Anda di halaman 1dari 3

GLUTARALDEHID

DEFINISI
● Glutaraldehyde merupakan desinfektan golongan aldehyde, termasuk desinfektan yang
kuat, spektrum aplikasi luas, dapat membunuh mikroorganisme dan virus. Bekerja
dengan cara denaturasi protein dan umum digunakan dalam campuran air konsentrasi
0,5% – 5%.
● Keunggulan golongan aldehyde adalah sifatnya yang stabil, persisten, efek samping
minimal, dapat dibiodegradasi dan tidak menyebabkan kerusakan pada material
peralatan.
● Larutan glutaraldehyde 2% efektif terhadap bakteri vegetative seperti Mycobacterium
tuberculosis, fungi dan virus akan mati dalam waktu 10 – 20 menit.
● Konsentrasi yang digunakan Larutan glutaraldehyde 2% direkomendasikan untuk
sterilisasi peralatan bedah, daerah operasi, perawatan endodontik intrakanal dan sterilisasi
bahan cetak alginat pada bidang kedokteran gigi.
● Jenis desinfektan yang mengandung Glutaraldehid untuk Rumah Sakit antara lain :
Agrigerm , Aldekol des 02, Alcide, Biodan , Formades , Sanitas-151.

INDIKASIKONTRAINDIKASI
Indikasi
● Pulpotomi gigi sulung, sebagai alternatif lain dari formokresol.
● Glutaraldehid lebih dapat diharapkan sebagai medikamen pada terapi pulpa
dibandingkan dengan formokresol

Kontraindikasi
● Penggunaan Steril
Larutan glutaraldehida tidak boleh digunakan untuk sterilisasi perangkat penting
yang dimaksudkan untuk penggunaan tunggal (misalnya: kateter).
● Penggunaan Disinfektan Tingkat Tinggi
Larutan glutaraldehida TIDAK boleh digunakan untuk mendisinfeksi tingkat tinggi
perangkat semi-kritis saat sterilisasi praktis
.
MEKANIME KERJA
glutaraldehid akan lebih kecil kemungkinannya untuk berdifusi keluar dari foramen apikal dan
memiliki sifat desinfektan yang efektif, memiliki sifat fiksatif yang lebih baik dengan ikatan
silang yang benar. Sifat glutaraldehida tidak menyebar keluar dari puncak gigi telah dikonfirmasi
dalam penelitian

Pada tahun 1980, Kopel et al. menggunakan glutaraldehid 2% untuk melakukan pulpotomi pada
gigi sulung. Mereka menemukannya sebagai obat pulpa yang dapat diterima secara biologis yang
mampu mempertahankan vitalitas pulpa radikular setelah pulpotomi. Jaringan pulpa yang tersisa
tidak menyerupai jaringan gigi yang dirawat dengan formokresol. Berdekatan dengan pulp
dressing terdapat fiksasi permukaan dimana pulpa diamputasi dan dirawat. Pulpa yang tersisa
tampak normal. Glutaraldehida telah terbukti kurang sitotoksik dibandingkan formokresol.

Sebuah studi oleh Ranly menunjukkan bahwa glutaraldehida menghasilkan respons alergi yang
lebih sedikit daripada formokresol. Beberapa penelitian telah menunjukkan tidak ada kerusakan
pada gigi permanen yang erupsi yang berdekatan dengan gigi sulung yang dirawat dengan
glutaraldhid. Sejumlah penelitian klinis telah mendokumentasikan keberhasilan klinis pulpotomi
glutaraldehid dengan basis ZOE dalam kisaran 74,1 hingga 100% dengan waktu berkisar antara 6
hingga 42 bulan

TAHAPAN
1. Anestesi lokal dan pemasangan rubber dam.
2. Pembentukan outline form dilakukan dan seluruh permukaan marginal
karies dibuang sebelum pulpa terbuka.
3. Pembukaan pulpa korona dilakukan dengan menggunakan bur bulat
4. Akses kavitas diperbesar sampai ke bagian tanduk pulpa untuk
memudahkan pembuangan pulpa korona
5. Pulpa korona dibuang dengan eskavator yang steril. Pulpa tersebut dipotong
pada bagian jalan masuk ke saluran akar
6. Kamar pulpa diirigasi dengan saline yang steril untuk mencegah sisa
dentin masuk ke bagian pulpa akar.
7. Bersamaan dengan irigasi, pelet kapas yang steril ditaruh pada bagian
ujung pulpa yang dipotong untuk membantu dalam hemostasis.
8. Semua gigi molar sulung yang diteliti dirawat dengan pelet kapas yang
dibasahi dengan glutaraldehid 2%.
Pelet kapas yang telah dibasahi glutaraldehid diletakkan diatas pulpa
bagian akar selama 2 menit dan kemudian diangkat. Basis Zinc oxide
eugenol kemudian diletakkan diatas ujung pulpa. Kemudian gigi tersebut
direstorasi dengan amalgam

PENGISIAN KAMAR PULPA


Definisi
proses tahapan dimana kamar pulpa sudah dilakukan preparasi dan sterilisasi
akan dimasukkan bahan pengisi

Indikasi
● Pulpotomy
● pulpectomy
Tahapan
1. Setelah kamar pulpa diakses, pulpa koronal diangkat dan hemostasis
dicapai dengan pelet kapas.
2. Bahan pengisi dicampur menjadi pasta (dengan rasio sesuai anjuran pabrik)
dan ditempatkan di kamar pulpa kemudian tekan agar pasta dapat sejauh
mungkin masuk dalam saluran akar
3. ZOE )zink oxide eugenol) atau IRM (intermediate restorative material)
ditempatkan di atas bahan pengisi dan gigi direstorasi.

Anda mungkin juga menyukai