Anda di halaman 1dari 7

PERCOBAAN KESETIMBANGAN BENDA

A. TUJUAN
1. Mempelajari syarat-syarat kesetimbangan untuk sebuah benda tegar,
misalnya sebuah batang yang homogen.
2. Menemukan bahwa sebuah benda tegar dalam keseimbangan

∑ F x =0 , ∑ F y =0 , ∑ σ (momen)=0
B. ALAT
1. Neraca pegas
2. kertas grafik mm
3. batang besi homogen
4. statif (2 buah)
5. katrol (2 buah)
6. beban dan penggantungan
7. papan tripleks
8. Selotip
9. benang
10. Gunting

C. PROSEDUR

1. Menyusun alat-alat seperti pada gambar di atas. Menggunakan


bandul, untuk menempatkan kertas grafik agar garis-garisnya tepat
pada posisi vertikal.
2. Menggantungkan batang AB, mengatur beban m1, m2 dan m3,
sedemikian sehingga posisi batang AB seperti pada gambar.
3. Menandai titik-titik A, B, D, E, F dan G pada kertas grafik.
4. Melepaskan kertas grafik dari papan tripleks.
5. Menimbang berat batang AB disebut Wo, berat beban m1 disebut
T1, berat beban m2 disebut T2, berat beban m3 disebut W3 beban.
D. DATA PENGAMATAN

KETERANGAN:
w 0=0.06 N
T 1 =0.35 N
T 2 =0.69 N
w 3=0.94 N

E. ANALISIS DATA
1. Gambarlah vektor-vektor gaya T1 , T2 , w o , dan w3 ,
dengan panjang sesuai dengan besar gaya masing-masing.
Keterangan : Skala yang digunakan 1 cm=0.1 N

2. Uraikan gaya-gaya itu masing-masing menjadi komponen-komponen


horisontal dan komponen vertikal. Isilah tabel berikut dengan data
hasil pengolahan grafik:

Gaya Besarnya Gaya Gaya Momen Gaya


Gaya (N) pada pada terhadap C
Sumbu X Sumbu Y Lenga Momen
(N) (N) n (m) Gaya (Nm)
T1 0.35 −0.19 0.3 0.088 0.0264
T2 0.69 −0.1 0.68 0.088 −0.0598
w0 0.06 0.03 −0.05 0 0
w3 0.94 0.27 −0.89 0.041 0.0365
Resultan 0.01 0.04 0.0031

Gaya pada sumbu X


Mengukur gaya pada sumbu X dilakukan dengan cara mengkonversi
panjang garis gaya (cm) ke Newton. Dengan menggunakan skala
perbandingan 1 cm=0.1 N .
T 1 X =−1,9 cm=−0.19 N
T 1 X bertanda negatife karena arah gayanya ke kiri.
T 2 X =−1 cm=−0.1 N
T 2 X bertanda negatife karena arah gayanya ke kiri.
w 0 X =0.3 cm=0.03 N
w 0 X bertanda positif karena arah gayanya ke kanan.
w 3 X =2.7 cm=0.27 N
w 3 X bertanda positif karena arah gayanya ke kanan.
∑ F x =0.01 N
0.01 N
Presentase × 100 =3.7
0.27
Karena hasil presentase di bawah 5% maka bisa dibulatkan menjadi

∑ F X =0 N
Gaya pada sumbu Y
Mengukur gaya pada sumbu Y dilakukan dengan cara mengkonversi
panjang garis gaya (cm) ke Newton. Dengan menggunakan skala
perbandingan 1 cm=0.1 N .
T 1 Y =3 cm=0.3 N
T 1 Y bertanda positif karena arah gayanya ke atas.
T 2 Y =6.8 cm=0.68 N
T 2 Y bertanda positif karena arah gayanya ke atas.
w 0 Y =−0.5 cm=−0.05 N
w 0 Y bertanda negatif karena arah gayanya ke bawah.
w 3Y =−8.9 cm=−0.89 N
w 3Y bertanda negatif karena arah gayanya ke bawah.
∑ F y =0.04 N
0.04 N
Presentase ×100 =4.5
0.89 N
Karena hasil presentase di bawah 5% maka bisa dibulatkan menjadi

