Agihan setiap jenis tumbuhan yang menyusun flora modern cenderung dipengaruhi oleh:
1. Sejarah tumbuhan selama masa lampau (geologis) dan masa sekarang
2. apa yang disebut dengnan kemampuannya untuk bermigrasi, dan
3. Daya adaftasi secara fisiologis atau dengan cara lain Terhadap kondisi baru seperti
faKtor lingkungan yang mereka capai.
Sepanjang awal zaman tersier hutan-hutan cenderung teragih dengan luas dan lebih seragam daripada
sekarang meliputi seluruh daratan dibelahan bumi utara, termasuk yang sekarang merupakan daerah
tinggi kutub utara. Dan walaupun “sabuk” iklim selama kala itu dank ala sebelumnya tak perlu diragukan
adanya jurang pemisah dalam “sabuk-sabuk” iklim itu, dalam masa-masa yang menguntungkan dengan
vegetasi subur yang tumbuh dalam jarak beberapa derajat dari kutub utara dan kutub selatan, derah
tropika akan merupakan daerah yang terlalu panas untuk kehidupan yang normal. Tetapi mulai dari
miosen dan seterusnyaada perubahan-perubahan kondisi local yang nyata dengan demikian flora fosil
dan setenngah fosil yang terakhir ini mempunyai arti yang jelas apabila mempertimbangkan masalah
• Periode Pleistosen sendiri merupakan suatu periode yang dari segi iklim tidak bersifat
mantap,terdiri atas masa-masa yang dingin dengan glasial ekstensif,yang terpisahkan
oleh masa masa yang relative panjang yang panas (periode integlasial). Pada
umumnya tumbuhan yang hidup dalam periode pleistosen terdiri atas jenis-jenis yang
identic dengan yang hidup sekarang, dengan beda utama yang diperlihatkan dengan
pembagian ruang atau distribusinya. Selama beberapa masa sekurang-kurangnya
dalam periode interglasial,iklim rupanya mirip dengan iklim masa sekarang yang
memang menyebabkan terjadi perkiraan bahwa kita sekarang ini hanya berada dalam
periode integlasial yang lain saja.
• Ahli-ahli Geologi tetap berpendapat, bahwa beberapa daerah yang oleh pembela
teori “dapat mempertahankan diri” dinyatakan sebagai tempat “pengungsian" selama
periode pleistosen,sesungguhnya mengalami glasiasi pula.
Mempertahankan diri sepanjang periode pleistosen, atau sekurang-kurangnya melalui
tahap-tahap terakhirnya, dapat juga membantu menerangkan adanya “tumbuhan kutub
utara” digunung-gunung jauh di selatan, meskipun dalam beberapa hal burung-burung
yang bermigrasi barangkali yang menyebabkan hal itu dapat terjadi. Secara keseluruhan
tampaknya paling masuk akal untuk menganggap flora pasca pleistosen di wilayah-
wilayah di belahan bumi utarayang terbebas dari glasial utama terakhir,tersusun atas :
• Beberapa unsur yang sedikit keraguan yang dapat bertahan dalam sekurang-
kurangnya “tempat pengungsian yang belakangan ini tidak mengalami glasia,
khususnya di daerah-daerah pantai yang terlindung.
• Unsur unsur yang memancar dari tempat pengungsian terlindung yang tersedia di
system pegunungan, dimana Abad es tidak mempunyai konsekuensi sebagai
bencana , seperti membinasakan flora tersier yang demikian karakteristik kendati hal
itu menyebabkan terjadinya kemiskinan.
• Barangkali sejumlah unsur besar
unsur-unsur yang bermigrasi ke
utara dari wilayah-wilayah yang
berbatasan dengan ujung
lapisan es yang paling selatan
setelah es mundur. • Imigrasi-imigrasi baru dari
jauh yang kehadirannya
dimungkinkan di tempat-
tempat yang belum lama
terbatas dari glasial, oleh
tidak adanya persaingan
setempat dari vegetasi
yang telah tertutup.
HANYUTAN BENUA, PERGESERAN KUTUB, JEMBATAN DARAT DAN
SETERUSNYA
Hipotesis "pergeseran daratan" ini didasarkan atas asumsi bahwa benua-benua di zaman sekarang ini pada
suatu waktu pernah merupakan bagian satu massa daratan (Pangaea), atau, menurut modifikasi
belakangan ini, dua massa daratan yang mulai pecah dan hanyut terpisah selama zaman Mesozoikum dan
terus berjalan demikian sampai benua-benua yang terpisah-pisah itu mencapai posisinya yang sekarang ini,
menurut beberapa penganjur teori ini, hanyutan ini masih berjalan terus dan menurut kenyataannya dapat
didemonstrasikan dengan kasus Pulau Hijau. Penghanyutan belum lama demikian, dapat difahami bila hal
itu menjadi sebab terpisahnya hubungan antara Eropa dan Amerika utara sampai awal zaman kuarter dan
dengan cara serupa dapat diduga bahwa benua Antarktika dan Amerika Selatan lama bersambungan.
Merupakan suatu teori yang popular dibeberapa kubu, dan memang hanya sedikit lautan
atau bahkan samudera yang dalam secara hipotetik belum diberi jembatan daratan untuk
menerangkan adanya penyimpangan dalam distribusi tumbuhan dan hewan. Apabila
kesamaan floristic antara dua daerah yang berjauhan mempunyai tumbuhan yang serupa
harus diterangkan dengan adanya suatu jembatan dapat pula memberikan kondisi
ekologi yang sama untuk migrasinya tumbuhan. Hal ini menuntut lebih banyak imajinasi
daripada mebayangkan pemencaran zaman sekarang dengan sarana atau
barangkali dengan teori hanyutan benua yang melibatkandua daerah yang floranya
sekarang samadan dulu menjadi satu, tetapi kemudian menjadi terpisah.
PERUBAHAN-PERUBAHAN PASCA GLASIAL
Salix
• Suatu periode “Pra-Boreal”
dengan iklim yang berubah-
ubah tetapi lebuh lunak,yang
ditandai oleh Pinus sylvestris,
Betula (Betula pubescens s.1),
elm (Ulmus), dengan Picea yang
di dominan di beberapa daerah
bagian timur.
Betula
Pinus sylvestris
elm (Ulmus)
Quercus
• “Boreal” dengan iklim darat yang relatif panas dan kering, yang menjelang
berakhirnya mendukung perkembangan hutan pohon kayu – khususnya
tersusun atas pohon pasang ( Quercus) secara melimpah dengan di “sabuk
beriklim sedang” disertai oleh Corylus, dan bertahan di situ sampai tujuh
atau delapan ribu tahun.
• “Atlantik” lebih panas lagi tapi basah dan dicirikan oleh hutan campuran pohon
pasang (Quercus) dengan linde (Tilia).
linde (Tilia).
Pohon Pasang (Quercus)
• “Setengah Boreal” iklim
yang bersifat kontinental
dan lebih kering, yang
berlangsung sampai 2,500
tahun yang lalu dan
dalam periode itu terjadi
suatu penurunan
pertumbuhan rawa-rawa
tetapi ada suatu Fagus
peningkatan pohon jarum
(Coniferae) dan kedatang
pohon Fagus dan
Carpinus.
Carpinus
• “Setengah Atlantik” yang ditandai dengan banyaknya pembentukan formasi
rawa.periode ini tampaknya selama ribuan tahun terakhir, dan khususnya dalam
dasawarsa belakangan, membuka jalan kearah periode yang lebih panas dan
lebih kering.
Biarpun demikian, jelas bahwa ada pergantian iklim secara berturut-turut yang terdiri atas
tiga tahap, yaitu
a. suhu yang meningkat,
b. kulminasi (puncak pertumbuhan),
c. kemunduran jumlah pohon yang suka panas dan munculnya jenis yang sekarang
bersifat predominan.
Penentuan umum (lapisan bumi) dengan metode seperti “karbon-14” belakangan ini
menunjukkan, bahwa perubahan-perubahan iklim itu di kedua sisi samudra Atlantik
terjadi pada waktu yang kurang lebih bersamaan.
Hipotesisi tentang perubahan iklim ini menyatakan, bahwa dari
tumbuh-tumbuhan yang karena jumlahnya yang amat besar terpisah-
pisah dalam kelompok-kelompok selama salah satu periode itu, jenis
Atlantik dan Subarktik yang menyukai daerah-daerah yang mempunyai
iklim oseanik, dan tumbuhan dari periode yang paling awal atau jenis-
jenis Boreal dan Sub Boreal lebih menyukai daerah pedalaman dengan
iklim kontinental yang cenderung lebih kering dan lebih panas
meskipun kadang-kadang meningkatkan ke yang ekstrim.
