Anda di halaman 1dari 33

CASE REPORT SESSION

UROLOGY

DISUSUN OLEH:
S I T I N A F I S AT U L YA S M I N E A Z Z A C K I YA H
N A N D A A D I KU R N I AWA N

PRESEPTOR
A H M A D A G I L , D R . , S P. U
IDENTITAS

Nama : Tn. ME
Usia : 40 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Sindangjaya
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
Status menikah : Menikah
Agama : Islam
Tgl pemeriksaan : 11/03/2019
ANAMNESIS
• Keluhan utama: nyeri pinggang kanan
• Deskripsi:
Pasien mengeluhkan nyeri pinggang sebelah kanan sejak 1
tahun SMRS. Nyeri dirasakan hilang timbul, berkurang dengan
perubahan posisi. Nyeri tidak menjalar dan tidak disertai dengan
demam serta mual muntah.
Riwayat BAK batu sekitar 1 tahun yang lalu berwarna coklat
sebesar biji pepaya. Riwayat BAK nyeri (-), keruh (-), merah (-).
Riwayat BAK sering, tidak tertahankan, pancaran lemah, putus-
putus, mengejan saat BAK, serta terbangun pada malam hari
karena ingin BAK tidak ada. Riwayat lemah badan, mual
muntah, sesak napas, bengkak kedua tungkai, dan penurunan
kesadaran tidak ada.
ANAMNESIS
Riwayat penyakit kuning tidak ada. Riwayat penyakit DM,
hipertensi dan jantung pada penderita dan keluarga tidak ada.
Riwayat keluarga yang memiliki keluhan yang sama tidak ada.
Riwayat alergi pada penderita tidak ada.
Pasien mengaku jarang konsumsi air mineral serta sering
mengkonsumsi kopi setiap harinya. Riwayat kontak dengan
penderita TB dan minum obat selama 6 bulan tidak ada. Riwayat
minum alkohol dan mengkonsumsi obat-obatan terlarang tidak
ada.
Riwayat operasi urologi: URS (ureteroscopy) + RPG
(retrograde pyelogram) c-arm bilateral + litotripsi batu ureter
kanan (Agustus 2018, RSHS, gagal), insersi DJ stent sinistra
(Desember 2018, RSHS), nefrostomi dextra (Januari 2018,
RSHS).
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
• Keadaan Umum : Baik
• Kesadaran : Kompos mentis
• Tanda Vital
– Tekanan Darah: 130/100 mmHg
– Nadi : 80 x/menit
– Nafas : 20 x/menit
– Suhu : Afebris
• Kepala : Konjuktiva anemis (+/+)
Sklera ikterik (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK
• Leher
KGB tidak membesar, JVP tidak meningkat
• Thorax
Bentuk & pergerakan simetris, deformitas (-)
COR: BJ S1S2 regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo: VBS ka=ki, ronchi (-/-), wheezing (-/-)
• Abdomen
Cembung, Nyeri tekan (-), bising usus (+)
• Ekstrimitas
Akral hangat, CRT <2’’, edema (-)
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS UROLOGIS
• a/r flank dekstra et sinistra
Ballotement (-/-), Nyeri tekan (-/-), Nyeri ketok
CVA (+/-), terpasang nefrostomi kanan
• a/r suprapubic
Kesan kandung kemih kosong, Nyeri tekan (-)
• a/r genitalia eksterna
Meatal stenosis (-), meatal bleeding (-)
• Rectal touche
TSA (+) kuat, mukosa licin, teraba prostat 20
cc, nodul (-), simetris, konsistensi kenyal,
PEMERIKSAAN PENUNJANG

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
HASIL
LABORATORIU HASIL LABORATORIUM
M 87 mg/dL
GDS
Hb 14,3 g/dL 8,3 g/dL
Protein total
Ht 42,2 % 3,7 g/dL
Albumin
Leukosit 9,74 10^3/uL 4,6 g/dL
Globulin
Eritrosit 5,14 juta/uL 21/1,23 mg/dL
Ur/Cr
Trombosit 449 ribu/uL 6,8 mg/dL
Asam urat
135/4,4
MCV 82,1 fL Na/K
mEq/dL
MCH 27,8 pg Cl
107 mEq/dL
MCHC 33,9 % Ca2+
5,01 mg/dL
Phosphor
3,6 mg/dL
PT/aPTT/INR 12,5/33,8/0,95 Mg
2,2 mg/dL
PEMERIKSAAN PENUNJANG
URINE RUTIN HASIL

MAKROSKOPIS
Warna Tidak berwarna
Kejernihan Jernih

KIMIA URINE
Berat jenis 1.010
pH 7
Nitrit Neg
Protein Neg
Glukosa Neg
Keton Neg
Urobilinogen Neg
Bilirubin Neg
Leukosit esterase 3+
Eritrosit 3+
PEMERIKSAAN PENUNJANG

URINE RUTIN HASIL

MIKROSKOPIS
Eritrosit 5-9/lpb
Lekosit 5-9/lpb
Epitel 5-9/lpk
Bakteri Neg
Kristal Neg/lpk
Silinder Neg/lpk
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG ABDOMEN (RSUD
SOREANG, 9-2-18)
Ginjal kanan: ukuran membesar, parenkim
menipis. Tampak bayangan hiperekhoik
dengan acoustic shadow berdiameter lk
2,06 cm di bagian proksimal ureter. Sistem
pelvokalises dan ureter proksimal tampak
melebar.
Ginjal kiri: besar, kontur, dan parenkim
normal. Tampak bayangan hiperekhoik
dengan acoustic shadow multipel
berdiameter lk 0,86 cm. Sistem
pelvokalises sedikit melebar. Ureter tidak
melebar.
Kesan:
• Hidronefrosis ginjal dekstra ec
ureterolithiasis
• Pelvokaliektasis ringan ginjal sinistra ec
nefrolithiasis multipel
• Sugestif polip gallbladder DD
cholelithiasis
PEMERIKSAAN PENUNJANG - RPG
PEMERIKSAAN PENUNJANG - RPG
PEMERIKSAAN PENUNJANG - RPG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
FOTO BNO AP POST DJ
STENT (RSHS, 18-12-18)
Preperitoneal fat jelas
Psoas line kanan tidak jelas kiri
jelas
Kontur kedua ginjal jelas
Distribusi
udara pada usus-usus
berlebih di daerah abdomen kanan
dengan fekal material di dalamnya
Tampak konkremen opak
multipel yang terproyeksi antara
paravertebrae L3 kanan, L 2
kiri
Masih tampak bayangan udara
di rektum
Tampak selang DJ Stent
dengan ujung setinggi
paravertebrae Th 12 kiri.
Tampak selang nefrostomi
dengan ujung setinggi
paravertebrael L-1 kanan
Kesan:
• Nefrolithiasis bilateral, ileus lokal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
FOTO RONTGEN
THORAX (RSHS, 31-12-
18)

Thorax PA:
 Cor tidak membesar
 Sinus dan diafragma
normal
 Pulmo: hili normal,
corak BV meningkat,
infiltrat(-)

Kesan: roentgenologis cor


dan pulmo dalam batas
normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG KIDNEY, URETER , BLAST (RSHS, 5-3-19)
• Ginjal kiri: ukuran tidak besar, korteks normal. Ekhogenitas meningkat.
Batas tekstur parenkim dengan central ekokompleks normal. Tampak
bayangan hiperekoik batas relatif tegas, tepi ireguler dengan acoustic
shadow sebesar 1,11 cm x 0,895cm. Di pole bawah ginjal kiri. Sistem
pelvokalises tidak melebar. Ureter proksimal tampak tidak melebar.
• Ginjal kanan: ukuran tidak membesar. Korteks normal. Ekhogenitas
meningkat. Batas tekstur parenkim dengan central ekokompleks kabur.
Tidak tampak bayangan hiperekoik dengan acoustic shadow. Sistem
kaliektasis tampak melebar, pelvis renalis masih normal. Ureter
proksimal tidak melebar. Tampak selang nefrostomi di dalamnya.
• Vesica urinaria: terisi penuh, dinding tidak menebal, tidak tampak bayangan
hiperekoik dengan acooustic shadow. Tampak ujung selang cathether.
Kesan:
• Nefrolitiasis kiri
• Kaliektasis ginjal kanan
• USG ginjal kiri dan vesicaurinaria tidak tampak kelainan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
FOTO BNO
(RSHS, 5-3-19)
Preperitoneal fat jelas
Psoas line kanan tidak jelas,
kiri jelas
Kontur kedua ginjal jelas
Distribusiudara colon DBN
dengan fecal material didalamnya
Distribusi udara usus halus
DBN
Tampak konkremen opak
setingggi paravertebrae L3
kanan, L 2-3 kiri.
Masihtampak bayangan udara
di rongga pelvis.
Tampak DJ Stent dengan
ujung setinggi paravertebrae Th
12 kiri.
Tampak selang nefrostomi
dengan ujung setinggi
paravertebrae Th-12 kanan.
DIAGNOSIS KERJA

