PEDOMAN Pengorganisasian PMKP Jadi
PEDOMAN Pengorganisasian PMKP Jadi
PENDAHULUAN
Dunia perumahsakitan pada saat sekarang mengalami kemajuan yang sangat pesat,
baik jumlah rumah sakit yang semakin bertambah banyak, peralatan kedokteran yang
digunakan rumah sakit semakin canggih, juga kualitas layanan rumah sakit yang semakin
tinggi dengan tarif bersaing. Hal ini memberikan kesempatan dan kebebasan pasien untuk
menentukan pilihan mereka terhadap rumah sakit yang akan mereka manfaatkan, sehingga
tentu saja rumah sakit yang memberikan layanan terbaik yang akan mereka pilih.
Kebijakan Pemerintah pada sektor kesehatan pada saat ini juga semakin baik, terutama
kebijakan bahwa seluruh rumah sakit harus terakreditasi dimana ada penekanan bahwa seluruh
layanan rumah sakit harus berfokus pada pasien. Oleh karenanya rumah sakit dituntut untuk
meningkatkan mutu layanan untuk memenuhi kebijakan tersebut. Di samping itu perubahan
faktor lingkungan yang dinamis dari waktu ke waktu mengharuskan rumah sakit melakukan
penyesuaian untuk menyikapi perubahan-perubahan yang terjadi, seperti tingkat pendidikan
masyarakat yang makin baik sehingga mereka makin kritis terhadap mutu layanan rumah
sakit, tingkat sosial ekonomi yang makin baik juga menyebabkan mereka akan memilih rumah
sakit dengan mutu layanan terbaik. Akibatnya rumah sakit dituntut untuk memberikan mutu
layanan terbaiknya agar bisa memenangkan persaingan serta memenuhi kebutuhan pasien
sesuai dengan apa yang mereka harapkan.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat
bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal,
sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari Tujuan Nasional. Untuk itu perlu
ditingkatkan upaya guna memperluas dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dengan mutu yang baik dan biaya yang terjangkau. Selain itu dengan semakin
meningkatnya pendidikan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat, maka sistem nilai dan
orientasi dalam masyarakatpun mulai berubah. Masyarakat mulai cenderung menuntut
pelayanan umum yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu termasuk pelayanan
kesehatan. Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan rumah
sakit maka fungsi pelayanan RS Putra Waspada Tulungagung secara bertahap perlu terus
ditingkatkan agar menjadi lebih efektif dan efisien serta memberi kepuasan kepada pasien,
keluarga maupun masyarakat.
Agar upaya peningkatan mutu pelayanan RS Putra Waspada Tulungagung dapat seperti
yang diharapkan, maka dibentuk suatu struktur di Rumah Sakit yang bertugas mengelola
Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien RS Putra Waspada Tulungagung yang
berada langsung di bawah Direktur RS. Komite Keselamatan Pasien RS Putra Waspada
Tulungagung bertugas dalam merencanakan dan mengkoordinir seluruh program kegiatan
peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien rumah sakit melalui upaya peningkatan
mutu pelayanan Rumah Sakit Putra Waspada Tulungagung. Dalam rangka kelancaran kegiatan
1
dan pengorganisasiannya maka perlu disusun Pedoman Pengorganisasian Komite
Keselamatan Pasien Rumah Sakit Putra Waspada Tulungagung. Dalam buku pedoman ini
diuraikan tentang gambaran umum RS Putra Waspada Tulungagung dan secara khusus tata
pengorganisasian Tim komite keselamatan pasien.
BAB II
GAMBARAN UMUM
2
RUMAH SAKIT PUTRA WASPADA TULUNGAGUNG
2. POLI KLINIK
- Poli Umum
- Poli Gigi
- Poli Kesehatan
Ibu & Anak
- Poli Fisiotherapi
3
- Poli Konsultasi
Gizi
BAB III
VISI, MISI, MOTTO, DAN TUJUAN
RUMAH SAKIT PUTRA WASPADA
A. VISI
4
Visi RS Putra Waspada Tulungagung adalah Menjadi Rumah Sakit Terbaik di
Tulungagung.
B. MISI
Misi RS Putra Waspada Tulungagung adalah sebagai berikut :
1. Rumah Sakit dengan Manajemen Transparan dan Efisien
2. Tersedianya Sumber Daya yang Terampil, Profesional dan Kompeten
3. Pelayanan Paripurna
C. MOTTO
Motto RS Putra Waspada “Kami Berusaha Selalu Memberi yang Terbaik untuk
Mencapai Hasil yang Terbaik”.
D. TUJUAN
1. Umum : Meningkatkan pelayanan kesehatan melalui upaya peningkatan mutu
pelayanan RS. Putra Waspada secara efektif dan efisien agar tercapai
derajat kesehatan yang optimal.
2. Khusus : Tercapainya peningkatan mutu pelayanan RS. Putra Waspada melalui
a. Optimasi tenaga, sarana, dan prasarana
b. Pemberian pelayanan sesuai dengan standar profesi dan standar
pelayanan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu sesuai
dengan kebutuhan pasien.
c. Pemanfaatan teknologi tepat guna, hasil penelitian dan
pengembangan pelayanan kesehatan.
5
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT PUTRA WASPADA
Struktur organisasi Rumah Sakit Putra Waspada disusun oleh Direktur dan disetujui
oleh pemilik PT. Putra Waspada Tulungagung. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Rumah
Sakit Putra Waspada nomor 02/Kep/III/2014 tentang Struktur Organisasi RS Putra Waspada
tertanggal 24 Maret 2014 dengan rincian sebagai berikut :
RS Putra Waspada dipimpin oleh seorang Direktur yang menaungi 7 kepala bagian
yang meliputi: Bagian Pelayanan Medis, Bagian Penunjang Medis, Instalasi Gawat
Darurat, Instalasi Farmasi, Bagian Keperawatan, Bagian Umum dan Bagian Keuangan.
Para kepala bagian masing-masing dapat dibantu oleh beberapa kepala sub bagian atau
kepala instalasi yang meliputi : Kepala bagian pelayanan medis membawahi 5 (lima)
orang Kepala unit, yaitu Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, Unit Kamar Operasi, Unit
Kamar Bersalin dan Neonatus dan Instalasi Care Unit. Kepala bagian Penunjang Medis
membawahi 4 (empat) orang Kepala unit, yaitu Kepala Unit Laboratorium, Unit
Radiologi, Unit Rekam Medis dan Unit Gizi. Kepala bagian Keperawatan membawahi
2 (dua) bagian yaitu Unit Diklat Keperawatan dan Unit Administrasi Keperawatan.
Kepala Bagian Umum membawahi 4 (empat) sub bagian yang meliputi Sub bagian
Tata Usaha, Sub bagian HRD dan Umum, Sub bagian Humas dan Pemasaran, dan Sub
bagian Informasi Teknologi/IT. Sedangkan Kepala Bagian Keuangan membawahi 3
Sub bagian yang meliputi, Sub bagian Akuntansi, Sub bagian Keuangan, dan Sub
bagian Pengadaan Medis dan Non Medis.
Di bawah Direktur langsung terdapat Tenaga Fungsional yang terdiri dari Komite
Medis, Satuan Pemeriksaan Internal (SPI), dan Komite Keperawatan.
Direksi RS Putra Waspada wajib membuat rencana jangka panjang berupa Rencana
Strategis 5 (lima) tahun yang berisi sasaran dan tujuan yang hendak dicapai oleh rumah sakit
dalam lima tahun ke depan. Rencana strategis lima tahun ini selanjutnya akan dijabarkan
dalam rencana kerja tahunan. Renstra disahkan oleh PT. Putra Waspada melalui mekanisme
rapat tahunan. Renstra sekurang-kurangnya memuat :
1. Evaluasi kinerja rumah sakit 5 (lima) tahun sebelumnya.
2. Posisi terakhir rumah sakit saat ini.
3. Asumsi – asumsi yang digunakan dalam menyusun renstra.
4. Penetapan sasaran, strategi dan program kerja selama lima tahun ke depan.
Bagan struktur organisasi Rumah Sakit Putra Waspada dapat digambarkan pada bagan
sebagai berikut :
6
7
7
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI TIM PENINGKATAN MUTU
DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP)
RUMAH SAKIT PUTRA WASPADA
Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien RS Putra Waspada dikelola oleh
Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) yang berada langsung di bawah
Direktur RS.
Tim PMKP RS Putra Waspada bertugas dalam merencanakan dan mengkoordinir
seluruh program kegiatan peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien rumah sakit
melalui upaya peningkatan mutu pelayanan RS Putra Waspada.
Struktur organisasi Tim PMKP terdiri dari Ketua Tim, dan anggota ada Tiga orang.
8
STRUKTUR ORGANISASI
TIM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP)
RS PUTRA WASPADA TULUNGAGUNG
DIREKTUR
dr. Lely Kurniasari, MARS
3. Yenda Aditiya
4. Intan Rahmawati
5. Risma
9
BAB VI
URAIAN JABATAN
Struktur organisasi Tim PMKP terdiri dari Ketua Tim, wakil dan anggota, dimana
anggotanya terdiri dari unsur-unsur Medis dan Non-Medis.
a. Ketua Tim PMKP
Pengertian Jabatan
Seorang profesional yang diberi tugas dan wewenang untuk dapat memimpin
dalam menjalankan pelaksanaan program PMKP
Persyaratan Jabatan
1. Pendidikan formal: Dokter / S1 Tenaga kesehatan.
2. Pendidikan non formal / pelatihan: pelatihan PMKP, PPI, manajemen
risiko, patient safety.
3. Memiliki bakat dan minat, berdedikasi tinggi dan dapat bersosialisasi
dengan baik dan profesional.
4. Mempunyai integritas dan loyalitas yang tinggi.
Tanggung Jawab
1. Ketua Tim PMKP bertanggung jawab kepada Direktur RS.
2. Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab seluruhnya
terhadap pelaksanaan program PMKP di RS Putra Waspada Tulungagung
Tugas Pokok
Mengkoordinasi semua pelaksanaan kegiatan program PMKP di RS.
Uraian Tugas
1. Menyusun dan merencanakan pelaksanaan kegiatan program kerja
PMKP.
2. Memimpin, mengkoordinir, dan mengevaluasi pelaksanaan operasional
PMKP secara efektif, efisien dan bermutu.
3. Mengumpulkan data indikator pelayanan baik dari Tim PMKP maupun
dari unit kerja terkait.
4. Menganalisa data indikator mutu pelayanan baik indikator mutu klinis RS
maupun indikator mutu manajerial RS serta indikator keselamatan pasien.
5. Mengevaluasi pelaksanaan 5 (lima) area prioritas yang sudah ditetapkan
oleh direktur dengan fokus utama pada penggunaan PPK, clinical
pathway dan atau protokol klinis.
6. Melaksanakan analisis terhadap data yang dikumpulkan dan diubah
menjadi informasi.
7. Melakukan validasi data PMKP secara internal dan dilakukan secara
periodik.
8. Menyebarkan informasi tentang peningkatan mutu dan keselamatan
pasien secara regular melalui papan pengumuman, bulletin atau rapat staf.
9. Meningkatkan pengetahuan anggota dengan memberikan pelatihan
terhadap staf yang ikut serta dalam program PMKP.
Wewenang
1. Menyusun Panduan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien RS.
2. Membuat Standar Prosedur Operasional PMKP.
10
3. Memberikan penilaian kinerja anggota Tim PMKP.
Hasil Kerja
1. Panduan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien RS
2. Standar Prosedur Operasional PMKP
3. Laporan Program PMKP
Tanggung Jawab
Anggota Tim PMKP secara administratif bertanggung jawab kepada Ketua Tim
PMKP terhadap pelaksanaan program PMKP di setiap unsur/ unit kerja masing-
masing.
