Latar Belakang
Agama Hindu pada awalnya berawal dari India sejak kedatangan Bangsa
Arya ke India pada tahun 1500 sebelum masehi. Pada saat ini, Agama Hindu telah
menyebar ke seluruh dunia, salah satunya ke Indonesia. Ada beberapa teori
tentang masuknya Agama Hindu ke Indonesia, diantaranya Teori Brahmana yang
mengatakan Agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh golongan pemuka
agama di India ke Indonesia, Teori Ksatria yang mengatakan Agama Hindu
masuk ke Indonesia dibawa oleh penguasa-penguasa India yang ke Indonesia dan
mendirikan kerajaan, Teori Waisya yang mengatakan Agama Hindu masuk ke
Indonesia dibawa oleh para pedagang India di Indonesia, Teori Sudra mengatakan
Agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum sudra yang bermigrasi ke
Indonesia, dan Teori Arus Balik yang mengatakan masuknya Agama Hindu ke
Indonesia melalui peran aktif masyarakat Indonesia yang belajar Agama Hindu ke
India dan pulang ke Indonesia dan mengajarkannya pada masyarakat Indonesia
lainnnya.
Selain itu setiap agama juga memiliki hari sucinya masing-masing. Hari
suci Agama Hindu di Indonesia beberapa diantaranya adalah Galungan dan
Kuningan, Siwalatri, Pegerwesi, dan Nyepi.
Pembahasan
Hari raya Nyepi merupakan hari suci umat Hindu di Indonesia untuk
memperingati tahun bari saka. Hari ini jatuh pada hitungan Tilem Kesanga yang
dipercayai merupakan hari penyucian dewa-dewa yang berada di pusat samudera
untuk membawa intisari amerta air hidup. Untuk itu umat Hindu melakukan
pemujaan suci terhadap mereka. Selain itu, dalam perayaan hari suci Nyepi
dilakukan penyucian bhuana agung dan bhuana alit untuk mewujudkan
kesejahteraan, keseimbangan, dan kebahagiaan lahir batin (jagadhita dan moksa),
kehidupan yang berlandaskan satyam (kebenaran), siwam (kesucian), dan
sundaram (keharmonisan atau keindahan).
Pada hari suci Nyepi, seluruh umat Hindu mempunyai peranannya masing-
masing, tidak terkecuali para generasi muda Hindu. Generasi muda Hindu adalah
kelompok angkatan usia produktif, terpelajar, dan terdidik yang mempunyai
kepribadian kokoh dan pengalaman sehingga ia mandiri, dewasa, serta bijaksana
dalam bersikap.
Para generasi muda Hindu memiliki peran yang sangat besar kedepannnya.
Pada hari suci Nyepi, para generasi muda Hindu melakukan perenungan akan
kesalahan-kesalahan di dunia, memperbaiki sifat diri generasi muda yang telah
bergeser dari Agama Hindu kembali ke jalan yang sesuai dengan ajaran Agama
Hindu, memuja Tuhan dan memohon pengampunan, dan merayakan hari suci
Nyepi dengan sepenuh hati. Dengan begitu, sudah tentu pemeluk Hindu dari
setiap generasi yang taat akan ajaran Agama Hindu selalu ingin mencapai
kehidupan yang lebih baik.
Generasi muda Hindu yang terpelajar dan senang menuntut ilmu menuju
peningkatan kualitas SDM, akan mendapatkan banyak manfaat bila menjalankan
kewajibannya mengikuti ajaran Veda, melalui Bhakti-marga.
Ia tidak hanya menolong dirinya sendiri, tetapi juga turut menolong umat manusia
mencapai pencerahan dan mewujudkan mokshartam jagaditaya ca iti dharmah.
Namun pada kenyataan saat ini, terdapat banyak sekali problematika atau
permasalahan pada generasi muda. Permasalahan-permasalahan tersebut seperti
kurangnya pendidikan keagamaan, kurangnya perhatian pada beberapa generasi
muda, keluarga yang tidak harmonis, pergaulan yang negatif, dan pola pikir yang
mengikuti dunia luar yang tidak selaras dengan Agama Hindu. Problematika atau
permasalahan ini jika dibiarkan akan merusak generasi muda Hindu saat ini.
Beberapa contoh rusaknya generasi muda saat ini seperti banyak dijumpai
generasi muda yang mementingkan diri sendiri mulai tidak percaya dengan
agama, dan melakukan beberapa kegiatan yang meresahkan warga sekitar.