Usaha
banyaknya ibu rumah tangga yang memiliki waktu luang yang lebih.
Pangkep.
2. Spesifikasi Produk
dicampur dengan bumbu alami yang tidak mempunyai efek samping, renyah
8
3. Ukuran Pabrik dan Jadwal Produksi
pisang yang secara otomatis mengiris pisang sesuai ukuran dan masing-
masing ditangani oleh dua orang pekerja. Mesin tersebut beroperasi selama
hari kerja dalam seminggu teridiri dari enam hari kerja yaitu mulai
hari senin sampai dengan sabtu yang dalam sehari sebanyak 8 jam kerja,
sehingga dalam satu bulan menjadi 26 hari kerja. Adapun kapasitas produksi
20.000 gram
Kapasitas produksi dalam sehari: = 200 bungkus.
100 gram
Hanya ada satu jenis yang digunakan dalam proses produksi yaitu
pisang karena jika dilakukan secara manual, jumlah yang dihasilkan kurang
9
dari target. Terkadang juga membutuhkan waktu yang lama dan tenaga kerja
sebagai berikut.
e. 7 buah sodet
f. 8 buah pisau
g. 7 buah tirisan
i. 2 buah meja
j. 6 buah kursi
k. 20 buah talenan
l. 2 unit timbangan
n. 1 unit kalkulator
o. 1 buah motor
a. Pisang
b. Minyak goreng
10
c. Gula pasir
d. Petsin
e. Cabai
f. Garam
g. Bawang merah
h. Bawah putih
yang telah berpengalaman dalam memasak, ulet dan disiplin dalam bekerja.
11
dan tempat penjulan barang. Di sekeliling tanah terdapat pagar beton
8. Proses Produksi
berikut:
a. Proses Pengupasan
b. Proses Pengirisan
c. Proses Pembubuan
d. Proses Penirisan
12
e. Proses Penggorengan
f. Pengepakan
13
9. Tata Letak Pabrik
KETERANGAN GAMBAR
14
BAB IV
ASPEK KEUANGAN
keuangan baik itu mengenai asset, investasi maupun biaya produksi dalam usaha
pengolahan kripik pisang ini. Adapun investasi dan biaya-biaya yang terjadi
1. Modal Investasi
a. Modal Tetap
Jumlah Rp 7.000.000,-
15
11) Talanan (baki) 12 @ Rp 80.000,- Rp 960.000,-
Jumlah Rp 27.750.000,-
Total Rp 34.750.000,-
b. Modal Kerja
Perlengkapan
Jumlah Rp 260.000,-
16
5) Gula pasir 20 kg @ Rp 14.000,- Rp 280.000,-
8) Garam 1 kg Rp 120.000,-
Jumlah Rp 3.600.000,-
Gaji
1) Pimpinan Rp 1.500.000,-
2) Bagian administrasi
3) Bagian pemasaran
4) Bagian pemeliharaan
Jumlah Rp 2.460.000,-
Total Rp 11.200.000,-
Total Rp 45.950.000,-
17
2. Neraca Awal
UD MAJU MANDIRI
NERACA
PER 1 JANUARI 2013
AKTIVA PASIVA
Aktiva Lancar Hutang
Kas Rp 2.000.000 Hutang Bank Rp 40.000.000
Perlengkapan Rp 200.000
Sewa dibayar dimuka Rp 25.000.000
Persediaan bahan baku Rp 1.800.000
Persediaan bahan penolong Rp 1.800.000
Rp 30.800.000
Aktiva Tetap Ekuitas
Peralatan Rp 7.750.000 Modal Pemilik Rp 18.550.000
Mesin Rp 6.000.000
Kendaraan Rp 14.000.000
Total Rp 411.832.500
19
- Lombok 10 kg @ Rp 10.000 Rp 4.800.000
10 kg x Rp 10.000 x 4 x 12
- Petsin 10 bks @ Rp 10.000 Rp 4.800.000
10 bks x Rp 10.000 x 4 x 12
