SATUAN ACARA PENYULUHAN Morbili
SATUAN ACARA PENYULUHAN Morbili
Topik : Morbili
Sasaran : Masyarakat
Waktu : 60 menit
A. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
1. Ceramah
2. Diskusi
E. Media :
1. Liflet
2. Plifcart
4. Ruang kelas
F. Setting tempat
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
d. Pengajar dan mahasiswa siap mengikuti kegiatan belajar dan mengajar di kelas.
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi hasil
c. 75% mahasiswa dapat menyebutkan tanda dan gejala penyakit campak dengan tepat.
Lampiran
CAMPAK (MEASLES)
A. Pengertian
Campak ( Rubeola, Measles, Morbili ) adalah infeksi virus akut yang sangat menular,
ditandai dengan demam, lemas, batuk, peradangan selaput mata serta timbulnya bintik-bintik
merah di kulit. Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak.
B. Penyebab
Penyebabnya virus morbili (paramiksovirus). Virus ini terdapat dalam darah dan cairan
nasofaring pada masa gejala awal (prodromal) hingga 24 jam setelah timbulnya bercak
merah di kulit dan selaput lendir. Penularan infeksi terjadi karena menghirup ludah penderita
campak. Penderita bias menularkan ionfeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya
ruam pada kulit dam selama ruam kulit tersebut masih ada.
Sebelum vaksinasi digunakan secara meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3 tahun
terutama pada anak-anak usia pra sekolah dan anak-anak SD. Jika seseorang pernah
menderita campak, maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini.
C. Tanda dan gejala
Masa tunas (inkubasi) berkisar sekitar 12-14 hari, referensi lain menyebutkan 10-20 hari.
Gejala dibagi menjadi 3 stadium:
1. Stadium awal (prodromal)
Sebelum stadium awal ada masa inkubasi (masa dari kontak dengan virus sampai mulai
timbulnya gejala) yang berlangsung kira-kira 10-12 hari. Stadium awal umumnya
berlangsung sekitar 4-5 hari, ditandai dengan panas, lemas, nyeri otot, batuk, pilek, mata
merah, fotofobia (takut cahaya), diare karena adanya peradangan saluran pernapasan dan
pencernaan.
Pada stadium ini, gejalanya mirip influenza sehingga sulit diagnosa pada stadium
ini. Yang khas bila terdapat bercak sebesar ujung jarum (bercak Koplik) di dinding pipi
bagian dalam dan penderita pernah kontak dengan penderita morbili dalam 2 minggu
terakhir.
2. Stadium timbulnya bercak (erupsi)
Terjadi sekitar 2-3 hari setelah stadium awal.
Ditandai dengan: demam meningkat, bercak merah menyebar ke seluruh tubuh,
disertai rasa gatal. Selanjutnya gejala tersebut akan menghilang sekitar hari ketiga.
Kadang disertai diare dan muntah.
3. Stadium masa penyembuhan (konvalesen)
Pada stadium ini, gejala-gejala di atas berangsur menghilang. Suhu tubuh menjadi
normal, kecuali ada komplikasi. Adanya kulit kehitaman dan bersisik (hiperpigmentasi)
dapat merupakan tanda penyembuhan.
D. Komplikasi
Dapat terjadi karena penurunan kekebalan tubuh sebagai akibat penyakit Campak.
Komplikasi yang dapat timbul, antara lain:
1. Bronkopnemonia (infeksi saluran napas)
2. Otitis Media (infeksi telinga)
3. Laringitis (infeksi laring)
4. Diare
5. Kejang Demam (step)
6. Ensefalitis (radang otak)
E. Diagnosa
Diagnosa ditegakan berdasarkan penemuan gejala dan ruam kulit yang khas, pemeriksaan
lain yang mungkin di8lakukan adalah:
1. Pemeriksaan darah
2. Pembiakan virus
3. Serologi campak
Imunisasi ( imunisasi campak untuk bayi diberikan pada umur 9 bulan ). Bisa pula
imunisasi campuran, misalnya MMR (measles-mump-rubella), biasanya diberikan pada usia
12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun. Imunisasi campak diberikan untuk
mendapatkan kekebalan terhadap penyakit campak secara aktif. Vaksin campak
mengandung virus campak hidup yang telah dilemahkan. Vaksin campak yang beredar di
Indonesia dapat diperoleh dalam bentuk kemasan kering tunggal atau dalam kemasan kering
dikombinasikan dengan vaksin gondong dan rubella (campak Jerman) (A.H. Markum, 2002
: 26).
Untuk menentukan minimal pemberian imunisasi dan jadwal imunisasi, ada 2 hal yang
perlu diperhatikan yaitu :
1). Distribusi umur mengenai anak yang terserang dan kematiannya.
2). Respon imunologis sehubungan dengan adanya kekebalan bawaan.
Di Indonesia penyakit ini sering menyerang bayi atau anak kecil, imunisasi dianjurkan
diberikan pada umur 12-15 bulan (Sudarjat Suraatmaja, 1997 : 39).
Pengobatan campak dapat di kelompokan menjadi dua yaitu:
a. Campak tanpa Penyulit, cukup dengan:
1. Rawat jalan
2. Cukup mengkonsumsi cairan dan kalori
3. Pengobatan simptomatis, artinya mengurangi gejalanya saja.
Contoh diberi obat penurun panas (parasetamol / asetaminofen) jik panas, obat
batuk jika penderita batuk, dan lainnya. Yang terpenting adalah memperbaiki
keadaan umum.
b. Campak dengan Penyulit:
1. Perlu rawat inap (opname)
Indikasi rawat inap:
a) Hiperpireksia (suhu tubuh >39.0 ºC)
b) Dehidrasi (kekurangan cairan)
c) Kejang
d) Sulit makan atau minum
e) Adanya komplikasi