Rate : PG-13
Length : Chapter
Main Cast :
Cast :
Author : redback97
Disclaimer :
Chanyeol, Jiyeon, Krystal, Hongbin, Baekhyun dan Naeun milik agensi dan orang
tua. Saya hanya meminjam nama tanpa bermaksud menjatuhkan. OC milik
author. Tempat milik negara yang bersangkutan dan sebagian hanyalah karangan
author. Cerita terinspirasi dari drama Emergency Couple dan sebagian karangan
murni author.
Author POV
Di dalam keramaian, sepasang pengantin terlihat tengah berlari menghindari kejaran dua
orang pria di belakang mereka. Mereka berlari sambil terus berpegangan tangan erat.
Sesekali mereka menoleh ke belakang melihat apakah orang-orang yang mengejar
mereka semakin mendekat atau tidak. Di saat mereka sibuk berlari, tanpa mereka sadari
bunga yang dipegang oleh pengantin wanita terjatuh dan terinjak-injak oleh orang yang
berlalu lalang. Sesaimpainya di depan gereja, mereka membuka pintu gereja itu dan
segera masuk ke dalam. Pengantin pria menggandeng erat tangan pengantin wanita
sambil melangkah mantap mendekati sang pastur yang sedang berceramah. Orang-orang
yang semula sedang melakukan ibadah dengan khusyuk menatap mereka berdua dengan
tatapan aneh. Pengantin pria memberikan secarik kertas bertulis tangan yang telah
tersimpan rapi di sakunya sedari tadi kepada pastur. Dia kemudian berbalik dan menatap
pada semua jemaat gereja lalu menunduk memberi hormat pada mereka diikuti oleh
pengantin wanita disampingnya.
“Kami akan melangsungkan pernikahan disini hari ini. Kami memiliki alasan, jadi
tolong mengerti kami, dengan meminta berkah dari surga dan merengkuh kami
dengan cinta dari tuhan” kata pengantin pria dengan penuh keyakinan.
Seluruh jemaat gereja hanya tertawa kecil sambil berbisik-bisik kepada orang
disampingnya. Pengantin pria tidak memperdulikan semua itu dan langsung
berbalik menghadap pastur untuk memintanya membacakan kertas yang telah ia
berikan tadi.
“Mempelai Park Chanyeol yang berdiri didepan saya sekarang ini, adalah
mahasiswa favorit saya saat saya masih menjadi professor di sekolah kedokteran,
sebelum saya akhirnya mendapatkan panggilan tuhan. Dia tampan dan bersinar,
selalu memiliki nilai yang bagus” kata pastur membacakan secarik kertas kertas
tadi.
“Sampai rambut hitam mereka berubah menjadi putih, mereka berjanji di depan
tuhan akan saling mencintai dengan berbagai kesulitan. Amen” kata pastur.
-SKIP-
Pernikahan mereka berjalan dengan baik selama beberapa bulan setelah menikah,
namun seiring berjalannya waktu pernikahan mereka semakin retak. Pertengkaran
terjadi setiap hari bahkan untuk meributkan hal-hal yang bisa dibilang tidak
penting.
“Jiyeon, aku sangat lelah. Tolong buatkan aku kopi” kata Chanyeol sambil
menaruh tas kerjanya.
“Apa kau bilang? Kopi? Bahkan untuk membeli sayur untuk dimakan saja kita
tidak bisa” jawab Jiyeon kesal.
“Hey, kenapa kau ini? Harusnya kau juga sadar diri! Kau itu hanya bisa bersantai di
rumah. Kau ingin menyengsarakanku?!” jawab Chanyeol dengan emosi.
“Cih, kita begini kan juga karenamu yang memintaku keluar dari kuliah dan
pekerjaan sementaraku sepertimu! Kau ini hanya berpikiran pendek!” jawab Jiyeon
juga dengan emosi.
Chanyeol yang sudah tidak tahan dengan emosinya melemparkan segelas air putih
yang berada di dekatnya ke arah foto pernikahan mereka berdua. Pigura yang
melapisinya pun pecah, menyebabkan foto itu terjatuh dari tempat semula.
-SKIP-
5 years later
Hari ini adalah hari pertama magang bagi Chanyeol, ia telah berangkat lebih awal
dari biasanya saat kuliah. Ia berangkat bersama seorang namja yang menurutnya
tidak lebih tampan dan tidak lebih tinggi darinya. Umurnya pun jauh lebih muda 7
tahun dari Chanyeol, namanya adalah Byun Baekhyun. Mereka berdiri di depan lift
menunggu pintu lift terbuka dan segera mengantarkan mereka ke lantai 3 tepatnya
ke lantai di mana pembukaan acara magang akan dimulai. Sebelum pintu lift
sempat terbuka, seorang perempuan cantik nan mempunyai tubuh yang bagus
datang ke arah mereka berdua. Perempuan itu tersenyum ke setiap orang yang
bertemu dengannya dan mengagumi kecantikannya.
Chanyeol dan Baekhyun yang masih terpaku karena melihat kecantikan perempuan
itu pun hanya bisa terdiam dan terus memandang perempuan itu. Perempuan itu
melambai-lambaikan tangan ke arah mereka untuk memastikan bahwa mereka
masih tersadar. Chanyeol yang sadar akan hal itu segera bertingkah normal untuk
menjaga image nya dan menjawab perkataan perempuan itu.
“Ya, ada yang bisa aku bantu?” jawab Chanyeol sambil memperlihatkan senyum
manisnya.
“Ah tidak usah berlebihan. Aku hanya ingin bertanya dimana ruang pembukaan
acara magang di rumah sakit ini” kata perempuan itu sambil tersenyum.
“Kau dokter magang? Kalau begitu kau sama denganku. Aku bisa mengantarkanmu
sampai ke sana” jawab Baekhyun senang.
“Aish, baiklah. Tapi apa yang bisa kau berikan padaku? Aku meminta imbalan
untuk itu” jawab Chanyeol yang juga berbisik.
“Bagaimana kalau makan siang? Aku akan mentraktirmu saat makan siang” bisik
Baekhyun lagi.
“Itu tidak cukup, bagaimana kalau 3 kali makan entah itu siang, sore, malam, atau
pagi kau tetap harus menurutinya” jawab Chanyeol masih berbisik.
“Ah baiklah, sekarang ayo nona akan kuantarkan kau ke tempat pembukaan acara
magang” kata Baekhyun.
-SKIP-
Satu persatu dokter magang memasuki ruangan dan segera menempatkan dirinya ke
kelompok masing-masing. Baekhyun yang bahagia karena mendapatkan kelompok
yang sama dengan perempuan bernama Krystal itu terus menerus tertawa dan
berbicara dengan Krystal, sedangkan Chanyeol yang merasa paling tua hanya bisa
menghindar dari candaan yang dilontarkan oleh teman-temannya itu. Profesor
Jaehyun memasuki ruangan untuk membuka acara magang ini. Ia telah menyiapkan
beberapa gulung kertas yang nantinya akan diambil oleh masing-masing
perwakilan kelompok dan menentukan jadwal maupun bagian ruangan mereka.
“Di depanku sudah tersedia beberapa gulung kertas yang dapat kalian ambil
melalui perwakilan kelompok kalian. Setiap perwakilan hanya diperbolehkan
mengambil satu diantara 7 gulungan ini. Bagi setiap perwakilan kelompok
dipersilahkan untuk maju dan mengambil 1 gulungan ini” kata Profesor Jaehyun
menyampaikan pesan.
“Hyung cepatlah buka gulungan kertas itu. Aku sudah tidak sabar ingin melihat
dimanakah kita ditugaskan” kata Baekhyun bersemangat.
“Baiklah” jawab Chanyeol yang segera membuka gulungan kertas itu. “Januari
Emergency, Februari Emergency, Maret Emergency, April Emergency. Oh kita
benar-benar berada di neraka” lanjut Chanyeol dengan nada yang semakin lama
semakin lesu.
“Ini semua karena ketidak beruntunganmu hyung, kami semua harus menanggung
akan hal itu” kata Baekhyun juga lesu.
“Ah sudahlah mungkin ini memang takdir kita, sekarang ayo kita ke ruang
Emergency untuk menemui kepala ruangan” jawab Krystal berusaha tersenyum.
Mereka berjalan menuju ruang Emergency untuk menemui kepala ruangan itu
dengan sangat terpaksa. Tidak ada satupun dari mereka yang menginginkan untuk
ditempatkan di ruang itu. Menurut mereka ruang emergency lah yang paling sibuk
karena setiap saat pasti ada pasien yang akan mendatangi mereka.
“Pasti kalian para dokter magang yang akan ditempatkan di ruangan ini. Baiklah,
perkenalkan namaku adalah Profesor Lee Hongbin, kepala di ruangan ini. Kalian
bisa memanggilku Profesor Lee” kata Hongbin singkat.
“Aku akan mengabsen kalian satu-persatu untuk memastikan tidak ada seorang pun
yang terlambat apalagi membolos. Dokter Park Chanyeol” kata Hongbin.
Tidak ada jawaban sepatah kata pun dari semua anggota kelompok 4 yang hadir di
ruangan emergency kecuali Chanyeol yang merasa aneh mendengar nama itu. Ia
menyingkirkan pikiran-pikiran negatif yang ada di pikirannya. Tiba-tiba sebuah
suara terdengar dari salah satu pintu perawatan ruang emergency.
-To Be Continue-
Terima kasih untuk semua readers yang udah mau baca FF aku yang satu ini. Aku
tahu masih banyak kesalahan yang aku buat dalam menulis FF ini. Kritik dan saran
kalian juga sangat aku harapkan biar FF aku bisa lebih bagus lagi. Jangan lupa
tinggalkan komentar, karena satu komentar dari kalian itu sangat berharga bagi
author. Tunggu chapter selanjutnya ya-
Iklan
EXO Fanfiction
Blog di WordPress.com.
Kembali ke atas
Iklan