∑ F Y =0 N
Momen Gaya
Menghitung momen gaya menggunakan persamaan τ =F ×r . Gaya
yang bekerja pada momen gaya adalah gaya yang arahnya tegak lurus
dengan batang. Sehingga untuk mencari momen gaya, gaya yang
digunakan adalah gaya yang bekerja pada sumbu Y.
τ 1=0.3 N × 0.088 m=0.0264 Nm
τ 1 bertanda positif karena gaya pada τ 1 mengakibatkan batang
berputar ke kanan.
τ 2=0.68 N ×−0.088 m=−0.0598 Nm
τ 2 bertanda negative karena gaya pada τ 2 mengakibatkan batang
berputar ke kiri.
τ 0 =0.05 N × 0 m=0 Nm
Pada pusat batang tidak ada momen gaya yang bekerja, karena gaya
pada pusat batang tidak mengakibatkan batang berputar.
τ 3 =0.89 N × 0.041m=0.0365 Nm
τ 3 bertanda positif karena gaya pada τ 3 mengakibatkan batang
berputar ke kanan.
∑ τ=0.0031 Nm
0.0031
Presentase ×100 =5.1
0.0598
Karena hasil presentase di bawah 5% maka bisa dibulatkan menjadi

∑ τ=0 N
3. Bagaimana pendapatmu mengenahi nilai-nilai ∑ Fx , ∑ Fy ,

dan ∑σ (momen) dari hasil di atas?

Dari hasil di atas dengan menggunakan pembulatan yaitu dibawah 5%


didapatkan hasil ∑ Fx , ∑ Fy , dan ∑σ (momen) bernilai
0.

4. Batang AB diam berarti dalam keadaan setimbang Jadi dengan


memperhatikan hasil kegiatan di atas, syarat agar batang AB berada
seperti keadaan setimbang ialah Resultan Gaya dan Resultan momen
gaya bernilai 0 Ini dikenal sebagai syarat kesetimbangan benda tegar.

F. KESIMPULAN
1. Syarat-syarat kesetimbangan benda tegar adalah resultan gaya dan
resultan momen gaya bernilai 0.
2. Dengan menggunakan pembulatan yaitu dibawah 5% tidak dianggap,
didapatkan hasil ∑ F x=0 , ∑ F y =0 , dan ∑ τ=0 .
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN MEDIA

1. Set beban yang kurang variatif


Pada praktikum ini set beban yang digunakan hanya terdiri dari 2 jenis
massa saja. Jadi, agak sulit untuk memvariasi beban hingga batang
setimbang.
2. Cara mengambil data yang kurang efektif
Pada praktikum ini setelah batang setimbang, batang langsung ditekan
menggunakan tangan ke kertas untuk ditandai. Sehingga pada saat
menekan mungkin saja ada pengaruh gaya eksternal yang menggeser
posisi kesetimbangan benda.
3. Nst pada neraca yang kurang kecil
Neraca yang digunakan pada praktikum ini memiliki Nst 1 gram. Karena
pada kesetimbang gaya sedikit saja sudah mempengaruhi hasil dari
praktikum. Jadi, dibutuhkan neraca yang lebih teliti lagi agar didapatkan
data yang lebih valid.
4. Menandai dengan Spidol
Untuk menandai pada kertas millimeter blok seharusnya menggunakan
benda yang runcing atau kecil sehingga bisa mendapatkan titik yang sesui.
Jika menggunakan spidol tanda yang terlihat bukan berupa titik lagi, tetapi
merupakan bulatan kecil. Sehingga, agak sulit untuk menentukan
koordinat yang sesuai.
LAMPIRAN

Set peralatan praktikum kesetimbangan


Set beban

Benang
Neraca digital

Keadaan benda setimbang

Batang homogen

Anda mungkin juga menyukai