Anda di halaman 1dari 13

PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 5 TAHUN 2011

TENTANG

TINDAKAN PERTAMA DI TEMPAT KEJADIAN PERKARA (TPTKP)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN PEMELIHARAKEAMANAN


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa salah satu tugas pokok Polri adalah melindungi dan
melayani masyarakat, wujud dari melayani masyarakat yaitu
mendatangi tempat kejadian perkara untuk melakukan tindakan
pertama di tempat kejadian perkara sebelum fungsi lain
mendatangi dan melakukan olah TKP;
b. bahwa tindakan pertama di tempat kejadian perkara merupakan
kegiatan kepolisian dalam rangka mengamankan tempat kejadian
perkara agar tetap dalam keadaan status quo yang nantinya akan
digunakan sebagai dasar tindakan kepolisian lebih lanjut;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kabaharkam
Polri tentang Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara
(TPTKP).

Mengingat : Pasal 13 dan Pasal 14 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168).

Menetapkan....
2

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN


POLRI TENTANG TINDAKAN PERTAMA DI TEMPAT KEJADIAN
PERKARA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Polri adalah


alat penegak hukum yang berperan dalam memelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat, penegakan hukum dan memberikan perlindungan,
pengayoman serta pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya
keamanan dalam negeri.

2. Keamanan dan ketertiban masyarakat adalah suatu kondisi dinamis


masyarakat sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya proses
pembangunan nasional dalam rangka tercapainya tujuan nasional yang
ditandai oleh terjaminnya keamanan, ketertiban, dan tegaknya hukum serta
terbinanya ketenteraman yang mengandung kemampuan membina serta
mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam menangkal,
mencegah, dan menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum dan bentuk-
bentuk gangguan lainnya yang dapat meresahkan masyarakat.

3. Tempat Kejadian Perkara yang selanjutnya disingkat TKP adalah tempat


terjadinya gangguan Kamtibmas baik karena pelanggaran maupun tindak
pidana.

4. Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara yang selanjutnya disingkat


TPTKP adalah suatu kegiatan yang harus dilaksanakan oleh anggota Polri
yang pertama kali melihat/secara langsung menemukan suatu kejadian untuk
segera mengamankan korban, pelaku, saksi, barang bukti, dan Tempat
Kejadian Perkara (TKP) sampai Polisi yang berwenang mendatangi dan
mengolah TKP guna proses hukum selanjutnya.

5. Status Quo adalah suatu keadaan Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang belum
berubah, masih dalam kondisi utuh seperti keadaan asli /awal.

6. Potensi Gangguan yang selanjutnya disingkat PG adalah kondisi/situasi yang


merupakan faktor stimulan/pencetus/embrio gangguan keamanan yang
berpotensi besar akan tumbuh menjadi gangguan nyata keamanan.
7. Ambang.......
3

7. Ambang Gangguan yang selanjutnya disingkat AG atau Police Hazard adalah


kondisi gangguan Kamtibmas skala menengah yang jika dibiarkan tidak ada
tindakan kepolisian dapat meningkat menjadi Gangguan Nyata.

8. Gangguan Nyata yang selanjutnya disingkat GN atau Ancaman Faktual adalah


gangguan keamanan berupa kejahatan atau pelanggaran yang terjadi dan
menimbulkan kerugian bagi masyarakat berupa kerugian harta benda ataupun
jiwa raga.

9. Acara Arahan Pimpinan yang selanjutnya disingkat AAP atau Acara Pimpinan
Pasukan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan kesatuan Polri berupa
pemberian arahan kepada seluruh anggota Polri sebelum diterjunkan ke
lapangan untuk melaksanakan tugas.

Pasal 2

(1) TPTKP bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan


mendatangi TKP untuk melakukan pertolongan korban dan pengamanan TKP
agar tetap dalam keadaan status quo, penangkapan pelaku, penemuan saksi,
barang bukti dan pencarian petunjuk lainnya, serta sebagai dasar dimulainya
penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.

(2) TPTKP dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip keterpaduan dengan fungsi-


fungsi lain, selektif prioritas, tindakan represif tahap awal dan ketanggap-
segeraan.

BAB II

RUANG LINGKUP

Pasal 3

Ruang lingkup TPTKP meliputi :


a. TPTKP Laka Lantas;
b. TPTKP kriminal;
c. TPTKP bencana alam; dan
d. TPTKP bom.

Pasal 4.........
4

Pasal 4

Sasaran TPTKP meliputi:


a. korban;
b. TKP;
c. pelaku;
d. saksi; dan
e. barang bukti.

Pasal 5

Persyaratan petugas TPTKP harus memiliki:

a. kemampuan Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara (TPTKP);


b. kemampuan pengaturan lalulintas dalam rangka pengamanan kegiatan
masyarakat;
c. kemampuan membuat laporan tertulis (verbal);
d. kemampuan pengumpulan bahan keterangan (pulbaket);
e. kemampuan memproses Tipiring;
f. kemampuan melakukan tindakan represif tahap awal;
g. kemampuan penguasaan hukum dan perundang-undangan sesuai dengan
bidang tugasnya;
h. kemampuan pertolongan dan penyelamatan; dan
i. kemampuan patroli.

Pasal 6

Petugas TPTKP dilarang:

a. menyimpang dari rute saat menuju TKP yang sudah ditentukan kecuali dalam
keadaan mendesak/darurat;

b. rnenerima segala bentuk imbalan/pemberian yang diduga berhubungan


dengan pelaksanaan tugas TPTKP;

c. melepaskan salah satu kelengkapan perorangan penanganan TKP pada saat


melakukan TPTKP;

d. melakukan.......
5

d. melakukan perbuatan yang dapat mencemarkan kehormatan diri, orang lain,


dan kesatuan;

e. melakukan perbuatan yang dapat mengurangi sikap kewaspadaan;dan

f. melakukan perbuatan lainnya yang melanggar perundang-undangan.

Pasal 7

Petugas TPTKP wajib :

a. berpenampilan dan bersikap ramah, tanggap, tegas, peduli, etis, korek, dan
tidak sewenang-wenang;

b. bersikap responsif terhadap situasi dan kondisi lingkungan sekelilingnya;

c. penguasaan daerah, rute, dan medan yang dilakukan TPTKP;

d. senantiasa menjaga keamanan diri pada saat penanganan TKP;

e. melakukan pengecekan sarana dan prasarana perorangan maupun satuan


sebelum berangkat tugas TPTKP; dan

f. mematuhi rambu-rambu lalulintas dan peraturan perundangan-undangan yang


berlaku.

BAB III

PERSIAPAN

Pasal 8

Persiapan yang dilakukan petugas yang akan mekukan TPTKP meliputi :

a. menyiapkan surat perintah;

b. menyiapkan personil Polri;

c. kendaraan dan alat komunikasi;

d. menyiapkan dan melakukan pemeriksaan terhadap peralatan;

e. pimpinan.......
6

e. pimpinan lapangan memberikan AAP kepada anggota meliputi pembagian


tugas, cara bertindak di TKP, sesuai jenis TKP yang di hadapi, penentuan rute
terpendek dan koordinasi dengan fungsi-fungsi teknis dan fungsi pendukung
lainnya; dan

f. terhadap TKP yang ditemukan langsung oleh petugas Polri dalam pelaksanaan
Patroli, maka petugas tersebut harus menjaga Status Quo.

BAB IV

PELAKSANAAN

Bagian Kesatu

TPTKP Laka Lantas

Pasal 9

Penanganan Tindakan Pertama di TKP Laka Lantas adalah :

a. melakukan pertolongan terhadap korban sesuai dengan ketentuan PPPK serta


segera kirim ke rumah sakit terdekat;

b. mengamankan TKP dan mempertahankan dalam keadaan status quo;

c. mengatur arus lalu lintas di sekitar TKP;

d. memberi tanda posisi korban dan kendaraan di TKP;

e. mengamankan pengemudi dan awak kendaraan;

f. memeriksa dan mengamankan surat-surat kendaraan berupa SIM, STNK, dan


surat-surat lainnya;

g. mencatat secara lengkap identitas korban dan saksi yang melihat kejadian
tersebut;

h. membuat sketsa gambar TKP laka lantas;

i. segera menghubungi kantor polisi terdekat;

j. membuat Berita Acara Penanganan TKP; dan

k. bila petugas telah datang, segera berikan keterangan sejelas-jelasnya dan


serahkan kepada petugas penyidik dalam rangka penyidikan selanjutnya.

Bagian......
7

Bagian Kedua

TPTKP Kriminal

Pasal 10

Penanganan tindakan pertama di TKP kriminalitas adalah :

a. melakukan pertolongan terhadap korban sesuai dengan ketentuan PPPK serta


segera dikirim ke Rumah Sakit terdekat;

b. memasang garis polisi (police line) atau peralatan tali lainnya;

c. mengamati secara umum tentang situasi, baik orang maupun barang atau
benda-benda;

d. mencatat tempat, waktu kejadian dan keadaan cuaca;

e. mendata dan mencatat orang-orang yang berada di TKP terutama yang


mengetahui tentang kejadian dan diperintahkan untuk tidak meninggalkan
tempat;

f. menangkap pelaku apabila masih berada di sekitar TKP;

g. mengamankan barang bukti dengan memberikan tanda-tanda;

h. membuat gambar/sketsa TKP;

i. membuat Berita Acara Penanganan TKP;

j. menyiapkan permintaan visum et repertum;

k. meminta bantuan anjing pelacak; dan

l. menyerahkan hasil penanganan TKP kepada petugas penyidik beserta


tersangka, barang bukti dan saksi yang ditemukan.

Bagian Ketiga

TPTKP Bencana Alam

Pasal 11

Penanganan tindakan pertama di TKP bencana alam adalah :

a. melakukan pertolongan terhadap korban sesuai dengan ketentuan PPPK serta


segera dikirim ke Rumah Sakit terdekat;

b. memasang garis polisi (police line) atau peralatan tali lainnya;

c. mengamati........
8

c. mengamati secara umum tentang situasi, baik orang maupun barang atau
benda-benda;

d. mencatat tempat, waktu kejadian dan keadaan cuaca;

e. mendata dan mencatat orang-orang yang berada di TKP terutama yang


mengetahui tentang kejadian dan diperintahkan untuk tidak meninggalkan
tempat;

f. ikut serta pencarian korban bencana;

g. ikut serta mengevakuasi korban yang selamat dan luka – luka;

h. mengamankan harta benda yang masih bisa diselamatkan dengan


memberikan tanda-tanda;

i. mengamankan tempat penampungan pengungsian, dapur umum, posko


kesehatan dan posko peralatan–peralatan yang digunakan untuk bantuan
pertolongan dan penyelamatan;

j. membuat gambar/sketsa TKP;

k. membuat Berita Acara Penanganan TKP;

l. menyiapkan permintaan Visum et Repertum;

m. meminta bantuan anjing pelacak; dan

n. menyerahkan hasil penanganan TKP kepada petugas yang berwenang


menangani pertolongan dan penyelamatan korban bencana.

Bagian Keempat

TPTKP Bom

Pasal 12

(1) Penanganan TPTKP pra bom / ancaman bom meliputi:

a. mendatangi TKP;

b. memasang Police Line atau peralatan tali lainnya;

c. mengamati secara umum tentang situasi, baik orang maupun barang


atau benda-benda;

d. mencatat......
9

d. mencatat tempat dan waktu kejadian;

e. mendata dan mencatat orang-orang yang berada di TKP terutama yang


mengetahui tentang kejadian dan diperintahkan untuk tidak
meninggalkan tempat;

f. menangkap pelaku apabila masih berada di sekitar TKP;

g. menghubungi Tim Jihandak dan anjing pelacak;

h. membuat gambar/sketsa TKP;

i. membuat Berita Acara Penanganan TKP;

j. menyerahkan hasil penanganan TKP kepada petugas Jihandak dan


anjing pelacak; dan

k. melanjutkan pengamanan TKP.

(2) Penanganan TKP pasca ledakan bom meliputi:

a. mendatangi TKP;

b. petugas pemadam kebekaran masuk dan melakukan pemadaman,


petugas TPTKP mengatur Lalulintas kendaraan, orang dan
mengamankan lingkungan sekitar TKP;

c. tim Jihandak dan anjing pelacak untuk menetralisir TKP;

d. setelah TKP dinyatakan steril dari adanya Bom oleh tim Jihandak dan
anjing pelacak petugas TPTKP memasang Police Line dan melakukan
pengamanan TKP agar tetap Status Quo;

e. tim olah TKP melakukan kegiatan olah TKP;

f. melakukan pertolongan dan penyelamatan korban ledakan Bom;

g. melakukan evakuasi korban;

h. membuat Berita Acara Penanganan TKP; dan

i. melanjutkan pengamanan TKP.

BAB V .......
10

BAB V

TAHAP PENGAKHIRAN

Pasal 13

Konsolidasi

(1) Konsolidasi dilakukan oleh para petugas pelaksana penanganan TPTKP dalam
rangka mengakhiri kegiatan dengan melakukan pengecekan kekuatan
personel dan peralatan.

(2) Dalam rangka konsolidasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), apel
konsolidasi dilakukan oleh petugas yang paling tinggi pangkatnya dalam suatu
kelompok/unit penanganan/pimpinan lapangan.

(3) Melaporkan kepada kantor pengendali tentang semua yang dilihat, didengar,
dan didapat selama kegiatan TPTKP serta kondisi petugas.

BAB VI

ANALISA DAN EVALUASI

Pasal 14

Setiap mengakhiri kegiatan TPTKP, pimpinan lapangan/pimpinan kesatuan wajib


melakukan analisa dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas guna mengadakan koreksi
terhadap tindakan dan cara bertindak yang tidak sesuai dengan prosedur.

BAB VII

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 15

(1) Susunan mengenai kekuatan petugas TPTKP, perlengkapan/peralatan satuan


TPTKP, tercantum dalam lampiran yang tidak terpisahkan dari peraturan ini.

(2) Untuk mendapatkan nilai aplikatif yang optimal tidak menutup kemungkinan
Kasatwil menjabarkan dalam bentuk “Urut-urutan Tindakan” sesuai dengan
situasi dan kondisi wilayah masing-masing.

BAB VIII .....


11

BAB VIII

KOORDINASI DAN PENGENDALIAN

Pasal 16

(1) Pimpinan kesatuan/pimpinan lapangan dalam pelaksanaan tugas TPTKP dapat


melakukan koordinasi dengan satuan fungsi kepolisian maupun instansi terkait
lainnya.

(2) Dalam pelaksanaan TPTKP, masing-masing pimpinan melakukan koordinasi


untuk mencapai hasil yang maksimal.

Pasal 17

(1) Dalam tugas TPTKP, kendali taktis dan kendali teknis berada pada pimpinan
lapangan/pimpinan kesatuan.

(2) Setiap perkembangan eskalasi selama kegiatan TPTKP, wajib dilaporkan


secara lisan dari petugas TPTKP kepada atasannya.

(3) Pimpinan tertinggi dari para petugas TPTKP membuat laporan tertulis secara
berjenjang tentang pelaksanaan tugas TPTKP yang menyangkut semua
kegiatan yang dilakuakan dilapangan.

BAB IX

PEMBIAYAAN

Pasal 18

Pembiayaan dalam kegiatan TPTKP dibebankan pada anggaran Polri.

BAB X

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 19

Pada saat peraturan ini mulai berlaku semua peraturan perundang–undangan yang
berkaitan dengan TPTKP dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan ini.

Pasal......
12

Pasal 20

Peraturan Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 Desember 2011

KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN POLRI

Ttd

Drs. IMAM SUDJARW0, M.Si.


KOMISARIS JENDERAL POLISI
13

MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BADAN PEMELIHARA KEAMANAN

TINDAKAN PERTAMA
DI TEMPAT KEJADIAN PERKARA (TPTKP)

PERATURAN KABAHARKAM POLRI


NOMOR 5 TAHUN 2011 TANGGAL 13 DESEMBER 2011

Anda mungkin juga menyukai