- Garam 1 Kg @ Rp 120.000 Rp 5.760.000
1 kg x Rp 120.000 x 4 x 12
- Pembungkus plastik 10 pack @ Rp 5.000 Rp 2.400.000
10 pack x Rp 5.000 x 4 x 12
d) Beban penyusutan
- Peralatan Rp 725.000
- Mesin Rp 360.000
- Kendaraan Rp 687.500
Jumlah Rp 1.772.500
20
f) Beban pemeliharaan pabrik
- Peralatan (2%) 2% x Rp 7.750.000 x 12 Rp 1.860.000
- Mesin (3%) 3% x Rp 6.000.000 x 12 Rp 2.160.000
Jumlah Rp 4.020.000
Total Rp 440.944.500
21
c. Biaya produksi tahun 2015
1) Biaya Tetap (Fixed Cost)
a) Bahan Baku
- Pisang 3.744 tandang @ Rp 60.000
12 tandang (perhari) x 26 hari x 12 bulan x Rp 60.000 Rp 224.640.000
d) Beban penyusutan
- Peralatan Rp 725.000
- Mesin Rp 360.000
- Kendaraan Rp 687.500
Jumlah Rp 1.772.500
Total Rp 459.664.500
d) Beban penyusutan
- Peralatan Rp 725.000
- Mesin Rp 360.000
- Kendaraan Rp 687.500
Jumlah Rp 1.772.500
Total Rp 497.104.500
24
e. Biaya produksi tahun 2017
1) Biaya Tetap (Fixed Cost)
a) Bahan Baku
- Pisang 4.680 tandang @ Rp 60.000
15 tandang (perhari) x 26 hari x 12 bulan x Rp 60.000 Rp 280.800.000
d) Beban penyusutan
- Peralatan Rp 725.000
- Mesin Rp 360.000
- Kendaraan Rp 687.500
Jumlah Rp 1.772.500
Total Rp 515.824.500
25
- Lombok 8,5 kg @ Rp 10.000 Rp 4.080.000
8,5 kg x Rp 10.000 x 4 x 12
- Petsin 12 bks @ Rp 10.000 Rp 5.760.000
12 bks x Rp 10.000 x 4 x 12
- Garam 3,5 Kg @ Rp 120.000 Rp20.160.000
3,5 kg x Rp 120.000 x 4 x 12
- Pembungkus plastik 20 pack @ Rp 5.000 Rp 4.800.000
20 pack x Rp 5.000 x 4 x 12
26
PROYEKSI RUGI LABA SELAMA 5 TAHUN (RP)
Diketahui bahwa data produksi untuk tahun 2013 adalah sebai berikut.
27
Sehingga dapat diperoleh data sebagai berikut.
TAHUN
URAIAN
2013 2014 2015 2016 2017
1) Hasil penjualan Rp 528.750.000 Rp 575.310.000 Rp 613.410.000 Rp 661.770.000 Rp 700.470.000
2) Harga pokok produksi Rp 445.612.500 Rp 486.682.500 Rp 510.826.500 Rp 555.484.500 Rp 577.912.500
Laba Kotor Rp 83.137.500 Rp 88.627.500 Rp 102.583.500 Rp 106.285.500 Rp 122.557.500
3) Beban bagian kantor Rp 31.620.000 Rp 32.946.000 Rp 32.826.000 Rp 32.916.000 Rp 32.976.000
Laba sebelum bunga dan
pajak Rp 51.517.500 Rp 55.681.500 Rp 69.757.500 Rp 73.369.500 Rp 89.581.500
4) Beban bunga 12% Rp 6.182.100 Rp 6.681.780 Rp 8.370.900 Rp 8.804.340 Rp 10.749.780
Laba sebelum pajak Rp 45.335.400 Rp 48.999.720 Rp 61.386.600 Rp 64.565.160 Rp 78.831.720
PPh pasal 17 (5%) Rp 2.266.770 Rp 2.449.986 Rp 3.069.330 Rp 3.228.258 Rp 3.941.586
Laba bersih Rp 43.068.630 Rp 46.549.734 Rp 58.317.270 Rp 61.336.902 Rp 74.890.134
28
4. Evaluasi Keuangan Proyek
(BEP) yaitu suatu keadaan yang terjadi laba atau rugi. Dan dengan itu pula
dapat diketahui apakah perusahaan yang akan didirikan ini layak atau tidak.
Total Investasi
𝑃𝑎𝑦 𝐵𝑎𝑐𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = x 1 tahun
Profit + Penyusutan
Penyusutan :
- Peralatan = Rp 725.000,-
- Mesin = Rp 360.000,-
- Kendaraan = Rp 687.500,-
= Rp 1.772.500,-
Rp 45.950.000
𝑃𝑎𝑦 𝐵𝑎𝑐𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑖o𝑑 = x 1 tahun
Rp 43.068.630 + Rp 1.772.500
= 1,02 Tahun
29
b. Metode Average Rate Of Return
Adalah suatu ratio antara laba (in normal year of full period)
Aktiva tetap
Tahun Modal Tetap Penyusutan
I Rp 45.950.000 Rp 1.772.500
II Rp 44.177.500 Rp 1.772.500
III Rp 42.405.000 Rp 1.772.500
IV Rp 40.632.500 Rp 1.772.500
V Rp 38.860.000 Rp 1.772.500
Total Rp 212.025.000 5
Rp 42.405.000
Modal Kerja Rp 11.200.000
Jumlah Rp 53.605.000
Tabel 4.1 Aktiva Tetap
Laba Setelah Pajak
Tk. Laba = x 100 %
Rp 53.605.000
Rp 43.068.630
= x 100 %
Rp 53.605.000
30
c. Metode nilai sekarang bersih (Net Present Value)
sebagai berikut.
Discount
Tahun Net Cash Flow Present Value
Factor (18%)
2013 Rp 38.625.630 0,893 Rp 34.487.170
2014 Rp 41.360.834 0,797 Rp 32.972.604
2015 Rp 52.293.070 0,712 Rp 37.221.174
2016 Rp 54.377.102 0,636 Rp 34.557.631
2017 Rp 66.882.434 0,567 Rp 37.950.889
Total Present Value Rp 177.189.468
Investasi Awal Rp 45.950.000
Net PresentValue Rp 131.239.468
1
𝐷𝐹 =
(1 + 𝑖)𝑛
ini dinyatakan layak karena nilai dari net present value adalah positif.
31
d. Metode Internal Rate of Return
arus kas masuk proyek yang diharapkan terhadap nilai sekarang biaya
proyek atau sama dengan tingkat diskonto yang membuat NPV sama
dengan nol.
Discount Discount
Tahun Net Cash Flow Present Value Present Value
Factor (35%) Factor (36%)
2013 Rp 38.625.630 0,741 Rp 28.611.578 0,735 Rp 28.401.199
2014 Rp 41.360.834 0,549 Rp 22.694.559 0,541 Rp 22.362.043
2015 Rp 52.293.070 0,406 Rp 21.254.106 0,398 Rp 20.788.704
2016 Rp 54.377.102 0,301 Rp 16.371.218 0,292 Rp 15.894.996
2017 Rp 66.882.434 0,223 Rp 14.915.686 0,215 Rp 14.375.320
Total Present Value Rp 103.847.146 Rp 101.822.261
Investasi Awal Rp 45.950.000 Rp 45.950.000
Net PresentValue Rp 57.897.146 Rp 55.872.261
𝑁𝑉𝑃1
𝐼𝑅𝑅 = 𝑖1 + 𝑥 (𝑖2 − 𝑖1 )
𝑁𝑉𝑃1 − 𝑁𝑉𝑃2
57.897.146
= 35% + 𝑥 (36% − 35%)
57.897.146 − 55.872.261
= 28,6 %
32
e. Analisis titik pulang pokok (Break Even Point)
(fixed cost), biaya variabel (variable cost) dan harga jual produk per
𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐶𝑜𝑠𝑡
𝐵𝐸𝑃 =
𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 − 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑙𝑒 𝐶𝑜𝑠𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑛𝑖𝑡
411.832.500
BEP =
6.250 - 748
= 74.855 bungkus
33
2) Untuk tahun 2014
440.944.500
BEP =
6.250 - 844
= 81.560 bungkus
34
Grafik BEP
459.664.500
BEP =
6.350 - 847
= 83.536 bungkus
35
Grafik BEP
497.104.500
BEP =
6.450 - 868
= 89.058 bungkus
36
Grafik BEP
515.824.500
BEP =
6.450 - 854
= 92.183 bungkus
37
Grafik BEP
38
BAB V
1. Kesimpulan
karena ditunjang dengan sumber daya alam yang banyak dan mudah
memberikan peluang pangsa pasar yang baik bagi usaha ini untuk
d. Dari rencana laba yang disusun dalam suatu proyeksi cash flow yang
1) Pay back period terjadi pada 1 tahun yang berarti jauh lebih pendek
cash flow lebih besar dari jumlah dana yang tertanam pada proyek
39
3) Pada metode Average Rate of Return menunjukkan bahwa tingkat
80,34%.
angka yang lebih tinggi dari pada tingkat bunga (rata-rata 12% /
108.600 bungkus.
2. Saran
Pangkep, diperlukan dukungan dari pihak kreditur dalam hal ini bank
40