Anda di halaman 1dari 6

Menurut KBBI, arti prevalensi adalah jumlah keseluruhan kasus penyakit yang terjadi

pada suatu waktu tertentu di suatu wilayah. Sedangkan menurut Azrul Azwar dalam bukunya
Pengantar Epidemiologi, prevalensi berkaitan erat definisinya dengan insidensi juga, yaitu:
Insidensi adalah gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu waktu tertentu di suatu kelompok masyarakat. Angka insidensi (Insiden
rate) adalah jumlah kasus baru penyakit tertentu yang dilaporkan pada periode waktu dan tempat
tertentu dibagi dengan jumlah penduduk dimana penyakit tersebut berjangkit. Biasanya
dinyatakan dalam jumlah kasus per 1000 kasus atau per 100.000 penduduk per tahun.
Prevalensi adalah gambaran tentang frekuensi penderita lama dan baru yang ditemukan
dalam jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu. Secara umum nilai prevalen
dibedakan menjadi 2, yaitu:

● Point Prevalensi
Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah
penduduk pada saat itu. Nilai ini dapat digunakan untuk mengadakan evaluasi berbagai
hasil kesehatan pada kelompok penduduk tertentu dan sebagai dasar untuk pengambilan
sampel pada penelitian epidemiologi.
RUMUS:

CONTOH:
Kasus penyakit TBC Paru di Kecamatan Moyang pada waktu dilakukan survei pada
bulan Juli 1988 adalah 98 orang dari 24.000 penduduk kecamatan tersebut. Maka
prevalence rate di Kecamatan tersebut adalah:

● Periode Prevalensi
Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu
tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang
bersangkutan. Perhitungan insiden dan prevalensi penyakit dapat pula dilakukan untuk
kelompok penduduk tertentu yang berkaitan dengan keadaan resikonya masing-masing
contohnya pada umur tertentu, jenis kelamin tertentu, pekerjaan dan lain-lain.
Periode prevalensi dapat mengalami perubahan dalam jangka waktu tertentu, demikian
pula dengan insiden. Insiden pada periode tertentu dapat menurun karena efek penegahan
dan perubahan sifat penyakit, sedangkan periode prevalensi dapat berubah karena angka
kematian maupun karena penyembuhan. Hubungan antara kedua nilai ini dapat bervariasi
dari waktu ke waktu tergantung sifat perubahan penyakit.
Rumus:
Contoh:
Pada periode tahun 2013 (Januari-Desember) di Kelurahan A terdapat 75 penderita
Malaria. Pada pertengahan tahun 2013 penduduk kelurahan A tersebut berjumlah 5000
orang.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Prevalensi


Prevalensi Meningkat:

● Durasi penyakit yang lebih lama

● Peningkatan insidens

● Kasus-kasus migrasi ke dalam populasi

● Migrasi keluar dari orang-orang sehat

● Migrasi ke dalam dari orang-orang rentan

Prevalensi Menurun:

● Durasi penyakit yang lebih pendek

● Meningkatnya tingkat fatalitas kasus akibat dari penyakit

● Menurunnya kasus-kasus baru

● Migrasi ke dalam dari orang-orang sehat

● Migrasi keluar dari kasus-kasus

● Meningkatnya tingkat kesembuhan untuk kasus-kasus penyakit


● Prevalensi karies
Prevalensi karies adalah angka yang mencerminkan jumlah penderita karies dalam
periode dan waktu tertentu. Dalam menghitung angka prevalensi karies gigi, diperlukan
indeks karies gigi. Indeks karies gigi adalah angka yang menunjukan klinis penyakit
karies gigi. Indeks DMF-T adalah angka yang menunjukkan jumlah gigi dengan karies
pada seseorang atau sekelompok orang. Indeks def-t : Indeks karies untuk gigi anak-anak.
Indekds def-t memiliki rumus yang sama dengan indeks DMF-T
RUMUS PREVALENSI:

RUMUS DMF-T:

DMF-T rata-rata adalah jumlah seluruh nilai DMF-T dibagi dengan jumlah sampel yang
diperiksa. DMF-T rata-rata = Jumlah D+M+F Jumlah orang yang diperiksa.
Ket:
● Decay (D) ialah gigi yang berlubang karena karies gigi
● Missing (M) ialah gigi yang dicabut karena karies
● Filling (F) ialah gigi yang ditambal atau ditumpat karena karies
● T adalah treatment.
● E adalah ekstraksi

Dalam penelitian ini diukur indeks DMF-T menurut WHO.


Cara penghitungan yaitu dengan menjumlahkan semua DMF-T.
● Komponen D meliputi penjumlahan kode 1 dan 2
● komponen M untuk kode 4 dan 5 untuk subjek
● Komponen F hanya untuk kode 3.
● Untuk kode 6 (fissure sealant) dan 7 (jembatan, mahkota khusus, atau
viner/implant) tidak dimasukkan dalam perhitungan DMF-T.

Kategori DMF-T menurut WHO:


1. sangat rendah (0,0 - 1,1),
2. rendah (1,2 - 2,6),
3. sedang (2,7- 4,4),
4. tinggi (4,5 - 6,5),
5. sangat tinggi(>6,6)

Kekurangan Indeks DMF-T


● Tidak dapat menggambarkan banyaknya karies yang sebenarnya, karena jika pada gigi
tersebut terdapat 2 karies atau lebih, karies dihitung adalah tetap 1
● Indeks DMF-T tidak dapat membedakkan kedalaman dari karies, misalnya karies
superficialis, media, profunda

Kelebihan Indeks DMF-T


● Mengetahui keadaan gigi masyarakat
● Membuat rencana program: menentukan jumlah tenaga, alat, bahan, anggaran belanja,
waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan program
● Melaksanakan program evaluasi

Kekurangan Indeks def-t


● Pada penjelasan tentang Ekstoliasi/Ekstraksi, seharusnya dapat menunjukkan jumlah
gigi yang dicabut karena karies. Pada gigi desidui terkadang gigi yang tidak ada
disebabkan lepas sendirinya karena faktor fisiologis (ekstoliasi), bukan karena karies.
● Untuk mencegah terjadinya kekeliruan indeks def sering diganti menjadi df saja
Referensi
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/article/viewFile/752/12187
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/414-Article%20Text-889-1-10-20200128.pdf
https://books.google.co.id/books?id=_twdQSStVHwC&pg=PA98&lpg=PA98&dq=Kekurangan+1.+Tidak+dapat+menggambarkan+banyaknya+karies+yang+sebena
rnya.+Karena+jika+pada+gigi+tersebut+terdapat+2+karies+atau+lebih,+karies+dihitung+adalah+tetap+1+2.+Indeks+DMF-T+tidak+dapat+membedakkan+kedala
man+dari+karies,+misalnya+karies+superficialis,+media,+profunda+3.+Tidak+valid+untuk+gigi+yang+hilang+karena+penyebab+lain+selain+karies+4.+Tidak+vali
d+untuk+pencabutan+perawatan+ortodonti+5.+Tidak+dapat+digunakan+untuk+karies+aka&source=bl&ots=m2lUf5E3v1&sig=ACfU3U3jNLulQkxW8RsVu9JND4X
R8spboA&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwidwY6yh-72AhUk7XMBHewID28Q6AF6BAgCEAM#v=onepage&q=Kekurangan%201.%20Tidak%20dapat%20menggamba
rkan%20banyaknya%20karies%20yang%20sebenarnya.%20Karena%20jika%20pada%20gigi%20tersebut%20terdapat%202%20karies%20atau%20lebih%2C%2
0karies%20dihitung%20adalah%20tetap%201%202.%20Indeks%20DMF-T%20tidak%20dapat%20membedakkan%20kedalaman%20dari%20karies%2C%20mis
alnya%20karies%20superficialis%2C%20media%2C%20profunda%203.%20Tidak%20valid%20untuk%20gigi%20yang%20hilang%20karena%20penyebab%20lai
n%20selain%20karies%204.%20Tidak%20valid%20untuk%20pencabutan%20perawatan%20ortodonti%205.%20Tidak%20dapat%20digunakan%20untuk%20kari
es%20aka&f=false

file:///C:/Users/ASUS/Downloads/Kesehatan-Masyarakat-Komprehensif.pdf

Anda mungkin juga menyukai