Anda di halaman 1dari 8

Kkkk

DR. TJIPTO MANGOENKOESOEMO


Tokoh Panutan Nilai BerAkhlak dan Implementasi BerAkhlak

Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo dikenal


sebagai salah satu tokoh pergerakan kemerdekaan
Indonesia yang juga dijuluki sebagai anggota Tiga
Serangkai bersama Ernest Douwes Dekker dan Ki
Hajar Dewantara. Selain mengabdikan hidupnya
sebagai seorang dokter, Tjipto juga bergerak di
bidang politik guna menentang penjajahan Belanda.
Ketika kedua rekannya dalam Tiga Serangkai
berubah haluan bergerak di bidang pendidikan, ia
tetap setia berada di jalur politik hingga akhir
hayatnya.

dr. Tjipto tidaklah berasal dari keluarga


priyayi yang memiliki kedudukan sosial yang tinggi.
Namun karena kecerdasannya, ia mampu
bersekolah di STOVIA atau Sekolah Pendidikan
Dokter Hindia. Ketidakpuasannya terhadap
peraturan-peraturan di STOVIA serta
keprihatinannya terhadap kondisi masyarakat
Indonesia di bawah jajahan kolonial Belanda saat itu
membuat dirinya aktif menuangkan segala
pemikiran dan kritisinya dalam harian De
Locomotief sejak tahun 1907. Ia juga menyebarkan
pandangan-pandangannya yang sarat akan nilai-
nilai politik dengan bergabung dalam organisasi Budi
Utomo.
Gambaran Implementasi Nilai Berakhlak Yang Telah Dilakukan
Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo

Berorientasi Pelayanan

Beliau sering membantu masyarakat,


sehingga dr. Cipto Mangunkusumo dikenal sebagai
“Dokter Rakyat”. Perjuangan Dokter Cipto
Mangunkusumo ketika wabah Pes yang
menyerang rakyat di daerah Malang dan tidak ada
seorang dokter Eropa pun yang mau
memberantasnya, Cipto menawarkan diri untuk
masuk dinas pemerintah kembali dan meminta
ditempatkan di daerah tersebut. Beliau berusaha
untuk memenuhi kebutuhan kesehatan
masyarakat Malang.

Akuntabel

Dokter Cipto Mangunkusumo yang


memiliki integritas tinggi dan tanggungjawab
dalam perjuangannya menuntut keadilan bagi
rakyat pribumi setelah bebas dari penjara dan Dr
Cipto Mangunkusumo tetap aktif dan
menyuarakan aspirasinya tentang kemanusiaan.

Kompeten

Pada usia 6 tahun Cipto Mangunkusumo


bersekolah di sekolah Belanda yaitu Europeesche
Lagere school. Dr. Cipto Mangunkusumo adalah
murid yang cerdas dan lulus dengan nilai terbaik
diantara teman-temannya.
Kemudian saat berusia 13 tahun, Cipto
Mangunkusumo melanjutkan pendidikan ke STOVIA.
STOVIA merupakan sekolah Pendidikan kedokteran bagi
rakyat pribumi pada zaman Hindia-Belanda.

Di masa mudanya, ciptomangunkusumo


menghabiskan sebagian besar waktunya untuk belajar
ilmu kedokteran dengan Gigih. Beliau ingin ilmunya
bermanfaat untuk membantu sesama. Tidak hanya itu,
Dokter Cipto Mangunkusumo bergabung dengan
sebuah organisasi pemuda Budi Utomo pada 1908.
Organisasi Budi Utomo merupakan salah satu titik awal
perjuangan melawan penjajah. Di organisasi Budi
Utomo, Dr Cipto bertemu sosok-sosok pemuda yang
ingin memperbaiki nasib bangsa melalui pendidikan.

Harmonis

Dokter Cipto Mangunkusumo menentang


peraturan stovia, yaitu peraturan untuk memakai
pakaian tradisional bila sedang berada di sekolah.
Menurut Cipto, peraturan tersebut merupakan
perwujudan dari politik kolonial yang arogan dan
melestarikan feodalisme.

Loyal

Seorang Dokter Cipto Mangunkusumo


sangat berani menentang Kekuasaan pemerintah
kolonial bahkan beliau rela meninggalkan
pekerjaannya sebagai dokter pemerintah agar lebih
bebas meneruskan perjuangannya. Beliau
merupakan sosok yang berdedikasi,
mengutamakan kepentingan bangsa, penuh
pengabdian dan mempunyai tekad yang kuat dalam
memperjuangkan kemanusiaan.
Adaptif

Meskipun keluarganya tidak termasuk


golongan yang kaya, orang tuanya berhasil
menyekolahkan anak-anaknya pada jenjang yang
tinggi yaitu bersekolah di stovia. Sementara adiknya
bahkan berhasil memperoleh beasiswa dari
pemerintah Belanda untuk mempelajari ilmu kimia di
Universitas Delft Belanda.

