Zulkarnain Mr
ABSTRACT
In 2010 there were 147 infants who Bottom Line toddler in Red in Lubuk
Linggau. Initial survey with interviews in 25 infants in the mother's weight Petanang
Puskesmas in posyandu, 16 mothers said that they are less interested in coming to the
health posts and 9 mothers follow the activities of weighing infants. The purpose of the
study was to determine the relationship of the mother with the child's weight motivation
posyandu Petanang Puskesmas Lubuk Linggau. This type of research is an analytical
descriptive cross-sectional design. The population is all mothers who have children who
do the weighing in the Work Area Petanang Puskesmas number of 2,547 people.
Samples are taken in part from the whole object under study and are considered
representative of the entire population. A large sample of 346 toddlers and taken with
proportional sampling technique. Analysis of univariate and bivariate data with a
statistical test chi-square test. The result showed the toddler's mother over the majority
(57.8%) low motivation and most (65%) did not do the weighing and obtained p value =
0.000. Mother concluded the toddler over most of the low motivation and most do not
perform as well as weighing no relationship with the child's weight mom motivation.
Suggested officers improve guidance and counseling to families on the importance of
weighing the baby to determine the nutritional status of children, and invites volunteers
to help motivate mothers of toddlers posyandu activities.
25
Mitra Raflesia Vol. 5 No. 2 Juli – Desember 2013
datang dari hati sanubari umumnya mempunyai bentangan yang sangat luas
karena kesadaran, misalnya ibu antara lain : berjalan, berbicara,
membawa balita ke posyandu karena ibu menangis, tertawa, bekerja, kuliah,
tersebut sadar bahwa dengan membawa menulis, membaca, dan sebagainya.
balita ke posyandu maka balita akan Dari uraian ini dapat dimaksud perilaku
mendapatkan pelayanan kesehatan manusia adalah semua kegiatan atau
seperti imunisasi dan pelayanan aktivitas manusia, baik yang diamati
kesehatan untuk balita lainnya langsung, maupun yang tidak dapat
sedangkan motivasi ekstrinsik adalah diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo,
motif-motif yang aktif dan berfungsi 2003).
karena adanya perangsang atau Status gizi masyarakat yang dapat
pengaruh dari orang lain sehingga dilihat dari indikator kurang energi
seseorang berbuat sesuatu (Djamarah, protein (KEP) pada anak balita dan
2002). Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu
Penimbangan adalah kegiatan hamil. Pada tahun 2009 tercatat bahwa
yang bertujuan untuk memonitoring 44 balita yang di Bawah Garis Merah
balita dengan melihat naik atau tidak (BGM), sedangkan pada tahun 2010
berat badan dengan menggunakan alat tercatat sebanyak 147 balita yang BGM
timbang berupa dacin, yang dilakukan dari 8 Puskesmas yang tersebar di
sebulan sekali dengan menggunakan Lubuk Linggau yaitu Puskesmas
Kartu Menuju Sehat (KMS). Perumnas, Sidorejo, Citra Medika, Taba
Penimbangan merupakan salah satu Jemekeh, Sumber Waras, Petanang, dan
pelaksanaan kegiatan posyandu dalam Magang. Dari ke delapan Puskesmas
rangka mengoptimalisasi potensi tersebut cakupan penimbangan balita
tumbuh kembang anak (PKK, 1999). yang paling rendah terdapat pada
Di dalam melakukan Puskesmas Petanang. Puskesmas
penimbangan berat badan balita perlu Petanang adalah salah satu puskesmas
suatu keterampilan tersendiri oleh rawat inap yang ada di Kota Lubuk
petugas, agar dapat melakukan Linggau Selatan, Puskesmas Petanang
penimbangan secara benar sehingga memiliki dua belas posyandu dengan
tidak menyebabkan kesalahan dalam jumlah balita yang ada di wilayah
interpretasi status gizi. Keterampilan tersebut sebanyak 2.547 balita. Dari
kader dalam melakukan penimbangan 2.547 balita yang melakukan
dapat dinilai berdasarkan ketepatan dan penimbangan hanya 507 balita artinya
ketelitiannya dalam melakukan sebanyak 2.040 balita tidak melakukan
penimbangan atau yang disebut presisi penimbangan dan sebanyak 37 balita
dan akurasi. Presisi adalah kemampuan memiliki berat badan di batas garis
mengukur subjek yang sama secara merah (Laporan Dinas Kesehatan Lubuk
berulang-ulang dengan kesalahan yang Linggau, 2010).
minimum. Sedangkan akurasi adalah Rendahnya cakupan
kemampuan untuk mendapatkan hasil penimbangan balita dipuskesmas dapat
yang sedekat mungkin dengan hasil disebabkan oleh beberapa faktor yaitu
yang diperoleh penyelia (Supariasa,
faktor perilaku individu, perilaku
2002).
