Laporan Kompre Asri NF PDF
Laporan Kompre Asri NF PDF
Y G₄P₃A₀
DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI BIDAN
Hj. IMAS R YUSFAR AM. Keb
BANDUNG TAHUN 2016
يــــــــم
ِ ْــــــــم اللَّــــــــ ِه الرَّحْ َمــــــــ ِن ال َّر ِح
ِ ِبس
Puji serta syukur alhamdulilah penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena
Komprehensif ini. Sebagai salah satu memenuhi syarat untuk menyelesaikan program
penulis miliki, sehingga penyusunan laporan Komprehensif ini jauh dari sempurna.
Namun Laporan Komprehensif ini diharapkan dapat member manfaat bagi kita
semua. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima
terhormat :
Nya yang sangat luar biasa sehingga Laporan Komprehensif ini dapat penulis
selesaikan.
i
2. Ria Andreinie,SST.,M.Kes, selaku pembimbing pertama dalam penulisan
laporan studi kasus ini, yang telah banyak meluangkan waktu, bimbingan dan
maupun saran yang sifatnya membangun. Penulis sangat berharap Allah SWT
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
BAB I PENDAHULUAN………..……………………………………………...........1
A. Latar belakang..…….………………………....................................................1
B. Rumusan masalah…...………………………...........………………................4
C. Tujuan………………………………………………....……………................5
D. Manfaat……………………………………………......……...………….........5
E. Rencana kegiatan...............................................................................................6
A. Kehamilan…………………………………...……….......................................7
B. Persalinan….....................................................................................................16
C. Nifas.................................................................................................................22
iii
C. Asuhan Kebidanan Pada Nifas……………………………....……................52
BAB IV PEMBAHASAN………………………………………...............................73
A. SIMPULAN…………..…………………………………........................79
B. SARAN……..……...................................................................................79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keluarga yang sehat dan sejahtera dengan kualitas hidup yang baik,
diantaranya dari segi ibu dan anak merupakan pertimbangan yang penting. Karena
dalam siklus kehidupan setiap wanita hampir mengalami suatu kejadian yang
dinamakan kehamilan, persalinan, nifas dan memiliki anak atau bayi baru lahir yang
akan menjadi suatu tonggak utama dalam sebuah keluarga. Untuk itu seorang wanita
perlu menjaga kesehatan dan keselamatan jiwanya karena banyak berbagai macam
meninggal setiap tahunnya sebagai akibat langsung dari komplikasi kehamilan dan
persalinan. Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah
menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada masa puncak produktivitasnya.
(prawirohardjo,2001)
Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), umur harapan hidup dan Angka
Kematian balita (Depkes RI, 2004). Menurut Survei Demografi dan Kesehatan
1
2
Indonesia (SDKI) 2007 Angka Kematian Ibu di Indonesia adalah 228 per 100.000
kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi adalah 34 per 1000 kelahiran
hidup. Penyebab AKI secara langsung adalah perdarahan (pada kasus 2007
infeksi (20%), dan kematian bayi karena Asfiksia (40%), BBLR & premature (25%)
dan infeksi, dan lain-lain, (35%). Dan juga terdapat beberapa faktor tidak langsung
yang mempengaruhi dalam hal ini yakni : pendidikan ibu, sosial ekonomi, dan ada
istilah “ 4 terlalu, yaitu terlalu muda, terlalu sering, terlalu tua dan terlalu banyak,
serta istilah lain yaitu “ 3 terlambat” yaitu terlambat mengambil keputusan, terlambat
Berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat tahun
2007, AKI dan AKB di Jawa Barat masih sangat tinggi hingga saat ini. AKI di Jawa
Barat adalah 321 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan untuk AKB 42 per 1000
kehamilan normal; pertolongan pada kehamilan yang abnormal yang mencakup ibu
ringan, dan anemia ringan; pertolongan persalinan normal; pelayanan ibu nifas
normal; pelayanan ibu nifas abnormal yang mencakup retensio plasenta, renjatan dan
infeksi ringan; pelayanan dan pengobatan pada kelainan ginekologi yang meliputi
900/Menkes/SKVII/2002).
Bidan adalah salah satu petugas kesehatan yang dapat memberikan pelayanan
diakui sebagai sebuah profesi dan untuk dapat dikatakan sebagai seseorang yang
bekerja profesional, maka bidan harus dapat memahami sejauh mana peran dan
Meskipun masalah kematian ibu dan anak adalah masalah yang kompleks ,
Departemen Kesehatan tetap berupaya untuk menurunkan AKI dan AKB salah
satunya adalah dengan intervensi strategis dalam upaya Safe Motherhood yang
beresiko sehingga setiap ibu hamil mempunyai akses ke tenaga kesehatan, yang salah
satunya adalah bidan, maka seorang bidan harus mempunyai kompetensi dalam
sesuai kewenangan. Salah satunya adalah BPM Bd.”I” yang memberikan pelayanan
Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyusun laporan asuhan kebidanan
komprehensif mulai dari kehamilan, persalinaan, nifas, dan bayi baru lahir yang di
B. Rumusan masalah
“Bagaimana Asuhan Kebidanan pada Ny.”Y” pada masa kehamilan, persalinan, nifas
C. Tujuan
a) Tujuan umum
kebidanan komprehensif pada Ny.”Y” di BPM Bidan “I” yang sesuai dengan standar
pelayanan kebidanan.
b) Tujuan khusus
D. Manfaat
a) Bagi penulis
kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir
asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
c) Bagi Institusi
d) Rencana kegiatan
Table 1.1
Tahapan Kegiatan Studi kasus
A. Kehamilan
1. Definisi kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari haid pertama
haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari
konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan
a. Tanda kehamilan
gambar embrio.
Sulistyawati, 2009).
1. Rahim membesar
7
8
2. Tanda hegar
vulva).
mudah berkontraksi).
b. Gejala kehamilan
Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir supaya dapat
trimester pertama.
3. Pusing
4. Sering kencing
Karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan
menghilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini
5. Obstipasi
progesterone.
(linea nigra).
7. Pembesaran vena-vena (varices) dapat terjadi pada kaki, betis, dan vulva
9. Perubahan perasaan.
(http://www.brooksiderperss.org.com)
Rumus :
1) Faktor Fisik
- Status kesehatan
- Status gizi
- Gaya hidup
11
- Perokok/alkoholik
2) Faktor Psikologis
- Stresor internal
Meliputi faktor-faktor pemicu stres ibu hamil yang berasal dari ibu
sendiri.
- Stresor eksternal
- Dukungan keluarga
- Fasilitas kesehatan
- Ekonomi
- Tingkat pendidikan
- Pekerjaan ( Sulistyawati,2009).
5. Antenatal care
mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas,
kembang bayi.
dan bayi.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
ekslusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
yang sehat.
Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal, atau
2009)
4) Pemberian imunisasi TT
7) Temu wicara/konseling
8) Test/pemeriksaan Hb
14
1. Faktor Fisik
- Status kesehatan
- Status gizi
- Gaya hidup
- Perokok/alkoholik
2. Faktor Psikologis
- Stresor internal
Meliputi faktor-faktor pemicu stres ibu hamil yang berasal dari ibu
sendiri.
- Stresor eksternal
- Dukungan keluarga
- Fasilitas kesehatan
- Ekonomi
- Tingkat pendidikan
- Pekerjaan ( Sulistyawati,2009).
B. Persalinan
1. Definisi persalinan
2. Penyebab persalinan
persalinan.
16
dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar kanalis servikalis karena pergeseran
ketika servik mendatar dan membuka. Kala I persalinan dimulai sejak kontraksi
1. Fase Laten
2. Fase Aktif
Fase laten pada kala satu persalinan dimulai pada saat awal kontraksi yang
jam pembukaan ini sangat lambat sampai mencapai ukuran diameter 3 cm/ kurang
dari 4 cm.
Pada kala II, his terkodinir, kuat, cepat, dan lebih lama kira-kira 2-3 cm menit
sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah tekanan
pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan.
Karena pada rectum ibu merasa seperti mau buang air besar dengan tanda anus
membuka. Pada waktu his,kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan
perineum meregang.dengan his mengedan yang terpimpin akan lahirlah kepala diikuti
Kala II adalah dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm sampai bayi lahir
proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primipara dan 1 jam pada multi para.
Kala III adalah dimulai setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang
berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Setelah bayi lahir,kontraksi rahim istirahat
sebentar dan mulai terjadi pelepasan plasenta karena sifat retraksi otot rahim.Tanda-
Terjadi perdarahan
Adalah kala pengawasan selama 2 jam setelah bayi lahir untuk mengamati
Tekanan darah
Respirasi
Suhu
Nadi
3. Kontraksi uterus
memberikan derajat kesehatan tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya
yang terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin agar
prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang di inginkan
“ Setiap intervensi yang akan di aplikasikan dalam asuhan persalinan normal harus
mempunyai alasan dan bukti ilmiah yang kuat tentang manfaat tersebut bagi
d) Psikis ibu
Dapat berupa cemas, khawatir, tidak percaya diri bahwa persalinan dapat
berlangsung lancar
e) Penolong
4.Asuhan persalinan
bersih dan aman dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi. Tujuan
derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang
terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan
kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang optimal. Dengan pendekatan
seperti ini, berarti bahwa keterampilan yang diajarkan dalam pelatihan asuhan
persalinan normal harus merupakan dasar dalam melakukan asuhan kepada semua ibu
selama proses persalinan dan setelah bayi lahir, yang harus mampu dilakukan oleh
C. Nifas
1. Definisi Nifas
Masa nifas adalah masa yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas
2. Periode Nifas
a. Immediate Puerperium
persalinan.