Kolaboratif

Dokter Cipto Mangunkusumo masuk sebagai


anggota dalam Budi Utomo. Setelah mundur dari
Budi Utomo, beliau dikenal sebagai salah satu tokoh
dari tiga serangkai bersama Ernest Dekker dan Ki
Hajar Dewantara, mereka berkolaborasi bersama-
sama untuk mendirikan Indische
Partij pada tahun 1912.
Ulasan Anggota Kelompok mengenai dr. Cipto Mangunkusumo

dr. Munadya Hamzah

Sebagai seorang ASN, sepatutnya kita harus mampu menerapkan nilai-nilai BerAkhlak
dalam setiap pelayanan yang kita lakukan. Banyak tokoh masyarakat yang bisa kita teladani dalam
pengaplikasian nilai-nilai BerAkhlak salah satunya adalah dr. Cipto Mangunkusumo. Beliau adalah
seorang Pahlawan Republik Indonesia yang menginspirasi masyarakat Indonesia untuk
mengorbankan semangat juang melalui gerakan-gerakan yang dilakukan dengan penuh semangat
demi membela negara tercinta. Beliau berprofesi sebagai dokter sekaligus, namun tetap
mencurahkan seluruh waktunya untuk bangsa Indonesia.

Raphson Yans Kaluti, S.E

Melihat Dokter Cipto Mangunkusumo dari sikap harmonisnya, beliau lebih menekankan
sikap persatuan, tanpa harus melihat perberdaan budaya yang biasa dikaitkan dengan masalah
politis. Begitu juga kita sebagai ASN baik dalam pelayanan maupun dalam pergaulan kita harus
menghormati dan menghargai semua perbedaaan yang ada, melayani dengan tulus untuk semua
kalangan masyarakat.

Razab Rifandi, S.Ars.

Tjipto Mangoenkoesoemo, merupakan tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia yang


dalam perjuangannya selama masa penjajahan mencerminkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK
dalam upaya pelayanan terbaik terhadap bangsa. Perjuangan beliau dalam menuntut keadilan
terhadap bangsa dan rakyat dilakukan dengan penerapan orientasi terhadap pelayanan sesuai
dengan kemampuan beliau dibidang kesehatan, akuntabel dengan integritas yang tinggi,
dianggap sebagai salah satu individu kompeten dengan gagasan organisasi politik dengan ide
pemerintahan sendiri. Perjuangannya dilakukan dengan harmonis tanpa memandang latar
belakang, dedikasi tinggi beliau juga membuktikan bahwa beliau merupakan sosok yang loyal
dengan tekad kuat dalam perjuangan, serta kemampuannya untuk adaptif terhadap serangan
pembaharuan dalam berkolaborasi menjadi Tiga Serangkai dalam membentuk Indische-Partij.
Selvia Nugraha, S.IP

Sebagai salah satu tokoh Revolusi pejuang kemerdekaan Indonesia dr. Tjipto
Mangunkusumo sangat layak menjadi Pahlawan Republic Indonesia, dimana sejarah perjuangan
beliau dilakukan jauh sebelum Indonesia Merdeka. Sebagai seorang dokter, dr Tjipto
Mangoenkoesoemo dikenal juga sebagai wartawan yang kritis dalam memperjuangkan bangsa
Indonesia. dr. Tjipto Mangoeunkoesoemo sangat layak dijadikan tokoh panutan dimasa kini
karena kecintaan beliau terhadap Negara ini, Kemauan beliau yang tidak pantang menyerah dan
jiwa nasionalismenya yang tinggi menjadikan beliau diasingkan ke daerah diluar pulau Jawa,
Namun pengasingan itu tetap tak menyurutkan kemauan beliau untuk memperjuangkan Bangsa
ini bebas dari kungkungan penjajah. Budi Utomo, Indische Partij dan Insulinde adalah Organisasi
dimana beliau pernah menjadi anggotanya. Perjuangannya dalam bidang politik inilah dianggap
membahayakan pemerintah Hindia Belanda. Meskipun beliau wafat dalam pengasingan pada
tahun 1943, Namun Semangat Nasionalisme yang telah beliau wariskan tidak akan pernah berakhir
hingga saat ini.
Septriyana Marisa, S.T

Sebagai ASN, mengaktualisasikan nilai-nilai berakhlak adalah suatu keharusan tidak


memandang latar belakang pendidikan, jabatan, instansi tempat kita bekerja ataupun status sosial
di masyarakat. Sebagaimana kita bercermin dari sosok dr. TJIPTO MANGUNKUSUMO, bagaimana
beliau dengan kemampuan yang dimiliki begitu mendedikasikan hidupnya untuk kemanusiaan dan
bangsa Indonesia.
Tanggal 04/02/2023

Angkatan CXXVI
Nama Kelompok I:
- dr. Munadya Hamzah
- Raphson Yans Kaluti, S.E
- Razab Rifandi, S.Ars.
- Selvia Nugraha, S.IP
- Septriyana Marisa, S.T

Anda mungkin juga menyukai