Tata Naskah Baru Word
Tata Naskah Baru Word
Tindakan
Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal
Koordinator
Disiapkan Ns. Nasrullah, S.Kep
Skil Lab Center
Komite
Diperiksa Yudha Budiarto, Amd, Kep
Keperawatan
Manajer
Diperiksa Yulia Nur Afni, S.Kep.,Ns
Keperawatan
Direktur
Disetujui dr. Hendri Tuhu Prasetyo
Menimbang : 1 Bahwa Rumah Sakit Wava Husada mendukung penyelenggaraan pendidikan tenaga
kesehatan dalam rangka pengadaan dan peningkatan mutu tenaga kesehatan.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : Memberlakukan Pedoman Penyelenggaraan Skill Lab Center Rumah Sakit Wava
Husada
Pertama : Pedoman Pedoman Penyelenggaraan Skill Lab Center sebagaimana dimaksud dalam
diktum kesatu sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Kedua : Pedoman Pedoman Penyelenggaraan Skill Lab Center sebagaimana dimaksud dalam
diktum kedua wajib dijadikan acuan dalam Pedoman Penyelenggaraan Laboratorium
Skill Rumah Sakit Wava Husada.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan
Ditetapkan di : Kepanjen
Tanggal : 23 November 2017
Direktur
Rumah Sakit Wava Husada
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Wava Husada Merupakan rumah sakit yang mengalami perkembangan yang sangat
cepat. Setiap tahunnya jumlah kunjungan pasien mengalami peningkatan, tidak hanya itu
kepercayaan pasien terhadap wava husada tidak hanya bersumber dari dalam kota, namun sudah
merambah ke luar kota Kepanjen. Pengingkatan kepercayaan tersebut diimbangi dengan
peningkatan tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Peningkatan tuntutan tersebut juga di dorong oleh faktor tingkat peningkatan pengetahuan dan
kesadaran masyarakat akibat dari terbukanya sistim informasi di era globalisasi sekarang ini.
Untuk memenuhi tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas, maka Rumah
Sakit Wava Husada harus mulai menyesuaikan diri dengan tuntutan yang kian berkembang baik dari
segi fisik maupun kualitas sumber daya manusia. Tiga faktor utama yang perlu dikembangkan dari
sumber daya manusia adalah Knowledge, Skill, Atitude. Ketiga komponen itulah yang mempu
membentuk seseorang sebagai insan profesional.
Demi tercapainya tuntutan profesionalitas maka perlu adanya pendidikan berjenjang bagi
profesional pemberi pelayanan. Namun sebagian besar penyedia pelayanan kesehatan belum
memiliki rancangan pendidikan berkelanjutan yang memadai sebagai dasar pembentuk kader-kader
profesioanal. Kurangnya kemampuan penyedia pelayanan kesehatan dalam penerapan protokol
standar dengan baik, disertai kurangnya pengetahuan mengenai berbagai protokol standar yang
seharusnya mampu diterapkan menjadikan penyedia pelayanan kesehtan kurang percaya diri dalam
menerapkan keterampilan yang dimiliki. Hal ini juga berdampak pada turunnya performa individual
penyedia pelayanan kesehatan padahal di lapangan penyedia layanan tersebut terus memberikan
layanan di setiap harinya.
Semangat pembentukan skill lab center adalah sebagai jembatan bagi para petugas pelayanan
kesehatan untuk mencapai standar kemampuan yang ditentukan oleh Rumah Sakit Wava Husada.
Skill Lab Center akan mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan peningkatan performa pemeri
pelayanan kesehatan. Sebagai tempat inkubasi ilmu pengetahuan, penyebaran ilmu pengetahuan,
pengembangan ilmu pengetahuan, penilaian berbasis kompetensi dll. Kedepan di harapkan Skill Lab
Center juga memiliki perawat-perawat pendidik yang mampu memberikan bimbingan dan arahan
terhadap penyedia pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Wava Huada, sehingga tuntutan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan berkualitas akan tetap terpenuhi seiring berjalannya waktu.
B. TUJUAN PEDOMAN
1. Sebagai dasar pengambilan kebijakan penyelenggaraan Skill Lab Center
2. Memberi acuan manajemen penyelenggaraan Skill Lab Center
3. Memberi acuan tugas pokok dan fungsi serta kompetensi masing-masing tenaga yang terlibat
dalam penyelenggaraan Skill Lab Center
4. Memberi acuan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan Skill Lab Center
D. BATASAN OPERASIONAL
Skill Lab Center merupakan unsur penunjang dalam peningkatan kemampuan tenaga kesehatan
dalam memberikan pelayanan di bidang kesehatan di Rumah Sakit Wava Husada. Kegiatan yang
dapat dilakukan di Skill Lab Center adalah :
1. Peningkatan Skill tenaga kesehatan melalui praktikum
2. Peningkatan Pengetahuan tenaga kesehatan melalui kegiatan Ceramah/Seminar
3. Peningkatan Pengetahuan tenaga kesehatan melalui studi literatur
4. Pengembangan keilmuan dalam pertemuan ilmiah
5. Diskusi kelompok
SK Pemberlakuan Pedoman Penyelenggaraan Skill Lab Centre – Halaman 3
6. Asesmen Kompetensi
E. LANDASAN HUKUM
1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan
4. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran
5. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan
6. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 Tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan
Penerapan Ilmu Penetahuan
7. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : HK.03.05 Tahun 2010 tentang Standar
Laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan
Jumlah yang
No Nama Jabatan Kualifikasi
diperlukan
A. Primer
1. Berpendidikan Magister di bidang
Keperawatan
2. Memiliki STR/SIP yang masih berlaku
3. Pengalaman kerja minimal 5 tahun
4. Telah mengikuti pelatihan :
a. Manajemen Laboratorium
b. Mutu Pelayanan Rumah Sakit
c. Akreditasi Rumah Sakit
d. Memenuhi persyaratan lain
sebagaimana yang ditentukan dalam
peraturan perundang undangan yang
berlaku
B. Sekunder
1. Penanggung Jawab 1. Mampu untuk menangkap dan 1
memahami instruksi
2. Mampu membuat keputusan
3. Mampu menggunakan komunikasi verbal
dan non verbal secara efektif
4. Teliti (mampu memahami segala sesuatu
secara rinci)
5. Sehat jasmani dan rohani
6. Kepemimpinan (mampu
mendayagunakan SDM untuk memiliki
intergritas, loyalitas dan dedikasi
bertindak dalam rangka mencapai tujuan
organisasi)
7. Manajemen (mampu merencanakan,
mengorganisasi, mengendalikan,
mengawasi dan mengevaluasi)
A. Primer
1. Berpendidikan minimal S1 Keperawatan
2. Memiliki STR/SIK yang masih berlaku
3. Pengalaman kerja minimal 5 tahun
2. Koordinator 4. Telah mengikuti pelatihan : 1
a. Manajemen Laboratorium
B. Sekunder
1. Mampu untuk menangkap dan memahami
instruksi
SK Pemberlakuan Pedoman Penyelenggaraan Skill Lab Centre – Halaman 4
2. Mampu membuat keputusan
3. Mampu menggunakan komunikasi verbal
dan non verbal secara efektif
4. Teliti (mampu memahami segala sesuatu
secara rinci)
5. Sehat jasmani dan rohani
6. Kepemimpinan (mampu mendayagunakan
SDM untuk memiliki intergritas, loyalitas dan
dedikasi bertindak dalam rangka mencapai
tujuan organisasi)
7. Manajemen (mampu merencanakan,
mengorganisasi, mengendalikan, mengawasi
dan mengevaluasi)
A. Primer
1. Berpendidikan minimal D3 Keperawatan
2. Memiliki STR/SIK yang masih berlaku
3. Pengalaman kerja minimal 3 tahun
B. Sekunder
