Anda di halaman 1dari 10

Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan ITB

STUDI PROSES PENGAJUAN KAWASAN GEOPARK PARAHYANGAN


DI JAWA BARAT SEBAGAI ANGGOTA GLOBAL GEOPARK NETWORK
UNESCO
(1) (2)
Kevin Fabryan Masrul , Djoko Santoso Abi Suroso, Ir.,Ph. D
(1)
Perencanaan Wilayah dan Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK), ITB.
(2)
Kelompok Keahlian Perencanaan Wilayah dan Pedesaan, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan
(SAPPK), ITB.

Abstrak

Pengembangan Geopark Parahyangan di Jawa Barat merupakan suatu impian bagi Provinsi Jawa
Barat sebagai suatu program yang menjadikan Jawa Barat menjadi suatu destinasi wisata serskala
internasional. Geopark yang tidak hanya berbicara mengenai konservasi warisan geologi namun juga
berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Konsep Geopark yang tidak hanya
membahas mengenai geologi saja namun lebih kearah management kawasan membutuhkan suatu
proses yang cukup lama di dalam pengembangannya. Dari hasil analisis tersebut, maka
dibutuhkannya suatu studi yang mempelajari bagaimana ketercapaian dan gap yang masih perlu
dilakukan dari proses pengembangan Geopark sehingga memberikan masukan dalam proses
pengajuan Geopark Parahyangan menjadi anggota GGN UNESCO.
Kata-kunci : Geopark Parahyangan, Proses Pengajuan, gap proses dan Isu Strategis

Pengantar

Indonesia merupakan negara kepulauan yang warisan geologi di negara-negara EROPA


dikaruniai kekayaan alam yang sangat melimpah, bernama EGN( Europe Geopark Network) pada
termasuk kekayaan keragaman geologi tahun 2001. Selanjutnya UNESCO memfasilitasi
(geodiversity). Banyak dari keragaman geologi dan membentuk organisasi yang mampu
itu merupakan warisan geologi (geoheritage) menampung lebih banyak lagi negara-negara
yang penting untuk pendidikan maupun sebagai anggota sehingga terbentuklah GGN (Global
aset wisata. Dalam rangka upaya melestarikan Geopark Network) pada tahun 2004.
warisan geologi dan sekaligus memperoleh
manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat Menurut UNESCO (2004), Geopark adalah
setempat dari keberadaan warisan geologi sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur
tersebut, maka konsep pembangunan melalui geologi terkemuka (outstanding)— termasuk
pengembangan taman Bumi atau Geopark kini nilai arkeologi, ekologi dan budaya yang ada di
menjadi pilihan yang menarik, termasuk di dalamnya—di mana masyarakat setempat diajak
Indonesia. berperan-serta untuk melindungi dan
meningkatkan fungsi warisan alam. Melalui
Geopark atau taman Bumi diawali dengan Geopark, warisan geologi itu digunakan untuk
dicetuskanya ide oleh UNESCO (United Nations mendorong kesadaran masyarakat atas isu-isu
Educational, Scientific and Cultural Organization). yang dihadapinya berkaitan dengan dinamika
Perkembangan Geopark diawali dengan kebumian yang terjadi di sekitar mereka.
terbentuknya suatu organisasi non- Sehingga masyarakat dapat lebih menghargai
pemerintahan yang bertujuan melindungi
Jurnal Perencanan Wilayah dan Kota A SAPPK V3N1 | 77
STUDI PROSES PENGAJUAN KAWASAN GEOPARK PARAHYANGAN DI JAWA BARAT SEBAGAI ANGGOTA GLOBAL GEOPARK NETWORK UNESCO

warisan yang ada dan memiliki kesadaran untuk geologi maupun Geopark. Sejauh ini, telah
menjaga warisan tersebut. dikenali sedikitnya tiga gugus kawasan atau
area yang berpotensi tersebut, yaitu: 1)
Berdasarkan pedoman GGN UNESCO (2004), Bandung Utara yang meliputi kawasan
tujuan Geopark adalah menggali, Tangkubanparahu, Lembang, Maribaya,
mengembangkan, menghargai, dan mengambil Kabupatn Bandung Barat, Kabupaten Subang
manfaat dari hubungan erat antara warisan bagian selatan, dan sebagian wilayah Kabupaten
geologi dan segi lainnya dari warisan alam, Sumedang; 2) Pangandaran-Tasikmalaya yang
berupa budaya, dan nilai-nilai di area tersebut. meliputi Pangandaran, Batuhiu, Cukangtaneuh,
Untuk mencapai tujuan tersebut, sebuah dan Batukaras, Kabupaten Pangandaran; jasper
Geopark harus memiliki batas-batas yang merah di Pancatengah, beberapa gua di
ditetapkan dengan jelas dan memiliki kawasan Cikatomas, Kabupayen Tasikmalaya, dan
yang cukup luas untuk pembangunan ekonomi kawasan terkait di wilayah Kabupaten Ciamis
lokal. Sehingga, di dalam Geopark harus selatan; dan 3) Ciletuh-Pelabuhanratu yang
berlangsung sedikitnya tiga kegiatan penting, meliputi Ujunggenteng, Cikaso, Ciletuh,
yaitu: konservasi , pendidikan, dan geowisata. Pelabuhanratu, Cisolok dan beberapa daerah
lainnya yang berdekatan di Kabupaten
Sebelum diakui oleh UNESCO menjadi Geopark
SukaBumi. Dan yang nantinya ketiga gugus
anggota GGN, sebuah daerah dapat diusulkan
kawasan area Geopark ini akan dijadikan suatu
untuk ditetapkan menjadi Geopark nasional di
kawasan besar Geopark Parahyangan.
negaranya. Sebagai contoh, China memiliki
sekitar 129 Geopark nasional dengan 27 Dalam rangka perwujudan pembangunan
diantaranya merupakan Geopark anggota GGN. Geopark Parahyangan dibutuhkan sebuah
Indonesia dengan luas wilayah menyamai China rencana yang matang dalam pengembangannya,
dan memiliki keragaman geologi yang tinggi karena pengusulan Geopark untuk menjadi
sangat berpotensi untuk memiliki banyak anggota GGN memiliki waktu- waktu tertentu
Geopark, baik Geopark nasional maupun sehingga dalam pengembangannya harus dapat
Geopark GGN. dilakukan tepat waktu. Pembangunan yang akan
dilakukan tidak hanya berupa pembangunan
Jumlah Geopark yang diakui UNESCO atau
fisik melainkan juga pembangunan masyarakat
Geopark anggota Global Geopark Networks di
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
seluruh dunia saat ini ada 90 tempat. Sebanyak
mereka. Geopark tidak hanya akan melindungi
27 diantaranya dimiliki oleh China. Di kawasan
warisan geologi juga berupaya untuk
Asia Tenggara, Geopark baru dimiliki oleh
mensejahterakan masyarakat.
Malaysia, Vietnam dan Indonesia, masing-
masing satu lokasi. Geopark yang dimiliki Penelitian kali ini bertujuan untuk mengkaji
Indonesia adalah kawasan Kaldera Gunung proses pengajuan Geopark Parahyangan Jawa
Batur di Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Barat menjadi anggota GGN UNESCO, serta
Bali dengan nama resmi Batur Global Geopark. untuk mengidentifikasi isu-isu strategis yang
masih menjadi gap antara pengembangan
Jawa Barat memiliki pula keragaman Geopark Parahyangan dibandingkan terhadap
geologi yang berpotensi, baik sebagai warisan proses yang telah ada sebelumnya di Indonesia.

78 | Jurnal Perencanan Wilayah dan Kota A SAPPK V3N1


Kevin Fabryan Masrul

Gambar 1. Peta Kawasan Calon Geopark Parahyangan Jawa Barat

Metode Penelitian dalamnya, turunan program Geopark di


Indonesia, potensi kawasan, dasar hukum atau
Metode penelitian utama yang digunakan adalah kebijakan terkait dan masalah yang ada di
metode kualitatif dengan pendekatan yang dalam kawasan Geopark.
dilakukan adalah pendekatan deskriptif
eksploratif. Pemilihan informan menggunakan metode
purposive ini diawali dengan penentuan kriteria
Metode Pengumpulan Data informan yang akan dipilih. Kriteria yang dipilih
adalah informan yang merupakan pemimpin
Pengumpulan data dilakukan untuk struktural lembaga atau yang terlibat langsung
mengumpulkan sumber informasi dalam dalam pengembangan Geopark di Provinsi Jawa
penelitian baik itu berupa data sekunder Barat
maupun primer. Data sekunder diperoleh
melalui survei instansional dan kajian literatur. Metode Analisis Data
Sedangkan data primer diperoleh melalui
wawancara semi terstruktur dan melakukan Dalam melakukan analisis data digunakan
observasi pada objek yang diteliti. metode analisis isi kualitatif (content analysis)
dan analisis deskriptif. Analisis ini digunakan
Wawancara dilakukan kepada setiap sebagai metode dalam penelitian karena
stakeholders kunci dalam pengembangan mempertimbangkan bentuk data dan informasi
Geopark Parahyangan ini yaitu badan geologi yang dikumpulkan berupa wawancara dan
sebagai pelaksana program, perwakilan dokumen resmi yang memerlukan teknik untuk
masyarakat, dan akademisi yang memiliki memahami dan menginterpretasikan data
pengetahuan di bidang geologi khususnya tersebut.
mengenai Geopark. Metode deskkripsi yang dugunakan kali ini
adalah deskripsi analitik. Deskripsi analitik
Informasi yang digali dengan menggunakan adalah deskripsi yang dilakukan dengan
teknik wawancara ini terkait dengan informasi menghubungkan data yang telah diperoleh
mengenai proses bagaimana awal terbentuknya dengan kategori-kategori pada tori yang telah
ide mengenai Geopark, penjelasan mengenai ada sehingga dapat menghasilkan suatu
Geopark, proses, syarat serta konsep di

Jurnal Perencanan Wilayah dan Kota A SAPPK V3N1 | 79


STUDI PROSES PENGAJUAN KAWASAN GEOPARK PARAHYANGAN DI JAWA BARAT SEBAGAI ANGGOTA GLOBAL GEOPARK NETWORK UNESCO

deskripsi baru, namun tidak sampai kedalam keberadaan dan kelestarian situs-situs itu perlu
penentuan teori. dijaga dan dilindungi.
4. Sebagai tempat pengembangan geowisata
Konsep Geopark Objek-objek warisan Bumi di dalam
Geopark berpeluang menciptakan nilai
“Geopark adalah sebuah kawasan yang memiliki
ekonomi.Pengembangan ekonomi lokal melalui
unsur-unsur geologi terkemuka (outstanding)—
termasuk nilai arkeologi, ekologi dan budaya yang
kegiatan pariwisata berbasis alam (geologi) atau
ada di dalamnya—di mana masyarakat setempat geowisata merupakan salah satu
diajak berperan-serta untuk melindungi dan pilihan.Penyelenggaraan kegiatan pariwisata
meningkatkan fungsi warisan alam (UNESCO, Geopark secara berkelanjutan dimaknai sebagai
2004)” kegiatan dan upaya penyeimbangan antara
pembangunan ekonomi dengan usaha
Menurut penjelasan UNESCO, unsur utama di konservasi.
dalam Geopark terbagi 3 yaitu unsur 5. Sebagai sarana kerjasama yang efektif dan
Geodiversity, Biodiversity dan Culturaldiversity. efisien dengan masyarakat lokal
Konsep asas Geopark menurut UNESCO adalah Pengembangan Geopark di suatu
pembangunan ekonomi secara mapan melalui daerah akan berdampak langsung kepada
warisan geologi atau geotourism. Tujuan dan manusia yang tinggal di dalam dan di sekitar
sasaran dari Geopark adalah untuk melindungi kawasan. KonsepGeopark memperbolehkan
keragaman Bumi (geodiversity) dan konservasi masyarakat untuk tetap tinggal di dalam
lingkungan, pendidikan dan ilmu kebumian kawasan, yaitu dalam rangka menghubungkan
secara luas. kembali nilai-nilai warisan Bumi kepada
mereka.Masyarakat dapat berpartisipasi aktif di
Pengertian Geopark bedasarkan yang dijelaskan dalam revitalisasi kawasan secara keseluruhan.
di dalam Guideline and Criteria Geopark GGN 6. Sebagai tempat implementasi aneka ilmu
dapat dipahami melalui beberapa aspek seperti: pengetahuan dan teknologi
1. Sebagai suatu kawasan Di dalam kegiatan melindungi objek-
Geopark merupakan sebuah kawasan objek warisan alam dari kerusakan atau
yang berisi aneka jenis unsur geologi yang penurunan mutu lingkungan, kawasan Geopark
memiliki makna dan fungsi sebagai warisan menjadi tempat uji coba metoda perlindungan
alam.Di kawasan ini dapat diimplementasikan yang diberlakukan.Selain itu, kawasan Geopark
berbagai strategi pengembangan wilayah secara juga terbuka sepenuhnya untuk berbagai
berkelanjutan, yang promosinya harus didukung kegiatan kajian dan penelitian aneka ilmu
oleh program pemerintah.Sebagai kawasan, pengetahuan dan teknologi tepat-guna.
Geopark harus memiliki batas yang tegas dan
nyata.Luas permukaan Geopark-pun harus Kriteria Geopark
cukup, dalam artian dapat mendukung
penerapan kegiatan rencana aksi Di dalam pedoman dan kriteria Geopark yang
pengembangannya. diterbitkan oleh GGN (Global Geopark Network)
2. Sebagai sarana pengenalan warisan Bumi UNESCO pada tahun 2007, ada 5 (lima) kriteria
Geopark mengandung sejumlah situs yang harus dipenuhi agar suatu Geopark dapat
geologi (geosite) yang memiliki makna dari sisi berlangsung mencapai tujuannya, yaitu:
ilmu pengetahuan, kelangkaan, keindahan
(estetika), dan pendidikan. Kegiatan di dalam Kriteria 1 :Ukuran dan kondisi:
Geopark tidak terbatas pada aspek geologi saja, 1. Mempunyai batas yang jelas dengan wilayah
tetapi juga aspek lain seperti arkeologi, ekologi, yang cukup luas yang dapat melayani
sejarah, dan budaya. pengembangan budaya dan ekonomi lokal. Pada
