0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
66 tayangan1 halaman
Fraktur tulang dapat terjadi akibat trauma langsung seperti kecelakaan atau kondisi patologis seperti osteoporosis yang menyebabkan tulang menjadi rapuh. Jika energi yang diterima tulang melebihi batasnya, maka akan terjadi dislokasi atau patah tulang yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan sekitar. Fraktur dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti perdarahan, nyeri, ganggu
Fraktur tulang dapat terjadi akibat trauma langsung seperti kecelakaan atau kondisi patologis seperti osteoporosis yang menyebabkan tulang menjadi rapuh. Jika energi yang diterima tulang melebihi batasnya, maka akan terjadi dislokasi atau patah tulang yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan sekitar. Fraktur dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti perdarahan, nyeri, ganggu
Fraktur tulang dapat terjadi akibat trauma langsung seperti kecelakaan atau kondisi patologis seperti osteoporosis yang menyebabkan tulang menjadi rapuh. Jika energi yang diterima tulang melebihi batasnya, maka akan terjadi dislokasi atau patah tulang yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan sekitar. Fraktur dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti perdarahan, nyeri, ganggu
*kecelakaan atau hantaman (kondisi patologis) *jatuh dengan kaki fleksi *keganasan *hiperfleksi *Osteoporosis ↓ *Osteomielitis Tekanan berlebih pada tulang ↓ ↓ Tulang rapuh Tulang tidak mampu menahan ↓ energi yang >besar Tulang tidak mampu menjadi ↓ tumpuan tubuh Dislokasi tulang
FRAKTUR
Perubahan bentuk tulang Kerusakan fragmen tulang
(deformitas) (crepitas) ↓ Terjadi cedera jaringan lunak ↓ Perubahan jaringan Tulang mencuat keluar Terputusnya pembuluh darah ↓ sekitar ↓ ↓ Perdarahan (Hematoma) Luka laserasi ↓ Kelemahan tulang, ↓ otot, dan sendi kaki HB ↓, HT ↓ Terputusnya ↓ untuk beraktivitas vena/arteri ↓ Vasodilatasi pembuluh darag Peningkatan cairan di ↓ kapiler ekstraseluler dan Gangguan fungsi Perdarahan (+/+) ↓ ekstravaskuler ekstermitas bawah ↓ ↑ tekanan kapiler otot dan ↓ ↓ HB ↓, Elektrolit ↓, MK: HAMBATAN gangguan pada neurovaskuler Reaksi inflamasi turgor kulit >2 detik ↓ *Rubor MOBILITAS FISIK ↓ Aktivasi mediator nyeri *Tumor MK: KEKURANGAN (histamine dan serotonin) *Calor VOLUME CAIRAN ↓ *Dolor ↓ Stimulasi reseptornyeri perifer *Functiolesa Resiko Syok di SSP ↓ Hipovolemik ↓ Oedema Luka Laserasi pada MK: NYERI AKUT ↓ lapisan, jaringan, dan Vasodilatasi pembuluh pembuluh darah darah ↓ ↓ Tindakan Medis MK: Gangguan Fiksasi Internal Perfusi Jaringan atau Eskternal Perifer ↓ Adanya luka insisi Nyeri tekan (+/+) pada jaringan dan Prinsip non-steril ↓ tulang ekstermitas ↓ Dilakukan Imobilisasi bawah Balutan kotor, (traksi/splinting) ↓ rembesan darah (+/ ↓ MK: KERUSAKAN +) Kompresi mekanik→ Obstruksi otot INTEGRITAS ↓ ↓ JARINGAN MK: RESIKO MK: RESIKO DISFUNGSI INFEKSI NEUROVASKULER PERIFER