b. Early puerperium
c. Late Puerperium
a. Involusi uterus
alat kandungan atau uterus dan jalan lahir setelah bayi dilahirkan sehingga
setinggi pusat
Hari 1
permukaan kasar, tidak rata dan kira-kira sebesar telapak tangan. Dengan cepat
luka ini mengecil, pada akhir minggu ke 2 hanya sebesar 3-4 cm. Dan pada
darah yang besar, tetapi karena setelah persalinan tidak diperlukan lagi
peredaran darah yang banyak, maka arteri harus mengecil kembali dalam masa
nifas.
23
persalinan. pada akhir minggu pertama hanya dapat dilalui oleh 1 jari saja,
Pada cervix terbentuk sel-sel otot baru, karena hyperplasi ini dan karena
nampak kembali.
f. Saluran kencing
tinggal urin residual. Sisa urin ini dan trauma pada dinding kandung kencing
g. Lochea
24
Lochea adalah cairan yang dikeluarkan dari uterus dan luka jalan lahir
dari vagina dalam masa nifas. Dalam keadaan normal lochea berbau amis
Macam-macam lochea :
Terdiri dari sel desidua, verniks caseosa, rambut lanugo dan meconium.
Berwarna merah, keluar pada hari ke-1 sampai hari ke-2 postpartum.
- Lochea sanguinolenta
- Lochea serosa
- Lochea alba
- Lochea purulenta
h. Laktasi
4. ASI eksklusif
Kunjungan II (6 hari) :
tanda penyulit
tanda penyulit
Kunjungan IV (6 minggu)
bekuan darah
2. Perdarahan
3. Infeksi nifas
1) Mastitis Dalam masa nifas daat terjadi infeksi dan peradangan pada mamae
melalui luka pada putting susu atau melalui peredaran darah yang ditandai
Bayi baru lahir adalah suatu organism yang sedang tumbuh, yang baru
mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi
tersebut selama satu jam pertama setelah kelahiran. Sebagian besar bayi yang
baru lahir akan menunjukan usaha pernafasan spontan dengan sedikit bantuan/
gangguan. Aspek-aspek penting dari asuhan segera bayi baru lahir adalah
menjaga bayi tetap kering dan hangat, usahakan adanya kontak antara kulit
handuk diatas perut ibu dengan kain bersih dan kering atau kassa, lap
darah atau lendir dari wajah bayi untuk mencegah terhalangnya jalan
udara.
- Bungkus bayi dengan kain yang kering dan hangat, kepala bayi harus
tertutup.
Lakukan pemeriksaan fisik yang lebih lengkap, ketika memeriksa bayi batu
- Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan, gunakan sarung tangan dan
- Lihat, dengarkan, dan rasakan tiap-tiap daerah, dimulai dari kepala, dan
- Jika ditemukan factor resiko atau masalah, carilah bantuan lebih lanjut yang
memang diperlukan.
4. Pemberian vitamin K
baru lahir.
5. Identifikasi Bayi
setelah persalinan. Alat pengenal yang efektif harus diberikan kepada setiap
bayi baru lahir dan harus tetap ditempatnya/terpasang sampai waktu bayi
dipulangkan.
29
6. Perawatan Lain
- Beri ASI sesuai dengan kebutuhan setiap 2-3 jam (paling sedikit setiap 4
- Jaga bayi dalam keadaan bersih, hangat, dan kering dengan mengganti
popok dan selimut sesuai dengan kebutuhan. Pastikan bayi tidak terlalu dingin
bayi masih dalam perkembangan). Apa saja yang masuk ke dalam mulut bayi
haruslah bersih.