WARISAN GENETIK
Aspek yang masih perlu di pertimbangkan sebagai bagian dari latar belakang sejarah
agihan tumbuhan adalah aspek evalusioner yang menonjol di berian dalam bentuk
poliploid,fisologi dan referensi terhadap habitat tertentu oleh kesatuan tumbuhan
tertentu sjak lama sudah seperti sekarang ini,demikian pula tak perlu diragukan bahwa
banyak habitat dan petunjuk morfologi (dalam betuk umum)serta petunjuk-petunjuk
anatomi (struktur internal)mengenai hubungan ekologi yang berlaku sekarang .banyak
sikap mngenai perubahan-perubahan iklim dan kondisi lain dalam dalam masa-masa
yang lalu.evolusi berlangsung dengan kecepatan yang berbeda-beda sepanjang periode,
dimana terdapat kehidupan yang maju di bumi ini ,seperti kemampuan bermigrasi,
potensinya untuk beradaptasi dan referensi terhadap habitat kosekoensi nya kita harus
memperhatikan perkembanagn evolusioner.
Daerah yang potensial utuk agihan suatu jenis tumbuhan dibatasi oleh
factor-faktor demikian itu jadi jenis tumbuhan tadi yang dapat tumbuh
secara alami ,batas akhir daerah agihan suatu jenis tumbuhan dapat
dikendalikan oleh faktor genetik yaitu:
1. Terbatas pada derah dengan kisaran iklim tertntu
2. Dalam daerah daerah dengan kisaran iklim tertentu it terbatas pada
tempat-empat dengan jenis tanah tertentu .
Evolusi berlangsung relative mudah dan cepat dalam contoh lain berjalan
lebih lambat, kebanyakan tumbuhan dari batangnya berkayu di daerah
beriklim sedang sudah ada sejak zaman tersier,jadi sudah hadir di bumi
lebih dari lima juta tahun.
Pola agihan organism, seperti kenampakan luar dan susunan genetic tumbuhan
penyusunnya sendiri,merupakan hasil interaksi proses-proses evolusi dan iklim,tanah,
dan perubahan-perubahan lain sepanjang waktu yang lama, sekarang ini kesamaan
dalam pola agihan menunjukan kesamaan latar belakang umum ,termasuk sejarah
evolusinya dan ini dapat memberikan kemungkinan untuk meramalkan sejarah suatu
organism yang dalam rekaman fosil-fosil mempunyai wakil-wakilnya tettapi genetic tidak
dikenal asal kita mempunyai yang lain dengan agihan yang dapat disamakan dalam segi
terakhir diketahui dengan baik . Menurut pandangan modern beberapa asumsi lama
harus dimodifikasi misalnya,bahwa keanekaragaman suatu golongan bergantung pada
umurnya,umur suatu jenis takson berkaitan langsung dengan ukuran daerah agihan
,demikianlah pokok-pokok hipotensi “umur dan area” evolusi dan migrasi berlangsung
dalam laju golongan yang berbeda-beda dan masa yang berlainan.
Penyamarataan lebih jauh pun pusat asal adalah area tempat di temukannya
jenis teumbuhn yang paling maju dan tidak berbahaya, jenis tumbuhan yang
paling primitive adaalah yang paling jauh dari pusat itu ,golongan tumbuhan
yang maju dan yang primitive mengalami spesialisasi yang jauh efektif untuk
pemencaran dan secara genetic lebih terbuka untuk migrasi sehingga
tumbuhan itu dapat diharapkan mengkolonisasi bumi.
TUMBUHAN POLIPLOID DAN WILAYAHNYA
Di antara sebab yang paling sering menimbulkan gangguan (interupsi) adalah tidak adanya habitat yang
sesuai, yang habitat-habitat itu memang jauh terpisah atau terpencar jarang-jarang. Dalam keadaan
demikian, adalah masalah proporsi dan konsekuensinya pendapat, apakah suatu wilayah agihan harus
Simple
dipandang bersifat kontinu atau sebaliknya. Demikianlah, bila arenaria peploides dijumpai di hampir semua
pantai daerah iklim sedang dan sekitar Kutub Utara, yang agihannya dalam arti luas dapat dipandang sebagai
jelas bersifat kontinu, biasanya tidak terdapat di daerah pedalaman dan sesuai dengan itu dalam flora
Portfolio
daerah-daerah secara individual jenis tumbuhan itu tidak terdapat atau sesungguhanya mempunyai agihan
yang terputus-putus (diskontinu, disjunct). Sekali lagi, suatu wilayah agihan yang bersifat kontinu mungkin
mempunyai perpanjangan seperti pita yang menjorok di luar batas-batas utamanya dan bahkan tidak ada
Designed
kontinuitas dalam perpanjangan itu, khususnya bila perpanjangan itu hanya sempit, seperti misalnya
sepanjang lembah-lembah sungai yang terputus-putus oleh jurang-jurang yang sempit.
