Catatan
Segala Puji marilah senantiasa terhatur kehadirat
Allah, Dzat yang Maha dari segala Maha, yang hanya
dengan limpahan anugrah tak terkira, hingga akhirnya
Buku Saku PIS PK ini hadir ditangan pembaca. Kami
meyakini sepenuhnya, tanpa adanya campur tangan
Kuasa Tuhan, mustahil akan terjadi.
Buku Saku ini disusun untuk mempermudah
petugas pendataan di lapangan. Karenanya buku ini
hanya berisi hal-hal teknis yang mungkin dibutuhkan
dalam proses pelaksanaan Pendataan Keluarga Sehat,
sebagai satu kesatuan Program Indonesia Sehat
Pendekatan Keluarga (PIS-PK).
Penyusun menyadari sepenuhnya, bahwa buku saku
ini jauh kata sempurna. Terlalu banyak kekurangan baik
dari sisi penyusunan materi, hingga pada pemilihan
kata. Dimana Buku Saku ini merupakan ringkasan dari
beberapa panduan dan materi-materi pelatihan.
Keterbatasan kemampuan penyusun memahami,
menyelaraskan beberapa literatur hingga kemudian
menyusun ulang dalam sebuah kalimat dalam buku ini
adalah salah satu hal yang menjadi kekurangan dan
kelemahan dari buku ini. Oleh karenanya, penyusun
memohon maaf yang sebesarnya.
Akhirnya terima kasih kami ucapkan kepada semua
pihak yang telah dan akan membantu penyusunan
Buku hingga pelaksanaan PIS-PK kelak.
Penyusun
62 Buku Saku PISPK-Puskesmas Keling II Buku Saku PISPK-Puskesmas Keling II i
suntik, intravena, dan lain sebagainya. Jika (8) jawabannya “ dak” dan (10.b) TIDAK dilakukan = N
manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, Jika (8) jawabannya “ dak” dan (10.b) darah nggi = T
suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh
mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, Jika (8) jawabannya “ dak” dan (10.b) normal = N
TUBERCULOSIS Tujuan
Tuberkulosis (TB) atau yang dahulu dikenal dengan TBC Menurut Permenkes no 39/2016, tujuan PIS PK
adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh adalah :
kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Ÿ Meningkatkan akses keluarga dan anggotanya
terhadap pelayananan Kesehatan yang
TB bukan Penyakit yang disebabkan oleg guna-guna konprehensif (Promotif-Preventif, Kuratif dan
atau kutukan. TB juga bukan penyakit keturunan.
Rehabilitatif)
Sebagian besar kuman TB menyerang paru-paru, tetapi dapat Ÿ Mendukung Pencapaian SPM di Kab/Kota melalui
menyerang organ bagian tubuh lainnya (misalnya: tulang, peningkatan aksess screening kesehatan
kelenjar, kulit, dll) Ÿ Mendukung pelaksanaan JKN
Ÿ Mendukung tercapainya Program Indonesia Sehat
Gejala dalam Renstra Kemenkes 2015-2019
Gejala utama TB adalah batuk terus menerus dan
berdahak selama 2 minggu atau lebih. Manfaat
Gejala Lain :
1. Dapat memperoleh data kependudukan secara
Ÿ Batuk bercampur darah factual meliputi penduduk tetap, maupun penduduk
Ÿ Sesak nafas dan nyeri dada sementara lengkap dengan identitas, jenis kelamin,
Ÿ Badan Lemas agama, pekerjaan dan strata pendidikan.
Ÿ Nafsu makan berkurang 2. D a p a t m e m p r o y e k s i k a n l a j u p e r t u m b u h a n
Ÿ Rasa kurang enak badan (lemas) penduduk dikemudian hari.
Ÿ Demam/meriang berkepanjangan
3. Dapat memperoleh data Indeks Kesehatan Keluarga
Ÿ Berkeringan di malam hari walaupun tidak melakukan
aktifitas fisik.
4. D a p a t m e m p r o y e k s i k a n p o t e n s i g a n g g u a n
kesehatan dikemudian hari.