- Awasi masalah dan kesulitan pada bayi dan minta bantuan jika perlu
- Ukur suhu tubuh bayi jika tampak sakit atau menyusu kurang baik.
normal – hilang setelah 3-4 bulan Bayi akan otomatis menggenggam jari
Akan terjadi peningkatan kekuatan otot (tonus) pada lengan dan tungkai
Rooting reflex terjadi ketika pipi bayi diusap (dibelai) atau di sentuh
Releks Moro adalah suatu respon tiba tiba pada bayi baru lahir yang
12 Babinski Reflex .
13 Swallowing Reflex
Disebut juga posisi menengadah, muncul pada usia satu bulan dan akan
(http://childrenfootclinic.wordpress.com)
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Data Subjektif
a. Identitas
32
33
b. Anamnesa
b. Riwayat Kesehatan
keluarga dari ibu maupun suami tidak ada yang pernah atau sedang
diabetes mellitus.
c. Perilaku Kesehatan
x sehari.
d. Riwayat manstruasi
TP : 22 Maret 2016
h. Riwayat sosial
Lamanya : 11 tahun
a) Makan
Frekuensi : 3x sehari
b). Minum
j. Pola istirahat dan tidur : Tidur malam 8 jam, tidur siang 1 jam
k. Pola Eliminasi
l. Imunisasi TT
m. Perencanaan persalinan
A. Pemeriksaan Fisik
36
b. Tanda-tanda vital
N : 82x/menit R : 20x/menit
Muka
Sclera : Putih
muda
Leher
Dada
nyeri tekan
Abdomen
a) Inspeksi
kehamilan
b)Palpasi
TFU :31 cm
tidakmelenting (Bokong)
disebelah kanan.
Leopold III :Teraba bagian bulat, keras dan melenting pada bagian
Leopold IV : sejajar
c). Auskultasi
Genitalia
Ekstremetas
varices
IV. Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu tentang keadaan hasil pemeriksaan saat ini, bahwa keadaan ibu
2. Anjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup, kurangi aktifitas dan hindari
3. Menganjurkan kepada ibu apabila bangun tidur, ibu miring dahulu lalu duduk
tanda-tanda, seperti :
b. Pandangan kabur
perut bagian depan secara teratur makin lama makin sering dan kuat
c. Keluar cairan yang banyak dari jalan lahir. Ibu mengerti dan merasa jelas
karbohidrat, protein, mineral, vitamin dan zat besi. Seperti daging, nasi, ikan
ibu telah merasakan tanda-tanda persalinan. Ibu mengerti dan ibu bersedia akan
40
tanda-tanda persalinan.
Kala I
I. Data Subjektif
Ibu mengatakan mules-mules dari jam 21.00 wib, ibu mengatakan keluar lendir
bercampur darah dari jalan lahir. Gerakan janin masih dirasakan ibu.
a. Tanda-tanda vital
N : 80x/menit R : 22x/menit
b. Muka
c. Mata
Sclera : putih
d. Palpasi Abdomen
TFU : 31cm
Leopold IV : Divergent
e. Genitalia :
a. Inspeksi : Tidak ada kelainan, tidak ada luka, tidak ada varices
b. Pemeriksaan dalam
Pembukaan : 8 cm
Ketuban : Utuh
Presentasi : Kepala
Penurunan : 2/5
IV. Penatalaksanaan
1. Memberitahu kepada ibu tentang kondisinya saat ini bahwa ibu telah memasuki
waktunya untuk bersalin dan untuk saat ini kondisi ibu dalam keadaan normal.
2. Menganjurkan kepada ibu, jika ibu ingin tiduran dianjurkan untuk miring ke kiri,
3. Membimbing dan mengajarkan teknik relaksasi sewaktu ada his yaitu dengan
meniup perlahan-lahan sewaktu ada his. Ibu mengerti, dan mau melakukannya
4. Menjaga privacy ibu dengan menutup pintu dan tidak memberikan orang masuk
tanpa sepengetahuan ibu dan memasang selimut pada badan ibu ketika akan
5. Membantu mengurangi rasa sakit pada ibu dengan memasasse daerah pinggang
atau mengelap keringat ibu dan memberikan pilihan posisi sesuai dengan
8. Menganjurkan kepada ibu untuk tidak menahan BAK atau BAB. Ibu mengerti
9. Mengobservasi selama kala I meliputi his, DJJ, nadi, suhu, TD, penurunan kepala
, pembukaan serviks setiap 4 jam atau jika ada indikasi, dan dicatat dalam lembar
observasi. Hasil pemeriksaan dalam batas normal, dan telah dicatat dalam lembar
observasi.
