Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN JAGA (RIWAYAT)

1. Ny. Marsiyah, 68 tahun


Diagnosis :
- Batu sisa multipel kaliks inferior lower mioty ginjal kanan (terbesar 5x5 mm
terkecil 2x2 mm)
- Batu sisa kaliks superior upper ioty ginjal kanan ukuran 5x5 mm
- DJ Stent insitu kanan
- Double collecting incomplete ginjal kanan

Tatalaksana:
- Aff DJ stent kanan
- RIRS kanan

RIWAYAT:
- Flank pain kanan sejak akhir desember 2017
- Riwayat passing stone (-)
- Riwayat open pyelolithotomi Maret 2018

LABORATORIUM PRE-OPERASI:
- Darah perifer lengkap: 10,2/31,3/6930/446.000
- Ureum/kreatinin: 23/1
- Elektrolit: 148/3,9/106

PENUNJANG:
USG TRAKTUS URINARIUS 9 April 2018
Ginjal kanan: Ukuran +/- 10 x 4,1 cm. Differensiasi korteks dan medula jelas, tebal
parenkim sekitar 1,3 cm. Sistem pelviokalises tidak melebar. Tampak multipel lesi
hiperekhoik dengan ukuran terbesar +/- 0,9 cm di pole bawah ginjal kanan. Tidak tampak
jelas tip proksimal DJ stent kanan. Tidak tampak cairan maupun lesi fokal di sekitar
ginjal.

Ginjal kiri: Ukuran +/- 10 x 5,3 cm. Differensiasi korteks dan medula jelas, tebal
parenkim sekitar 1,4 cm. Sistem pelviokalises tidak melebar. Tidak tampak batu/lesi
fokal.

Vesika urinaria bentuk dan ukuran normal. Dinding tidak menebal. Tak tampak
batu/sludge. Tampak tip distal DJ stent di intravesika.
Uterus dan adnexa tak tampak kelainan.
ABDOMEN POLOS (BNO) 2 Maret 2018
Deskripsi :
Preperitoneal fat line suram dengan penebalan jaringan lunak di regio hemiabdomen
kanan serta bayangan radiolusen multipel didalamnya.
Psoas line kanan suram, kiri baik.
Kontur kedua ginjal sebagian tertutup bayangan udara usus
Tampak bayangan radioopak multipel di hemiabdomen kanna setinggi korpus vertebra
L1-L4, proyeksi ginjal kanan, dengan diameter terbesar +/- 0,8 cm.
Distribusi udara usus mencapai pelvis minor.
Tampak kompresi korpus vertebra T12, L2-L3 dengan deviasi lengkung vertebra
lumbal ke sisi kiri. Pedikel intak.
Tampak osteofit di aspek lateral korpus vertebra lumbal disertai pernurunan densitas
korpus vertebra lumbal.
Terpasang DJ stent kanan dengan tip proksimal di hemiabdomen kanan setinggi korpus
vertebra L3, proyeksi ginjal kanan dan tip distal di pelvis minor proyeksi buli.
Terpasang kateter drain dengan tip di hemiabdomen kanan setinggi korpus vertebra L5.

2. Ny Nurhaina, 45 tahun
Diagnosis:
- Kista Ginjal Kiri Bosniak 1 (5,7x3,6 cm)

Tatalaksana:
- Pungsi sklerosing kista ginjal kiri

RIWAYAT:
- Nyeri pinggang bilateral sejak 5 tahun lalu
- Riwayat pungsi kista ginjal kanan di desember 2017 di kencana
- Riwayat laparoskopik angkat batu empedu 5 tahun lalu di Penang

LABORATORIUM PRE-OPERASI:
-DPL 12,8/38,2/6240/272000
-Ur/Cr 39/1,3
-Elektrolit 143/4,46/106,9
- albumin : 4,00

PENUNJANG
CT urography 5 desember 2018
Kista simpel multipel ginjal bilateral, dengan ukuran terbesar 5,7 x 3,1 x 3,6 cm di pole
inferior ginjal kiri.
Kista hepar S7, diameter 0,6 cm.
3. An. M. Haikal Alfarabi, 16 tahun