Gejala Tambahan selain TB 5. Dapat mengetahui angk a pasti aksesibilitas
Ÿ Bronkiektasis, bronkitis, asma, kanker paru dan lain-lain; masyarakat terhadap air bersih dan penggunaannya
Ÿ Pertimbangan juga pada pemeriksaan orang dengan 6. Dapat mengetahui angk a pasti aksesibilitas
faktor resiko, seperti : Kontak erat dengan pasien TB, masyarak at terhadap jamban yang sek aligus
tinggal di daerah padat penduduh, wilayah kumuh, daerah mendukung program Jepara ODF 2018.
pengungsian, Lapas/Rutan, serta orang yang bekerja
dengan bahan kimia yang beresiko menimbulkan paparan
infeksi paru.
58 Buku Saku PISPK-Puskesmas Keling II Buku Saku PISPK-Puskesmas Keling II 3
Jika Blok II. 3;4 bernilai “T” dan Blok V.4 bernilai “T” = T 6.
Jika Blok II. 3;4 benilai “T” dan Blok V.4 bernilai “Y” = T 5.
gizi seimbang
Jika Blok II. 3;4 bernilai “Y” dan Blok V.4 bernilai “T” = T 4. Prinsip Gizi Seimbang divisualisasikan melalui "tumpeng
Jika Blok II. 3;4 benilai “Y” dan Blok v.4 bernilai “Y” = Y 3.
ideal.
Jika Blok II. 3;4 benilai “N” dan Blok V.4 bernilai “T” = T 2.
makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB)
Jika Blok II. 3; 4 benilai “N” dan Blok V.4 bernilai “Y” = Y 1. memerhatik an prinsip keanek aragaman atau variasi
Maka kesimpulan untuk indikator ke-11 adalah jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan
Indikator Keluarga Sehat
Mengikuti Program KB
PUSKESMAS
KELING II
Mulai 6 Bulan, berikan
Persalinan Di Fasilitas Kesehatan makanan dan minuman
secara bertahap satu
Mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap persatu.
pertumbuhna balita.
15. Apakah dalam 1 bulan terakhir dilakukan pemantauan
bulan.
Imunisasi campak diberikan saat bayi berumur 9
Ÿ Imunisasi campak untuk mencegah penyakit campak.
kali dengan jelang waktu 4 minggu.
terhadap penyakit polio. imunisasi polio diberikan 4
Ÿ Imunisasi polio untuk memberik an kekebalan
dilakuk an bersamaan dengan vaksi DPT-HB.
Pada saat pemberian imunisasi DPT dan Heptatitis B
bulan. Imunisasi berikutnya berjarak waktu 4 minggu.
Imunisasi ini pertama kali diberikan saat bayi berusia 2
penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus dan Hepatitis B.
Ÿ Imunisasi DPT-HB 3(tiga) kali untuk mencegah
ditularkan dari ibu ke bay saat persalinan.
Penopang Payudara Alur Pelaksanaan Kegiatan
Persiapan Pendataan Menghasilkan
Tidak Tuntas Tuntas
Pemantauan Data
& Evaluasi
Sistem Informasi
Keluarga Sehat
Intervensi Masalah
Kesehatan
Bahaya Pemberian Susu Formula Analisa
Ÿ Lebih mudah diare dan infeksi saluran pernafasan Tahap Persiapan meliputi :
Ÿ Lebih mudah alergi dan keadaan tidak tahan terhadap 1. Penentuan Nomor Bangunan setelah berkoordinasi dengan
protein susu formula (intoleransi) RT setempat.
Ÿ Meningkatnya risiko terkena beberapa penyakit kronis 2. Melibatkan Kader Kesehatan untuk mengumpulkan Fc KK
Ÿ Kurang ikatan kasih sayang antara ibu dengan bayinya masing-masing Rumah Tangga
Ÿ Potensi bahaya bila susu terkontaminasi atau kadaluarsa 3. Melibatkan Kader untuk penempelan Stiker di masing-masing
Ÿ Memiliki resiko kematian lebih besar dibandingkan Rumah
dengan bayi yang mendapat ASI
Tahap Pendataan meliputi :
Ÿ Bila susu terlalu encer, menyebabkan kekurangan gizi, bila 1. Melakukan kunjungan pada setiap rumah.
susu terlalu kental atau terlalu banyak diberi dapat 2. Melakukan wawancara pada setiap anggota keluarga di
mengakibatkan kelebihan berat badan setiap rumah dan observasi lapangan.