10. Menganjurkan kepada ibu untuk berdoa sesuai dengan kepercayaannya dan minta
11. Mengecek alat-alat, mematahkan obat, membuka partus set memasukan spuit
masker, cuci tangan kemudian memasukan oksitosin kedalam spuit dengan teknik
kala II
i. Data Subjektif
Ibu mengatakan mules yang semakin sering dan kuat, ada rasa ingin meneran seperti
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV
N : 80x/menit R : 22x/menit
d. Abdomen
e. Genitalia
Terlihat ada dorongan meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol, vulva
membuka
45
h. Pemeriksaan Dalam
Pembukaan : lengkap
Penurunan : 1/5
1. Analisa data
a. Penatalaksanaan
pemeriksaan
5. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi meneran yaitu setengah duduk, atau
6. Mengajarkan ibu untuk meneran jika ada mules ibu tari nafas panjang dan
meneran dengan menarik kaki sampai menyentuh dada dan melihat ke perut.Ibu
7. Memimpin persalinan pada saat ada his, ibu dipimpin meneran dan dipuji, pada
saat tidak ada his, ibu dipersilahkan istirahat dan mengatur nafas,serta
memberikan minum. Ibu mau meneran saat dipimpin dan ibu mau minum
8. Menganjurkan ibu untuk berdoa sesuai dengan keyakinannya. Ibu mau berdoa
perut ibu dan memasang alas bokong pada bokong ibu, ibu dipimpim meneran
saat ada his dengan tangan merangkul kedua lutut kearah dada dan
b. Ibu dipimpin meneran setiap ada his dan memuji ibu, bila tidak ada his
anjurkan untuk istirhat dan minum. Kepala makin maju dan tampak di vulva,
perineum meregang dan menipis. Penolong memakai sarung tangan steril pada
kedua tangan. Kepala bayi ditahan dengan tangan kanan penolong menahan
perineum, tangan kiri penolong menahan belakang kepala bayi secara palmar
c. Ibu dipimpin meneran atau disuruh batuk sampai kepala maju, dan suboksiput
hidung, mulut, dagu dan seluruh kepala bayi. Pada saat kepala bayi lahir, ibu
diminta menarik nafas dan jangan meneran, cek lilitan tali pusat (tidak terdapat
lilitan), kemudian kepala janin mengadakan putaran paksi luar searah punggung
janin. Penolong memegang kepala janin secara biparietal dan menarik kepala
bayi kebawah untuk melahirkan bahu depan, lalu keatas untuk melahirkan bahu
belakang, badan disangga dan disusur maka lahirlah seluruh badan bayi,
menilai bayi dengan cepat, warna kulit kemerahan, tonus otot baik, pernafasan
baik. Bayi langsung diletakan di atas perut ibu dan dikeringkan, tali pusat
dijepit dan dipotong. Dan kain diganti dengan pernel yang bersih dan kering,
dan bayi didekap dan dilakukan Inisiasi Menyusu Dini.Kala II berjalan dengan
lancar ditandai dengan lahirnya bayi pada pukul09.58 WIB. Tanggal21 Maret
Kala III
I. Data Subjektif
2. Data objektif
c. Abdomen
d. Genitalia
3. Analisa data
4. Penatalaksanaan
1. Memberitahu kepada ibu tindakan yang akan dilakukan selanjutnya yaitu ibu
2. Menyuntikan oksitosin10 IU secara IM pada 1/3 paha bagian atas paha kanan
a. Memindahkan klem yang telah dijepit sewaktu persalinan kala II pada tali
b. Meletakan tangan yang lain pada abdomen ibu yang beralaskan kain tepat
diatas tulang pubis, gunakan tangan kiri untuk meraba kontraksi uterus dan
menahan uterus pada saat melakukan penegangan pada tali pusat, berikan
tekanan menahan yang berlawanan arah pada bagian bawah bodi uterus secara
mendorong uterus kearah atas dan belakang (dorso cranial) dengan hati-hati
saat terjadi kontraksi yang kuat, untuk menghindari terjadinya inversion uteri.
c. Tunggu hingga ada kontraksi uterus mungkin sekitar dua atau tiga menit.
d. Pada saat kontraksi mulai (uterus menjadi bulat atau tali pusat memanjang)
tegangkan tali pusat kearah bawah dengan hati-hati untuk melahirkan plasenta
akan terdorong ke introitus vagina, lalu dipegang dengan kedua tangan putar
g. mengecek kelengkapan plasenta. Plasenta lahir jam 10.05, lahir lengkap tidak
Kala IV
I. Data subjektif
Ibu mengatakan merasa lelah dan merasa senang dengan kelahiran bayinya.