Diagnosis:
- Undecensus Testis Bilateral Inguinal
- Mikropenis
- Hypogonadotropic Hypogonadism

Tatalaksana:
- Laparoskopik diagnostik
- Open orchidopeksi Bilateral

RIWAYAT:
- Testis kiri dan kanan tidak teraba sejak lahir
- Keluhan disertai dengan penis yang berukuran lebih kecil dibandingkan seusianya
- Riwayat operasi sebelumnya tidak ada

LABORATORIUM PRE-OPERASI:
- Darah perifer lengkap 13,2 / 41 / 11.250 / 352.000
- Ur/Cr 27 / 0,7
- Elektrolit 140 / 3,85 / 98,7

PENUNJANG:
USG Inguinal (RS Polri, 14 Januari 2016)
- Scrotum dextra – sinistra : tak tampak jelas gambaran testis. Hidrokel (-)

CT Scan Abdomen Tanpa Kontras (RS Polri, 15 Januari 2016)


- Micropenis
- Microtestis bilateral pada kanalis inguinalis

4. An Aidan Syahmi Arif, 4 tahun


Diagnosis:
- Undecensus Testis kiri inguinal
- Undecensus Testis kanan palpable high scrotal
- Hipospadia skrotalis
- MIkropenis
- DSD 46 XY

Tatalaksana:
- Laparoskopik diagnostik
- Open orchidopeksi kiri
RIWAYAT:
- Testis kiri dan kanan tidak turun ke skrotum sejak lahir
- Pasien lahir prematur usia 7 bulan kehamilan
- Lubang kencing tidak di ujung penis
- Telah dilakukan pemeriksaan kromosom dengan hasil 46 XY
- Riwayat ASD, VSD, dan PDA di operasi di RS Harapan Kita Jakarta tahun 2015
- Riwayat hernia inguinalis kanan di operasi di RS USU Medan tahun 2016

LABORATORIUM PRE-OPERASI:
- DPL: 14,4/42,3/8340/285000
- Ur/Cr: 30/0,4
- Elektrolit: 144/4,21/102,1
- PT/APTT: 1x/1,1x
- Urinalisis: kuning jernih/BJ 1,010/pH 6,5/Leukosit 0-1/Eritrosit 0-1/bakteri (-)/leukosit
esterase (-)

5. An. Yusuf, 1 Tahun

Diagnosis:
- Hipospadia Penoskrotal
- Bifid skrotum
- Transposisi penoskrotal

Tatalaksana:
- Urethroplasty Tahap 1 (preputial graft)

RIWAYAT:
- Pasien riwayat buang air kecil tidak dari ujung penis sejak lahir
- Pasien tidak pernah dilakukan pemeriksaan kromosom atau suntik kromosom sebelumnya.
- Tidak ada riwayat operasi pada pasien

LABORATORIUM PRE-OPERASI:
-Darah perifer lengkap: 11,2/3/8.900/320.000
-Ureum/Creatinine: 13/0,3
-Elektrolit: 148/4,59/101
-PT/APTT 1x/1,3x

6. An. Raden, 3 Tahun

Diagnosis:
- Hipospadia Penoskrotal
- Bifid skrotum
- Transposisi penoskrotal
Tatalaksana:
- Urethroplasty onlay island preputial flap
- Sistostomi perkutan
-

RIWAYAT:
- Pasien riwayat buang air kecil tidak dari ujung penis sejak lahir
- Pasien tidak pernah dilakukan pemeriksaan kromosom.
- Pasien sudah dilakukan suntik hormone 3x
- Tidak ada riwayat operasi pada pasien

LABORATORIUM PRE-OPERASI:
- Darah perifer lengkap: 13,6/32/9.710/326.000
- Ureum/Creatinine: 18/0,3
- PT/APTT 1,1x/1x
- Urinalisa: tidak infeksi

7.Tn. Nadih Bin Sibun, 67 tahun

Diagnosis:
-Batu buli multipel
-Adeno ca prostat on ADT

Tatalaksana:
-Lasertripsi batu buli

RIWAYAT:
- Passing stone sejak 3 bulan lalu
- Sudah dikenal dengan metastatic Adeno Ca prostat GS 5+5 =10 on ADT sejak 2012
- Diketahui terdapat batu buli sebanyak 6 buah saat kontrol rutin
- Riwayat TURP tahun 2013

LABORATORIUM PRE-OPERASI:
- DPL: 14,2/43,6/5730/191000
- Ur/Cr: 31/1,0
- Elektrolit: 142/3,74/101,3
- PT/APTT: 0,9x/1,1x
- Urinalisis: kuning keruh/leukosit 6-8/eritrosit 25-30/bakteri (+)
8. Tn Johan, 67 tahun

Diagnosis:
-Kista simple ginjal kiri

Tatalaksana:
-Pungsi dan sklerosing kista ginjal kiri

RIWAYAT:
- Hematuria sejak 1 minggu
- Riwayat TURP laser ec BPH jan 2018
- Pada USG didapatkan kista ginjal multiple kiri

LABORATORIUM PRE-OPERASI:
- DPL 16,3/46,5/10020/178000
- UR/CR 39/1,1
- Elektrolit 141/4,19/98,6

PENUNJANG:
USG ginjal 2/5/2018
Kista ginjal multiple kiri diameter terbesar 51,4 mm, tidak bersepta
LAPORAN JAGA
JUMAT, 11-05-2018
Septiani/Maruto/Angling

Operasi selektif :8
Open emergensi : -
Konsul emergensi : -

1. Ny. Marsiyah, 68 tahun


Diagnosis:
- Batu sisa multipel kaliks inferior lower mioty ginjal kanan (terbesar 5x5 mm
terkecil 2x2 mm)
- Batu sisa kaliks superior upper ioty ginjal kanan ukuran 5x5 mm
- DJ Stent insitu kanan
- Double collecting incomplete ginjal kanan

Tatalaksana:
- Aff DJ stent kanan
- RIRS kanan

LAPORAN PEMBEDAHAN:
1. Pasien posisi litotomi dalam anestesi umum.
2. A dan antisepsis daerah lapangan operasi dan sekitarnya.
3. Insersi sheath 22.5 F lensa 30. Tampak mukosa buli tidak hiperemis, trabekulasi tidak
ada, sakulasi tidak ada, batu tidak ada, massa tidak ada. Tampak ujung distal JJ-stent
keluar dari muara ureter kanan, enkrustasi tidak ada. Insersi UK ke muara ureter
kanan, insersi cobra wire melalui UK sampai PCS kanan. Ujung DJ stent kanan
ditarik dengan forcep hingga keluar dari OUE, keluar 1 buah utuh tidak terdapat
enkrustasi. Insersi UK ke muara ureter kanan, insersi wire kedua melalui UK sampai
PCS kanan, wire ditinggalkan.
4. Sheath dicabut
5. Insersi Ureteral sheath 12 Fr dengan guiding wire, kesan tidak dapat diteruskan ke
PCS kanan karena ureter distal menyempit. Diputuskan untuk dilakukan dilatasi optik
dengan bantuan semi reigid
6. Insersi URS 8 Fr ke dalam buli melalui OUE. Insersi guidewire melalui muara ureter
kanan. Dengan guiding wire, URS diteruskan masuk ke muara ureter kanan. Tampak
stenosis ureter di ureter distal setinggi SI joint. URS dapat melewati area stenosis dan
mencapai PCS kanan
7. Sheat URS dicabaut
8. Insersi Ureteral sheath 12 Fr dengan guiding wire, Urethral sheath dapat diteruskan ke
PCS lower mioty kanan, insersi URS fleksibel 9 Fr sampai ke PCS loewer mioty
kanan. Identifikasi kaliks inferior lower mioty kanan ditemukan batu sesuai BNO.
Batu difragmentasi dengan laser hingga menjadi serpihan halus. Evaluasi dengan
URS flexible dan C-arm kesan tidak ada batu sisa di lower mioty kanan
9. Urethral sheath ditarik mundur ke arah ureter proksimal, identifikasi PCS upper mioty
kanan dengan URS fleksibel. URS fleksibel dapat diteruskan ke PCS upper mioty
kanan, identifikasi kaliks superior upper mioty kanan. Tampak randal’s plaque sesuai
dengan gambaran BNO. Diputuskan untuk tidak melanjutkan tindakan karena
gambaran batu adalah randa’s plaque
10. Buli dikosongkan, sheath dikeluarkan.
11. Operasi selesai.

- Total energy 17 kJ
- Energy 0,6J
- Frequency 13 Hz
- Power 6.5W

Komplikasi selama Pembedahan : tak ada


Jumlah Pendarahan: 1 ml
Konsultasi Intraoperatif: tak ada

LABORATORIUM POST-OPERASI:
- Darah perifer lengkap: 10,2/31,3/6930/446.000
- Ureum/kreatinin: 23/1
- Elektrolit: 148/3,9/106

KONDISI PAGI:
S: kontak adekuat, demam tidak ada, mual tidak ada, muntah tidak ada, flatus ada, belum
buang air besar, Nyeri luka operasi VAS 0-1, mobilisasi bed rest, diet biasa

O: compos mentis, Tensi: 143/78 mmHg, nadi: 98x/menit, nafas 19x/menit, Saturasi O2 99%,
Suhu 36.7 Celcius
Abdomen: datar, lemas, defans tidak ada, bising usus baik
Supra simpisis: buli kesan kosong
Genitalia eksterna: BAK spontan

Balance cairan : positif 510 mili liter/14 jam


Balance kumulatif: Positif 1210 mili liter
2.Ny Nurhaina, 72 tahun

Diagnosis:
- Kista Ginjal Kiri Bosniak 1 (5,7x3,6 cm)

Tatalaksana:
- Pungsi sklerosing kista ginjal kiri

LAPORAN PEMBEDAHAN :
1. Pasien posisi prone, dalam anestesi spinal
2. A dan antisepsis lapangan operasi dan sekitarnya.
3. Identifikasi kista dengan Ultrasonografi, tampak kista ginjal kiri pada pole inferior
ginjal kiri sesuai gambaran CT Scan
4. Dilakukan pungsi kista dengan guiding Ultrasonografi dengan menggunakan jarum
17.5 Gauge, keluar cairan serous kekuningan 10 mili liter, dikirim sitologi.
5. Konfirmasi kontras, kesan jarum pungsi intrakista, dilakukan dilatasi dengan fascia
dilator, dipasang pigtail 8 French, dikeluarkan cairan kista, keluar 24 mili liter serous,
lalu dilakukan sklerosing dengan alkohol 96% sebanyak 10 mili liter.
6. Pigtail diklem, dipertahankan selama 30 menit.
7. Cairan sklerosing dari pigtail nefrostomi kanan dikeluarkan, pigtail dicabut, luka
operasi di balut
8. Operasi selesai

Komplikasi selama Pembedahan : tak ada


Jumlah Pendarahan: 5 mili liter (sulit dinilai)
Konsultasi Intraoperatif: tak ada

LABORATORIUM POST-OPERASI:
- Darah perifer lengkap: 12,3/36,7/6.010/232.000
- Ureum/kreatinin: 39/1,2
- Elektrolit: 144/3,49/109

KONDISI PAGI:
S: kontak adekuat, demam tidak ada, mual tidak ada, muntah tidak ada, flatus ada, belum
buang air besar, Nyeri luka operasi VAS 2-3, mobilisasi bed rest, diet biasa

O: compos mentis, Tensi: 143/78 mmHg, nadi: 98x/menit tanpa topangan, nafas 19x/menit,
Saturasi O2 99%, Suhu 36.7 Celcius
Abdomen: datar, lemas, defans tidak ada, bising usus baik
Luka operasi: tertutup kassa, rembesan minimal
Drain: produksi tidak ada / 14 jam
Supra simpisis: on sistostomi, produksi minimal/14 jam, kuning jernih
Genitalia eksterna: on foley kateter 20 french, produksi 1100 mili liter per 14 jam, warna
semu merah

Balance cairan : positif 510 mili liter/14 jam


Balance kumulatif: Positif 1210 mili liter

3.An. M. Haikal Alfarabi, 16 tahun

Diagnosis:
- Undecensus Testis Bilateral Inguinal
- Mikropenis
- Hypogonadotropic Hypogonadism

Tatalaksana:
- Laparoskopik diagnostik
- Open orchidopeksi Bilateral

LAPORAN PEMBEDAHAN:
1. Posisi supine dalam anestesi umum. A dan antisepsis lapangan operasi dan sekitarnya
2. Identifikasi genitalia eksterna: Kesan mikropenis, preputium ada (belum sirkumsisi),
orificium uretra eksternum pada tip glans, testis bilateral tidak teraba
3. Insisi supraumbilical, buka lapis demi lapis sampai peritoneum, masukkan trokar nomor
11 dan insuflasi gas CO2 sampai 15 mmHg, dimasukkan kamera laparoskopi.
4. Insersi trokar no 5 pada hemiabdomen kanan dan kiri.
5. Identifikasi kanalis ingunalis interna kanan. Tidak tampak testis kanan pada rongga
abdomen. Tampak arteri testikularis dan vas deferen masuk ke arah kanalis ingunalis
6. Identifikasi kanalis ingunalis interna kiri. Tidak tampak testis kiri pada rongga abdomen.
Tampak arteri testikularis dan vas deferen masuk ke arah kanalis ingunalis
7. Dibuat insisi inguinal kiri, pada skin crease, buka lapis demi lapis kutis, subkutis, fascia
scarpae dibuka secara tajam, fascia obliquus eksternus dibuka. Identifikasi funikulus
spermatikus, disusuri ke arah distal, tampak testis kiri berada di inguinal kanan ukuran
15 x 10 mm, gubernakulum dipotong. Funikulus spermatikus dibebaskan ke arah kranial
hingga dapat mencapai rongga scrotum, saat dibebaskan tidak tampak kantung hernia.
8. Dibuat insisi pararaphe kiri, dibuat dartos pouch.
9. Testis kiri dan funikulus spermatikus diteroboskan dan ditempatkan pada dartos pouch
kemudian difiksasi.
10. Dibuat insisi inguinal kanan, pada skin crease, buka lapis demi lapis kutis, subkutis,
fascia scarpae dibuka secara tajam, fascia obliquus eksternus dibuka. Identifikasi
funikulus spermatikus, disusuri ke arah distal, tampak testis kanan berada di inguinal
kanan ukuran 13 x 8 mm, gubernakulum dipotong. Funikulus spermatikus dibebaskan ke
arah kranial hingga dapat mencapai rongga scrotum, saat dibebaskan tidak tampak
kantung hernia.
11. Dibuat insisi pararaphe kanan, dibuat dartos pouch.
12. Testis kanan dan funikulus spermatikus diteroboskan dan ditempatkan pada dartos pouch
kemudian difiksasi.
13. Luka operasi di abdomen, inguinal dan skrotum dijahit lapis demi lapis.
14. Operasi selesai.

Komplikasi selama pembedahan : tak ada


Jumlah Pendarahan : 20 cc
Konsultasi Intraoperatif: tak ada

KONDISI PAGI:
S: kontak adekuat, demam tidak ada, mual tidak ada, muntah tidak ada, flatus tidak ada, BAB
tidak ada, mobilisasi bedrest, clear fluid 30 ml/jam

O: Compos mentis. Tekanan darah: mmHg, frekuensi nadi: kali/menit, frekuensi nafas:
kali/menit, suhu oC

Abdomen: datar, lemas, defans tidak ada, bising usus positif normal
Luka operasi: tertutup kasa, rembesan tidak ada
Suprasimfisis: buli kesan kosong
Genitalia eksterna: on FC 16 Fr, produksi 300 ml/3 jam, kuning jernih

Balance cairan: positif 10 ml/3 jam


Balance kumulatif: positif 960 ml

4.An Aidan Syahmi Arif, 4 tahun

Diagnosis:
- Undecensus Testis kiri inguinal
- Undecensus Testis kanan palpable high scrotal
- Hipospadia skrotalis
- MIkropenis
- DSD 46 XY