Teknisi dan 1. Mampu untuk menangkap dan memahami
3. Administrasi instruksi 1
Laboratorium 2. Mampu membuat keputusan
3. Mampu menggunakan komunikasi verbal
dan non verbal secara efektif
4. Teliti (mampu memahami segala sesuatu
secara rinci)
5. Sehat jasmani dan rohani
C. KEGIATAN PENGELOLAAN
1. Memberikan pelayanan laboratorium bagi pengguna
2. Mengadakan pertemuan periodik untuk komunikasi antara pengurus dan Perawat Pendidik
(Nurse Educator)
3. Menjadwalkan penggunaan laboaratorium
4. Membuat jadwal pemeliharaan alat laboratorium
SK Pemberlakuan Pedoman Penyelenggaraan Skill Lab Centre – Halaman 5
5. Melakukan pemeliharaan keadaan laboratorium secara keseluruhan
6. Melakukan pemeliharaan preventif alat dan bahan
7. Melakukan kalibrasi terhadap peralatan laboratorium sesuai dengan spesifikasi
8. Melakukan perbaikan alat rusak yang masih dapat diperbaiki di laboratorium
9. Melakukan inventarisasi alat dan bahan untuk mengetahui jumlah alat yang ada, yang masih
baik, dan yang rusak
10. Membuat dan mengusulkan rencana anggaran biaya laboratorium
11. Menerima dan memeriksa alat dan bahan yang diterima
12. Melakukan langkah-langkah yang diperlukan agar kegiatan di dalam laboratorium berlangsung
aman, terhindar dari kecelakaan
13. Mencatat (dalam buku harian) kejadian-kejadian nyang dianggap penting untuk dicatat,
diantaranya :
a. Terjadinya kecelakaan
b. Kejadian : insturmen rusak, kehilangan alat, dll
c. Penerimaan bahan dan alat baru
A. DENAH RUANG
Keterangan :
1. Perpustakaan
2. Meja Diskusi
3. Ruang Seminar
4. Audio Visual
5. Bangsal Mini
6. Tempat Penyimpanan Alat Kesehatan
7. Gudang dan Kamar Mandi
8. Wastafel
B. BENTUK RUANG
Bentuk ideal ruang laboratorium adalah bujur sangkar atau mendekati bujur sangkar atau bisa juga
berbentuk persegi panjang.
C. LUAS RUANG
1. Luas ruang laboratorium harus memenuhi persyaratan, yaitu
a. 1 orang pengguna laboratorium memerlukan ruang kerja minimal 2,5 m 2
b. Disediakan tembok kosong antara tembok dan meja kerja sekitar 1,7 m untuk memudahkan
dan mengamankan sirkulasi alat dan pengguna laboratorium
c. Jarak antara ujung meja yang berdampingan idealnya tidak kurang dari 1,5 m, sehingga
pengguna laboratorium dapat bergerak leluasa pada waktu bekerja dan pada waktu pindah
atau memindahakan alat/bahan dari satu tempat ke tempat lain
SK Pemberlakuan Pedoman Penyelenggaraan Skill Lab Centre – Halaman 6
d. Luas ruang harus sebanding dengan banyaknya pengguna laboratorium
2. Luas ruang penyimpanan alat dan bahan disesuaikan dengna jenis alat/bahan yang ada.
D. STANDAR FASILITAS
Fasilitas yang diperukan untuk penyelenggaraan skill lab center adalah :
1. Kursi bermeja 20 buah untuk ruang seminar/ceramah
2. Kursi 14 buah untuk diskusi
3. Meja rapat 1 buah untuk diskusi
4. Rak Buku 1 buah untuk perpustakaan
5. LCD Proyektor 1 Buah untuk audio visual
6. PC/Laptop 1 Paket untuk audio visual
7. Lemari alat kesehatan 1 buah untuk tempat penyimpanan
8. Bed pasien 4 paket untuk bangsal mini
9. Wastafel 1 buah
10.Pendingain udara
B. KETRAMPILAN AJAR
1. Keperawatan Kebutuhan Dasar Manusia (KDM)
a. Ketrampilan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia
1) Oksigenasi
2) Cairan dan Elektrolit
3) Nutrisi
4) Eliminasi
5) Personal Hygiene
6) Istirahat-Tidur
7) Mobilisasi
8) Kenyamanan dan Keamanan