3. Sebagai kawasan lindung warisan Bumi wilayah ini mengandung situs-situs warisan
Situs geologi penyusun Geopark adalah geologis yang penting secara internasional, atau
bagian dari warisan Bumi.Berdasarkan arti, kumpulan kesatuan geologis yang mempunyai
fungsi dan peluang pemanfaatannya,
80 | Jurnal Perencanan Wilayah dan Kota A SAPPK V3N1
Kevin Fabryan Masrul
kepentingan saintifik, kelangkaan atau 2. Geopark mengaitkan antara aspek warisan
keindahan; termasuk sejarah geologis atau budaya dengan warisan geologis, menghormati
proses-prosesnya. lingkungan dan menstimulasi pembentukan
usaha-usaha lokal yang inovatif, bisnis kecil,
2. Geopark adalah wilayah geografis dimana
indutri penginapan, kursus dan pelatihan dan
situs-situs warisan geologis yang merupakan
peningkatan lapangan pekerjaan..
bagian konsep holistik dalam perlindungan,
pendidikan dan pengembangan berkelanjutan. Kriteria 4: Pendidikan:
Geopark tidak boleh hanya kumpulan situs-situs
1.Geopark harus menyediakan dan
geologis saja, tetapi mencakup keseluruhan
mengorganisir pendukungan, peralatan dan
tatanan alam. Tema non-geologis menjadi
kegiatan yang mengkomunikasikan pengetahuan
bagian di dalamnya, terutama jika memang
geosains/geologi dan konsep-konsep lingkungan
sangat dipengaruhi oleh kondisi geologisnya,
kepada masyarakat (misalnya: museum, pusat-
seperti kondisi ekologis, arkeologis atau
pusat interpretasi dan edukasi, jalur wisata
kesejarahan.
(trails/trekking), wisata yang terpandu, peta dan
Kriteria 2: Manajemen dan Pelibatan literatur populer, atau media komunikasi
Masyarakat Lokal: modern). Juga menggalakan kegiatan riset
bekerja sama dengan perguruan tinggi, dan
1. Syarat pengusulan Geoprak adalah telah
kontak antara para ahli dengan penduduk
adanya rencana dan badan pengelola.
setempat.
2. Terbentuknya Geopark adalah proses yang
2. Kesuksesan kegiatan edukasi Geopark akan
berasal dari bawah (bottom-up).
sangat tergantung tidak hanya pada kandungan
3. Geopark harus menyediakan pengelolaan program wisata, staf yang kompeten dan
yang terorganisir dengan melibatkan publik, dukungan logistik bagi pengunjung, tetapi juga
komunitas lokal, kepentingan swasta, dan kontak personal dengan penduduk setempat,
badan-badan riset dan edukasi, dengan disain wakil media dan para pengambil keputusan.
dan pelaksanaan yang terkait dengan kegiatan
3. Beberapa instrumen untuk transfer informasi
dan perencanaan pengembangan ekonomi dan
di antaranya dengan ekskursi anak-anak sekolah
budaya daerah.
dan guru, seminar dan kuliah-kuliah saintifik.
4. Ciri Geopark harus terlihat jelas bagi
Kriteria 5: Perlindungan dan konservasi:
pengunjung: branding atau labelling yang khas,
publikasi dan aktivitas. 1. Tanggung jawab geopoark adalah melindungi
warisan geologis yang terutama berhubungan
5. Kegiatan turisme yang berkelanjutan atau
dengan kepentingan / hajat hidup masyarakat
kegiatan ekonomi lainnya di Geopark melibatkan
setempat.
masyarakat setempat.
2. Geopark, sesuai dengan aturan, harus
6. Dalam penyusunan dan perencana Geopark
mengkonservasi nilai-nilai geologis penting yaitu
meminta pendapat Sekretariat Geopark, dan
batuan tertentu, sumber daya mineral, mineral,
kerjasama dengan badan-badan survey geologi,
fosil, bentang alam; dengan melibatkan
masyarakat lokal, badan pariwisata, badan-
keilmuan: ilmu-ilmu Bumi, geologi ekonomi dan
badan riset dan perguruan tinggi dan swasta.
pertambangan, geologi rekayasa, geomorfologi,
Kriteria 3: Pengembangan ekonomi:
1. Salah satu tujuan Geopark adalah
menstimulasi kegiatan ekonomi dan
pengembangan berkelanjutan.

