Indikasi CDP adalah kavitas tanpa obstruksi pada ruang pulpa (Garg, 2010 243). Teknik
CDP cocok digunakan pada saluran akar sempit dan sedikit melengkung seperti gigi molar RA
dan RB (Walton & Torabinejad, 2003) 214.
Efektivitas
Secara historis, medicamen intracanal yang paling banyak digunakan adalah medikamen
berbahan fenol, seperti formokresol, camphorated parachlorophenol, eugenol,
metacresylacetate, dan halida (iodine-potassium iodide). Namun bahan tersebut tidak
direkomendasikan oleh karena sifatnya antigenik dan sitotoksik, serta hanya efektif dalam
jangka waktu pendek. Penggunaan kalsium hidroksida pada saluran akar gigi dengan nekrosis
pulpa setelah instrumentasi lebih disarankan (Walton & Torabinejad, 2003). Kalsium
hidroksida adalah medikamen antibacterial dengan pH tinggi. Aplikasi kalsium hidroksida
pada saluran akar dalam jangka waktu minimal 7 hari telah terbukti efektif membunuh sebagian
besar pathogen dalam saluran akar. Kalsium hidroksida juga terbukti secara eksperimen lebih
superior daripada medikamen berbahan camphorated paramonochlorophenol, camphorated
phenol, iodine-potasssium iodide, polyantimicrobials dan pasta antibiotic /steroid (Ford &
Rhodes, 2002).
Bahan steril saluran akar berupa kalsium hidroksida dapat dilakukan dengan plastic syringe,
hand file, dan lentulo. Untuk hand file dilakukan dengan cara memasukkan sampai panjang
kerja dan perlahan memutar dengan arah kebalikan dengan jarum jam serta mengoleskan pada
dinding saluran akar. (Ford & Rhodes, 2002).
A file can be used to place the medicament in the canal. The agent should be smeared on the
walls of the root canals, and can be carried to the working length by gently rotating the file in
an anti-clockwise direction (Fig. 6.21). If it is mixed to a thick paste consistency a plug
ROTASI MEDIKASI
http://www.jdentistry.ui.ac.id/index.php/JDI/article/download/598/490
Penelitian yang dilakukan Mardewi (2004) menyatakan bahwa pengobatan saluran akar yang
dilakukan berulang-ulang yang dikenal dengan rotation of medication sudah dapat
ditinggalkan. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan tentang endodontic flora, peralatan
dan metode preparasi saluran akar yang dipakai pun menjadi terbatas. Flora endodontic 98%
bersifat strict anaerob. Melalui prosedur preparasi saluran akar yang disertai dengan irigasi
dengan larutan Sodium Hipoklorit2.5% saluran akar dapat bebas dari bakteri anaerob. Semua
penelitian menunjukkan bahwa hanya obat kalsium hidroksida yang berperan. Nilai pH
kalisum hidroksida: 13,1 dapat bertahan selama 30 hari sehingga dapat menginduksi
pertumbuhan tulang baru di periapeks. Jumlah kunjungan juga menjadi lebih sedikit karena
pemakaian jenis obat saluran akar yang tepat.
Pada saat ini, belum ada material yang dapat memenuhi seluruh kriteria. Gutta percha dengan
sealer yang cocok adalah yang paling mendekati kriteria tersebut. Meskipun banyak material
sudah dilakukan percobaan, hanya satu bahan yang dapat diterima secara universal yaitu gutta
percha. Kelebihan gutta percha diabnding bahan semisolid lain adalah kemampuan untuk
mempertahankan panjangnya dan kemampuan untuk adaptasi terhadap kondisi tidak biasa,
serta menciptakan seal yang adekuat. (Walton & Torabinejad, 2003).