Anda di halaman 1dari 4

Filsafat Timur

Dosen Pengampu : Ustadzah Nabila Huringin, M.Ag.

Disusun Oleh :

Salasatun Dimas Nur Alam


422021222094

FAKULTAS USHULUDDIN
PRODI AQIDAH FILSAFAT ISLAM
UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR
PONOROGO-JAWA TIMUR
2022 M/1443 H
KONSEP IBADAH DALAM HINDU

Hinduisme (di Indonesia disebut Agama Hindu) merupakan kepercayaan dominan di


Asia Selatan, terutama di India dan Nepal, yang mengandung beraneka ragam tradisi.
Kepercayaan ini meliputi berbagai aliran, di antaranya Saiwa, Waisnawa, dan Sakta, serta
suatu pandangan luas akan hukum dan aturan tentang "moralitas sehari-hari" yang berdasar
pada karma, darma, dan norma kemasyarakatan. Hinduisme cenderung seperti himpunan
berbagai pandangan filosofis atau intelektual, daripada seperangkat keyakinan yang baku dan
seragam seperti pada agama Abrahamik.

Hinduisme diklaim sebagian orang sebagai "agama tertua" di dunia yang masih
bertahan hingga kini, dan umat Hindu menyebut agamanya sendiri sebagai Sanatana-dharma
artinya "darma abadi" atau "jalan abadi" yang melampaui asal mula manusia. Agama ini
menyediakan kewajiban "kekal" untuk diikuti oleh seluruh umatnya tanpa memandang strata,
kasta, atau sekte seperti kejujuran, kesucian, dan pengendalian diri.

Agama Hindu adalah agama yang telah melahirkan kebudayaan yang sangat
kompleks dibidang astronomi, ilmu pertanian, filsafat dan ilmu-ilmu lainnya. Karena luas dan
terlalu mendetailnya jangkauan pemaparan dari agama Hindu, kadang-kadang terasa sulit
untuk dipahami. Banyak para ahli bidang agama dan ilmu lainnya yang telah mendalami
tentang agama Hindu sehingga muncul bermacam-macam penafsiran dan analisa terhadap
agama Hindu.

Dalam agama Hindu mempunyai lima keyakinan pokok yang saling berkaitan antara
satu dengan yang lain. Orang-orang Hindu, sangat berpegang teguh dengan konsep dalam
agamanya yakni, meyakini adanya Tuhan (Dewa), adanya jiwa setiap makhluk, mempercayai
hukum sebab akibat, mempercayai proses kelahiran dan kematian, keyakinan tertinggi adalah
tujuan akhir manusia, dimana manusia mencapai Moksa.

Dalam Hindu terdapat berbagai macam persembahyangan, doa (Sanskerta: prarthana)


atau puja. Dilakukan berdasarkan beberapa hari suci dalam agama Hindu atau pemujaan pada
dewa atau arwah yang dihormati. Persembahyangan dapat dilakukan dalam kuil keluarga
maupun pura di lingkungannya. Ritual terkadang melibatkan api atau air sebagai lambang
kesucian. Pembacaan suatu bait mantra terus menerus dengan notasi dan waktu tertentu, atau
juga meditasi dalam yang diarahkan pada dewa yang dituju.
Pemujaan dalam Hindu dapat ditujukan kepada arwah seseorang suci yang
dimuliakan, dewata salah satu atau seluruh Trimurti, dewa tertinggi dalam Hinduisme
perwujudan Tuhan, atau meditasi untuk mencapai kebijaksanaan sejati, mencari ketiadaan tak
berbentuk seperti yang dilakukan para resi dan orang suci pada dahulu kala. Beberapa tarian
sakral juga dianggap sebagai salah satu prasyarat kelengkapan suatu upacara keagamaan.

Pemuka agama Hindu adalah Pemangku atau Pandhita. Sedangkan tempat ibadah
umat Hindu adalah Pura. Hari besar agama Hindu disebut Nyepi. Saat Nyepi, umat Hindu
berada di dalam rumah dan merfleksi hidupnya, agar mereka dapat hidup lebih baik. Dasar
dari ajaran agama hindu berasal dari kitab suci Weda, yang merupakan kitab suci agama
Hindu. Para umat penganut Hindu selalu memegang teguh jaran-ajaran yang berasal dari
kitab suci Weda. Weda adalah sasbda suci atau wahyu Tuhan Yang Maha Esa yang diterima
oleh para Maharesi.
Dalam ajaran Hindu, ada bermacam-macam ibadah yang dilakukan diantaranya:
1) Trisandhya
Trisandhya adalah pemujaan yang wajib dikerjakan oleh seluruh umat Hindu, tiga kali
sehari (Trisandhya), yaitu Pratah Sandhya, pagi hari menjelang matahari terbit, Madyama
Sandhya, di siang tengah hari dan Pascima Sandhya, saat maghrib.

2) Suryasewana
Disamping Trisandhya, bagi pemimpin agama, pendeta dan tokoh spiritual yang lain
ada kewajiban melakukan Suryasewana, yaitu pemujaan kepada tuhan sebagai super power,
yang memiliki kemampuan tidak terbatas dalam memancarkan sergi lewat sumber energi
yang kita kenal sebagai matahari (Aditya).

3) Berjapa
4) Sembahyang
5) Tirhtayatra (mengunjungi tempat-tempat suci)

Adapun salah satu ibadah yang di lakukan agama hindu yaitu Tri Sandhya, berikut langkah-
langkah yang harus ditempuh saat sembahyang Tri Sandhya:

1. Membersikan Badan
Langka pertama yang harus anda lakukan adalah membersikan badan jasmani dengan
mandi secara bersih, jika tidak memungkinkan adan dapat mencuci muka kaki dan tangan
serta berkumur.
2. Pakaian
Langka kedua adalah gunakan pakaian yang sopan, seperti baju sembahyang yang
bersih. Pakai udeng, Kamben, Sentang. Jika tidak memungkinkan adan dapat mengguakan
pakaian biasa asalkan sopan dan jangan lupa menggunakan sentang.

3. Persiapan
Siapkan Bungan, dupa dan anda kemudian masuk pura.

4. Persiapan Sembahayang
Setelah masuk pura ambil sikap duduk sesuai dengan kenyamanan saudara, bisa ambil sikap
sila sana, atau bajrasana. Sesuaikan dengan kondisi anda.

Hal ini sebenarnya hampir sama dengan ibadah agama islam yang dimana langkah-
langkah dari ibadahnya pun memiliki tujuan yang sama, berikut langkah-langkah ibadah solat
dalam agama islam:
1. Suci Dari Hadas Besar dan Kecil
2. Menutup Aurat
3. Suci Badan, Pakaian, dan Tempat Untuk Salat
4. Menghadap Kiblat
5. Sudah Masuk Waktu Salat

Langkah-langkah yang memiliki tujuan sama yang dimana menyucikan diri, berpakaian
rapi dan bersih, dll. Yang membedakan hanyalah tatacara ibadah masing-masing agama. Dan
juga mempunyai tujuan yang sama dari ibadah masing-masing yaitu, menyembah Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai