Anda di halaman 1dari 5

Proposal Tugas Akhir

USULAN KEMASAN IKAN ASIN TALANG MENGGUNAKAN


METODE VALUE ENGGINEERING
(Studi Kasus di Pajak Ikan di Desa Pusong Kota Lhokseumawe)

1.1 Latar Belakang Masalah


Dewasa ini persaingan dalam dunia industri semakin ketat. Produk menjadi
titik krusial awal dan ujung tombak dari suatu industri manufaktur. Indonesia
memiliki kualitas yang mampu bersaing, namun kurang menarik perhatian
konsumen. Salah satu industri yang patut untuk memiliki daya saing adalah produk
olahan ikan laut berupa ikan asin. Karena peluang usaha ikan asin ini begitu
menguntungkan mengingat permintaan pasar yang masih meningkat. Ikan asin
selain harga yang terjangkau serta mudah didapatkan ini dapat di konsumsi oleh
berbagai macam usia. Siapa pun dapat merasakan kelezatan yang terdapat pada ikan
asin. Selain nikmat ikan asin juga memiliki aneka kandungan gizi mulai dari
protein, lemak, kalsium, karbohidrat, zat besi dan sebagainya. Kandungan gizi yang
banyak ini membuat ikan asin selalu diminati di pasaran, cocok sekali dijadikan
usaha yang menjanjikan. Namun, banyak produk ikan asin yang dijual di pasar tapi
masih banyak yang dibungkus dengan plastik transparan tanpa label atau informasi
apapun, memberikan kesan kurang menarik. Hal ini membuat produk makanan ini
kurang memiliki daya saing dengan produk di luar negeri. Produk makanan
sebaiknya memang memiliki desain kemasan yang menarik, terdapat informasi
nama produk, nama perusahaan atau usaha, berat bersih, tanggal kadaluwarsa,
komposisi dan kandungan nutrisi, Standar Nasional Indonesia (SNI), Hazard
Analytical Crtical Control Point (HACCP) dan tanda halal.
Kemasan merupakan salah satu alat pemasaran yang penting, karena tidak
hanya sekedar pembungkus produk yang sudah jadi tetapi juga memiliki daya tarik
yang mampu mempengaruhi psikologis konsumen sehingga tertarik untuk
membelinya. Pengemasan (packaging) merupakan proses yang berkaitan dengan
perancangan dan pembuatan wadah (container) atau pembungkus (wrapper) untuk
suatu produk. Jika pelaku usaha atau bisnis memperhatikan fungsi-fungsi tersebut
maka kelancaran penjualan produk tersebut dapat di tingkatkan. Charles A.
Beresrin petugas Modern Packaging Magagine Amerika dalam Alma (2002)
mengatakan bahwa “pembungkus atau kemasan tidak hanya merupakan pelayanan
tetapi juga salesman dan pembawa kepercayaan, di mana suatu pembungkus
merupakan penglihatan terakhir dari konsumen yang dapat di percaya”.
Pusong merupakan salah satu desa yang terletak di ujung kota
Lhokseumawe, Kecamatan Samudra Kabupaten Aceh Utara (Wikipedia, 2018).
Pusong merupakan desa yang ditetapkan pemerintah Aceh sebagai desa nelayan
dalam program Seribu Kampung Nelayan Mandiri Teguh Indah dan Maju (Sekaya
Maritim). Rizal, sebagai Kepala Dinas Kelautan Perikanan Kota Lhokseumawe
mengatakan, “Desa Pusong Lama dan Pusong Baru sebagi desa nelayan, karena dua
desa ini memiliki potensi kelautan yang besar. Jadi, alasan penetapan dua desa itu
karena Pusong Baru dan Pusong Lama secara geografis dan juga keseharian dan
kehidupan masyarakatnya sangat tergantung dari hasil perikanan laut” (Antara
News, 2015).
Salah satu hasil ikan laut unggulan ialah ikan yang bernama latin
scomberoides lysan atau yang sering disebut ikan talang. Ikan talang adalah jenis
ikan yang populer di kalangan pemancing dan nelayan. Ikan laut ini memiliki nama
lain Queenfish, Skinny Fish, atau Leatherskin. Ikan talang ini biasanya hidup di
perairan pantai dengan sistem pertahanan koloni (bergerombol). Ikan ini mampu
tumbuh hingga ukuran 1,2 meter.
Produk hasil perikanan laut yang ditangkap para nelayan di desa Pusong
akan diolah menjadi berbagai produk ikan asin. Dengan banyaknya ikan talang
yang ditangkap membuat nelayan harus mengasinkannya agar bisa tahan lama.
Dengan mengasinkan ikan maka mampu memperpanjang daya simpan dan mampu
meningkatkan nilai jual dari ikan asin. Peluang usaha ikan asin ini begitu
menguntungkan mengingat permintaan pasar yang masih meningkat. Ikan asin
talang selain harga yang terjangkau serta mudah didapatkan ini dapat dikonsumsi
oleh berbagai golongan usia. Siapa pun dapat merasakan kelezatan yang terdapat
pada ikan asin talang. Selain nikmat ikan asin talang juga memiliki aneka
kandungan gizi mulai dari protein, lemak, kalsium, karbohidrat, zat besi dan
sebagainya. Ikan talang sebagaimana jenis ikan laut lain tentu saja memiliki
manfaat kesehatan. Kandungan nutrisinya memberikan manfaat yang luar biasa
bagi tubuh manusia. Protein pada ikan ini dipercaya dapat melenturkan otot hingga
bisa tumbuh dan bertambah massanya. Selain itu, ikan talang juga aman untuk di
konsumsi dan tidak menyebabkan kolesterol karena kandungan lemaknya tergolong
lemak tak jenuh (HDL) (www.khasiat.co.id, 2018). Kandungan gizi yang banyak
ini membuat ikan asin talang selalu diminati di pasaran, cocok sekali dijadikan
usaha yang menjanjikan. Desa Pusong kota Lhoseumawe juga termasuk penghasil
ikan yang cukup besar di kawasan Kabupaten Aceh Utara, tetapi masyarakat yang
ada di Desa Pusong khususnya suku nelayan memiliki sedikit pengetahuan dalam
menginovasi produk olahan ikan menjadi ikan Asin. Ketika datang konsumen yang
membeli mereka hanya menggunakan kantong plastik transparan ikan yang sudah
kering.
Dengan ketiadaan bentuk kemasan dan hanya menggunakan kantong plastik
transparan dan tanpa label sebagai wadah, hal ini mempunyai risiko yang
mempengaruhi kualitas dan ketahanan dari makanan. Sehingga daya tarik yang
dimiliki produk tersebut dan mengingat ikan asin yang jumlahnya banyak di desa
Pusong Kota Lhokseumawe Aceh utara ini membuat peneliti tertarik untuk
menambah nilai jual dari olahan tersebut dengan memberikan usulan desain
kemasan ikan asin talang yang nantinya dapat menjadi daya tarik konsumen untuk
membelinya. Dengan desain yang menarik ini juga akan membuat para wisatawan
sebagai pembeli oleh-oleh berupa ikan asin talang yang ada di desa Pusong, maka
dibutuhkan desain kemasan ikan asin talang yang menarik, informasi yang tepat
mengenai warna, rasa yang terjaga jika dibawa bepergian dan lain-lain.
Peneliti ingin membuat suatu usulan desain kemasan produk olahan ikan
asin talang di desa Pusong yang harapannya dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat yang ada di desa Pusong Kota Lhokseumawe dengan kualitas produk
yang inovatif dan kreatif.
1.2 Rumusan Masalah
Perumusan masalah pada penelitian desain kemasan ikan asin talang di desa
Pusong kota Lhokseumawe adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana usulan desain kemasan ikan asin talang yang menarik untuk
dijual sehingga bisa memberikan penambahan nilai?
2. Bagaimana Function Analysis System’s Technique (FAST) yang tepat pada
usulan desain kemasan ikan asin di Pasar Pusong kota Lhokseumawe?
3. Bagaimana alternatif desain kemasan ikan asin talang yang terbaik?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui usulan desain kemasan ikan asin talang yang tepat dan
menarik untuk di jual sehingga memberikan nilai tambah.
2. Untuk mengetahui bagaimana Function Analysis System’s Tecnique
(FAST) pada usulan desain kemasan ikan asin talang di desa Pusong kota
Lhokseumawe.
3. Untuk mengetahui alternatif desain kemasan ikan asin talang yang terbaik
dari usulan kemasan yang diberikan.

1.4 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat bagi unsur-
unsur terkait, antara lain adalah sebagai berikut.
1. Bagi penulis
Dapat menerapkan ilmu Rekayasa Nilai (Value Enggineering) yang sudah
di pelajar selama menjalani perkuliahan.
2. Bagi Pemilik Usaha
Dapat di jadikan bahan pertimbangan dari hasil penelitian yang dilakukan
sehingga dapat mengembangkan usahanya.
3. Pihak Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan
dan menjadi bahan referensi bagi penelitian lebih lanjut.
1.5 Batasan Masalah dan Asumsi
1.5.1 Batasan Masalah
Agar pemecahan masalah dapat dilakukan dengan baik, dan penelitian ini
fokus pada tujuan dan tidak menyimpang dari masalah yang telah dirumuskan maka
diberikan pembatasan masalah yaitu sebagai berikut.
1. Objek penelitian hanya usulan pengemasan ikan asin talang di Desa Pusong
Kota Lhokseumawe.
2. Pengambilan data berupa quisioner hanya di lakukan pada seputaran kota
Lhokseumawe dan sekitarnya.

1.5.2 Asumsi
Dalam penelitian sering terjadi kondisi-kondisi yang tidak sesuai sehingga
menjadikan penelitian tidak seakurat yang di inginkan. Untuk mencegah terjadinya
hal tersebut maka penulis memberikan asumsi-asumsi sebagai berikut.
1. Data yang diperoleh dari tempat penelitian dan sumber lain adalah benar
setelah dipertimbangkan kelayakannya.
2. Pada tahun pelaksanaan penelitian ini tidak terjadi kenaikan harga yang
signifikan untuk biaya operasional usaha.
3. Pekerja yang dijadikan Narasumber adalah orang yang cukup berkompeten
di bidangnya.

Anda mungkin juga menyukai