Jurnal Perencanan Wilayah dan Kota A SAPPK V3N1 | 81


STUDI PROSES PENGAJUAN KAWASAN GEOPARK PARAHYANGAN DI JAWA BARAT SEBAGAI ANGGOTA GLOBAL GEOPARK NETWORK UNESCO

Gambar 2. Tahapan Pengajuan Geopark Menjadi Anggota GGN UNESCO

geografi fisik, hidrologi/hidrogeologi, mineralogi, Perkembangan Geopark di Indonesia


paleontologi, petrologi, sedimentologi, ilmu
tanah, speleologi/karst, stratigrafi, geologi Geopark Kaldera Gn. Batur
struktur, volkanologi, dsb. Taman Bumi atau Geopark Kaldera Gn. Batur
merupakan Geopark pertama di Indonesia.
Dasar Kebijakan dan Peraturan Geopark di
Geopark ini sekaligus merupakan taman Bumi
Indonesia
pertama yang berhasil masuk ke dalam
Pengembangan Geopark tidak akan terlepas dari keanggotaan Global Geopark Netwok UNESCO.
unsur ruang, dimana suatu kawasan geopark Berhasilnya Geopark Gn. Batur menjadi anggota
harus memiliki perencanaan pemanfaatan ruang dari GGN UNESCO ditandai dengan
yang baik sebagai sarana untuk pengembangan diresmikannya Geopark ini pada tanggal 20
ilmu pengetahuan, peningkatan ekonomi dan September 2012.
konservasi. Dasar perencanaan tata ruang yang Proses menuju Geopark batur dilakukan melalui
berhubungan dengan pengembangan Geopark identifikasi terhadap pusaka Bumi di kaldera
ialah: Batur yang berupa pegunungan yang memiliki
proses pembentukan selama juataan tahun
O Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 berupa kaldera batur dan keunikan geologi
tentang Penataan Ruang dan Peraturan lainnya.
Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
RTRW Nasional Hambatan di dalam proses menjadi anggota
GGN pada pengembangan Geopark Kaldera Gn.
O Instruksi Presiden Nomor 16 Tahun 2005 Batur adalah kurangnya pemahaman
tentang Kebijakan Pembangunan Kebudayaan masyarakat dan keikutsertaan masyarakat di
dan Pariwisata, 29 Desember 2005 dalam kegiatan Geopark ini baik dari pengusulan
maupun manajemen kawasannya sehingga tidak
O Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 memenuhi persyaratan untuk menjadi anggota
tentang Pariwisata juga menjadi payung dan GGN UNESCO.
rambu kegiatan dalam konteks legal-aspect
Calon Geopark Merangin Jambi
Kawasan Merangin-Jambi ini memiliki suatu
warisan Bumi yang sangat terkenal yaitu dikenal
82 | Jurnal Perencanan Wilayah dan Kota A SAPPK V3N1
Kevin Fabryan Masrul
dengan nama Flora Jambi. Flora Jambi ini yang ditulis oleh yunus Kusumahbrata di dalam
merupakan suatu warisan berupa peninggalan- Geomagz edisi Desember 2012 yaitu
peninggalan fosil tumbuhan dari masa lalu yang
berumur jutaan tahun yang lalu yang tersebar di “Berdasarkan survei lapangan, telah
teridentifikasi keterdapatan beberapa potensi
sekitar sungai di dalam kawasan Kabupaten
dan kendala pengembangan Taman Bumi
Merangin
Cimedang-Cijulang(kawasan Tasikmalaya),
Kegiatan pengembangan Geopark di Provinsi diantara potensinya adalah sumber daya nir
Jambi sudah dimulai dari tahun 2010. Proses hayati terdiri dari aliran Ci Medang dengan
berbagai singkapan batuan unik, langka dan
awal pengembangan dilakukan dengan adanya
eksotik berupa batu merah (jasper) di sekitar
kesepakatan antara Badan Geologi Kementrian Pasir Gintung... (Kusumahbrata, 2012)”
Energi dan Sumber Daya Mineral dengan
Pemerintah Daerah Provinsi Jambi. Selanjutnya
• Konsep
didukung dengan terbentuknya sebuah
Inisiasi • Tujuan
kelembagaan yang sudah dirintis oleh • Manfaat
masyarakat dan pemerintah untuk
• Kondisi Eksisting
mengembangkan Geopark Merangin ini. Dalam Identifikasi • Potensi
pembentukan lembaga ini digunakan konsep • Ancaman dan permasalahan kawasan
kombinasi antara bottom up dan top down
• Pemerintahan
planning. Sosialisasi • Masyarakat
• Stakeholders lainnya
Perkembangan pengajuan Geopark Merangin
telah mencapai tahap evaluasi yang diberikan • Pemerintahan
oleh tim visite dari GGN. Pengajuan dosier Kordinasi • Komunitas
• Masyarakat
kembali yang berupa hasil dari evaluasi akan
dilakukan pada tahun 2014 dan pengumuman • Sinkronisasi kebijakan daerah mapun
keanggotaan GGN UNESCO untuk Geopark Kebijakan nasional
• Tata ruang
Merangin akan dilakukan pada akhir tahun 2014
ini. • Penelitian
• Komunitas Geopark
Potensi Geopark Parahyangan Jawa Barat Geopark Nasional • Seminar nasional dan internasional
• SK. Badan Geologi

Potensi Geologi yang ada di kawasan Geopark


Parahyangan Jawa Barat didukung oleh • Perumusan dosier
Pengajuan Dosier • Verifikasi
pendapat dari beberapa ahli sebagai syarat • Desktop Evaluation
pemenuhan kriteria pengembangan Geopark.
• Evaluasi
Kelangkaan warisan geologi yang ada di
Penetapan • Field assassment
kawasan Ciletuh. • Penetapan keanggotaan GGN UNESCO

“...Jadi batuan di darat dan batuan yang dari Gambar 3. Tahapan Pengembangan Geopark
laut bercampur menjadi satu menjadi sebuah
melans. Yang berumur pra tersier sekitar 80 Posisi Tahapan Menuju Geopark Parahyangan
juta tahun yang lalu, merupakan yang tertua di Jawa Barat
Jawa Barat. (Rosana,2013)”
Pentahapan dalam proses menuju Geopark
Pemenuhan kriteria sebagai suatu hal yang Parahyangan dapat dijelaskan berdasarkan beberapa
langka dan memiliki nilai geologi dan sejarah acuan yaitu berdasarkan tahapan umum GGN
yang tinggi menjadikan Kawasan Ciletuh dapat UNESCO, berdasarkan tahapan yang telah dilalui oleh
memenuhi kriteria pertama dari syarat untuk Geopark di indonesia sebelumnya dan yang lebih
khususnya berdasarkan pentahapan geologi.
menjadi suatu Geopark.