Ÿ Cenderung memiliki kecerdasan yang lebih rendah 3. Mengisi Kuesioner sesuai dengan petunjuk.
4. Melakukan Konseling atas temuan sesuai dengan masalah
Ÿ Bila ASI tidak keluar hari pertama, bayi jangan diberi susu formula yang dihadapi.
Dari hari pertama kelahiran sampai 3 x 24 jam bayi masih bisa 5. Membuat janji untuk menemui anggota keluarga yang belum
bertahan tanpa asupan makanan/minuman ditemui (apabila belum tuntas).
Ÿ ASI yang pertama keluar (kolostrum) tidak boleh dibuang karena 6. Menghitung Indeks Keluarga sehat dan menuliskan status
bukan susu basi keluarga di stiker rumah.
Ÿ Tidak benar kandungan gizi pada ASI sama dengan susu formula 7. Melaporkan hasil kunjungan rumah pada supervisor.
Ÿ Tidak benar ASI diatas satu tahun tidak ada manfaatnya
Ÿ Tidak benar bila menyusui membuat gemuk atau sulit menurunkan
berat badan
Etika Pendataan
Ÿ Menghormati norma sosial setempat.
Ÿ Menerangk an secara jelas tujuan wawancara dan
pengukuran Manfaat ASI
Ÿ Menciptakan suasana yang baik, memperhatikan dan ASI :
bersikap netral terhadap respon dari Anggota Keluarga Ÿ Zat-zat gizi lengkap
(AK), tidak memberi kesan memaksa, tidak emosi, tidak Ÿ Mudah di cerna, diserap secara efisien
mengarahkan jawaban, menghindari percakapan yang Ÿ Melindungi terhadap infeksi
menyimpang atau bertele-tele, minta maaf sebelumnya Ÿ Biaya rendah dibanding asupan buatan.
untuk pertanyaan yang sensitif. Mafaat Menyusui :
Ÿ Mengucapkan terima kasih saat berpamitan. Ÿ Membantu bonding dan perkembangan
Ÿ Membantu menunda kehamilan baru
Ÿ Melindungi Kesehatan Ibu
Hal-hal Yang Perlu Diingat Sebelum
Informasi Penting
Melakukan Kunjungan Rumah Ÿ Memberikan ASI saja kepada bayi sampai usia 6 bulan.
Ÿ Pemberian ASI akan melindungi bayi/anak dari penyakit
Ÿ Pilih waktu yang tepat
dan menumbuhkan tali kasih sayang ibu dan anak.
Ÿ Mengupayakan mengetahui kapan responden ada di
Ÿ Bayi yang baru lahir harus segera diberi ASI dan senantiasa
tempat
dekat dengan ibunya.
Ÿ Jika Kunjungan pertama belum berhasil bertemu dengan
Ÿ Semakin sering ibu memberikan ASI, maka akan semakin
semua Anggota keluarga, maka lakukan Janjian kapan,
banyak ASI diproduksi.
bisa bertemu dengan Anggota keluarga yang belum
Ÿ Seorang wanita yang bekerja dapat melanjutk an
berhasil ditemui.
pemberian ASI.
KB?
11.Apakah menggunakan alat kontrasepsi atau ikut program
berstatus menikah (usia lebih dari 10 th) Sambil berdiri Sambil Jongkok Memegang Manset
(usia 10-54 th) dan tidak sedang hamil atau ART laki-laki
Pertanyaan ditujukan untuk ART wanita berstatus menikah
yang disediakan.
Isikan hasil pengukuran sistolik dan diastolik pada kotak
10 b. Hasil pengukuran tekanan darah