Tatalaksana:
- Laparoskopik diagnostik
- Open orchidopeksi kiri

URAIAN PEMBEDAHAN:
1. Posisi supine dalam anestesi umum. Asepsis dan antisepsis lapangan operasi dan
sekitarnya
2. Identifikasi genitalia eksterna: Kesan mikropenis, Orifisium Uretra Eksterna pada
skrotal, chordee berat, dorsal hood ada, skrotum bifida ada, transposisi penoskrotal
ada, testis kanan teraba high skrotal, testis kiri tidak teraba
3. Insisi supraumbilical, buka lapis demi lapis sampai peritoneum, masukkan trokar
nomor 5 dan insuflasi gas CO2 sampai 14 mmHg, dimasukkan kamera laparoskopi.
4. Insersi trokar nomor 5 pada hemiabdomen kiri.
5. Identifikasi kanalis ingunalis interna kiri. Tidak tampak testis kiri pada rongga
abdomen. Tampak arteri testikularis dan vas deferen masuk ke arah kanalis ingunalis
6. Dibuat insisi inguinal kiri, pada skin crease, buka lapis demi lapis kutis, subkutis,
fascia scarpae dibuka secara tajam, fascia obliquus eksternus dibuka. Identifikasi
funikulus spermatikus, disusuri ke arah distal, tampak testis kiri berada di inguinal kiri
ukuran 12x9 milimeter, gubernakulum dipotong. Funikulus spermatikus dibebaskan
ke arah kranial hingga dapat mencapai rongga scrotum, saat dibebaskan tidak tampak
kantung hernia.
7. Dibuat insisi pararaphe kiri, dibuat dartos pouch.
8. Testis kiri dan funikulus spermatikus diteroboskan dan ditempatkan pada dartos
pouch kemudian difiksasi.
9. Luka operasi di abdomen, inguinal dan skrotum dijahit lapis demi lapis.
10. Operasi selesai.

Komplikasi selama pembedahan : tidak ada


Konsultasi intra operatif: tidak ada
Jumlah perdarahan 10 mL

KONDISI PAGI :
S: Keluhan mual tidak ada, muntah tidak ada, demam tidak ada, nyeri luka op VAS 1-2
O:
Compos mentis, tekanan darah: 122/81 mmHg, frekuensi nadi: 91 kali/menit, frekuensi nafas:
20 kali/menit, suhu 36,9°C

Abdomen: datar, lemas, defans tidak ada, bising usus ada normal
Suprasimfisis : terpasang sistostomi, produksi 450 ml/10 jam kuning jernih
Genitalia eksterna : terpasang foley catheter 16 French, produksi 300 ml/10 jam kuning
jernih.
Luka operasi: tertutup kassa, rembesan tidak ada

5.An. Yusuf, 1 Tahun

Diagnosis:
- Hipospadia Penoskrotal
- Bifid skrotum
- Transposisi penoskrotal

Tatalaksana:
- Urethroplasty Tahap 1 (preputial graft)
LAPORAN PEMBEDAHAN:
1. Pasien posisi supine dalam anestesi umum dan kaudal. Dilakukan a dan antisepsis
lapangan operasi dan sekitarnya.
2. Dilakukan jahitan tegel di glans penis. Evaluasi genitalia eksterna: Tampak glans ukuran
normal, fistel (-), tampak chordee (+) kesan berat, curvature penis (+), torsio (-), muara
OUE di skrotal, urethral plate kesan sempit, testis kiri (+) dan kanan (+). Dilakukan
pengukuran jarak OUE dengan tip glans penis + 40 mm
3. Insisi sircumglanular dan parameatal. Dilakukan degloving penis. Dilakukan eksisi
chordee sekitar penis hingga basal penis. Evaluasi ulang, dilakukan tes ereksi kesan
curvature penis (+). Diputuskan untuk melakukan transeksi urehtral plate, dilakukan
evaluasi ulang tes ereksi kesan curvature penis (+), dilakukan ventral corporotomi,
dilakukan evaluasi ulang tes ereksi kesan curvature penis (+), dilakukan
dorsoplikasi, , dilakukan evaluasi ulang tes ereksi kesan curvature penis (-)
4. Dilakukan pengukuran ulang jarak OUE hingga ke glans: 40 mm. Diputuskan untuk
dilakukan 2 tahap urethroplasty
5. Dilakukan glanuloplasti: disiapkan glans untuk penjahitan dengan graft preputium.
6. Diambil free graft dari kulit preputium ukuran 40 mm x 15 mm. Jaringan lemak pada free
graft dieksisi
7. Free graft dijahitkan pada ventral penis. Free graft difiksasi pada ventral penis (quilting)
dengan menggunakan PDS 6.0 dan Jahit kulit pada bagian dorsal dan lateral free graft
dengan PDS 6.0
8. Dilakukan penjahitan tepi-tepi insisi untuk menutup raw surface
9. Dipasang FC 6 Fr pada OUE
10. Luka operasi ditutup dengan antibiotic dressing
11. Operasi selesai

