Anda di halaman 1dari 10

[Type text]

FORUM TEKNOLOGI Vol 02 No 3

KUALIFIKASI WELDING PROCEDURE SPECIFICATION (WPS)


DAN JURU LAS (WELDER) BERDASARKAN ASME SECTION IX
DI INDUSTRI MIGAS
Ikhsan Kholis *)

ABSTRAK

Untuk peningkatan kompetensi seorang Inspektur Migas atau juga juru las
bidang industri Migas perlu lebih banyak mengetahui bagaimana pengelasan yang
baik dan benar, serta perlu mengetahui tentang Welding Procedure Specification
(WPS) atau kualifikasi prosedur las dan juru las (welder) berdasarkan standar ASME
Section IX, yang bertujuan agar setiap production weld di industri migas
menghasilkan hasil pengelasan yang baik (soundness weld) serta memenuhi syarat
sesuai standar yang digunakan.Dalam tulisan ini yang akan dibahas menyangkut
proses pengelasan dan bagaimana mengkualifikasi WPS dan welder.Berdasarkan
ASME Section IX QW-490, definisi dari pengelasan adalah penyambungan
terlokalisasi dari logam (metal) atau non logam yang dihasilkan dengan
memanaskan material hingga temperatur las, dengan atau tanpa menggunakan
tekanan (pressure), atau hanya tekanan, dengan atau tanpa menggunakan logam
pengisi (filler metal). Diharapkan pada akhir makalah ini dapat memberikan
penjelasan mengenai proses pengelasan yang umum digunakan dalam industri
migas serta memberikan penjelasan tentang tata cara kualifikasi WPS dan kualifikasi
welder sesuai dengan standar ASME Section IX.

Kata Kunci : Welding Procedure Specification (WPS), Juru Las (Welder), ASME
Section X.

I. PENDAHULUAN dan kegagalan-kegagalan operasi


Sub sektor Migas hingga saat ini, yang berakibat terhentinya proses
masih memiliki peranan yang cukup operasi, juga berpotensi menyebabkan
penting dalam pembangunan nasional pencemaran lingkungan yang pada
sebagai sumber energi, sumber devisa akhirnya apabila hal-hal tersebut tidak
dan penerimaan negara, sumber dikelola dengan baik dan terintegrasi
bahan baku industri, wahana alih akan berdampak terhadap
teknologi, pendukung pengembangan terganggunya ketersediaan minyak
wilayah, menciptakan lapangan kerja, dan gas bumi secara nasional.
dan pendorong utama pertumbuhan Salah satu kegiatan yang paling
sektor lainya. critical dalam kegiatan usaha migas
Pengusahaan minyak dan gas adalah pengelasan. Pengelasan dapat
bumi diperlukan teknologi yang tinggi, dilakukan pada saat fabrikasi
pekerja yang berkompeten, padat peralatan-peralatan yang akan
modal serta mengandung resiko digunakan dalam kegiatan usaha
bahaya yang besar baik bahaya migas antara lain bejana tekan, tangki
kecelakaan kerja, ledakan, kebakaran timbun dan pipa penyalur. Pengelasan

16
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol 02 No 3

juga dapat dilakukan pada saat dan pengusahaan sumber daya


berlangsungnya kegiatan operasi. panas bumi. Untuk proses
Salah satu izin pekerjaan yang pengelasan salah satunya adalah
dikeluarkan oleh bagian HSE suatu mengacu kepada ASME Section IX.
Badan Usaha / Bentuk Usaha Tetap 3. Peraturan Menteri Pertambangan
adalah hot work permit sebelum dan Energi No:
melakukan pengelasan yang 06P/0746/M.PE/1991 tentang
berlangsung pada saat kegiatan pemeriksaan keselamatan kerja
operasi. atas instalasi, peralatan dan teknik
Proses pengelasan yang tidak yang dipergunakan dalam
sesuai prosedur dapat menyebabkan pertambangan minyak dan gas bumi
kecelakaan kerja yang bahkan sampai dan pengusahaan sumber daya
menimbulkan korban jiwa (fatality). panas bumi.
Banyak kasus yang terjadi selama ini 4. Keputusan Direktur Jenderal Migas
bahwa tejadi kecelakaan kerja akibat No: 84K/38/DJM/1998 tentang
proses pengelasan. pedoman dan tata cara
Sedangkan batasan masalah pemeriksaan keselamatan kerja
pada tulisan ini adalah kualifikasi WPS atas instalasi, peralatan, dan teknik
dan juru las dengan mengacu pada yang dipergunakan dalam usaha
standar ASME Boiler and Pressure pertambangan minyak dan gas bumi
Vessel Code Section IX – Welding and dan pengusahaan sumber daya
Brazing Qualification Tahun 2010. panas bumi
Adapun tujuan penulisan ini antara lain Pasal 6
adalah memberikan penjelasan Setelah dilaksanakan evaluasi
mengenai proses pengelasan yang terhadap teknik yang akan
umum dipergunakan dalam industri dipergunakan sebagaimana termaksud
migas dan memberikan penjelasan dalam Lampiran 1 huruf C, Direktur
mengenai tata cara kualifikasi prosedur Jenderal Cq Direktur memberikan
las atau Welding Procedure pengesahan.
Specification (WPS) dan kualifikasi juru Teknik yang dipergunakan,
las (welder) sesuai dengan standar Teknik yang dipergunakan yaitu
ASME Section IX. tata cara atau prosedur yang akan
dipergunakan dalam operasi
II. TINJAUAN PUSTAKA pertambangan minyak dan gas bumi
a. Dasar Hukum antara lain meliputi:
Terkait dengan keselamatan 1. Spesifikasi Prosedur Las (WPS)
kerja pada proses pengelasan di dan Rekaman Kualifikasi
industri migas, pemerintah Prosedur (PQR);
mengeluarkan peraturan-peraturan 2. Catatan Unjuk Kerja (Sertifikat)
terkait yaitu: Juru Las/Operator las;
1. Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 3. Prosedur Reparasi, Modifikasi
1979 tentang keselamatan kerja dan Alterasi.
pada pemurnian dan pengolahan
migas. b. Standar ASME IX
2. Keputusan Direktur Jenderal Migas ASME (The American Society of
No: 37K/70/DDJM/1990 tentang Mechanical Engineers) Boiler and
Standar dalam operasi Pressure Vessel Code, merupakan
pertambangan minyak dan gas bumi salah satu dari sekian banyak standar