Kelangkaan geologi yang ada di kawasan


tasikmalaya-Pangandaran sesuai dengan apa

Jurnal Perencanan Wilayah dan Kota A SAPPK V3N1 | 83


STUDI PROSES PENGAJUAN KAWASAN GEOPARK PARAHYANGAN DI JAWA BARAT SEBAGAI ANGGOTA GLOBAL GEOPARK NETWORK UNESCO

Pentahapan dalam proses menuju Geopark Posisi Geopark Parahyangan berdasarkan


Parahyangan dapat dijelaskan berdasarkan beberapa tahapan-tahapan yang dilakukan dalam
acuan yaitu berdasarkan tahapan umum GGN pengembangan Geopark sebelumnya seperti
UNESCO, berdasarkan tahapan yang telah dilalui oleh
Geopark batur dan calon Geopark merangin
Geopark di indonesia sebelumnya dan yang lebih
khususnya berdasarkan pentahapan geologi.
jambi dapat dilihat dari diagram diatas.
Gambar 5

Tahapan-tahapan yang sedang dan telah dilalui


oleh Geopark Parahyangan telah mencapai
tahapan yang berhubungan dengan kebijakan.
Kegiatan atau proses yang sedang berlangsung
dijalankan secara parelel atau dijalankan secara
bersamaan seperti melakukan sosialisasi,
kordinasi dan yang berhubungan dengan
kebijakan. Seperti yang telah dibahas
sebelumnya hal-hal yang berkaitan dengan
tahapan menuju Geopark ini telah dilakukan
berupa proses identifikasi, survey lapangan,
Gambar 4. Tahapan Menjadi Anggota GGN kordinasi dengan pemerintah, masyarakat dan
UNESCO stakeholders terkait, melakukan FGD dan
merumuskan kebijakan yang dibutuhkan dalam
Berdasarkan diagram diatas, posisi Geopark pengembangan Geopark Parahyangan.
Parahyangan masih pada tahapan awal dari
proses mengembangkan suatu Geopark. Hal-hal Kesimpulan dan Rekomendasi
yang dilakukan diawal berupa identifikasi,
pengenalan, promosi, sosialisasi, penelitian Berdasarkan hasil identifikasi, kajian dan
terhadap site Geopark yang akan dicalonkan perumusan yang telah dilakukan maka dapat
menjadi anggota Geopark UNESCO. diketahui bahwa:

1.Geopark memilik 3 unsur dasar di dalamnya


yaitu Geodiversity, Biodiversity dan
Culturaldiversity. Ketiga unsur ini harus dimiliki
di dalam Geopark sebagai syarat di dalam
pengembangannya.

2.Proses identifikasi potensi yang telah


dilakukan dalam pengembangan Geopark
Parahyangan telah memenuhi kriteria pertama
di dalam pegngembangan Geopark yaitu
ukuran dan kondisi, dimana didalamnya
membutuhkan adanya suatu Geoheritage atau
Geodiversity berupa warisan geologi yang unik,
langka dan mempunyai kepentingan saintifik.

3.Pengembangan Geopark Parahyangan pada


saat ini berada pada tahapan inisiasi dan
identifikasi potensi serta malakukan awal dari
sosialisasi dan diskusi kepada masyarakat yang
Gambar 5. Posisi Tahapan Menuju masih merupakan tahapan awal pengembangan
Geopark Parahyangan Geopark untuk menjadi anggota GGN UNESCO

84 | Jurnal Perencanan Wilayah dan Kota A SAPPK V3N1


Kevin Fabryan Masrul
4.Pada proses pengembangan Geopark yang mengembangkan pengaruh positif yang
telah ada di Indonesia sebelumnya yaitu mungkin ada di dalam isu strategis tersebut.
Geopark Gn. Batur, belum siapnya masyarakat 2. Melakukan pengusulan undang-undang dan
dan pemerintah dalam menjalankan kegiatan juga peraturan pemerintah yang mengatur
Geopark yang diakibatkan kurangnya mengenai Geopark dan hal-hal lain yang
pemahaman, persiapan dan kerja sama antara berkaitan di dalamnya.
pemerintah dan masyarakat. 3. Adanya studi dan penelitian lanjutan
mengenai keadaan sosial masyarakat,
5.Masih terdapat gap proses yang harus kebutuhan infrastruktur wilayah dan sarana
dilakukan di dalam pengembangan Geopark prasarana pendukung keberjalanan Geopark.
Parahyangan dalam usaha pengajauan untuk 4. Melakukan pendekatan dan pelatihan kepada
menjadi anggota dari GGN UNSECO yaitu masyarakat. Pendekatan yang harus dilakukan
penetapan Geopark Parahyangan menjadi kepada masyarakat dimulai dari pengenalan,
Geopark Nasional, pengajuan dosier dan proses pemeberian informasi, pemberitahuan mengenai
evaluasi hingga penetapan menjadi anggota hal-hal apa saja yang dapat dilakukan oleh
GGN UNESCO. masyarakat dan hal apa yang tidak boleh
dilakukan, serta memberikan pelatihan kepada
masyarakat berupa kemampuan dasar seperti
mengjadi guide yang baik, pemasaran,
bagaimana cara melakukan konservasi dan
bagaimana menyediakan serta melakukan
service terhadap wisatawan yang akan
berkunjung nantinya.

Daftar Pustaka

Gambar 6. Gap Tahapan Geopark Parahyangan Abdurahman, Oman. 2012. Geomagaz Vol 2
No.1 :Indonesia Menuju Jaringan Geopark
Proses yang telah dilakukan di dalam Dunia.Sekretariat Badan Geologi. Bandung
pengembangan Geopark Parahyangan ini telah Abdurahman, Oman. 2012. Geomagaz Vol 2
memenuhi beberapa poin di dalam kriteria No.4 :Kaldera Batur Taman Bumi Pertama di
pengembangan Geopark Unesco diantaranya Indonesia.Sekretariat Badan Geologi.
warisan geologi yang langka unik dan indah, BandungDepartemen Pekerjaan Umum. (1998).
usaha pelibatan masyarkat lokal, peningkatan Kriteria Perencanaan Domestik Sistem Air
ekonomi dan perlindungan konservasi. Selain itu Bersih.
juga terdapat beberapa isu penting diantaranya Komoo, Ibrahim 2003, Conservation geology,
masih kurangnya pemahaman masyarkat protecting hidden treasures of Malaysia,
mengenai geopark dan masih kurangnya LESTARI UKM Publication, Bangi, Selangor,
landasan hukum pengembangan geopark di Darul Ehsan, 51p.
Indonesia untuk menunjang kegiatan ini. Komoo, Ibrahim & M. Othman, 2002, The
classification and assessment of geological
Adapun rekomendasi yang dapat penulis berikan
landscape for nature conservation, Proc. 9th
untuk pengembangan Geopark di Jawa Barat
IAEG Cong. on Engineering Geol. for
adalah sebagai berikut.
Developing Countries, 16-20 Sept. 2002,
Durban, 1129-1137.
1. Melakukan antisipasi dan perencanaan
Oktariadi,Oki. 2011. Menuju Geopark Merangin
matang terhadap isu-isu strategis yang ada di
Jambi. Pusat Sumber Daya Air Tanah dan
kawasan Geopark Parahyangan. Hal ini
Geologi Lingkungan, Badan Geologi.
bertujuan agar dapat meminimalkan dampak
BandungPeraturan Menteri Pekerjaan Umum
negativ dari isu-isu tersebut dan dapat
Nomor 18/Prt/M/2007. (2007) tentang

Jurnal Perencanan Wilayah dan Kota A SAPPK V3N1 | 85


STUDI PROSES PENGAJUAN KAWASAN GEOPARK PARAHYANGAN DI JAWA BARAT SEBAGAI ANGGOTA GLOBAL GEOPARK NETWORK UNESCO

Penyelenggaraan Pengembangan Sistem


Penyediaan Air Minum.
UNESCO Global Geoparks Network (GGN),
Global Network of National Geoparks. Melalui
<http://http://www.globalGeopark.org>; (Di
akses November 2013)

86 | Jurnal Perencanan Wilayah dan Kota A SAPPK V3N1

Anda mungkin juga menyukai