9) Sterilisasi dan Desinfeksi
10) Kebutuhan spiritua dan psikososial
11) Perawatan Menjelang Ajal
b. Ketrampilan Pemeriksaan/Pengkajian Fisik
1) Penglihatan
2) Pendengaran
3) Penciuman
4) Pencernaan
SK Pemberlakuan Pedoman Penyelenggaraan Skill Lab Centre – Halaman 7
5) Kardiovaskuer
6) Pernafasan
7) Integumen
8) Muskuloskeletal
9) Endokrin
10) Tanda-tanda vital
2. Keperawatan Maternitas
a. Ketrampilan Pemeriksaan Fisik Ibu hamil
b. Ketrampilan Pemeriksaan Fisik Ibu melahirkan / Masa Nifas & Menyusui
b. Ketrampilan Pemeriksaan Fisik dan pemeriksaan dalam akseptor KB
c. Ketrampilan Pemeriksaan Fisik Ibu dengan masalah Gyneckologi
d. Perawatan Bayi Baru Lahir
e. Pertolongan Persalinan
f. Manajemen Nyeri Persalinan
g. Perawatan Payudara / Manajemen Laktasi
h. Perawatan dan Pemasangan Kontrasepsi
i. Senam Nifas
j. Perawatan Luka Episiotomi ( Vulva Hygiene )
k. Perawatan Luka Sectio Saecaria
3. Keperawatan Anak dan Tumbuh Kembang
a. Keperawatan Anak
1) Ketrampilan Pemeriksaan Fisik Pada Anak
2) Ketrampilan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Pada Anak
3) Perawatan Bayi Sehat
4) Perawatan Bayi Sakit ( di Inkubator )
5) Pemberian Immunisasi
6) Perawatan Tali Pusat
7) Ketrampilan Fisioterapi Dada ( Nebulizer, Suctioning, Clapping, Postural drainage )
8) Ketrampilan Pemasangan Darmbuise dan Irigasi Kolon
9) Ketrampilan Perawatan Colostomy pada Anak
10) Ketrampilan Perawatan Anak dengan Fototerapi
11) Ketrampilan Perawatan Anak dengan Kemoterapi
12) Ketrampilan Pemberian Terapi Cairan & Nutrisi pada Anak
b. Tumbuh Kembang
1) Ketrampilan Terapi Bermain
2) Ketrampilan Pemeriksaan Tumbuh Kembang Anak ( Denver Development Screening Test )
3) Ketrampilan Konseling Tumbuh-Kembang Anak
4) Ketrampilan Pemenuhan Kebutuhan Tumbuh Kembang pada Anak dengan Kebutuhan
Khusus ( ADHD, Autisme, Retardasi Mental )
4. Keperawatan Medikal Surgikal
a. Sistem Kardiovaskuler
1) Ketrampilan Pemeriksaan Fisik Kardiovaskuler
2) Ketrampilan Mengenal Abnormalitas sistem kardiovaskuler
3) Ketrampilan melakukan & interpretasi pemeriksaan Elektrokardiografi
4) Ketrampilan pemeriksaan Central Venous Pressure
5) Mengenal Gambaran Radiologi klien dengan gangguan kardiovaskuler
6) Ketrampilan pemenuhan Kebutuhan Aktifitas pada klien dengan gangguan kardiovaskuler
7) Ketrampilan Perawatan Klien Perioperatif terkait sistem kardiovaskuler
8) Ketrampilan Perawatan klien terpasang Kateter jantung
b. Sistem Persyarafan
1) Ketrampilan Pemeriksaan Fisik Persyarafan
2) Ketrampilan Mengenal Abnormalitas sistem persyarafan
3) Ketrampilan membantu persiapan pemeriksaan Lumbal Punctie
4) Mengenal pemeriksaan terkait dengan sistem Persyarafan ( CT-Scan, MRI, EEG)
5) Ketrampilan Perawatan Klien Perioperatif terkait sistem persyarafan
6) Ketrampilan perawatan Rehabilitasi pada klien dengan CVA
c. Sistem Pencernaan
1) Ketrampilan Pemeriksaan Fisik Pencernaan
C. PENDANAAN
Kegiatan operasional laboratorium bergantung pada ketersediaan bahan dan alat. Semua bahan
yang diperlukan harus disediakan, dan untuk itu diperlukan dana. Diperlukan juga dana untuk biaya
operasional laboratorium lainnya, seperti pemeliharaan rutin, perbaikan terhadap alat yang rusak,
pembelian perangkat laboratorium yang tak terduga serta pengembangan laboratorium.
Dana yang digunakan untuk kegiatan di laboratorium dapat bersumber dari Rumah Sakit Wava
Husada, peserta didik, dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat. Beberapa kegiatan yang dapat
menghasilkan dana bagi laboratorium meliputi penyediaan layanan (jasa) laboratorium bagi publik,
kerjasama dengan institusi lain, serta kegiatan-kegiatan produktif dan kreatif
5) Alat-alat yang menggunakan skala ukur perlu dikalibrasi secara berkala sesuai dengan jenis
alat;
6) Penyimpanan alat dan bahan harus diperhatikan sesuai dengan jenisnya.
c. Cara pemeliharaan alat dan bahan laboratorium
Alat-alat yang terbuat dari kaca atau dari bahan yang tidak mudah mengalami korosi :
pembersihan dapat dilakukan dengan menggunakan deterjen. Alat yang terbuat dari Kaca
yang berlemak atau terkena noda yang sulit hilang dengan deterjen dapat dibersihkan dengan
merendamnya di dalam larutan kalium bikromat 10% dalam asam sulfat pekat. Larutan ini
dibuat dibuat dari 100 gr kalium bikromat dilarutkan ke dalam 100 ml asam sulfat pekat, lalu
dimasukkan ke dalam 1 liter air.
1) Alat-alat yang bagian-bagian utamanya terbuat dari logam mudah mengalami korosi diberi
perlindungan dan perlu diperiksa secara periodik. Alat-alat logam akan lebih aman jika
diletakkan (disimpan) di tempat yang kering, tidak lembab, dan bebas dari uap yang
korosif.
2) Untuk alat-alat yang terbuat dari bahan tahan korosi seperti baja tahan karat (stainless
steel) cukup dijaga dengan menempatkannya di tempat yang tidak terlalu lembab.
3) Alat-alat yang terbuat dari karet, lateks, plastik dan silikon, ditempatkan pada suhu kamar
terlindung dari debu dan panas.
4) Alat yang terbuat dari kayu dan fiber disimpan pada tempat yang kering.
5) Ruang pemeliharaan / penyimpanan alat seharusnya ber-AC.
6) Tersedia lemari asam untuk laboratorium yang menggunakan bahan-bahan kimia
7) Tersedia lemari tempat Alat Pelindung Diri
2. Penyimpanan
Penyimpanan dan penempatan alat-alat atau bahan kimia menganut prinsip sedemikian
sehingga tidak menimbulkan kecelakaan pada pemakai ketika mengambil dari dan
mengembalikan alat ke tempatnya. Alat yang berat atau bahan yang berbahaya diletakkan di
tempat penyimpanan yang mudah dijangkau, misalnya di rak paling bawah. Peralatan disimpan
di tempat tersendiri yang tidak lembab, tidak panas dan dihindarkan berdekatan dengan bahan
kimia yang bersifat korosi. Penyimpanan alat dan bahan dapat dikelompokkan berdasarkan
jenis, sifat, ukuran/volume dan bahaya dari masing-masing alat/bahan kimia. Kekerapan
pemakaian juga dapat dipakai sebagai pertimbangan dalam menempatkan alat. Alat yang kerap
dipakai diletakkan di dalam ruang laboratorium/ bengkel kerja.
Penyimpanan di laboratorium terdiri dari :
a. Bahan Habis Pakai
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyimpanan bahan habis pakai adalah sebagai
sebagai berikut :
1) Penentuan tempat penyimpanan harus memperhatikan sifat dan bahan penyusunnya
seperti kayu, besi/ logam, kertas, plastik, kain, karet, tanah liat dan sebagainya.
2) Tempat penyimpanan harus aman, dan bebas dari penyebab kerusakan.
3) Cara penyimpanan harus memperhatikan ciri khas atau jenisnya, misalnya : peralatan
disimpan ditempat yang sesuai, dengan memperhatikan syarat-syarat penyimpanan.
4) Penyimpanan bahan habis pakai, disesuaikan dengan sifat kimia zat tersebut.
5) Bahan-bahan kimia yang berbahaya, (mudah terbakar, mudah meledak, dan beracun)
harus diberi label peringatan yang tidak mudah lepas.
3. Penyimpanan Alat
Azas keselamatan/keamanan pemakai dan alat menempatkan alat sedemikian sehingga tidak
menimbulkan kecelakaan pada pemakai ketika mengambil dari dan mengembalikan alat ke
tempatnya. Alat yang berat atau yang mengandung zat berbahaya diletakkan di tempat
penyimpanan yang mudah dijangkau, misalnya di rak bawah lemari, tidak di rak teratas. Alat yang
tidak boleh ditempatkan di tempat yang dapat menyebabkan alat itu rusak, misalnya karena
lembab, panas, berisi zat-zat korosif, letaknya terlalu tinggi bagi alat yang berat. Alat yang mahal
atau yang berbahaya disimpan di tempat yang terkunci. Untuk memudahkan menemukan atau
mengambil adalah alat ditempatkan di tempat tertentu, tidak berpindah-pindah, dikelompokkan
menurut pengelompokan yang logis, alat yang tidak mudah dikenali dari penampilannya diberi
label yang jelas dan diletakkan menurut urutan abjad label yang digunakan. Alat-alat yang sejenis
diletakkkan di tempat yang sama atau berdekatan. Kekerapan pemakaian juga dapat dipakai
sebagai pertimbangan dalam menempatkan alat. Alat yang kerap dipakai diletakkan di dalam
ruang laboratorium. Cara menempatkan atau menyimpan alat dapat didasari pemikiran nalar
(logis) tentang hal-hal berikut :
a. Keselamatan/keamanan pemakai dan alat pada waktu alat diambil dari atau dikembalikan ke
tempatnya;
B. Kemudahan menemukan dan mengambil alat;
C. Kekerapan (frekuensi) pemakaian alat dan tempat alat-alat yang digunakan .
BAB V LOGISTIK
MATERIAL RUANG KERJA
No NAMA PERLENGKAPAN KEGUNAAN ∑
1 Tensimeter Pemeriksaan tekanan darah 2
2 Stetoskop Pemeriksaan Auskultasi 2
SK Pemberlakuan Pedoman Penyelenggaraan Skill Lab Centre – Halaman 13
3 Termometer digital Mengukur suhu tubuh 2
4 Reflek hammer Mengetahui refek saraf 2
5 Tongue spatel anak-anak dan dewasa Membuka mulut 2
6 Pen light (senter kecil) Memberikan penerangan 2
7 Hed Lamp (lampu Kepala) Memberikan penerangan 2
8 Pengukur tinggi badan Mengukur tinggi badan 1
9 Timbangan berat badan Mengukur berat badan 1
10 Snelen chart Mengukur jarak pandang 1
11 Garpu tala Pemeriksaan pendengaran 1
12 Bak instrumen sedang Menyimpan alat pemeriksaan fisik 2
13 Spekulum hidung Membuka lubang hidung 1
14 Spekulum telinga Membuka lubang telinga 1
15 Trolly Tempat meletakkan alat-alat pemeriksaan 2
16 Baki Tempat meletakkan alat-alat pemeriksaan 2
17 Metiline Mengukur lingkar badan 2
18 Opthalmoscope Memeriksa mata 1
19 Otoscope Memeriksa Telinga 1
20 Stopwatch Mengukur kecepatan watku 1
21 Bengkok Tempat meletekkan bahan kotor 4
22 Kom kecil bertutup Tempat bahan bersih 4
23 Kom sedang Tempat meletekkan kasa 4
24 Tempat tidur Meletakkan matras 4
25 Matras Meletakkan model/phantom 4
26 Bantal Pengalas kepala model/phantom 4
27 Guling Pelengkap tempat tidur 4
28 Linen (sprei) Menutup tempat tidur 8
29 Linen (sarung bantal) Menutup banta 8
30 Linen (Sarung guling) Menutup guling 8
31 Linen (perlak) Alas tempat tidur 8
32 Linen (Stick laken) Alas tempat tidur 8
33 Linen (selimut) Menutup pasien 8
34 Ember kecil Tempat air 4
35 Lap kerja Membersihakan lingkungan 8
36 Keranjang tertutup Tempat alat tenun kotor 2
37 Baskom besar Tempat air untuk memandikan 4
38 Handuk besar Mengeringkan badan basah 8
39 Linen (pakaian/piama) Pakaian untuk model 8
40 Selimut mandi Menutupi badan 8
41 Sketsel Pembatas/privasi 4
42 Waslap Mengusap busa sabun 8
43 Standar baskom (double) Menyangga/tempat baskom air 4
44 Phantom badan penuh Model manusia multiguna 4
45 Gelas kumur Tempat air kumur 4
46 Sisir Menyisir rambut 4
47 Talang karet atau fiber Mengalirkan air dari kepala ke ember 4
48 Gayung Menuang air 4
49 Perlak Alas kepala 4
50 Linen (scort) Mengalasi pakaian/seragam 8
51 Pemotong kuku Memotong kuku 4
52 Pispot Tempat menampung urin 4
53 Bed pan Tempat menampung air kotor (BAB) 4
54 Kaca mata google Menutupi mata 4
55 Kirbat es Tempat batu es 4
56 Buli-buli air panas Tempat air panas 4
57 Sarung kirbat es/buli-buli Menutup kirbat 4
58 Handuk kecil pengalas Pengalas area yang dikompres 4
SK Pemberlakuan Pedoman Penyelenggaraan Skill Lab Centre – Halaman 14
59 Selimut hangat elektrik Menyelimuti model 4
60 Gunting verban Menggunting kain verban/plester 4
61 Botol cebok Tempat air bersih untuk cebok 4
62 Standar infus Tempat menggantung infus 4
63 Arteri klem Menjepit selang 8
Tabung oksigen lengkap Model latihan pemberian oksigen 4
64
(humidifier, flowmeter)
65 Restrain Model latihan 4
66 Kursi roda Model untuk latihan transfer 1
67 Brankard lengkap dengan pengaman sisi Alat model latihan transfer 1
68 Pinset anatomi Penjepit kasa 8
69 Model paru-paru Alat peraga anatomi paru-paru 1
70 Mesin Suction @ set Suction lendir atau mukus 1
71 Pinset irurgis Mengambil alat steril 8
72 Cucing Tempat cairan desinfektan 4
73 Nebulizer @ set Melegakan nafas pasien 1
74 WSD @ set Model peraga WSD 1
75 Model jantung Memperjelas pengkajian 1
76 Model Pembuuh darah Memperjelas pengkajian 1
77 Chart jantung dan pembuluh darah Memperjelas pengkajian 1
78 Model elektrik pompa jantung Memperjelas pengkajian 1
79 Mesin ekg @ set Merekam aktivitas jantung 1
80 Cvp @ set Mengukur CVP 1
81 Water pass Mengukur CVP 1
82 Tourniquet Membendung vena 4
83 Model lengan Simulasi pemasangan infus 4
84 Model Genetalia laki-laki Simulasi pemasangan kateter 4
85 Model genetalia perempuan Simulasi pemasangan kateter 4
86 Gelas ukur Mengukur cairan 4
87 Gunting jaringan Menggunting jaringan mati 4
88 Perlak pengalas Menjaga kotoran terkena sprei 4
89 Tempat sampah injak Membuang sampah 4
90 Model luka Latihan perawatan luka 2
91 Phantom tangan Latihan infus 2
92 Nald poeder Untuk menjepit jarum 4
93 Jarum otot Menjahit otot 1
94 Jarum kulit Menjahit kulit 1
95 Duk bolong steril Menutupi area yang akan dijahit 8
96 Model untuk menjahit luka Latihan menjahit luka 2
97 Gunting heactng Menggunting benang 4
98 Model Untuk memasang NGT Latihan memasang NGT 2
99 Model untuk rjp Latihan RJP 4
100 Baki Menyimpan alat 4
101 Timbangan Mengukur berat badan 1
102 Model alat saluran pencernaan Memperjelas latihan 1
103 Model stoma Perawatan luka 1
104 Model alat perkemihan Memperjelas latihan 1
105 Buku ishihara Mengetes Buta Warna 1
106 Model mata Memperjelas Latihan 1
107 Model kulit Memperjelas latihan 1
108 Model rangka Memperjelas Latihan 1
109 Mode otot Memperjelas latihan 1
110 Model otak Memperjelas Latihan, alat peraga anatomi 1
111 Phantom Ibu hamil/persalinan Aat peraga pemeriksaan ibu hamil 1
112 ½ Kocher Memecahkan ketuban 2
113 Klem tali pusat/pengikat tali pusat Menjepit/mengikat tali pusat 2
SK Pemberlakuan Pedoman Penyelenggaraan Skill Lab Centre – Halaman 15
114 Klem kocher Menjepti tali pusat 2
115 Gunting tali pusat Memotong tali pusat 2
116 Suction bayi Mengeluarkan lendir dari hidung dan mulut 2
117 Gunting episiotomi Menggunting perineum 2
118 Lampu sorot/tindakan Penerangan daerah tindakan 1
119 Inkubator sederhana Pencegahan Hipotermi 1
120 Phantom bayi Latihan tindakan pada bayi 2
121 Model Perawatan payudara Alat peraga perawatan payudara 1
122 Baju bayi Pakaian untuk bayi 4
123 Radiant warmer/lampu sorot Mempertahankan temperatur ruangan 1
124 Bvm anak Memberikan ventilasi 1
125 Bvm dewasa Memberikan Ventilasi 1
126 Oropharingeal tube Membebaskan Jalan napasa 1
127 Glukometer test Cek gula darah 1
128 Berbagai macam video penyuluhan Media penyuluhan
E. PROMOSI KESEHATAN
1. Melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja bagi SDM Rumah Sakit:
a. Pemeriksaan fisik lengkap
b. Kesegaran jasmani;
c. Rontgen paru-paru (bilamana mungkin);
d. Laboratorium rutin;
e. Pemeriksaan lain yang dianggap perlu;
f. Pemeriksaan yang sesuai kebutuhan guna mencegah bahaya yang diperkirakan timbul,
khususnya untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu.
g. Jika 3 (tiga) bulan sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh dokter
(pemeriksaan berkala), tidak ada keragu-raguan maka tidak perlu dilakukan pemeriksaan
kesehatan sebelum bekerja.
2. Melakukan pemeriksaan kesehatan berkala bagi SDM Rumah Sakit
SK Pemberlakuan Pedoman Penyelenggaraan Skill Lab Centre – Halaman 19
a. Pemeriksaan berkala meliputi pemeriksaan fisik lengkap, kesegaran jasmani, rontgen paru-
paru (bilamana mungkin) dan laboratorium rutin, serta pemeriksaanpemeriksaan lain yang
dianggap perlu;
b. Pemeriksaan kesehatan berkala bagi SDM Rumah Sakit sekurang-kurangnya 1 tahun.
c. Melakukan pemeriksaan kesehatan khusus pada :
1) SDM Rumah Sakit yang telah mengalami kecelakaan atau penyakit yang memerlukan
perawatan yang lebih dari 2 (dua) minggu;
2) SDM Rumah Sakit yang berusia di atas 40 (empat puluh) tahun atau SDM Rumah Sakit
yang wanita dan SDM Rumah Sakit yang cacat serta SDM Rumah Sakit yang berusia
muda yang mana melakukan pekerjaan tertentu;
3) SDM Rumah Sakit yang terdapat dugaan-dugaan tertentu mengenai gangguan-gangguan
kesehatan perlu dilakukan pemeriksaan khusus sesuai dengan kebutuhan;
4) Pemeriksaan kesehatan kesehatan khusus diadakan pula apabila terdapat keluhan-
keluhan diantara SDM Rumah Sakit, atau atas pengamatan dari Organisasi Pelaksana
K3RS.
d. Melaksanakan pendidikan dan penyuluhan/pelatihan tentang kesehatan kerja dan
memberikan bantuan kepada SDM Rumah Sakit dalam penyesuaian diri baik fisik maupun
mental.
Yang diperlukan antara lain:
1) Informasi umum Rumah Sakit dan fasilitas atau sarana yang terkait dengan K3;
2) Informasi tentang risiko dan bahaya khusus di tempat kerjanya;
3) SPO kerja, SPO peralatan, SPO penggunaan alat pelindung diri dan kewajibannya;
4) Orientasi K3 di tempat kerja;
5) Melaksanakan pendidikan, pelatihan ataupun promosi/penyuluhan kesehatan kerja
secara berkala dan berkesinambungan sesuai kebutuhan dalam rangka menciptakan
budaya K3.
e. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani) dan kemampuan fisik SDM Rumah
Sakit :
1) Pemberian makanan tambahan dengan gizi yang mencukupi untuk SDM Rumah Sakit
yang dinas malam, petugas radiologi, petugas lab, petugas kesling dll;
2) Pemberian imunisasi bagi SDM Rumah Sakit;
3) Olah raga, senam kesehatan dan rekreasi;
4) Pembinaan mental/rohani.
Ditetapkan di : Kepanjen
Tanggal : 23 November 2017
Direktur
Rumah Sakit Wava Husada