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
TD : 100/70 mmHg
N : 82x/mnt
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36,40 C
Abdomen
TFU : sepusat
Genitalia
51
Perdarahan normal
IV. Penatalaksanaan
keras bundar
2. Mengajarkan kepada ibu cara menilai kontraksi yang baik dengan cara meraba
uterus yang keras dan bundar dan ibu dianjurkan untuk segera memanggil bidan
jika uterus lembek karena kemungkinan akan terjadi perdarahan. Ibu mau
3. Memberikan rasa nyaman kepada ibu dengan cara : membersihkan ibu dan
tidak dipakai
5. Membersihkan tempat dan merendam semua alat-alat dalam cairan clorin 0,5
8. Melakukan bounding attachment/ kontak dini dengan membiarkan ibu dan bayi
dalam satu ruangan. bayi dan ibu berada dalam satu ruangan
9. Menganjurkan ibu untuk ambulasi dini dengan cara melakukan gerakan gerakan
ringan seperti miring kiri atau miring kanan dan bila ibu tidak pusing boleh turun
dari tempat tidur dan tidak menahan BAK atau BAB.ibu mengetakan akan
melakukannya
10. Menganjurkan kepada ibu untuk makan-makanan yang disajikan dan meminta
11. Melakukan observasi kala IV meliputi TD, Nadi, Suhu, TFU, kontraksi,
12. Mendokumentasikan asuhan yang sudah dilakukan pada catatan SOAP dan
patograf
1. Data Subjektif
Ibu tidak merasakan ada keluhan yang berarti pada saat ini hanya merasakan
kelelahan, mules pada perut, Ibu mengatakan sudah BAK ke kamar mandi sendiri
1. Mobilisasi dini : sudah dilakukan sejak 1 jam pertama, ibu mau miring
2. Data Objektif
c. Tanda-tanda vital
R: 20x/mnt S : 36,50C
d. Pemeriksaan fisik
tidak lecet
3. Analisa data
4. Penatalaksanaan
fundus uteri dan melihat jumlah perdarahan. kontraksi uterus baik, teraba keras,
3. Menganjurkan kepada ibu untuk mencoba tidur atau istirahat ketika bayi tidur. ibu
5. Mengigatkan dan menganjurkan kepada ibu untuk memberikan ASI nya sesuai
dengan keinginan bayi dan kebutuhan ibu, jika tidak diberikan ASI setiap 2-3 jam
6. Menganjurkan kepada ibu untuk selalu mendekap bayinya agar tidak terjadi
hipotermi dan menambah kelekatan ibu dan bayinya. ibu selalu mendekap
bayinya.
7. Mengajarkan dan menjelaskan kepada ibu cara perawatan tali pusat dan cara
merawat bayi di rumah dengan mengharuskan ibu untuk membersihkan tali pusat
dengan sabun kemudian dibersihkan dan dikeringkan setiap terkena air kencing
atau pada waktu-waktu mandi, tali pusat tidak boleh diberi cairan atau ramuan
55
tertentu cukup ditutup dengan kassa kering atau tidak dibungkus oleh apapun.Ibu
I. Data Subjektif
a. Ibu mengetakan tidak ada keluhan, ibu makan 3x sehari porsi sedang, minum
b. Ibu mengatakan bayinya sudah menyusu dengan aktif dan ASI yang keluar
c. Ibu mengatakan BAK dan BAB sudah lancar kembali, BAK ±5 kali sehari,
b. Tanda-tanda vital
N : 72x/mnt R : 20x/mnt
c. Pemeriksaan fisik
56
IV. Penatalaksanaan
tanda-tandaseperti :
Demam
Perdarahan
Perasaan sedih
ibu mengerti dan akan segera kembali apabila ada tanda-tanda tersebut.
usahakan pada saat bayi minum susu bagian yang hitam pada payudara
I. Data Subjektif
a. Ibu mengatakan sudah tidak ada yang dirasakan lagi, tidak ada kelainan dan tidak
ada tanda-tanda bahaya, ibu cukup istirahat, tidak ada gangguan makan dan
minum
c. BAK dan BAB lancar, ASI banyak, ibu sudah tidak keluar darah lagi
b. Tanda-tanda vital
N : 81x/mnt R :20x/mnt
c. Pemeriksaan fisik
d. Pemeriksaan laboratorium
HB : 11 gr %
IV. Penatalaksanaan
1. Memberitahu kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan
sehat. Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan, dan ibu terlihat senang
pervaginam, dan proses involusi. TFU sudah tidak teraba, darah yang keluar sudah
lochea alba, tidak ada demam dan tidak ditemukan tanda bahaya nifas
3. Memastikan ibu cukup nutrisi, cairan dan istirahat. Ibu mengatakan makan cukup,
4. Mengingatkan kepada ibu apakah ibu tetap menjaga dan selalu merawat luka
perineumnya. Ibu mengatakan selalu merawatnya dengan baik sesuai dengan yang
5. Mengigatkan kembali cara menyusui yang benar dan memberikan ASI ekslusif
Ekslusif
6. Memberitahu kepada ibu, ibu boleh menggunakan alat kontrasepsi setelah bersih
1. Data Subjektif
Nama : By.Ny.Y
Umur : 2 jam
Anak Ke :4
Ibu mengatakan tidak ada masalah dalam kehamilan, ibu saat hamil
Ibu mengatakan keadaan saat lahir baik, tidak ada penyulit, bayi lahir
langsung menangis.
