Studi Pemanfaatan Talas Dalam Pembuatan Es Krim
Studi Pemanfaatan Talas Dalam Pembuatan Es Krim
Oleh
NUR SYAHBANIA
G 611 08 283
Oleh
NUR SYAHBANIA
G 611 08 283
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada
Jurusan Teknologi Pertanian
Disetujui
1. Tim Pembimbing
Prof. Dr.Ir. H. Jalil Genisa, MS Prof. Dr. Ir. Hj. Mulyati M. Tahir, MS
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Prof. Dr. Ir. Hj. Mulyati M. Tahir, MS Prof. Dr. Ir. Elly Ishak M.Sc
NIP. 19570923 198312 2 001 NIP. 19430717 196903 2 001
ini, tetapi dengan kerja keras dan tekad besar serta adanya bantuan dari
dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu lewat kesempatan ini
Nur Syahbania
RIWAYAT HIDUP PENULIS
AMG.
1. TK Angkasa Pura.
4. SMAN. 01 Maros
Strata Satu (S1) dan tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Ilmu dan
RINGKASAN
ABSTRACT
Halaman
I. PENDAHULUAN
A. Talas .................................................................................... 5
F. Es Krim ................................................................................ 13
A. Overrun ...................................................................................... 33
C. UjiOrganoleptik .......................................................................... 37
1. Warna ................................................................................ 37
2. Aroma ................................................................................ 38
3. Tekstur ............................................................................... 39
4. Rasa ................................................................................... 41
A. Kesimpulan ................................................................................ 43
B. Saran ........................................................................................ 43
NO JUDUL HALAMAN
1. Komposisi Zat Yang Terkandung Dalam 100 g Talas. ................... 9
NO JUDUL HALAMAN
1. Diagram Alir Pembuatan Talas Kukus. ............................................ 31
NO JUDUL HALAMAN
1. Lampiran 1. Hasil Rekapitulasi Data Hasil Pengamatan Es Krim Dan
Bahan Pengisi .................................................................................. 46
4. Lampiran 2c. Hasil Uji Lanjutan Beda Nyata Jujur (BNJ) Perlakuan
Perbandingan Bahan Padatan dan Talas Terhadap Nilai Overrun
Pada Es Krim................................................................................... 47
7. Lampiran 3c. Hasil Uji Lanjutan Beda Nyata Jujur (BNJ) Perlakuan
Perbandingan Bahan Padatan dan Talas Terhadap Waktu Meleleh
Es Krim ............................................................................................. 48
A. Latar Belakang
kepulauan Indonesia mulai dari tepi pantai sampai pegunungan di atas 100 m
dan subtropika, biasanya pada kondisi lembab atau tergenang. Suhu rata-
rata yang sesuai untuk pertumbuhan talas berkisar antara 21 oC dan 27oC. Di
kuncup ketiak yang terdapat diatas lampang daun tempat munculnya umbi
baru, tunas (stolon). Daun memerisai dengan tangkai panjang dan besar.
Talas merupakan bahan pangan yang rendah lemak, bebas gluten dan
cukup strategis dan memiliki fungsi utama sebagai obat yang bermanfaat
kanker.
sebuah produk karena memiliki berbagai manfaat untuk bahan makanan dan
mudah sehingga potensi talas ini cukup besar. Tetapi pemanfaatan talas saat
sebagai makanan tambahan dalam bentuk umbi rebus, goreng atau makanan
kecil seperti dodol, keripik dan cheese stik talas. Talas dapat diolah
menjadi berbagai produk olahan yang bervariasi atau lebih beragam demi
meningkatkan nilai jual dan nilai gizi yang ada. Salah satu pemanfaatan talas
campuran susu, lemak hewani atau nabati, gula dan dengan atau tanpa
merupakan salah satu makanan yang bernilai gizi tinggi. Nilai gizi es krim
sangat tergantung pada nilai gizi bahan bakunya. Untuk membuat es krim
yang bermutu tinggi, nilai gizi bahan bakunya perlu diketahui dengan pasti.
Sesuai dengan uraian diatas, maka penelitian ini dilakukan dengan
dengan rasa umbi talas yang memiliki nilai gizi yang tinggi. Oleh karena itu,
dengan penambahan talas sebagai bahan pengisi dan mengetahui nilai gizi
B. Rumusan Masalah
bentuk umbi rebus, goreng dan makanan kecil seperti dodol dan keripik. Jika
kita mempelajari kegunaan dari tanaman talas, sebenarnya talas dapat diolah
merupakan produk olahan susu yang dibekukan, terbuat dari kombinasi susu,
susu sebagai sumber protein dan lemak. Pada penelitian ini digunakan talas
krim
Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan nilai guna dari
yang memiliki nilai gizi tinggi, dan sebagai sumber informasi pada produsen
Indonesia talas biasa dijumpai hamper di seluruh kepulauan dan tersebar dari
dan subtropis, biasanya pada kondisi lembab atau tergenang. Suhu rata-rata
Tanaman talas dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, mulai dari tanah liat
seperti untuk pertanaman sawah, hingga tanah yang subur, dan dengan
berbagai kondisi lahan baik lahan becek maupun kering (Anonim, 2011a).
yang pangan yang berupa herba dan merupakan tanaman semusim atau
berikut:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Arecidae
Ordo : Arales
Famili : Araceae
Genus : Colocasia
Spesies : Colocasia esculenta (L.) Schoot
Talas mempunyai beberapa nama umum yaitu Taro dan Old cocoyam.
berikut:
1. Talas Bogor
talas yang banyak digemari orang. Talas bogor ini mempunyai daun yang
berbentuk hati dengan ujung pelepah daunnya tertancap agak ketengah helai
digoreng.
3. Talas Padang
ukuran pohonnya yang lebih besar, bisa mencapai tinggi 2 meter dan tangkai
daunnya yang ditutupi lapisan lilin putih, serta urat-urat daunnya yang lebih
kasar. Umbi induknya cukup besar, akan tetapi tidak enak dimakan. Salah
satunya yang telah dibudidayakan mempunyai ukuran pohon yang lebih kecil
untuk digunakan daunnya, kultivar ini dikenal dengan nama talas Padang.
C. Kandungan Gizi Talas
karena mengandung sumber karbohidrat, protein dan lemak, selain itu, talas
bagian dari karbohidrat. Pati merupakan sumber utama penghasil energi dari
sagu. Penyusun utama pati yaitu amilosa dan amilopektin (Hustiany, 2006).
Pati murni berwarna putih, padat, dapat dicerna dengan baik oleh enzim
amilase, dan mengandung sedikit protein dan lemak yang merupakan bagian
yang tersusun atas amilosa dan amilopektin (Anonim, 2010b). Di alam, lebih
Pati dalam talas mencapai 77,9 %. Pati umbi talas terdiri atas 17-28 %
dalam talas menyebabkan talas bersifat pulen dan lengket seperti beras
ketan. Selain itu keunggulan dari pati talas adalah mudah dicerna, sehingga
karbohidrat, talas juga memiliki kadar protein yang lebih baik. Protein ini
Komposisi zat yang terkandung dalam 100 gram talas, Menurut Rawuh
oleh varietas, iklim, kesuburan tanah dan umur panen (Rawuh, 2008).
D. Pengolahan Talas
memakannya. Rasa gatal tersebut disebabkan oleh suatu zat kimia yang
hanya menyebabkan rasa gatal pada lidah. (Syarief dan Anies, 1988).
Maka dari itu sebelum mengolah talas, sebaiknya talas dicuci selama 5
menit, kemudian rendam talas dalam larutan garam (NaCl) selama 20 menit
oksalat pada talas yang dapat menyebabkan rasa gatal pada saat
(NaCl) dan kalsium oksalat (CaC2O4). Garam (NaCl) dilarutkan dalam air
terurai menjadi ion-ion Na+ dan Cl-. Waktu optimum yang dibutuhkan dalam
proses pengikatan ini adalah 20 menit. Setelah selesai, talas harus dicuci dan
direndam dalam air untuk menghilangkan sisa garam mineral dan endapan
yang disebut poi yaitu talas yang dibuat getuk dan dicampur air dan
jadi roti.
2. Sayuran
Selain umbi yang terdapat pada tanaman talas, bagian tanaman yang
lain seperti daun dan batangnya juga dapat digunakan sebagai sayuran
Tanaman talas telah dikenal lama oleh masyarakat luas sebagai bahan
daerah seperti di Jawa Barat, Jawa Timur dan beberapa daerah lainnya umbi
talas telah menjadi industri rumah tangga (home industry) dalam bentuk
ceriping, talas goreng, talas rebus, kolak dan sebagainya sehingga memiliki
nilai ekonomi yang baik dan menguntungkan bagi para petani maupun
bubur akar rimpang talas dipercaya sebagai obat encok, cairan akar rimpang
pendarahan karena luka dan obat bengkak. Pelepah dan tangkai daunnya
bahkan pelepah daunnya juga dapat sebagai obat gigitan kalajengking. Umbi
talas dapat sebagai penguat gigi, hal ini dapat dibuktikan pada orang
Melanesia ternyata giginya lebih kuat dan bagus (mencegah kerusakan gigi)
keasaman adalah salah satu biang keladi rusaknya lapisan gigi. Jadi dengan
lebih kecil sehingga gigi menjadi tetap kuat, sehat dan bagus.
5. Makanan Ternak
7. Dodol Talas
makanan ini. Dodol berbahan dasar talas ini juga mempunyai citarasa yang
tidak berbeda dengan dodol pada umumnya yaitu manis dan agak lengket.
Cheese stick merupakan jenis makanan yang berasal dari luar Indonesia
F. Es Krim
tersaji sejak zaman Romawi atau 400 tahun SM itu ternyata mampu
tahun 1851 es krim dapat dikatakan jenis hidangan paling populer di dunia.
Pada tahun 2003, produksi es krim dunia mencapai lebih dari satu miliar liter
pembekuan tepung es krim atau dari campuran susu, gula, bahan pemantap,
bahan penyedap rasa serta aroma dengan atau tanpa penambahan bahan
penguat cita rasa adalah suatu zat bahan tambahan yang ditambahkan
kedalam makanan yang dapat memperkuat aroma dan rasa (Afrianti, 2008).
ini adalah talas yang berwarna putih, daging talas yang berwarna putih
mutu dari bahan pangan. Suatu bahan pangan yang dinilai bergizi, enak dan
teksturnya sangat baik tidak akan dikonsumsi apabila memiliki warna yang
padatan susu tanpa lemak (skim), gula pasir, bahan flavor, bahan penstabil,
1. Susu
makanan alamiah bagi binatang menyusui yang baru lahir. Susu didefinisikan
Komposisi susu dapat sangat beragam tergantung dari tiap jenis hewan yang
sebagai berikut :
- Susu Skim
Susu skim disebut juga padatan susu tanpa lemak (PTSL) yang
merupakan bagian dari susu yang tertinggal sesudah krim diambil sebagian
atau seluruhnya. Susu skim mengandung semua zat makanan dari susu
kecuali lemak dan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak. Susu skim dapat
55%, dan mineral 8%. Protein pada susu tanpa lemak berfungsi untuk
meningkatkan nilai gizi, memberikan cita rasa, dan membentuk busa dengan
mengikat air dan udara. Fungsi protein yang paling penting adalah
- Susu Bubuk
berupa serbuk yang tertinggal. Susu bubuk ada beberapa jenis, yaitu susu
bubuk full cream dengan kandungan lemak sampai 100% dan susu bubuk
half cream yang kandungan lemaknya dikurangi hingga 50%. Produk susu
(Adhitya, 2008).
2. Gula
Gula adalah istilah umum yang sering diartikan bagi setiap karbohidrat
dari bit atau tebu. Fungsi utama sukrosa sebagai pemanis memegang
yaitu dengan menutupi cita rasa yang tidak menyenangkan. Rasa manis
sukrosa bersifat murni,karena tidak ada aftertaste atau cita rasa ikutan
tapi juga menurunkan titik beku adonan, sehingga adonan tidak terlalu cepat
membeku saat diproses. Ini penting agar udara yang masuk kedalam adonan
bisa lebih banyak sehingga tekstur menjadi lebih lembut. Konsentrasi gula
kekentalan dan total padatan es krim serta memperbaiki tekstur es krim, jika
total padatan tidak lebih dari 42% dan kadar gula kurang
3. Stabilizer
4. Emulsifier
udara dalam struktur es krim. Emulsifier yang sering digunakan dalam industri
5. Air
senyawa yang ada dalam bahan makanan. Untuk beberapa bahan air juga
Kadar air dalam es krim antara 60%-62%, jika air terlalu banyak maka
es krim menjadi kasar, jika air terlalu sedikit maka es krim akan menjadi
terlalu padat. Untuk bias creamy, 60%-62% itu sudah ukuran yang teruji.
dan bahan pengemulsi), serta bahan-bahan cair (lemak dan air) dicampur
terpisah.
2. Pencampuran
3. Pasteurisasi
menggunakan panas dan waktu yang lebih lama. Tujuannya untuk mengatasi
4. Homogenisasi
tekstur yang halus. Umumnya pembekuan adonan dimulai pada suhu -2,80 C.
Pada saat diambil dari lemari pembeku, es krim diisikan secepat mungkin
(freezer) pada suhu -200 C--300 C, selama minimum 4 jam, agar es krim
6. Pengemasan Es Krim
- Cone
Cone terbuat dari adonan biscuit yang berbentuk kerucut. Es krim semula
hanya dapat di jual di took kue atau restoran karena ditempatkan di mangkuk
Kemasan bentuk cup berawal dari gelas karton untuk minuman yang
- Stik
didalamnya. Ujung kayu yang lain dapat dipegang oleh konsumen sehingga
I. Mutu Es Krim
hedonic meliputi cita rasa, aroma, tekstur dan warna. Berikut penjelasan
1. Overrun
pembekuan.
Semakin sempit ruang partikel antara bahan, semakin sedikit udara yang
masuk ke dalam ICM (Ice Cream Maker) selama agitasi maka semakin
rendah pula nilai overrunnya, hal ini sesuai dengan pendapat Suprayitno,
menyebabkan udara yang masuk dalam ICM (Ice Cream Maker) selama
agitasi semakin sedikit nilai overrun yang dihasilkan semakin rendah. Overrun
es krim. Overrun yang tinggi menyebabkan es krim cepat meleleh, lunak, dan
umum mempunyai overrun 80% dengan kadar lemak 12-14%. Es krim yang
2. Kecepatan Meleleh
Es krim yang berkualitas tinggi agak tahan terhadap pelelehan pada saat
kerusakan protein.
3. Mutu Organoleptik
Hasil pengolahan bahan pangan harus sesuai dengan apa yang oleh
dari panelis sensoris yang tidak terlatih. Pada pengujian konsumen yang
benar, orang yang digunakan sebagai panelis harus diperoleh secara acak
dan distribusi dari kristal es dan partikel lainnya yang membentuk body es
krim yang disukai adalah halus, ditunjukkan oleh kelembutan seperti beludru
dan terasa lembut di mulut. Tekstur yang lembut pada es krim sangat
5. Rasa
Rasa sebagian besar bahan pangan biasanya tidak stabil yaitu dapat
Rasa sangat dipengaruhi oleh bahan-bahan dalam ICM. Cacat pada rasa
dapat disebabkan oleh adanya penyimpanan susu dan produk susu yang
rasa yang lezat ternyata juga mengandung unsur gizi yang cukup lumayan
tinggi. Sumbangan nilai gizi terbesar pada es krim berasal dari bahan baku
dasarnya, yaitu susu. Itu sebabnya es krim memiliki nilai gizi tinggi
Selain itu juga susu mengandung beberapa komponen bioaktif berupa protein
krim adalah laktosa. Laktosa dapat menambah cita rasa dan dapat
asam lemak dan asam linoleat pada es krim adalah untuk meningkatkan
aktivitas anti patogenik dan anti bakteri. Kandungan kalsium pada es krim
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini, adalah talas, susu bubuk
skim, susu bubuk full cream, whippedcream, gula pasir, agar-agar, garam,
dan air.
C. Prosedur Penelitian
aging.
selama 15 menit.
D. Perlakuan Penelitian
penggunaan talas, bahan padatan (susu bubuk full cream, susu skim,
whipped cream, aga-agar, garam, gula pasir) dan air dalam pembuatan es
adalah :
5 = sangat suka
4 = suka
3 = agak suka
2 = tidak suka
1 = sangat tidak suka
E. Parameter Perlakuan
meleleh, viskositas, uji kadar protein, kadar lemak, kadar abu, karbohidrat,
a. Overrun
Penambahan volume
Overrun = x 100%
Volume awal
b. Waktu Leleh
berikut :
- Silinder gelas diletakkan dalam cawan petri dan dicatat waktu semula
meliputi: aroma, rasa, dan tekstur setelah bahan diseduh dengan air panas.
suka), 4 (suka), 3 (agak suka), 2 (tidak suka), dan 1 (sangat tidak suka).
F. Pengolahan Data
(RAL) dan penyajian secara deskriptif, dengan tiga kali ulangan. Dimana
30%:10%, 25%:15% dan sebagai kontrol 40%:0%. Dimana 60% adalah air.
Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Talas Kukus
Gambar 2. Diagram Alir Pembuatan Es Krim Berbahan Talas
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Overrun
overrun talas berkisar antara 13,16% – 21,14%, hal ini dapat dilihat pada
25.00
21.14
19.22
20.00
15.60
overrun (%)
15.00 13.16
10.00
5.00
0.00
40% : 0 % 35% : 5% 30% : 10% 25% : 15%
Perbandingan Bahan Padatan dan Talas (%)
memiliki nilai overrun yang lebih tinggi 40%:0% yaitu 21,14% sedangkan
pada perlakuan 25%:15% memiliki nilai overrun terendah yaitu 13,16%. Hal
pengaruh yang sangat berbeda nyata pada taraf 5% dan 1% terhadap nilai
overrun yang dihasilkan (Lampiran 2b). Hasil beda nyata jujur (BNJ)
terhadap nilai overrun pada es krim yang dihasilkan (Lampiran 2c). Hal ini
menyebabkan udara yang masuk dalam ICM (Ice Cream Maker) selama
rendah.
B. Waktu Meleleh
21,14% pada perlakuan 40% : 0%, waktu lelehnya 26,67 menit dibandingkan
dapat mengikat air sehingga dapat mempertahankan daya resap air terhadap
pelelehan es krim. Hal ini sesuai dengan pendapat Anonim (2011b), bahwa
pati umbi talas terdiri atas 17-28% amilosa, sisanya 72-83% adalah
amilopektin dan didukung oleh pendapat Hawab (2004) bahwa amilosa dan
40.00 37
33.67
35.00
waktu meleleh (menit)
30.33
30.00 26.67
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
40% : 0% 35% : 5% 30% : 10% 25% : 15%
Perbandingan Bahan Padatan dan Talas (%)
waktu leleh yang dihasilkan (Lampiran 3b). Hasil beda nyata jujur (BNJ)
5% (Lampiran 3c). Hal ini disebabkan oleh overrun pada es krim dengan
overrun yang terbentuk maka semakin cepat es krim meleleh. Hal ini
dan memiliki rasa yang hambar (agak suka) dan turunnya nilai overrun
dari suhu beku ke suhu ruang maka udara (oksigen) yang ada dalam es
1. Warna
sampai 3,98 yang berarti berkisar antara agak suka dan suka. Nilai skor
warna yang tertinggi terdapat pada perlakuan 35%:5% yaitu 3,98 (suka) .
perlakuan 25%:15% yaitu 3.40 (agak suka), hal ini dapat dilihat pada
4.10
3.98
4.00
3.90 3.82
3.80
warna (skore)
3.69
3.70
3.60
3.50 3.40
3.40
3.30
3.20
3.10
40% : 0% 35% : 5% 30% : 10% 25% : 15%
Perbandingan Bahan Padatan dan Talas (%)
pada warnanya. Hal ini sesuai dengan pendapat Winarno (2005), bahwa
bergizi, enak dan teksturnya sangat baik, tetapi apabila memiliki warna
kurang menyukai.
putih putih cerah. Semakin banyak talas kukus yang ditambahkan, maka
warna es krim yang dihasilkan semakin putih cerah. Hal ini disebabkan
karena kandungan talas berupa pati murni dan pada dasarnya berwarna
cerah.
2. Aroma
4.00 3.95
3.90 3.84 3.85
3.80
aroma (skore)
3.70
3.60
3.49
3.50
3.40
3.30
3.20
40% : 0% 35% : 5% 30% : 10% 25% : 15%
Perbandingan Bahan Padatan dan Talas (%)
3. Tekstur
4.00 3.96
3.90
3,80
3.80
3.70
tekstur (skore)
3.60 3.56
3.50 3.45
3.40
3.30
3.20
3.10
40% : 0% 35% : 5% 30% : 10% 25% : 15%
Perbandingan Bahan Padatan dan Talas (%)
Gambar 7: Perbandingan Antara Bahan Padatan dan Talas Sebagai
Bahan Terhadap Tekstur Es Krim Talas Yang Dihasilkan
bentuk dan distribusi dari kristal es dan partikel lainnya yang membentuk
terendah 3.56, pada perlakuan 35%:5% memiliki nilai skore 3.67, pada
perlakuan 30%:10% memilki nilai skor tertinggi 3.8 dan pada perlakuan
25%:15% memiliki nilai skore 3.60 . Hal ini dapat dilihat pada gambar 8 di
bawah ini :
3.85
3.8
3.80
3.75
3.70 3.67
rasa (skore)
3.65
3.60
3.60
3.56
3.55
3.50
3.45
3.40
40% : 0% 35% : 5% 30% : 10% 25% : 15%
Perbandingan Bahan Padatan dan Talas (%)
Gambar 8: Perbandingan Antara Bahan Padatan dan Talas Sebagai Bahan
Terhadap Rasa Es Krim Talas Yang Dihasilkan
pada pembuatan es krim yaitu susu, whipping, susu skim, agar-agar, dan
A. Kesimpulan
sebagai berikut :
paling lama.
B. Saran
Anonim, 2011a. Talas Loma Colocasia esculenta (L.) Schott. http ://www.
plantamor.com/index.php?plant=376 . Akses Tanggal 16 Januari.
2012. Makassar
Hawab. 2004. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Universitas Sumatra Utara.
Syarief, Rizal dan Anies Irawati, 1988. Pengetahuan Bahan untuk Industri
Pertanian. PT. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta.
Winarno, F.G., 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Winarno FG. 2005. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka. Jakarta
LAMPIRAN
Total 116,797 11
** = sangat berbeda nyata pada taraf 5% dan 1% Koefisien Keragaman 2,29%
Total 252,9167 11
* = berbeda nyata pada taraf 5% Koefisien Keragaman 9,66%
Lampiran 3c. Hasil Uji Lanjutan Beda Nyata Jujur (BNJ) Perlakuan
Perbandingan Bahan Padatan dan Talas Terhadap Waktu
Meleleh Es Krim
BNJ
Perlakuan
5% 1%
40% : 0% a A
35% : 5% a A
30% : 10% a A
25 % : 15% b A
Ket : perlakuan yang diikuti oleh huruf yang sama berarti berbeda tidak nyata.
Lampiran 4a. Hasil Uji Organoleptik Perbandingan Bahan Padatan dan
Talas Dari Segi Warna
TOTAL WARNA
Panelis A0 A1 A2 A3
3.67 4.00 4.67 3.00
4.33 4.67 3.33 3.33
2.33 3.00 3.33 3.67
4.00 4.00 3.33 3.33
4.00 3.67 3.33 3.00
4.67 4.00 3.67 3.67
4.00 4.00 4.33 4.33
4.00 4.00 4.00 3.00
4.00 4.33 3.00 4.00
4.33 3.67 3.00 3.67
4.00 3.33 3.33 3.00
3.33 3.33 3.33 3.33
4.00 4.67 4.33 3.33
3.67 4.33 4.33 4.00
3.00 4.67 4.00 2.33
Jumlah 57.33 59.67 55.33 51.00
Rata-rata 3.82 3.98 3.69 3.40