Komplikasi selama pembedahan : tidak ada


Jumlah pendarahan: 30 ml
Konsultasi intraoperatif: tidak ada

LABORATORIUM POST-OPERASI:
Tidak diperiksakan

KONDISI PAGI:
S: kontak adekuat, demam tidak ada, mual tidak ada, muntah tidak ada, flatus ada, belum
buang air besar, Nyeri luka operasi VAS 1-2, duduk aktif, diet biasa

O: compos mentis, Tensi: 138/74 mmHg, Nadi: 93x/menit tanpa topangan, Nafas 18x/menit,
Saturasi Oksigen 99%, Suhu 36.6 Celcius
Abdomen: datar, lemas, defans tidak ada, Bising usus ada - normal
Flank: Hematom tidak ada, bulging tidak ada
Luka operasi: tertutup kassa, rembesan tidak ada
Supra simpisis: buli kesan kosong
Genitalia eksterna: on foley kateter 16 french, produksi 1300 cc per 17 jam, kuning keruh

6.An. Raden, 3 Tahun

Diagnosis:
- Hipospadia Penoskrotal
- Bifid skrotum
- Transposisi penoskrotal

Tatalaksana:
- Urethroplasty onlay island preputial flap
- Sistostomi perkutan

LAPORAN PEMBEDAHAN:
1. Pasien posisi supine dalam pembiusan umum dan kaudal
2. Tampak chordee sedang, torsio (-), OUE berada di penoskrotal, foreskin (+) cukup,
curvature
3. penis (+), urethral plate agak sempit, testis kiri dan kanan berada intrascrotal
4. Jahitan tegel di glans penis. Insisi U-Shaped dan sirkumglanular sesuai desain.
Dilakukandegloving penis dan release chordee.
5. Pasca release chordee kesan curvature penis masih ada, dilakukan dorsoplikasi,
evaluasiulang curvature penis (-) diukur jarak oue ke tip glans 3 cm
6. Dipasang stent silastic melalui OUE.
7. Dilakukan uretroplasti dengan teknik onlay preputial island flap; dengan mengambil
flaptransversal pada kulit preputium ukuran 30 mm x 10 mm. Flap dijahitkan pada
tepi urethral plate sisi kanan dengan jahitan menggunakan monocryl 6-0 interupted.
Second layer dari jaringan sekitar kulit dijahit menggunakan monocryl 5-0 interupted,
raw surface ditutup menggunakan sisa kulit preputium (Byar’s Flap)
8. Dilakukan sistostomi perkutan dengan cystofix 10 Fr
9. Luka operasi ditutup menggunakan tulle, kassa, elastomul dan tegaderm film.
10. Operasi selesai.

Komplikasi selama pembedahan : tidak ada


Jumlah pendarahan: 5 ml
Konsultasi intraoperatif: tidak ada

LABORATORIUM POST-OPERASI:
Tidak diperiksakan

KONDISI PAGI:
S: kontak adekuat, demam tidak ada, mual tidak ada, muntah tidak ada, flatus ada, belum
buang air besar, Nyeri luka operasi VAS 1-2, duduk aktif, diet biasa
O: compos mentis, Tensi: 138/74 mmHg, Nadi: 93x/menit tanpa topangan, Nafas 18x/menit,
Saturasi Oksigen 99%, Suhu 36.6 Celcius

Abdomen: datar, lemas, defans tidak ada, Bising usus ada - normal
Flank: Hematom tidak ada, bulging tidak ada
Luka operasi: tertutup kassa, rembesan tidak ada
Supra simpisis: buli kesan kosong
Genitalia eksterna: on foley kateter 16 french, produksi 1300 cc per 17 jam, kuning keruh