e. Tanda-tanda vital
Nadi : 125x/mnt
f. Pemeriksaan antropometri
BB : 3200gr
PB : 51 cm
d. Pemeriksaan fisik
1. Kepala
Bentuk : Simetris
Lingkar kepala : 33 cm
1. Mata
62
Bentuk : Ya
3. Hidung
Bentuk : Simetris
4. Mulut
Bentuk : Simetris
5. Telinga
63
Bentuk : Simetris
6. Leher
Pergerakan : Aktif
7. Dada
Bentuk : Simetris
8. Perut
Bentuk : Simetris
9. Kulit
Warna : Kemerahan
Lanugo : Sedikit
10. Punggung
Bentuk : Simetris
11. Ekstremitas
Atas : Simetris : Ya
Gerakan : Aktif
Bawah : Simetris : Ya
Gerakan : Aktif
12. Genitalia
13. Anus.
III.Analisa data
Neonatus cukup bulan umur 2 jam sesuai masa kehamilan dengan keadaan baik.
IV.Penatalaksanaan
Mengeringkan tubuh bayi dan memakaikan pakaian bayi, kontak dini dengan ibu
sesegera mungkin.Pakaian bayi telah diganti, dan bayi didekap oleh ibunya.
terkena air kencing bayi, dengan mencucinya dengan air kemudian keringkan
dan tidak memberikan alcohol atau betadine pada tali pusat cukup biarkan
terbuka atau cukup ditutup oleh kasa steril dan kering.Tali pusat telah terpotong
dan terbungkus dengan kasa kering dan steril, dan ibu mengerti mengenai
seperti demam, panas,pernafasan cuping hidung, tali pusat memerah dan berbau.
Dan jika ibu mendapatkan tanda-tanda tersebut harus segera menghubungi tenaga
kesehatan.Ibu mengerti
I. Subjektif
a). Ibu mengatakan bahwa bayinya sudah dapat menyusui dengan kuat
II. Objektif
BJA : 130x/mnt
Respirasi : 52x/mnt
Suhu : 36,70 C
III. Analisa
IV.Penatalaksanaan
aktifitas dari otot-otot. Bayi terlihat sehat dengan tidak menunjukkan tanda-tanda
bahaya
3. Menganjurkan kepada ibu untuk selalu mendekap bayinya dan selalu mengganti
popok bayinya ketika bayi BAK atau BAB. Ibu mengatakan akan melakukannya
4. Menganjurkan ibu untuk merawat tali pusat yaitu dengan tidak memberikan
ramuan atau cairan alcohol atau betadine cukup dengan kassa, memberitahu ibu
agar menjaga tali pusat tetap kering setelah terkena air kencing atau dimandikan.
secara teratur setiap 2-3 jam, minimal 4 jam sekali, dan menganjurkan ibu untuk
melakukannya
68
6. Memandikan bayi dengan air hangat agar kebersihan tubuh bayi bisa terjaga.
Bayi telah bersih dan menggunakan pakaian yang bersih dan kering serta
7. Menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya secara rutin setiap jam 08.00 WIB
sampai 08.30 WIB secara bertahap yaitu hari pertama selama 5 menit, hari kedua
10 menit, dan seterusnya setiap 15-20 menit. Ibu mengerti dan akan
melaksanakannya
8. Jelaskan pada ibu untuk segera memeriksakan bayinya apabila mendapat tanda-
a). Suhu tubuh bayi panas atau seluruh tubuhnya terasa dingin
b). Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan berbau busuk dan berdarah
i. Subjektif
69
b). Ibu mengatakan tidak ada tanda-tanda bahaya yang timbul pada bayi.
II. Objektif
BJA : 129x/mnt,reguler
Respirasi : 49x/mnt
Suhu : 36,50 C
Aktivitas : Aktif
Menangis : Kuat
IV.Penatalaksanaan
4. Memberitahu ibu agar selama 6 bulan Bayi diberi ASI Saja tanpa makanan
pendamping karena dalam ASI mengandung zat antibody yang berguna untuk
pertahanan tubuh dari serangan penyakit. Ibu mengerti dan merasa jelas
mengerti.
I. Subjektif
a). Ibu mengatakan bahwa bayinya menyusu dengan kuat dan sering
71
II. Objektif
2. Tanda-tanda vital
BJA : 132x/mnt
Respirasi : 49x/mnt
Suhu : 36,70 C
2. Pemeriksaan fisik
IV. Penatalaksanaan
72
melakukannya
mengigatkan ibu untuk segera menghubungi bidan bila ada tanda-tanda bahaya.
3. Menjadwalkan untuk kunjungan imunisasi BCG pada tanggal 21 April 2016. Ibu
PEMBAHASAN KASUS
73
74
menghadapi persalinan.
Kala I
Jam 08.00 WIB ibu datang ke BPM, mengatakan mules-mules dari jam
21.00 WIB, disertai keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir.
disebelah kiri ibu, bagian kecil disebelah kanan ibu, Leopold 3 : kepala.
Kala II
Jam 09.30 WIB Ibu mengatakan mules yang semakin sering dan kuat,
ada rasa ingin meneran seperti ingin BAB yang tidak bisa ditahan setiap
Bayi lahir spontan pukul 09.58 WIB, jenis kelamin laki-laki, tonus otot
Buku Acuan APN 2008 bahwa lama kala II pada multigravida 30 menit,
walaupun ada kesenjangan antara teori dan praktek tetapi tidak ada
penyulit pada kala II seperti tejadi distosia yang bisa dikarenakan his,
jalan lahir atau janinnya sendiri. Tidak ada pula lilitan tali pusat. Pada
APN 2008 dijelaskan bahwa setelah bayi lahir bayi harus segera
taktil pada bayi, BB : 3200 gr dan panjang 51 cm, keadaan bayi baik.
Kala III
Jam 09.58 WIB ibu mengatakan sedikit mules dan merasa kelelahan,
setelah bayi lahir,. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Saifuddin
Kala IV
Jam 10.05 WIB, Ibu mengatakan merasa lelah tetapi lega, adanya rasa
sedikit mules dan perabaan atas symphisis terasa adanya bulatan yang
kontraksi uterus baik. TFU sepusat dan hal tersebut normal sesuai
tengah dari abdomen kira-kira dua pertiga atau tiga perempat antara
symphysis pubis dan umbilicus. Uterus harus kokoh atau keras terhadap
Pada saat nifas ibu tidak ada luka jalan lahir. setelah plasenta lahir
manfaat ASI, teknik menyusui yang benar terlihat hasilnya ibu dapat
menyusui bayinya dengan baik dan benar pada hari ke-12. Pada
belas lochea berwarna kekuningan dan fundus uteri sudah tidak teraba.
77
1. Asuhan pada ibu nifas 2 jam : ibu mengatakan tidak ada keluhan,
2. Asuhan pada ibu nifas 6 jam : ibu mengatakan tidak ada keluhan,
3. Asuhan pada ibu nifas 6 hari : ibu mengatakan tidak ada keluhan,
4. Asuhan pada ibu nifas 12 hari : ibu mengatakan tidak ada keluhan,
berat badan 3200 gram, panjang badan 51 cm, warna kulit kemerahan,
pergerakan aktik, tidak ada cacat bawaan, tidak terdapat tanda bahaya
pada bayi baru lahir. Bayi mendapatkan Asuhan Inisiasi Menyusu Dini
(IMD), dan mencapai putting susu ibu selama kurang lebih 30 menit.
jam, 6 jam, 6 hari, dan 12 hari, setelah lahir,reflex hisap bayi baik,
Deteksi dini dan dapat melakukan tindakan yang harus dilakukan agar
1. Asuhan pada bayi baru lahir 2 jam : dari hasil pemeriksaan yang
2. Asuhan pada bayi baru lahir 6 jam : dari hasil pemeriksaan yang
3. Asuhan pada bayi baru lahir 6 hari : dari hasil pemeriksaan yang
4. Asuhan pada bayi baru lahir 12 hari : ibu mengatakan tidak ada
bayi Ny. Y.
BAB V
A. Kesimpulan
Institusi Pendidikan serta adanya PKK III ini mahasiswa lebih banyak
yaitu :
kegawat daruratan,
79
80
dilakukan sebanyak 4 kali, yaitu dari 2 jam, 6 jam, 6 hari, 12 hari. Dan
pada By Ny.Y.
5. Pendokumentasian
B. Saran
1. Bagi penulis
Bari Saifuddin, Abdul. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Manuaba, Ida Bagus Gde.2008. Ilmu Kebidanan,penyakit kandungan dan keluarga berencana
Sarwono Prawirohardjo.
Sulistyawati, Ari. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika, 2009.