Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Siti Nurainingsih

NIM : 14012055

KELAS : Kelompok 1, B Non Reguler

TUGAS : HIV/ AIDS tentang Artikel IO

INFEKSI OPORTUNISTIK YANG BANYAK TERJADI DI INDONESIA

Infeksi oportunistik merupakan infeksi yang disebabkan oleh organisme


yang biasanya tidak menyebabkan penyakit pada orang dengan sistem kekebalan
tubuh yang normal, tetapi dapat menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh
yang buruk. Mereka membutuhkan “kesempatan” untuk menginfeksi seseorang
(sumber :Wikipedia.org).

Ada beberapa penyakit IO yang berkorelasi dengan AIDS, penting juga


diingat IO bisa terjadi pada kasus dengan penurunan sistem imunitas lainya yang
tidak disebabkan oleh HIV. Oleh karena itu timbulnya gejala IO tidak otomatis
menilai sesorang menderita AIDS, ada parameter lain yang dinilai meliputi HIV
positif, CD4, Viral load.

Dalam tubuh anda terdapat banyak kuman/bakteri, protozoa, jamur dan


virus. Saat sistem kekebalan anda bekerja dengan baik, sistem tersebut mampu
mengendalikan kuman-kuman ini. Tetapi bila sistem kekebalan dilemahkan oleh
penyakit HIV atau oleh beberapa jenis obat, kuman ini mungkin tidak terkuasai
lagi dan dapat menyebabkan masalah kesehatan. Infeksi yang mengambil manfaat
dari lemahnya pertahanan kekebalan tubuh disebut “oportunistik”. Kata “infeksi
oportunistik” sering kali disingkat menjadi “IO”.

Kita dapat terinfeksi IO, dan “dites positif” untuk IO tersebut, walaupun IO
tersebut belum menimbulkan penyakit. Misalnya, hampir setiap orang dengan
HIV jika dites untuk virus sitomegalia (cytomegalovirus atau CMV) ternyata
positif. Tetapi penyakit CMV sangat jarang berkembang kecuali bila jumlah CD4
turun di bawah 50, yang merupakan tanda kerusakan berat terhadap sistem
kekebalan.
Untuk menentukan apakah kita terinfeksi IO, darah kita dapat dites untuk
antigen (potongan kuman penyebab IO) atau untuk antibodi (protein yang dibuat
oleh sistem kekebalan untuk memerangi antigen). Ditemukan antigen berarti kita
terinfeksi. Ditemukan antibodi berarti kita pernah terpajan pada infeksi. Kita
mungkin diberikan imunisasi atau vaksinasi terhadap infeksi tersebut, atau sistem
kekebalan mungkin memberantas infeksi dari tubuh kita, atau pun kita mungkin
tetap terinfeksi. Jika kita terinfeksi kuman penyebab IO, dan jika jumlah CD4 kita
cukup rendah sehingga memungkinkan IO berkembang, dokter kita akan mencari
tanda penyakit aktif. Tanda ini tergantung pada IO.

Pada tahun-tahun pertama epidemi AIDS, IO menyebabkan banyak penyakit


dan kematian. Namun, setelah orang mulai memakai terapi antiretroviral (ART),
lebih sedikit orang yang mengalami IO. Tidak jelas berapa banyak orang dengan
HIV akan jatuh sakit dengan IO tertentu. Pada perempuan, masalah kesehatan di
daerah vagina dapat menjadi tanda awal infeksi HIV. Masalah ini, antara lain,
termasuk penyakit radang panggul dan vaginosis bakteri. Beberapa IO di
Indonesia yang paling umum seperti :

 Kandidiasis adalah infeksi jamur pada mulut, tenggorokan, atau vagina.


 Virus sitomegalia (CMV) adalah infeksi virus yang menyebabkan penyakit
mata yang dapat menimbulkan kebutaan.
 Dua macam virus herpes simpleks dapat menyebabkan herpes pada mulut
atau kelamin. Ini adalah infeksi yang agak umum, tetapi jika kita terinfeksi
HIV, perjangkitannya dapat jauh lebih sering dan lebih berat.
 Malaria adalah umum di beberapa daerah di Indonesia. Penyakit ini lebih
umum dan lebih berat pada orang terinfeksi HIV.
 Mycobacterium avium complex (MAC) adalah infeksi bakteri yang dapat
menyebabkan demam berulang, seluruh badan terasa tidak enak, masalah
pencernaan, dan kehilangan berat badan yang berlebihan.
 Pneumonia pneumocystis(PCP) adalah infeksi jamur yang dapat
menyebabkan pneumonia (radang paru) yang gawat.
 Toksoplasmosis (tokso) adalah infeksi protozoa yang menyerang otak.
 Tuberkulosis (TB) adalah infeksi bakteri yang menyerang paru, dan dapat
menyebabkan meningitis (radang pada sistem saraf pusat).

Lima penyakit tumpangan yang sering menginfeksi penderita HIV. Itulah


yang diungkapkan dr Erwin Astha Triyono SpPD KPTI FINASIM berdasar data
di RSUD dr Soetomo. Urutannya sama dengan data nasional. Nah, penyakit
tersebut adalah kandidiasis alias sariawan, tuberkulosis (TB), pneumocystis
pneumonia, toxoplasmosis, dan sitomegalovirus. Kelimanya kerap mengakibatkan
kematian terhadap pasien HIV. Padahal, bagi orang biasa, penyakit-penyakit itu
relatif tidak berbahaya. Beberapa orang dalam kondisi fit dapat sembuh dari,
misalnya, sariawan tanpa obat.

Data Departemen Kesehatan RI (2007) menunjukan proporsi infeksi


oportunistik pada penderita HIV di Indonesia adalah Kandidisis Oral mencapai
(80,8%), Tuberkulosis (40,1%), Sarkoma kapasi (21%), Ensefalitis Toksoplasma
(17,3%), PCP (13,4%), dan Herpes Simpleks (9,6%) (Yusri dkk,2012).

Sebagian besar kuman yang menyebabkan IO sangat umum, dan mungkin


anda telah membawa beberapa dari infeksi ini. Anda dapat mengurangi risiko
infeksi baru dengan tetap menjaga kebersihan dan menghindari sumber kuman
yang diketahui yang menyebabkan IO. Meskipun anda terinfeksi beberapa IO,
anda dapat memakai obat yang akan mencegah pengembangan penyakit aktif.
Pencegahan ini disebut profilaksis. Cara terbaik untuk mencegah IO adalah untuk
memakai ART.

Sumber :

https://alilanthoq.wordpress.com/2010/06/30/apa-itu-infeksi-oportunistik/

Anda mungkin juga menyukai