A. Pengertian
Kontrasepsi adalah upaya mencegah kehamilan yang bersifat sementara ataupun
menetap.
Kontrasepsi suntikan adalah hormon yang diberikan secara suntikan/injeksi untuk
mencegah terjadinya kehamilan.
B. Waktu suntikan :
1. Pasca persalinan
a. 6 bulan menyusui serta belum haid suntikan dapat diberikan, asal
dapat dipastikan tidak hamil
b. Pasca persalinan > 6 bulan, menyusui, serta telah mendapat haid, maka
suntikan pertama diberikan pada siklus haid 1 dan 7
c. Pasca persalinan < 6 bulan dan menyusui, jangan diberi suntikan
kombinasi
d. Pasca persalinan 3 minggu, dan tidak menyusui, suntikan dapat diberi
2. Pasca abortus
Pasca abortus, suntikan kombinasi dapat segera diberikan atau dalam waktu 7
hari
3. Interval
Hari kelima menstruasi, atau jadwal waktu diperhitungkan
C. Indikasi
1. Usia reproduksi (20-30 tahun)
2. Wanita yang telah memiliki anak
3. Menghendaki KB jangka panjang dan yang memiliki efektifitas tinggi
4. Setelah melahirkan dan tidak menyusui
5. Setelah abortus atau keguguran
6. Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi
7. Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen
8. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
D. Kontra indikasi
1. Kehamilan
2. Karsinoma payudaram (kanker payudara)
3. Pendarahan abnormal uterus (terus menerus)
4. Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah tinggi (>
180/110 mmHg)
5. Usia > 35 tahun yang merokok
E. Keuntungan
1. Sangat efektif
2. Pencegahan kehamilan jangka panjang
3. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
4. Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
5. Sedikit efek samping
6. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
7. Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai
perimenopause
8. Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik (di
luar kandungan)
F. Kerugian
1. Memungkinkan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah
penghentian pemakaian
2. Ketergantungan klien terhadap palayanan kesehatan klien harus
kembali setiap 3 bulan untuk mendapat suntikan
3. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut
4. Dapat menyebabkan ketidaktahuan masalah haid
5. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan penyakit PMS,
hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV.