1
BAB II
2.1. Tujuan
Untuk menanamkan rasa menghargai jasa para pahlawan
Untuk mengetahui perjuangan dari dr. Tjipto Mangoenkoesoemo
Untuk mengetahui karakteristik dari pahlawan nasional
Untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan
2.2 Manfaat
Dapat mencontoh perilaku teladan dari dr. Tjipto Mangoenkoesoemo
Mengetahui kisah hidup dan perjuangan dr.Tjipto Mangoenkoesoemo
Dapat lebih mengenal pahlawan – pahlawan yang telah berjuang untuk Indonesia
Agar mengetahui pentingnya menghargai jasa pahlawan
2
BAB III
PEMBAHASAN
3
Ia kemudian bertemu Douwes Dekker dan bersama Suwardi Suryaningrat
mereka mendirikan Indische Partij pada tahun 1912. Cipto selanjutnya pindah
ke Bandung dan aktif menulis di harian De Express. Menjelang perayaan 100
tahun kemerdekaan Belanda dan Perancis, Cipto Mangunkusumo dan Suwardi
mendirikan Komite Bumiputera sebagai reaksi atas rencana Belanda merayakannya di
Indonesia.
Cipto Mangunkusumo bersama Suwardi Suryaningrat dan Douwes Dekker
dibuang ke Belanda. Selama di Belanda, kehadiran mereka membawa perubahan besar
terhadap Indische Vereeniging, sebuah organisasi mahasiswa Indonesia di Belanda
yang semula bersifat social menjadi lebih politis. Konsep Hindia bebas dari Belanda
dan pembentukan sebuah negara Hindia yang diperintah rakyatnya sendiri mulai
dicanangkan oleh Indische Vereeniging. Oleh karena alasan kesehatan, pada tahun
1914 Cipto Mangunkusumo diperbolehkan pulang kembali ke Jawa dan sejak saat itu
dia bergabung dengan Insulinde. Pada 9 Juni 1919 Insulinde mengubah nama menjadi
Nationaal-Indische Partij (NIP).
Pada tahun 1918, Pemerintah Hindia Belanda membentuk Volksraad (Dewan
Rakyat). Cipto Mangunkusumo terpilih sebagai salah satu anggota oleh gubernur
jenderal Hindia Belanda mewakili tokoh yang kritis. Sebagai anggota Volksraad,
sikap Cipto Mangunkusumo tidak berubah. Melihat kenyataan itu, Pemerintah Hindia
Belanda pada tahun 1920 mengusir Cipto Mangunkusumo ke luar Jawa. Cipto
kemudian dibuang lagi ke Bandung dan dikenakan tahanan kota. Selama tinggal di
Bandung, Cipto Mangunkusumo kembali membuka praktek dokter dengan bersepeda
ke kampung-kampung. Di Bandung pula Cipto Mangunkusumo bertemu dengan kaum
nasionalis yang lebih muda, seperti Sukarno yang pada tahun 1923 membentuk
Algemeene Studie Club. Pada tahun 1927 Algemeene Studie Club diubah menjadi
Partai Nasional Indonesia (PNI). Meskipun Cipto tidak menjadi anggota resmi dalam
Algemeene Studie Club dan PNI, Cipto tetap diakui sebagai penyumbang pemikiran
bagi generasi muda, termasuk oleh Soekarno.
Pada tahun 1927, Belanda Menganggap Cipto Mangunkusumo terlibat dalam
upaya sabotase sehingga membuangnya ke Banda Neira. Dalam pembuangan, penyakit
asmanya kambuh. Ketika Cipto Mangunkusumo diminta untuk menandatangani suatu
perjanjian bahwa dia dapat pulang ke Jawa untuk berobat dengan melepaskan hak
politiknya, Cipto secara tegas mengatakan bahwa lebih baik mati di Banda. Cipto
kemudian dipindahkan ke Makassar, lalu ke Sukabumi pada tahun 1940. Udara
Sukabumi yang dingin Ternyata tidak baik bagi kesehatan beliau sehingga dipindahkan
lagi ke Jakarta hingga Dokter Cipto Mangunkusumo wafat pada 8 Maret 1943.
4
BAB IV
KESIMPULAN
5
PENUTUP
Demikian makalah yang saya buat ini, membahas tentang biografi dari dr. Tjipto
Mangoenkoesoemo. Tentunya saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
banyak kekurangan dan kesalahan kata.
Dan alasan saya mengapa saya memilih pahlawan dr. Tjipto Mangoenkoesoemo adalah
karena beberapa karakteristik dari tokoh Pahlawan Nasional ini ada yang mirip dengan
karakteristik dari kami dan juga sifat kami yang hampir menyerupai sifat dari tokoh ini.
Saya berharap bahwa para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis. Demikian makalah yang saya buat semoga makalah ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi penulis dan khususnya juga para pembaca. Saya ucapkan sekian
dan terima kasih.
6
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Tjipto_Mangoenkoesoemo
https://www.pahlawanindonesia.com/biografi-pahlawan-nasional-dr-cipto-
mangunkusumo/
http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/295-pahlawan/1002-dokter-pendiri-
indische-partij