7.Tn. Nadih Bin Sibun, 67 tahun

Diagnosis:
-Batu buli multipel
-Adeno ca prostat on ADT

Tatalaksana:
-Lasertripsi batu buli

LAPORAN PEMBEDAHAN :
1. Pasien posisi litotomi dalam general anestesi
2. Asepsis dan antisepsis prosedur
3. Insersi sheath 22,5 french, lensa 0. Identifikasi veromontanum normal, kissing lobe
tidak ada, bladder neck tinggi, mukosa buli hiperemis, trabekulasi sedang, tidak ada
sakulasi, tidak ada divertikel, tidak ada massa, tampak 4 buah batu sesuai BNO.
Dilakukan lasertripsi batu buli dengan Holmium laser hingga pecahan kecil (frekuensi
8,0 Hertz / power 17,6 Watt / energy 49 Kilojoule)
4. Pecahan batu dikeluarkan dengan Elick evacuator
5. Evaluasi ulang dengan sistoskopi, kesan tidak terdapat sisa pecahan batu
6. Sheath dikeluarkan, padang foley catheter 18 french balon 15 mililiter
7. Operasi selesai

Komplikasi selama pembedahan : tidak ada


Konsultasi intra operatif: tidak ada
Jumlah perdarahan: minimal

KONDISI PAGI :
S: Keluhan mual tidak ada, muntah tidak ada, demam tidak ada, nyeri luka op VAS 1-2
O:
Compos mentis, tekanan darah: 122/81 mmHg, frekuensi nadi: 91 kali/menit, frekuensi nafas:
20 kali/menit, suhu 36,9°C

Abdomen: datar, lemas, defans tidak ada, bising usus ada normal
Suprasimfisis : terpasang sistostomi, produksi 450 ml/10 jam kuning jernih
Genitalia eksterna : terpasang foley catheter 16 French, produksi 300 ml/10 jam kuning
jernih.
Luka operasi: tertutup kassa, rembesan tidak ada

8.Tn. Johan S, 67 tahun


Diagnosis:
-Kista simple ginjal kiri

Tatalaksana:
-Pungsi dan sklerosing kista ginjal kiri

LAPORAN PEMBEDAHAN:
1. Pasien posisi prone dalam general anesthesia.
2. A dan antisepsis lapangan operasi.
3. USG ginjal kiri terdapat kista simple. Dilakukan pungsi dengan jarum 17,5 Gauge
dengan guiding Ultrasonografi pada kista, keluar cairan coklat diaspirasi 40 ml ,
sebagian dikirim untuk pemeriksaan sitopatologi, dilatasi dengan fascia dilator
dengan pasang pigtail kemudian difiksasi
4. Instilasi alkohol 96% 25 ml dan didiamkan selama 1 jam
5. Operasi selesai

Komplikasi selama pembedahan : tak ada


Jumlah Pendarahan : minimal
Konsultasi Intraoperatif: tak ada

LABORATORIUM POST-OPERASI:
- Darah perifer lengkap: 11/32,6/9850/319000
- Ureum/kreatinin: 21/0,8
- Elektrolit: 140/3,78/100,1
- Albumin: 2,71

KONDISI PAGI:
S: kontak adekuat, demam tidak ada, mual tidak ada, muntah tidak ada, flatus ada, belum
buang air besar, Nyeri luka operasi VAS 2-3, mobilisasi bed rest, diet biasa

O: compos mentis, Tensi: 143/78 mmHg, nadi: 98x/menit tanpa topangan, nafas 19x/menit,
Saturasi O2 99%, Suhu 36.7 Celcius
Abdomen: datar, lemas, defans tidak ada, bising usus baik
Luka operasi: tertutup kassa, rembesan minimal
Drain: produksi tidak ada / 14 jam
Supra simpisis: on sistostomi, produksi minimal/14 jam, kuning jernih
Genitalia eksterna: on foley kateter 20 french, produksi 1100 mili liter per 14 jam, warna
semu merah

Balance cairan : positif 510 mili liter/14 jam


Balance kumulatif: Positif 1210 mili liter

Anda mungkin juga menyukai