Kelas : VIII – AP Mata Kuliah : Pengauditan Manajemen Bab VII Audit Sistem Kepastian Kualitas
FENOMENA SISTEM KAPASITAS KUALITAS PADA PT COCA-COLA
BOTTLING INDONESIA PT Coca-Cola Bottling Indonesia yang berada di Pasuruan, Jawa Timur. Merupakan penerapan standar teknik dengan menggunakan ISO 9001;2008 yang digunakan untuk menilai aktivitas, praktek dan kebijakan perusahaan dalam hal penetapan standar kualitas yang ditetapkan. Audit ini memiliki peranan penting dalam hal memberikan kepastian kualitas terhadap produk yang akan dikonsumsi konsumen. Peranan lainnya yaitu untuk membandingkan antara kinerja sistem terkait penerapan standar atau kebijakan perusahaan dengan kepastian kualitas berdasarkan ISO 9001:2008. Audit dilakukan berdasarkan siklus PDSA (Plan – Do – Study – Act) yang terdiri dari empat langkah. Langkah pertama ialah perencanaan audit yang dilakukan sedikitnya 1 tahun sekali. Tahap ini dilakukan dengan menguji elemen sistem kepastian kualitas ISO 9001:2008 yang diterapkan oleh PT Coca-Cola Bottling Indonesia dengan harapan dapat mempersiapkan pelaksanaan audit sertifikasi sistem kepastian kualitas oleh audit eksternal. Langkah kedua ialah pelaksanaan audit. Tahap ini menjabarkan spesifikasi audit yang sebelumnya telah diberikan surat pemberitahuan tentang ruang lingkup audit sistem kepastian kualitas. Cara yang digunakan oleh auditor dalam melaksanakan audit ialah memeriksa bukti objektif dan mencatat informasi hasil audit. Tahap ketiga ialah mempelajari hasil audit. Hasil audit dihubungkan dengan lima klausul dari ISO 9001:2008 berdasarkan ruang lingkup sistem kepastian kualitas. Klausul yang dimaksud antara lain mengaudit sistem manajemen kualitas, tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya, realisasi produk serta pengukuran, analisis dan peningkatan. Tahap keempat adalah melakukan tindakan perbaikan dengan menemukan akar permasalahan dari temuan hasil audit. Perbaikan dilakukan untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Prosedur tindakan perbaikan dan pencegahan didasarkan atas CS-QAS-C-P-060. Berdasarkan hasil yang diperoleh dengan menggunakan keempat tahapan tersebut adalah adanya temuan ketidaksesuaian minor meliputi ketidaksesuaian atas persyaratan tertentu di perusahaan yang dapat berdampak signifikan terhadap sistem manajemen, kualitas produk, keamanan pangan, lingkungan, serta keselamatan dan kesehatan kerja. Hal ini dapat menyebabkan kelemahan terisolasi dalam hal pencegahan atau pengendalian pengukuran terhadap proses compliance, sistem elemen dan persyaratam hukum. Temuan lainnya yaitu terdapat peluang perbaikan yang nantinya dijadikan sebagai input perbaikan yang dibuat oleh organisasi. Kesimpulan yang diperoleh dari audit ini ialah terdapat 6 prosedur wajib yang terdapat pada audit sistem kapasitas kualitas. Prosedur yang dimaksud adalah pengendalian dokumen, pengendalian rekaman, audit internal, pengendalian terhadap produk yang tidak sesuai, serta tindakan perbaikan dan pencegahan. Audit dilakukan berdasarkan siklus PDSA (Plan – Do – Study – Act) yang terdiri dari empat langkah. Langkah yang dimaksud meliputi perencanaan audit, pelaksanaan audit dalam mempelajari hasil audit dan tindakan perbaikan. Kesimpulan terakhir ialah audit sistem kepastian kualitas dinilai cukup efektif dalam mengontrol dan meningkatkan sistem, serta kualitas produk yang dihasilkan. Kesalahan selama dilakukannya audit banyak terjadi akibat human eror.
Pendekatan sederhana untuk marketing: Panduan praktis untuk dasar-dasar marketing profesional dan strategi terbaik untuk menargetkan bisnis Anda ke pasar
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional