Konsep Dasar Manajemen Biaya
Konsep Dasar Manajemen Biaya
Disusun oleh:
Akuntansi 2013
2016
KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA
Perusahaan yang sukses menemukan bahwa mereka harus menerapkan biaya yang efektif
dan memahami konsep dan istilah utama dari manajemen biaya. Kompleksitas dari dimensi-
dimensi tersebut (keberagaman produk, proses dan lokasi produksi, jaringan distribusi, dan jenis
pelanggan) akan berimplikasi terhadap biaya, dan akuntan manajemen telah mengembangkan
teori yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi dan menguraikan berbagai pengaruhnya.
Beberapa perusahaan yang terkemuka di dunia telah meraih sukses melalui keunggulan
produk serta perbaikan berkelanjutan. Salah satu bidang yang melakukan perbaikan
berkelanjutan adalah penekanan perusahaan pada penurunan biaya melalui penyederhanaan
produk dan proses produksi.
Bagian yang saling berhubungan terdiri dari : pemesanan dan penjualan, piutang yang
ditagih dan penerimaan tunai, persediaan,buku besar umum, dan akuntansi biaya. Bagian yang
saling berhubungan ini disebut subsistem dari SIA. Proses terdiri hal-hal seperti masuk seperti
pengumpulan, pencatatan, pengikhtisaran, dan pengelolaan data. Tujuannya adalah untuk
menyediakan informasi keluaran bagi pengguna.
Pengguna
Sistem Informasi Manajemen Biaya Sebagai Subsistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi manajemen biaya adalah subsistem informasi akuntansi yang terutama
berhubungan dengan memproduksi keluaran untuk pengguna internal dengan menggunakan
masukan dan proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan manajemen.
Untuk memberikan informasi untuk perhitungan harga pokok jasa, produk, dan objek
lainnya
Untuk pengambilan keputusan
Untuk perencanaan dan pengendalian.
Hubungan sistem manajemen biaya dengan sistem dan fungsi operasi lainnya
Informasi biaya yang dihasilkan oleh sistem informasi manajemen biaya harus berguna
dan bermanfaat pada organisasi secara keseluruhan. Sistem manajemen biaya kualitas tinggi
harus mempunyai perspektif organisasi. Sistem manajemen biaya yang terintegrasi,
menunjukkan kebutuhan bagi manajemen untuk menekankan manajemen biaya untuk seluruh
rantai nilai. Rantai nilai adalah rangkaian kegiatan yang diperlukan untuk desain, pengembangan,
produksi, pemasaran, distribusi, dan pelayanan produk (produk dapat berupa jasa).
Objek Biaya
Objek biaya dapat berupa apapun, seperti produk, pelanggan, departemen, proyek,
aktivitas, dan sebagainya. Dalam beberapa tahun terakhir, aktivitas muncul sebagai objek biaya
yang penting. Aktivitas adalah orang-orang dan/atau peralatan yang melakukan kerja bagi orang
lain. Oleh karena itu, aktivitas adalah unit dasar kerja yang dilakukan dalam sebuah organisasi,
dan dapat juga digambarkan sebagai suatu pengumpulan tindakan dalam suatu perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan. Aktivitas tidak hanya berperan sebagai objek biaya,
tapi juga memiliki peran utama dalam pembebanan biaya untuk objek biaya lainnya.
Keakuratan Pembebanan
Keakuratan adalah suatu objek yang relatif, dan harus dilakukan dengan wajar serta logis
terhadap penggunaan metode pembebanan biaya. Tujuannya adalah untuk mengukur dan
membebankan biaya terhadap sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya. Pembebanan
biaya yang salah dapat menghasilkan keputusan yang salah dan evaluasi yang buruk.
Dapat ditelusuri
Ketertelusuran adalah unsur utama dalam pengembangan pembebanan biaya yang akurat.
Hubungan antara biaya dan objek biaya dapat digali untuk membantu meningkatkan keakuratan
pembebanan biaya. Biaya dapat secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan objek
biaya. Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat dengan mudah dan akurat dilacak
sebagai objek biaya. Biaya langsung adalah biaya yang dengan mudah dan akurat dapat
ditelusuri sebagai objek biaya.