Batu ureter proksima dekstra ukuran 13 x 10 mm + DJ


stent insitu sinistra riwayat URS + RPG c-arm bilateral +
insersi DJ stent kiri + litotripsi batu ureter kanan non
visual ginjal kanan + hidronefrosis bilateral e.c. batu
ureter proximal dekstra + stenosis ureter kiri + riwayat
nefrostomi dekstra
PENATALAKSANAAN

Uretherolitotomy
PROGNOSIS

• Quo ad vitam: Dubia ad bonam


• Quo ad functionam: Dubia ad bonam
DASAR PENEGAKAN DIAGNOSIS
• Berdasarkan anamnesis, ditemukan:
 Keluhan utama: nyeri pinggang kanan  DD kelainan
pada traktus urinaria (batu ginjal/ureter,
pyelonephritis, tumor), pencernaan, spasme otot,
radiculopathy
 Nyeri hilang timbul, berkurang dengan perubahan
posisi
 Riwayat BAK batu sekitar 1 tahun yang lalu berwarna
coklat sebesar biji pepaya
 Jarang konsumsi air dan sering minum kopi  faktor
risiko pembentukan batu
• Berdasarkan pemeriksaan fisik, didapatkan:
 Nyeri ketok CVA dextra (+)
USULAN PEMERIKSAAN
• USG  dapat melihat semua jenis batu, baik
yang radiolusen maupun radioopak
• Foto rontgen BNO  batu asam urat murni
bersifat radiolusen, sedangkan yang lainnya
bersifat radioopak
• Foto pielografi intravena  dengan bantuan
kontras, untuk menunjukkan defek pengisian
• Pemeriksaan laboratorium: urinalisis dan darah
lengka untuk menunjang diagnosis adanya
batu, komposisi, dan menentukan fungsi ginjal
TATALAKSANA
• Bergantung pada ukuran, lokasi, ada tidaknya infeksi, dan fungsi
ginjal
• Indikasi pembedahan aktif batu saluran kemih menurut EAU, 2014:
 Kasus batu dengan kemungkinan keluar spontan rendah
 Adanya obstruksi saluran kemih persisten
 Ukuran batu >15 mm
 Adanya infeksi
 Nyeri menetap atau berulang
 Adanya gangguan fungsi ginjal
• Terapi konservatif terdiri atas:
 Peningkatan asupan minum dan pemberian diuretik, target
diuresis 2L/hari
 Pemberian nifedipin atau alpha-blocker
 Manajemen nyeri (NSAID)
 Pemantauan berkala setiap 1-14 hari sekali selama maksimal 6
minggu untuk menilai posisi batu dan derajat hidronefrosis
TATALAKSANA
TATALAKSANA
BATU SALURAN KEMIH

• Definisi : suatu kondisi didapatkannya batu di dalam


saluran kemih ( mulai dari kaliks hingga uretra anterior.
• Komposisi batu yang ditemukan terdiri dari asam urat,
oksalat, fosfat, cystine dan xantin.
• Etiologi
- faktor intrinsik : herediter, usia (paling sering pada usia
30 – 50 tahun) dan jenis kelamin (laki-laki dibanding
perempuan yaitu 3 : 1).
- Faktor ekstrinsik : geografi, asupan air, diet pekerjaan
BATU SALURAN KEMIH

• Manifestasi klinis
- Keluhan pasien berdasar lokasi batu :
a. Pelvis ginjal : nyeri pinggang, bisa menjalar hingga kemaluan, nyeri kolik.
b. Ureter : nyeri kolik, hematuria.
c. Kandung kemih : jika batu berada di bladder neck, aliran urin yang mula-mula
lancar menjadi terhenti tiba tiba akan berhenti dan menetes disertai nyeri.
d. Urethra : miksi tiba-tiba berhenti, menetes dan nyeri.
- Pemeriksaan fisik : CVA terdapat nyeri tekan, nyeri tekan pada supra simfisis,
teraba batu pada uretra.
- Pemeriksaan penunjang : pemeriksaan sedimen urin, pemeriksaan kultur urin,
pemeriksaan fungsi ginjal, pemeriksaan elektrolit. Radiology(foto polos
abdomen dan IVP)
BATU SALURAN KEMIH

• Tata laksana
- Medikamentosa : NSAID dan diuretic (dilakukan jika
ukuran batu <5mm).
- ESWL (ekstracorporeal Shock Wave Lithotripsy)
- Endourologi
- Tindakan pembedahan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai