Anda di halaman 1dari 9

Asuhan Keperawatan untuk Pasien dengan Penyakit Hernia Umbilikalis

OLEH

1. Agustinus . A . Klau ( 9103012008 )


2. Melania Papo Bage ( 9103012041 )

Fakultas Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandala

Surabaya

2014
Bab 1

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Pencernaan adalah sebuah proses metabolisme dimana suatu makhluk hidup memproses sebuah
zat dalam rangka untuk mengubah secara kimia atau mekanik sesuatu zat menjadi nutrisi.
Namun, jika proses ini terjadi perubahan maka akan terjadi gangguan pencernaan salah satunya
yaitu hernia umbilikalis. Hernia sendiri dapat berarti penonjolan sebuah organ, jaringan atau
struktur melewati dinding rongga yang secara normal memang berisi bagian-bagian tersebut
(Nettina, 2001 : 253). Sedangkan hernia umbilikalis merupakan penonjolan yang mengandung isi
rongga perut yang masuk melalui cincin umbilikus akibat peninggian tekanan intra abdomen,
biasanya ketika bayi menangis. Hernia umumnya tidak menimbulkan nyeri dan sangat jarang
terjadi inkarserasi (Syamsuhidayat, 2004 ).
Hernia umbilikalis merupakan hernia kongenital pada umbilikus yang hanya tertutup peritoneum
dan kulit. Hernia ini terdapat kira-kira 20% bayi dan angka ini lebih tinggi lagi pada bayi
prematur. Tidak ada perbedaan angka kejadian antara bayi laki-laki dan perempuan. Menurut
Erfandi (2009), Hernia umbilikalis pada orang dewasa lebih umum pada wanita dan karena
peningkatan tekanan abdominal. Ini biasanya terjadi pada klien gemuk dan wanita multipara
1.2. Tujuan

Setelah mempelajari makalah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami:

1. konsep dasar teori mengenai penyakit hernia umbilikalis.


2. Mengetahui dan memahami etiologi penyakit hernia umbilikalis.
3. Tahu dan dapat melakukan asuhan keperawatan terhadap klien dengan gangguan penyakit
hernia umbilikalis.
4. Dapat menerapkan asuhan keperawatan dengan baik

1.3. Manfaat
1. Meningkatkan pemahaman mengenai definisi, etiologi, patofisiologi , pemeriksaan
penunjang, penatalaksanaan, dan diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien
dengan penyakit hernia umbilikalis.

2. Memberikan pengetahuan tentang penyakit hernia umbilikalis dan gejala-gejalanya serta


tindakan yang harus dilakukan untuk pencegahannya sebagai langkah awal dalam
mengantisipasi penyakit hernia umbilikalis.
Bab II

Pembahasan

2.1.Defenisi

2.1.1. Hernia adalah penonjolan sebuah organ, jaringan atau struktur melewati dinding
rongga yang secara normal memang berisi bagian-bagian tersebut (Nettina, 2001 :
253).
2.1.2. Hernia Umbilikalis adalah penonjolan yang mengandung isi rongga perut yang masuk
melalui cincin umbilikus akibat peninggian tekanan intra abdomen, biasanya ketika
bayi menangis. Hernia umumnya tidak menimbulkan nyeri dan sangat jarang terjadi
inkarserasi (Syamsuhidayat, 2004 ).

2.2. Klasifikasi

a. Hernia inguinalis indirek yaitu batang usus melewati cincin abdomen dan
mengikuti saluran sperma masuk ke dalam kanalis inguinalis.
b. Hernia inguinalis direk yaitu batang usus melewati dinding inguinal bagian
posterior.
c. Hernia femoralis yaitu hernia yang batas usus melewati femoral ke dalam kanalis
femorales.
d. Hernia Umbilikus yaitu hernia pada orang dewasa yang terjadi di dinding
abdomen di sebelah sentral tepat di atas umbilikus.
e. Hernia Inersional yaitu batang usus atau organ lain menonjol melalui jaringan
perut yang lemah.
f. Hernia apigartrium yaitu hernia kecil dan tambahan jaringan peritonium yang
terjadi lewat selubung otot pada garis tengah abdomen di bawah sternum.
g. Hernia scortalis yaitu hernia pada scrotum.

2.3.Etiologi
Penyebab terjadinya hernia ada dua yaitu :
a. Kongenital
Terjadi sejak lahir.
b. Didapat (acquired)
Terjadi setelah dewasa atau pada usia lanjut. Disebabkan adanya tekanan intraabdominal
yang meningkat dan dalam waktu yang lama misalnya batuk kronis, konstipasi
kronis, gangguan proses kencing (hipertropi prostat, striktur uretra), ascites dan
sebagainya.
c. Keturunan
Resiko lebih besar jika ada keluarga terdekat yang pernah terkena hernia.
d. Obesitas
Berat badan yang berlebih menyebabkan tekanan berlebih pada tubuh, termasuk di
bagian perut. Ini bisa menjadi salah satu pencetus hernia. Peningkatan tekanan
tersebut dapat menjadi pencetus terjadinya prostrusi atau penonjolan organ melalui
dinding organ yang lemah.
e. Kehamilan
Kehamilan dapat melemahkan otot di sekitar perut sekaligus memberi tekanan lebih
di bagian perut. Kondisi ini juga dapat menjadi pencetus terjadinya hernia.
f. Pekerjaan
Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan daya fisik dapat menyebabkan
terjadinya hernia. Contohnya, pekerjaan buruh angkat barang. Aktivitas yang berat
dapat mengakibatkan peningkatan tekanan yang terus-menerus pada otot-otot
abdomen. Peningkatan tekanan tersebut dapat menjadi pencetus terjadinya prostrusi
atau penonjolan organ melalui dinding organ yang lemah.
2.4. Patofisiologi
Yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan intra abdominal yaitu mengangkat beban
berat,kehamilan,kegemukan atau batuk kronis.Adanya peningkatan tekanan intra
abdominal dapat menimbulkan defek dinding otot abdominal. Defek ini terjadi karena
adanya kelemahan jaringan atau ruang luas pada ligamen inguinal karena adanya defek
dinding otot abdomen menyebabkan lubang embrional serta cincin hernia tidak menutup
atau melebar dimana dalam keadaan normal jari tangan tidak dapat masuk. Karena
adanya pelebaran lubang embrional atau cincin hernia menyebakan penonjolan isi perut
atau usus dari rongga yang normal.

Hernia umbilicalis terjadi karena kegagalan orifisium umbilikal untuk menutup (Nettina,
2001 : 253). Bila tekanan dari cincin hernia (cincin dari jaringan otot yang dilalui oleh
protusi usus) memotong suplai darah ke segmen hernia dari usus, usus menjadi
terstrangulasi. Situasi ini adalah kedaruratan bedah karena kecuali usus terlepas, usus ini
cepat menjadi gangren karena kekurangan suplai darah (Ester, 2002 : 55).
Hernia berkembang ketika intra abdominal mengalami pertumbuhan tekanan seperti
tekanan pada saat mengangkat sesuatu yang berat, pada saat buang air besar atau batuk
yang kuat atau bersin dan perpindahan bagian usus kedaerah otot abdominal, tekanan
yang berlebihan pada daerah abdominal itu tentu saja akan menyebabkan suatu
kelemahan mungkin disebabkan dinding abdominal yang tipis atau tidak cukup kuatnya
pada daerah tersebut dimana kondisi itu ada sejak atau terjadi dari proses perkembangan
yang cukup lama, pembedahan abdominal dan kegemukan. Pertama-tama terjadi
kerusakan yang sangat kecil pada dinding abdominal, kemudian terjadi hernia. Karena
organ-organ selalu saja melakukan pekerjaan yang berat dan berlangsung dalam waktu
yang cukup lama, sehingga terjadilah penonjolan dan mengakibatkan kerusakan yang
sangat parah. Sehingga akhirnya menyebabkan kantung yang terdapat dalam perut
menjadi atau mengalami kelemahan jika suplai darah terganggu maka berbahaya dan
gangguan menyebabkan ganggren.
2.5.Manifestasi Klinis
1. Adanya benjolan di bagian abdomen
2. Nyeri bila benjolan ditekan
3. Nyeri membesar atau timbul bila waktu diteksi atau miksi, batuk dan mengendor.
4. Adanya mual, muntah dan otot perut kembung.
5. Jari tangan dapat masuk pesibulus spermatikus sampai ke anulus inguinalis interus

2.6.Komplikasi
1. Terjadi perlengketan pada isi hernia dengan dinding kantong hernia tidak dapat
dimasukkan lagi
2. Terjadi penekanan pada dinding hernia akibat makin banyaknya usus yang rusak
3. Pada strangulasi nyeri yang timbul lebih hebat dan kontinue menyebabkan daerah
benjolan merah.

2.7.Pemeriksaan Penunjang
1. Herniografi
Teknik ini, yang melibatkan injeksi medium kontras ke dalam kavum peritoneal dan
dilakukan
2. X-ray, sekarang jarang dilakukan pada bayi untuk mengidentifikasi hernia
kontralateral pada groin. Mungkin terkadang berguna untuk memastikan adanya
hernia pada pasien dengan nyeri kronis pada groin.
3. USG Sering digunakan untuk menilai hernia yang sulit dilihat secara klinis,
misalnya pada Spigelian hernia.
4. CT dan MRI
Berguna untuk menentukan hernia yang jarang terjadi (misalnya : hernia obturator)
5. Laparaskopi
Hernia yang tidak diperkirakan terkadang ditemukan saat laparaskopi untuk
nyeri perut yang tidak dapat didiagnosa.
6. Operasi Eksplorasi
Pada beberapa bayi, dengan riwayat meyakinkan dari ibunya, namun tidak ditemukan
secara klinis. Operasi eksplorasi dapat dilakukan.
2.7.1. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien hernia adalah :
1. Lab darah : hematology rutin, BUN, kreatinin dan elektrolit darah.
2. Radiologi, foto abdomen dengan kontras barium, flouroskopi.
3. Data laboratorium, meliputi:
4. Darah
5. Leukosit 10.000 – 18.000/mm3
6. Serum elektrolit meningkat
7. Data Px diagnostic X-Ray

2.8. Penatalaksanaan
2.8.1 Pra Operasi
1. Cegah menangis
2. Beri posisi semi-fowler (H. Diafragmatik), terlentang (H. Femoralis)
3. Lakukan perawatan rutin jalur IV. Pengisapan NG. Puaskan
4. Hindari tindakan sendiri (mis. Siagen, koin)
5. Jaga agar kontong atau visera tetap lembab
6. Gunakan tindakan kenyamanan
2.8.2 Pasca Operasi
7. Lakukan perawatan dan observasi secara rutin
8. Berikan tindakan kenyamanan
1. Terapi konservatif/non bedah meliputi :
a. Penggunaan alat penyangga bersifat sementara seperti pemakaian sabuk/korset
pada hernia ventralis.
b. Dilakukan reposisi postural pada pasien dengan Hernia inkaseata yang tidak
menunjukkan gejala sistemik.
2. Terapi umum adalah terapi operatif.
3. Jika usaha reposisi berhasil dapat dilakukan operasi herniografi efektif.
4. Jika suatu operasi daya putih isi Hernia diragukan, diberikan kompres hangat dan
setelah 5 menit di evaluasi kembali
5. Jika ternyata pada operasi dinding perut kurang kuat sebaiknya digunakan
marleks untuk menguatkan dinding perut setempat
6. Teknik hernia plastik, endoskopik merupakan pendekatan dengan pasien
berbaring dalam posisi trendelernberg 40 OC.
7. Pengobatan dengan pemberian obat penawar nyeri, misalnya Asetaminofen,
antibiotic untuk membasmi infeksi, dan obat pelunak tinja untuk mencegah
sembelit.
8. Diet cairan sampai saluran gastrointestinal berfungsi lagi, kemudian makan
dengan gizi seimbang dan tinggi protein untuk mempercepat sembelit dan
mengadan selama BAB, hindari kopi kopi, teh, coklat, cola, minuman beralkohol
yang dapat memperburuk gejala-gejala.

Anda mungkin juga menyukai