Jenis-jenis Kosmopolitan
Cryptogamae
Jenis-jenis tumbuhan yang kosmopolitan teragih di
seluruh dunia. Tumbuh-tumbuhan itu sekurang-kurangnya
harus terdapat di keenam benua yang dihuni secara luas.
Sesungguhnya, diluar gulma pada pembudidaya tanaman
yang mengikuti manusia, yang dapat disebut sebagai
kosmopolit atau semi kosmopolit kiranya hanya terbatas
pada tumbuhan spora (Cryptogamae) saja. Jenis vegetasi
kosmopolitan yang disebabkan oleh curah hujan yang
sangat tinggi. Wilayah ini didominasi oleh hutan hujan
tropis yang lebat dengan spesies tumbuhan yang khas
seperti kayu meranti yang keras seperti pohon
deptirokarpus dan berbagai macam anggrek.
Jenis-jenis Sirkumpolar
Tumbuhan Sandew
Bunga Antartika
Jenis-jenis Sirkumboreal (Atau Sirkumaustral)
Jenis-jenis sirkumboreal (atau sirkumaustral) jenis-jenis tumbuhan ini teragih
disekitar ujung-ujung atas atau bawah (kutub) bumi dalam mintakat boreal (atau
austral). Contoh-contoh golongan tumbuhan yang mempunyai agihan seperti itu
ditunjukkan sirkumboreal adalah marga Ribes, dan yang sirkumaustral adalah
jenis selatan Danthonium.
Danthonium
Marga Ribes
Jenis-Jenis Pantropik
Dalam wilayah agihan yang diskontinu atau merupakan disjungsi, tumbuhan terpisah-pisah oleh jarak yang
lebih jauh daripada yang normal dapat dijembatani oleh kemampuan pemencaran propagulnya.
Simple
Tentang sebab-sebab utama terjadinya dikontinuitas (disjungsi) (terlepas dari pendapat ekstrem yang
kontroversial mengenai pemencaran jarak jauh mendadak atau menurut sejarah “penyapuan keluar” ke
dalam daerah-daerah antara, yang ternyata keduanya pernah terjadi di masa lampau), biasanya sebab-sebab
Portfolio
itu berhubungan dengan lingkungan akibat sifat-sifat topografi, iklim, tanah, atau makhluk hidup yang
menyebabkan daerah-daerah terpisah-pisah satu sama lain oleh lintasan-lintasan dengan sifat yang berbeda.
Untuk sementara hal-hal itu mengesampingkan kemungkinan munculnya tumbuhan secara politop.
Designed
Bagi tipe-tipe yang lebih spesifik yang mempunyai daerah agihan yang diskontinu, kita dapat
menyebut berikut ini sebagai yang paling dikenal dan paling penting :
Lycopodium inundatum
c. Jenis-jenis Pasifik Utara, yang terutama
teragih di Amerika Utara dan Asia Timur,
meskipun kadang-kadang ditempat lain, contoh-
contoh diberikan oleh jenis tumbuhan Pinus
Torrey (Torreya) yang berbeda-beda yang
merupakan salah satu kelompok jenis
tumbuhan yang biasa terdapat di Asia bagian
Timur dan Amerika Utara bagian Timur. Pinus Torrey
Sarraceniaceae
e. Jenis-jenis Eropa-Asia, yang teragih di Eropa
dan Asia, tetapi tidak ada kontinuitas di antara
kedua wilayah itu, contoh-contonya adalah
Leontice altaica dan Cimicifuga foetida.
Leontice altaica
g. Jenis-jenis Tropika, yang teragih dalam dua daerah
tropika atau lebih yang terpisah-pisah seperti yang
terdapat antara Benua Lama.
3. Daerah Relik
Daerah-daerah ini seperti dapat diduga dari contoh-contoh yang baru di sebut diatas merupakan daerah
yang dihuni oleh jenis-jenis relik, yang dalam fitografi diartikan sebagai sisa-sisa flora yang terdahulu yang
masih tertinggal bila daerah sekitarnya telah dikosongkan. Dengan demikian daerah relik sendiri normal
merupakan sisa-sisa daerah yang semula sangat luas yang biasanya terperinci dan sering menciut.
