Anda di halaman 1dari 2

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Sebuah benda terdiri atas banyak partikel. Setiap partikel mempunyai massa. oleh karena itu, tiap
partikel mempunyai berat dan titik berat yang berbeda-beda. Partikel-partikel tersebut masing-
masing mempunyai gaya berat w1, w2, w3, ..., wn dengan resultan gaya berat w. Resultan dari
seluruh gaya berat benda yang terdiri atas bagian-bagian kecil benda dinamakan gaya berat. Titik
tangkap gaya berat inilah yang disebut titik berat (Zo). (Setya Nurachmandani, 2009)

Resultan dari gaya berat masing-masing partikel itulah yang kemudian disebut dengan berat
benda (W). (Tri Widodo, 2009)

Pusat massa dan titik berat suatu benda memiliki pengertian yang sama, yaitu suatu titik tempat
berpusatnya massa/berat dari benda tersebut. Perbedaannya adalah letak pusat massa suatu benda
tidak dipengaruhi oleh medan gravitasi, sehingga letaknya tidak selalu berhimpit dengan letak
titik beratnya. (Anonimus, 2012)

Titik berat suatu benda adalah suatu titik pada benda tersebut atau di sekitar benda tersebut di
mana berat semua bagian benda terpusat pada titik tersebut.

Apabila suatu benda homogen (kerapatan sebagian benda sama atau benda tersusun dari bahan
sejenis) dan bentuk benda simetris (misalnya persegi, persegi panjang, lingkaran) maka titik
berat benda berhimpit dengan pusat massa benda yang terletak di tengah-tengah benda tersebut.
Untuk segitiga, pusat massa terletak pada 1/3 h, di mana h = tinggi segitiga.

Semua benda di bumi mempunyai berat. Berat suatu benda dapat dianggap terkonsentrasi pada
satu titik yang di sebut pusat gravitasi atau titik berat. Pada titik berat ini gaya-gaya yang bekerja
menghasilkan momen resultan sama dengan nol. Karena itulah benda yang di tumpu pada titik
beratnya akan berada dalam keseimbangan statik. Dengan kata lain titik berat adalah titik
tangkap dari semua gaya yang bekerja. Contoh berikut ini menunjukkan bagaimana menentukan
letak resultan gaya yang sejajar.

a.Titik berat benda homogen satu dimensi (garis), untuk benda-benda berbentuk memanjang
seperti kawat , massa benda dianggap diwakili oleh panjangnya (satu dimensi).

b.Titik berat benda-benda homogen berbentuk luasan (dua dimensi), Jika tebal diabaikan maka
benda dapat dianggap berbentuk luasan (dua dimensi).

c.Titik berat benda-benda homogen berdimensi tiga, letak titik berat dari gabungan beberapa
benda pejal homogen berdimensi tiga.
Titik berat benda homogen berbentuk luasan yang bentuknya teratur terletak pada sumbu
simetrinya. Untuk bidang segi empat, titik berat diperpotongan diagonalnya, dan untuk lingkaran
terletak dipusat lingkaran. (Dahlia Sylviana, 2015)

D. Rumus titik berat

Titik berat benda totalnya merupakan resultan dari keseluruhan partikel dan dinyatakan dengan
(xo,yo). Nilai xo dan yo dapat kita hitung menggunakan rumus berikut :

xo = W1.x1 + W2.x2 + W3.x3 + ... + Wn.xn

W1 + W2 + W3 + ... +Wn

yo = W1.y1 + W2.y2 + W3.y3 + ... + Wn.yn

W1 + W2 + W3 + ... + Wn

Keterangan :

W1 = berat partikel pertama

W2 = berat partikel kedua

W3 = berta partikel ketiga

n = banyak partikel

Anda mungkin juga menyukai