Tugas Pokok
Membantu pelaksanaan semua kegiatan program PMKP di unsur/ unit kerjanya
masing-masing.
Uraian Tugas
1. Mengidentifikasi indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien pasien
RS yang ada di unsur/ unit kerjanya masing-masing.
2. Melaporkan indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien RS yang ada
di unsur/ unit kerjanya masing-masing.
3. Melakukan survey pelaksanaan program kerja PMKP di unsur/ unit
kerjanya masing-masing.
4. Memberikan pertimbangan/ saran PMKP pada perencanaan, pengembangan
program dan pelaksanaannya.
Wewenang
Berdiri sacara mandiri dan aktif untuk memberikan saran dan masukan mengenai
peningkatan mutu dan keselamatan pasien RS di setiap unsur/ unit kerjanya
masing-masing.
Hasil Kerja
1. Identifikasi indikator mutu dan keselamatan pasien RS setiap unsur/ unit
kerjanya.
2. Pelaksanaan program kerja Tim PMKP di masing-masing unsur/ unit kerja
terkait.
11
3. Penerapan Panduan Panduan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
RS
4. Penerapan Standar Prosedur Operasional PMKP.
5. Laporan evaluasi kerja.
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
TIM
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
Komite
KomiteKPPPRI S
HCU
13
pasien (pengisian sensus harian).
Rekam Medis Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan Rekam Medis terkait
pencatatan dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan
pasien (pengisian sensus harian).
Rehabilitasi Medik Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan Rehabilitasi medik
terkait pencatatan dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan
keselamatan pasien (pengisian sensus harian).
Unit Gizi Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan Gizi terkait pencatatan
dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien
(pengisian sensus harian).
HCU Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan IPI terkait pencatatan
dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien
(pengisian sensus harian).
UGD Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan IGD terkait pencatatan
dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien
(pengisian sensus harian).
Unit Rawat Jalan Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan IRJ terkait pencatatan
dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien
(pengisian sensus harian).
Rawat Inap Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan IRNA terkait
pencatatan dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan
pasien (pengisian sensus harian).
Kamar Operasi Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan IBS terkait pencatatan
dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien
(pengisian sensus harian).
SPI Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan SPI terkait pencatatan
dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien
(pengisian sensus harian).
Komite Medis (Sub Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan Sub komite mutu
komite mutu profesi) profesi (Komite Medis) terkait dengan penilaian kinerja profesi
medis; penyusunan, pelaporan serta monitoring dan evaluasi PPK,
clinical pathway dan atau protokol klinis.
Komite KPRS Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan Komite KPRS terkait
dengan penyusunan dan pelaksanaan program kegiatan insiden
keselamatan pasien (IKP), RCA dan FMEA termasuk pencatatan,
pelaporan dan monitoring serta evaluasinya.
Komite PPI Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan Komite PPI terkait
dengan pencatatan dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan
keselamatan pasien.
Tim K3RS Tim PMKP memiliki hubungan kerja dengan Tim K3RS terkait
dengan pencatatan dan pelaporan indikator mutu manajerial, serta
penyusunan program manajemen risiko.
14
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
A. Ketenagaan Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) RS Putra Waspada
Tulungagung.
BAB IX
15
KEGIATAN ORIENTASI
A. Pengertian
Kegiatan orientasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pengenalan dan
pemahaman mengenai situasi dan kondisi lingkungan tertentu beserta sistem kerjanya.
Orientasi ini diberikan kepada seluruh karyawan baru dan mahasiswa praktik di RS Putra
Waspada Tulungagung. Keseluruhan informasi tentang Tim peningkatan mutu dan
keselamatan pasien beserta program kerjanya diberikan secara terencana, sistematis dan
berkelanjutan.
B. Tujuan
Tujuan Umum
Agar dapat mengenal dan memahami Tim peningkatan mutu dan keselamatan
pasien (PMKP) serta upaya peningkatan mutu pelayanan di RS Putra Waspada
Tulungagung.
Tujuan Khusus
1. Mengetahui dan memahami fungsi, struktur organisasi dan tata hubungan kerja
Tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien RS Putra Waspada Tulungagung.
2. Mengetahui dan memahami program upaya peningkatan mutu pelayanan di RS
Putra Waspada Tulungagung.
3. Turut berperan serta aktif dalam kegiatan upaya peningkatan mutu pelayanan di RS
Putra Waspada Tulungagung.
4. Mengembangkan tanggung jawab pribadi dan rasa memiliki RS Putra Waspada
Tulungagung.
C. Kegiatan Orientasi
Kegiatan orientasi dilaksanakan setiap ada penerimaan karyawan baru dan
mahasiwa praktik di RS Putra Waspada Tulungagung. Orientasi diberikan dalam bentuk
presentasi yang disampaikan oleh ketua Tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien
rumah sakit. Kegiatan orientasi ini dilaksanakan secara terintegrasi dalam program
orientasi Sub bagian SDI dan binroh RS Putra Waspada Tulungagung.
BAB X
16
PERTEMUAN / RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah
tertentu. Pertemuan dipimpin oleh Ketua tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien
dan dihadiri oleh anggota tim PMKP. Hasil pertemuan ditulis oleh notulen rapat dan
peserta yang hadir wajib mengisi daftar hadir yang disediakan. Hasil dari pertemuan
ditindaklanjuti dan evaluasi dilakukan pada pertemuan berikutnya.
B. Tujuan
Tujuan Umum
Dapat membantu terselenggaranya program kerja Tim peningkatan mutu dan
keselamatan pasien di RS Putra Waspada Tulungagung.
Tujuan Khusus
1. Dapat menggali segala permasalahan yang terkait dengan program kerja Tim
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
2. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan
program kerja Tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien guna peningkatan
mutu pelayanan rumah sakit.
C. Kegiatan Rapat
Rapat diadakan oleh Tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang
dipimpin oleh Ketua Tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Rapat dibedakan
menjadi 2 macam, yaitu :
1. Rapat Rutin
Rapat rutin adalah rapat yang diadakan oleh Tim peningkatan mutu dan
keselamatan pasien setiap bulan sekali sesuai dengan perencanaan yang telah
dibuat selama 1 (satu) tahun serta agenda rapat yang telah ditentukan oleh Ketua
Tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
2. Rapat Insidental
Rapat insidental adalah rapat yang sifatnya insidental dan diadakan oleh Tim
peningkatan mutu dan keselamatan pasien untuk membahas atau menyelesaikan
permasalahan yang mungkin timbul secara insidental di pelayanan yang
berhubungan dengan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit.
BAB XI
17
PELAPORAN
A. Pengertian
Pelaporan merupakan suatu sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan program kerja Tim peningkatan mutu dan
keselamatan pasien di RS Putra Waspada Tulungagung.
B. Jenis Laporan
Laporan yang dibuat oleh Tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien RS Putra
Waspada Tulungagung meliputi :
1. Laporan Bulanan
Laporan bulanan adalah laporan yang dibuat oleh Tim peningkatan mutu dan
keselamatan pasien rumah sakit dalam bentuk tertulis setiap bulannya dan
diserahkan kepada Direktur rumah sakit, berisi laporan hasil kegiatan dan program
kerja Tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
2. Laporan Tahunan
Laporan tahunan adalah laporan yang dibuat oleh Tim peningkatan mutu dan
keselamatan pasien rumah sakit dalam bentuk tertulis setiap tahun sekali dan
diserahkan kepada Direktur rumah sakit, berisi laporan hasil kegiatan dan program
kerja Tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
3. Laporan Insidental
Laporan insidental adalah laporan yang dibuat oleh Tim peningkatan mutu dan
keselamatan pasien rumah sakit dalam bentuk tertulis bila ada hal – hal atau
permasalahan tertentu yang perlu disampaikan kepada Direktur rumah sakit yang
bersifat insidental.
18