Simple
Suatu jenis tumbuhan yang menghuni suatu daerah relik di seluruh daerah agihannya dapat disebut relik
absolute, sedangkan jenis yang hanya merupakan relik dibagian terisolasi dikenal sebagai relik setempat.
Portfolio
Relik akademik adalah suatu jenis tumbuhan yang terbatas pada suatu daerah saja. Relik yang mencapai
agihan sekunder dengan menempati agihan yang cocok disebut daerah relik migrant, habitatnya yang lebih
belakangan ditempat tersebut disebut relik semu dan tumbuhannya pun disebut relik semu. Kebanyakan
Designed
asas-asas ini dapat pula diterapkan untuk jenis-jenis tunggal atau takson lain, sekelompok jenis atau bahkan
seluruh flora.
Golongan Relik Atas Dasar
Tipe Perubahan Habitat Terisolasinya Tumbuhan Itu
a. Relik pormasi yang menempati daerah terbatas di dalam batas-batas lingkungan suatu komunitas yang
mengalami perubahan-perubahan cukup besar dalam komposisinya. Contoh yang menyolok adalah jalur-
jalur pohon yang tersisa, kadang ditemukan dalam lahan rumput yang luas.
b. Relik geomorfologi yang dalam pemilihan habitatnya terkait pada kondisi-kondisi ekologi tertentu, tetapi
terkait dengan perubahan-perubahan edafik dan bertalian dengan kondisi-kondisi untuk pertumbuhan yang
biasa dihadapi tumbuh-tumbuhan itu.Contoha. tumbuh-tumbuhan laut c. yang menghuni danau-danau air
tawar, dan tumbuh-tumbuhan laut yang hidup di tepi teluk yang menjadi kering.
c. Relik iklim yang memberikan bukit-bukit bahwa tumbuhan itu timbul dalam kondisi iklim yang berbeda
dengan iklim sekarang dan bahwa semula tumbuh subur dalam kondisi iklim sebelumnya.Contohnya Jenis-
jenis tumbuhan mesoterm yang ditemukan b. di beberapa daerah boreal
d. yang telah menjadi sejuk sejak
optimum glacial, ketika tumbuhan diduga mengadakan migrasi ke daerah-daerah ini.
d. Masih ada dasar lain yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan relik, yaitu: umur dan asalnya, yang
kelompok-kelompok utamanya adalah relik Pra Tersier, Tersier, (3) Glasial, Interglasial, dan Pascaglasial.
Tipe dan Pembagian 4. Daerah Agihan jenis-jenis Vikarid
Wilayah Agihan Alami Daerah agihan tumbuhan adalah daerah agihan takson-
takson tumbuhan yang berkerabat dekat (vikariad) yag
berasal pada nenek moyang yang sama dan cendrung
terpisah-pisah (tanpa campur tangan manusia). Contoh-
contoh jenis vikariad ditemukan dalam hampir setiap
monografi taksonami modern, dimana rentetan
kesatuan-esatuan yang berkerabat dekat yang menghuni
daerah-daerah geografi yang bebas biasanya dianggap
anak jenis atau jenis tersendiri. Jenis-jenis itu sama yang
dianggap eksklusif, meskipun kadang-kadang daerah
agihannya mungkin sedikit banyak bersifat eksklusif,
meskipun kadang-kadang daerah agihannya mungkin
sedikit banyak bersifat tumpang tindih dan kadang-
kadang adalah soal beda pendapat.
Simple
• Jenis-jenis vikariad yang sungguh (yang timbul dari nenek moyang yang sama) harus dibedakan dari jenis vikariad semu
yang tidak mempunyai kekerabatan genetik yang dekat. Jenis-jenis vikariad yang sungguh dapat diklasifikasikan menurut
Portfolio
cara terpisahnya satu sama lain yaitu :Horizontal (geografik), Altitudinal (fisiografik), Habitat (ekologik) dan Musiman.
• Kebanyakan jenis vikariad sistematik yang terdiri atas pasangan-pasangan atau perangkat-perangkat takson tingkat tinggi
yang bersifat sebagai jenis vikariad, tergolong dalam kategori geografik yang contohnya diberikan oleh berbagai ras paku
garuda yang menghuni bumi berbeda-beda.
Designed
Tipe dan Pembagian
Wilayah Agihan Alami
5. Daerah-daerah Endemik
• Daerah agihan yang endemik adalah daerah agihan suatu jenis tumbuhan atau takson lain, yang dalam agihannya terbatas
kepada satu wilayah atau habitat alami tunggal, yang sejarah atau kondisinya dapat dibedakan dari jenis-jenis tumbuhan
lain. Dalam hubungan ini pulau-pulau atau gunung-gunung merupakan tempat-tempat yang khas.
• Endemik ini dapat merupakan sebagian besar jenis-jenis tumbuhan yang terdapat di pulau-pulau atau pegunungan-
pegunungan yang sudah tua dan dikatan mencakup 72% sekitar seribu jenis tumbuhan vaskular yang terdapat di di
Simple
Selandia Baru dan 85% dari pulau St. Helena. Suatu contoh yang baik untuk tipe endemik ini diberikan oleh kayu merah
raksasa (Sequoia) di bagian barat Amerika Serikat, yang biasanya teragih luas sekali di belahan bumi utara.
• Penentuan proporsi tipe-tipe utama endemik ini dalam suatu flora tertentu merupakan suatu faktor penting dalam
Portfolio
analisisnya yang mampu memberitahukan kepada kita banyak mengenai umur dan sejarahnya. Endemik relik khusunya
berguna dalam menunjukan hal-hal tentang masa silam, isolasi dan keanekaragaman habitat, karena semua faktor itu
cendrung untuk menghasilkan endemik tambahan dan membantu endemik itu untuk mempertahankan diri, seperti yang
barangkali juga dilakukan oleh kondisi yang cocok untuk perkembangan vegetasi. Di lain pihak, neoendemik yang
Designed
merupakan tipe penjabaran sekunder, pada umunya mempunyai jumlah kromoson yang lebih besar, dan cendrung kadang-
kadang untuk bersifat relative lebih agresif.
Politopi dan Tumbuhnya Daerah Agihan
• Politopi menyangkut terjadinya suatu jenis atau takson lain didua tempat atau lebih yang terpisah (jauh),
dan jenis-jenis tumbuhan yang dimiliki itu dinamakan endemic politopik atau poliendemik.
• Daerah agihan diskontinu yang melibatkan daerah-daerah yang terpisah-pisah jauh, yang sekarang harus
kita perhatikan secara singkat adalah dari sudut pandangan asalnya daerah-daerah itu.
• Bentuk-bentuk yang politopo adalah langsung berhubungan, daerah agihan yang terputus di masa silam
pernah dijembatani atau oleh suatu rentetan populasi yang kontinu atau oleh pemencaran jarak jauh.
Mengenai daerah agihan yang terputus-putus yang semula bersifat kontinu, meskipun tidak harus terjadi
pada waktu yang sama.
• Daerah agihan suatu jenis atau anak jenis tumbuhan biasanya terjadi terutama karena adanya migrasi
dan rintangan terhadapnya, jenis induk selama terjadinya pemancaran sering menghadapi kondisi iklim
dan/ atau tanah dalam habitat yang jenis tumbuhan tadi yang belum terbiasa, yang pada waktunya
dapat menyebabkan terjadinya modifikasi daerah agihan yang baru terbentuk. Masing-masing jenis
tumbuhan cendrung mempunyai daerah agihan potensial di samping daerah agihanya yang
sesungguhnya, yang dapat didemonstrasikan dengan induksi artificial, dan sering mempunyai arti yang
praktis dan penting dalam pengelokasian regional tanaman-tanaman budidaya.
Unsur-unsur Dalam dan Unsur-unsur Luar
Sebelum suatu flora dapat dibagi dalam unsur-unsur umum utamanya, kita harus menghilangkan semua
unsur asing dan jenis-jenis yang disebut ``polychore``, yaitu jenis tumbuhan yang mempunyai daerah
agihan demikian luas sehingga daerahnya itu mencakup beberapa daerah fitogeografi. Untuk pengolongan
ini, lima asas utama harus diikuti dan dicari unsur-unsur (terlepas dari unsur-unsur yang telah
dipertanggung jawabkan).
1. Unsur-unsur Geografik digolongkan menurut tipe 3. Unsur migrasi – yang digolong-golongkan menurut
total daerah-daerah agihanya kisaran altitudinalnya, rute perpindahan unsur-unsur itu kedaerah
atau agihanya dalam daerah yang bersangkutan. agiahanya sekarang.