Perilaku adalah tindakan atau masyarakat, partisipasi masyarakat dan
aktivitas dari manusia itu sendiri yang penerapan. Faktor penentu perilaku
25
Mitra Raflesia Vol. 5 No. 2 Juli – Desember 2013
25
Mitra Raflesia Vol. 5 No. 2 Juli – Desember 2013
N % N % N %
25
Mitra Raflesia Vol. 5 No. 2 Juli – Desember 2013
=0,000, karena p value < 0,05 maka Ha mengetahui bahwa penimbangan berat
diterima artinya ada hubungan yang badan sangat penting namun mereka
bermakna antara motivasi ibu dengan tidak dapat mengantar atau melakukan
penimbangan balita di posyandu kunjunngan ke posyandu atau pelayanan
wilayah Puskesmas Petanang Kota kesehatan lainnya karena ibu sibuk
Lubuk Linggau. bekerja dikebun.,
Motivasi responden yang datang ke
PEMBAHASAN posyandu terutama untuk melakukan
Hubungan motivasi ibu dengan penimbangan berat badan balita bisa
penimbangan berat badan pada balita di dipengaruhi oleh faktor instrikstik yaitu
Posyandu Bougenvil Wilayah Kerja motivasi yang dibawa sejak lahir tanpa
Puskesmas Petanang Kota Lubuk dipelajari maupun faktor ekstrinsik dari
Linggau. Berdasarkan hasil uji Chi- responden yaitu media cetak maupun
Square diperoleh nilai p value 0,000, elektronik yang ada sekarang ini,
karena p value < 0,05 maka Ha diterima sehingga kedua faktor tersebut dapat
artinya ada hubungan yang bermakna mendorong responden untuk datang ke
antara motivasi ibu dengan posyandu. Disamping itu juga
penimbangan balita di posyandu pendidikan kesehatan dari tenaga medis
wilayah Puskesmas Petanang Kota bisa memperkuat motivasi yang sudah
Lubuk Linggau. Berdasarkan ada sehingga responden mampu
wawancara diketahui bahwa dari 146 mengekspresikannya dengan datang ke
responden yang memiliki motivasi posyandu.
tinggi sebagian besar (64,4%) Thomas dalam buku Notoadmojo
melakukan penimbangan berat badan (2005) menyatakan bahwa motivasi
hal ini disebabkan karena ibu merasa dikelompokan menjadi 4 golongan
penimbangan berat badan sangat penting keinginan yaitu keinginan untuk
guna mengetahui pertumbuhan balitanya keamanan (security), keinginan untuk
dan status gizi selain itu pelayanan yang diakui (recognition), keinginan untuk
diberikan oleh posyandu sangat ditanggapi (response from others) dan
memuaskan dimana setiap pelaksanaan keinginan untuk pengalaman baru.
posyandu petugas kesehatan selalu Penelitian ini sejalan dengan
memberikan penyuluhan – penyuluhan pernyataan Tambunan (2000) yang
tentang kesehatan balita. Namun mengatakan bahwa pada umumnya,
terdapat juga hampir sebagian (35,6%) praktek atau tindakan dimulai dari
tidak melakukan penimbangan berat adanya bekal pengetahuan, selanjutnya
badan balita, hal ini disebabkan pengetahuan yang dimiliki tersebut akan
beberapa faktor yaitu jarak pelayanan membentuk sikap dan pada akhirnya
kesehatan yang jauh, pekerjaan dan akan terwujud dalam bentuk tindakan.
jumlah anak. Ibu mengatakan bahwa ia Suatu sikap belum otomatis terwujud
dalam suatu tindakan. Untuk
25
Mitra Raflesia Vol. 5 No. 2 Juli – Desember 2013
terwujudnya sikap agar menjadi suatu pengetahuan ibu tidak ada hubungan
perbuatan yang nyata diperlukan faktor dengan keikutsertaan ibu ke posyandu.
pendukung atau sesuatu kondisi yang Wahyuni (1994), menyatakan
memungkinkan, antara lain adalah dalam penelitiannya yang berjudul
fasilitas. Fasilitas dimaksud dapat “Beberapa Faktor yang Berhubungan
dengan Partisipasi Ibu Balita dalam
berupa alat atau bahan dan
Kegiatan Penimbangan di Posyandu
keterjangkauan terhadap biaya atau Desa Sidorejo Bendosari Sukoharjo”,
jarak. Disamping faktor fasilitas juga faktor yang berhubungan dengan
diperlukan dukungan (support) dari partisipasi ibu balita dalam kegiatan
pihak lain, misalnya suami, orang tua penimbangan di posyandu adalah faktor
atau mertua, dan lain-lain. usia ibu, faktor pendidikan, faktor
Manurung (2009) mengatakan pengetahuan, faktor jumlah tanggungan
keluarga dan faktor penghasilan
bahwa tingkat tidak aktifnya ibu ke
keluarga.
posyandu baik untuk melakukan Hal ini sejalan dengan peneliti
penimbangan berat badan kemungkinan Ajeng Triyani (2010) dengan judul
disebabkan beberapa hal antara lain ibu “Analisis motivasi dan sikap ibu balita
tidak sempat atau terlalu sibuk dengan dengan keikutsertaannya dalam
pekerjaan. Selain faktor pekerjaan, penimbangan balita di Posyandu Desa
kurangnya penyebaran informasi Berahan Wetan Kecamatan Wedung
Kabupaten Demak Tahun 2010”, Ajeng
tentang manfaat penimbangan sehingga
menyatakan bahwa ada hubungan yang
ibu kurang atau tidak mengerti tentang signifikan antara motivasi dan sikap
arti dan manfaat penimbangan, dengan keikutsertaan ibu dalam
kurangnya dukungan dari pihak penimbangan balitadi Posyandu Desa
keluarga serta keadaan ekonomi Berahan Wetan Kecamatan Wedung
keluarga Kabupaten Demak.
25
Mitra Raflesia Vol. 5 No. 2 Juli – Desember 2013
25
1