Metode Penelusuran
Penelusuran biaya ke objek biaya dapat dilakukan dengan cara :
1. Penelusuran langsung
Adalah proses pengidentifikasian dan pembebanan biaya yang berkaitan secara khusus
dan fisik dengan suatu objek.
2. Penelusuran penggerak
Adalah penggunaan penggerak untuk membebani biaya ke objek biaya. Penggerak adalah
faktor penyebab yang dapat diamati dan yang mengukur konsumsi sumber daya objek biaya.
Oleh sebab itu, penggerak adalah faktor yang menyebabkan perubahan dalam penggunaan
sumber daya, dan memiliki hubungan sebab akibat dengan biaya yang berubungan dengan objek
biaya. Penelusuran penggerak menggunakan dua jenis penggerak untuk menelusuri biaya pada
obyek biaya yakni:
Penggerak sumber daya. Pendorong sumber daya mengukur permintaan akan
sumber daya oleh kegiatan dan digunakan untuk membebankan biaya sumber
daya pada kegiatan. Misalnya kegiatan ”memelihara mesin”. Kegiatan ini
mengkonsumsi sumber daya seperti onderdil, peralatan, listrik tenag kerja dll.
Biaya peralatan mungkin dapat ditelusuri secara langsung pada kegiatan
memelihara. Namun biaya listrik dan tenaga kerja mungkin tidak dapat ditelusuri
secara langsung
Penggerak kegiatan. Pendorong kegiatan mengukur permintaan akan kegiatan
menurut obyek biaya dan digunakan untuk membebankan biaya kegiatan pada
obyek biaya. Misalnya untuk membebankan biaya kegiatan pemeliharaan pada
obyek biaya departemen produksi dapat menggunakan jumlah jam pemeliharaan.
Jika biaya untuk melakukan kegiatan pemeliharaan adalah Rp2.000,- per jam
pemeliharaan dan departemen produksi menggunakan 100 jam pemeliharaan
untuk memelihara mesin-mesin produksinya biaya kegiatan pemeliharaan yang
dibebankan ke departemen produksi adalah sebesar 100 jam x Rp2.000,- =
Rp.200.000, berikut diberikan contoh-contoh aktivitas dan penggerak aktivitas
tersebut.
3. Alokasi
Biaya tidak langsung tidak dapat ditelusuri ke obyek biaya karena tidak ada hubungan
penyebab antara biaya dan obyek biaya. Pembebanan biaya tidak langsung ke obyek biaya
disebut Alokasi Biaya. Karena tidak ada hubungan penyebab antara biaya dan obyek biaya maka
pengalokasian biaya tidak langsung didasarkan hubungan dekat atau beberapa asumsi. Misalnya
biaya penerangan untuk dua produk pisang goreng dan tempe goreng. Untuk melhat hubungan
penyebab jelas sulit maka untuk mengalokasikan biaya dilakukan dengan proporsi terhadap
penggunaan jam tenaga kerja langsung yang digunakan untuk setiap produk.. Pengalokasian
biaya tidak langsung yang dilakukan secara acak akan mengurangi keakuratan secara
keseluruhan dari pembebanan biaya. Yang terbaik mungkin hanya mebebankan biaya tidak
langsung yang dapat ditelusuri pada obyek biaya. Namun untuk kepentingan pelaporan eksternal
alokasi biaya tidak langsung pada obyek biaya perlu dilakukan.
Produk berwujud adalah barang yang diproduksi dengan mengubah bahan baku melalui
penggunaan tenaga kerja dan masukan modal seperti pabrik, tanah, dan mesin. Jasa adalah tugas
atau kegiatan yang dilakukan untuk pelanggan atau kegiatan yang dilakukan pelanggan dengan
menggunakan produk atau fasilitas organisasi.
Biaya produk adalah pembebanan biaya yang memenuhi tujuan manajerial yang telah
ditetapkan. Biaya dibagi menjadi dua:
1. Biaya produksi adalah biaya yang berhubungan dengan produksi barang atau
penyediaan jasa.
2. Biaya non-produksi adalah biaya yang berhubungan dengan fungsi penjualan dan
administrasi.
Harga Pokok Penjualan adalah biaya dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya
lain-lain terkait dengan unit penjualan.
Harga Pokok Produksi
Harga pokok produksi mewakili jumlah biaya barang yang diselesaikan pada periode
tersebut.
Setiap kegiatan memiliki masukan dan keluaran. Perilaku biaya menjelaskan bagaimana
biaya masukan kegiatan berubah dalam kaitannya dengan perubahan pada keluaran kegiatan.
Pemahaman perilaku biaya merupakan hal yang mendasar dalam emenuhi tujuan tambahan ini.
Mengetahui bagaiman perilaku biaya kegiatan mempermudah pembebanan perhitungan harga
pokok produk dan memberikan masukan penting untuk kegiatan sejenis seperti penganggaran
dan keputusan membuat atau membeli. Untuk mengetahui perilaku biaya, beberapa istilah
kegiatan tambahan dibutuhkan.
Masukan kegiatan adalah sumber daya yang di komsumsi oleh kegiatan dalam
memproduksi keuarannya. Masukan kegiatan adalah faktor-faktor yang memungkinkan kegiatan
untuk dilakukan dan dapat diklasifikasikan ke dalam 4 kategori : (1) bahan baku, (2) energi, (3)
tenaga kerja, (4) modal.
1. Tingkat Unit
Kegiatan tingkat unit merupakan kegiatan yang dilakukan setiap kali unit diproduksi.
2. Tingkat Batch
Kegiatan tingkat batch merupakan yang dilakukan setiap kali suatu batch barang diproduksi.
3. Tingkat Produk
Kegiatan tingkat produk merupakan kegiatan yang dilakukan jika diperlukan untuk
mendukung berbagai produk yang diproduksi oleh perusahaan.
4. Tingkat Fasilitas
Kegiatan tingkat fasilitas merupakan kegiatan yang menunjang proses produksi umum
pabrik.
Dengan mengetahui perilaku biaya kegiatan dapat menjadi informasi yang sangat berguna-
informasi yang dapat membantu dalam penganggaran, menunjang usaha perbaikan
berkelanjutan, pengambilan keputusan taktis, dan perhitungan harga pokok produk. Biasanya
perlaku biaya dapat dijelaskan sebagai biaya tetap, baiaya variabel, dan biaya campuran.
Biaya tetap adalah biaya yang secara keseluruhan konstan dalam rentang yang relevan
seiring dengan tingkat pendorong kegiatan beragam. Rentang relevan adalah rentang
dimana asumsi hubungan biaya tetap berlaku untuk operasi normal perusahan.
Biaya Variabel adalah sebagai biaya yang secara jumlah bervariasi berbanding langsung
terhadap perubahan pada pendorong kegiatan. Biaya variabel dapat pula ditunjukan
dengan persamaan linier.
Tradisional b. Kontemporer
Pendorong berdasarkan unit Pendorong berdasarkan unit dan non-unit
Pendekatannya Alokasi Pendekatannya Penelusuran
Perhitungan harga pokok produk yang sempit Perhitungan harga pokok yang luas dan
dan kaku fleksibel
Fokus pada pengelolaan biaya Fokus pada pengelolaan kegiatan
Informasi biaya yang singkat Informasi biaya yang rinci
Memaksimalkan kinerja unit individu Memaksimalkan kinerja sistem
Menggunakan ukuran kinerja keuangan Menggunakan ukuran kinerja keuangan dan
non keuangan
Edward J. Blocher, dkk. 2013. Manajemen Biaya : Penekanan Strategis. Jakarta. Salemba
Empat.
http://claudiadhe.blogspot.com/2012/10/manajemen-biaya.html
http://emperordeva.wordpress.com/about/prinsip-prinsip-sistem-informasi-manajemen-sim/
http://www.slideshare.net/ateutiarasari/savedfiles?s_title=pertemuan-2-konsep-dasar-
manajemen-biaya&user_login=yasirafandy
http://ilmuakuntansi.web.id/harga-pokok-produk-atau-jasa/
(http://riskymahira.blogspot.co.id/2013_09_01_archive.html
https://sites.google.com/site/pekembia/pembebanan-Penelusuran-Langsung-Penggerak-Perilaku-
Alokasi-biaya
Hansen, Don R dan Mowen, Maryane. 2004. Manajemen Biaya Edisi 7. Jakarta. Salemba Empat.