17
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol 02 No 3

yang digunakan dalam industri migas, 1) Mechanical Tests


terdiri dari dua belas Section. Tulisan Mengacu pada QW-141,
ini mengacu pada ASME Section IX mechanical tests digunakan untuk
(sembilan) yang berkaitan dengan kualifikasi WPS dan kualifikasi welder
kualifikasi juru las (welder) dan yang terdiri dari:
prosedur-prosedur yang digunakan a. Tension tests atau uji tarik
dalam proses las (welding). merupakan salah satu metode
destructive test untuk menentukan
c. Pengertian Pengelasan ultimate strength dari sambungan
Berdasarkan ASME Section IX pengelasan tipe groove pada test
QW-490, definisi dari pengelasan coupon. Test coupon yang akan
adalah penyambungan terlokalisasi diuji tarik sebelumnya dibentuk
dari logam (metal) atau non logam spesimen uji tarik seperti pada
yang dihasilkan dengan memanaskan gambar 1.
material hingga temperatur las, dengan b. Guided-bend tests atau uji tekuk,
atau tanpa menggunakan tekanan untuk menentukan derajat
(pressure), atau hanya tekanan, kemulusan (soundness) dan
dengan atau tanpa menggunakan kelenturan (ductility) dari
logam pengisi (filler metal). Proses las sambungan pengelasan tipe
busur listrik (arc welding) yaitu SMAW, groove.
GMAW, GTAW dan SAW hampir c. Fillet-weld tests, untuk
sebagian besar proses pengelasan menentukan ukuran, kontur, dan
yang ada di industri migas derajat soundness dari sambungan
menggunakan proses las tersebut. pengelasan tipe fillet
d. Notch-toughness tests, untuk
d. Macam-Macam Pengujian menentukan notch tougness dari
Secara garis besar metode pengelasan. Metode yang
pengujian terbagi menjadi dua yaitu digunakan yaitu Charpy V-Notch
Destructive Test (uji merusak) dan Non dan Drop Weight
Destructive Test (uji tidak merusak).
Berdasarkan ASME Section IX, berikut
ini jenis-jenis pengujian:

Gambar 1. Spesimen dan alat pengujian uji tarik

18
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol 02 No 3

Gambar 2. Alat uji tekuk atau Guided-bend test

e. Fillet-weld tests, untuk WPS dapat digunakan untuk


menentukan ukuran, kontur, memberikan arahan kepada juru las
dan derajat soundness dari untuk menjamin kesesuaian dengan
sambungan pengelasan tipe persyaratan dari standar yang dipakai.
fillet Isi dari WPS yang lengkap harus
f. Notch-toughness tests, untuk menggambarkan semua essential
menentukan notch tougness variable, nonessential variable, dan
dari pengelasan. Metode supplementary essential variable (jika
yang digunakan yaitu Charpy diperlukan) untuk setiap parameter
V-Notch dan Drop Weight pengelasan yang tercantum dalam
WPS.
2) Radiography Examination Essential variable adalah semua
Tes ini dapat digunakan untuk variabel yang apabila berubah akan
menggantikan mechanical test dalam berpengaruh terhadap mechanical
kualifikasi unjuk kerja pengelasan tipe properties dari hasil las dan
groove untuk membuktikan membutuhkan kualifikasi ulang WPS
kemampuan juru las dalam membuat (QW-251.2). Supplementary essential
sound welds (QW-142). variable akan menjadi essential
variable apabila proses pengelasan
3) Visual examination mensyaratkan notch-toughness test
Unjuk pengujian visual atau impact test. Sedangkan
examination hasil lasan harus nonessential variable adalah semua
menunjukan complete joint penetration variabel yang apabila berubah dapat
dengan complete fusion antara weld dibuat dalam WPS tanpa kualifikasi
metal dan base metal. ulang (QW-251.3).
Contoh dari essential variable
III. PEMBAHASAN dalam proses SMAW seperti pada
a. Welding Procedure Specification tabel 1 adalah pada parameter T
(WPS) Qualified dari base metal yang akan
Mengacu pada ASME Section IX, dilas. Untuk detail penjelasan dari T
Welding Procedure Specification Qualified dapat dilihat pada QW-403.8
(WPS) atau spesifikasi prosedur las yang menyatakan perubahan
merupakan prosedur tertulis tentang ketebalan base metal yang berada di
pengelasan yang sudah terkualifikasi luar range terkualifikasi sesuai tabel
untuk memberikan arahan dalam QW-451.1 harus dibuat WPS baru
membuat pengelasan produksi yang terkualifikasi.
(production weld) sesuai dengan
persyaratan dari standar yang dipakai.

19
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol 02 No 3

Tabel 1. Contoh Tipe Variabel WPS untuk proses SMAW (QW-253)

Tabel 2. Range T Qualified pada QW-451.1

20
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol 02 No 3

Misalkan ketebalan test coupon Record (PQR) atau rekaman kualifikasi


yang digunakan untuk mengkualifikasi prosedur. Untuk kualifikasi WPS
WPS adalah 6 mm, maka sesuai tabel diperlukan test coupon yang dilas oleh
QW-451.1 range untuk ketebalan base seorang welder dengan mengikuti
metal adalah 1,5 mm s.d. 12 mm. Jika variabel yang tercantum dalam WPS
WPS ini akan digunakan untuk dan dituangkan dalam PQR. Test
mengelas base metal dengan coupon tersebut selanjutnya dilakukan
ketebalan dibawah 1,5 mm atau diatas pengujian secara mekanik dengan tipe
12 mm maka diperlukan WPS baru tes dan jumlah spesimen berdasarkan
yang terkualifikasi. thickness test coupon yang digunakan
Pada umumnya, WPS dibuat oleh sesuai tabel QW-451.1. Misalnya untuk
manufaktur pada saat mendapatkan thickness di bawah 1,5 mm, maka
proyek, misalnya pembuatan bejana untuk tipe tes yang disyaratkan adalah
tekan. WPS yang sudah dibuat tension, face bend dan root bend yang
tersebut dan belum terkualifikasi masing-masing memerlukan dua buah
selanjutnya dilakukan kualifikasi spesimen.
menggunakan Procedure Qualification

Tabel 3. Jumlah spesimen untuk pengujian secara mekanik (QW-451.1)

Acceptance criteria untuk WPS dapat dinyatakan terkualifikasi


pengujian tension test dan guided- dan dapat digunakan untuk production
bend tests mengacu pada QW-153 weld oleh welder yang terkualifikasi
dan QW-163. Apabila acceptance dan dapat digunakan untuk kualifikasi
criteria dari pengujian mekanik welder. Sesuai dengan peraturan-
terhadap test coupon terpenuhi maka peraturan yang berlaku, setiap proses

21
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol 02 No 3

pengkualifikasian WPS dan welder header PQR terdapat informasi nama


harus disaksikan oleh Pelaksana perusahaan, nomor dan PQR, nomor
Inspeksi Tambang atau Inspektur WPS, proses dan tipe las. Untuk
Migas yang kemudian disahkan oleh bagian isi terdapat informasi parameter
Direktur Teknik cq Kepala Subdit. pengelasan yaitu Joints (QW-402),
Standardisasi Migas. Base Metals (QW-403), Filler Metals
Format WPS dapat dilihat pada (QW-404), Position (QW-405), Preheat
QW-482. Format WPS pada QW-482 (QW-406), Postweld Heat Treatment
terdiri dari dua halaman. Pada (QW-407), Gas (QW-408), Electrical
halaman pertama dibagian header Characteristics (QW-409) dan
terdapat informasi nama perusahaan, Technique (QW-410).
nomor dan tanggal WPS, nomor Di halaman kedua terdapat
supporting PQR, kolom revisi dan informasi yang membedakan dengan
tanggal, proses las beserta tipenya. Di WPS yaitu hasil-hasil pengujian
bagian isi terdapat informasi parameter mechanical test terhadap semua
pengelasan yaitu Joints (QW-402), specimen dari test coupon, Tensile
Base Metal (QW-403), Filler Metals Test (QW-150), Guided-Bend Tests
(QW-404). (QW-160), Toughness Tests (QW-
Untuk halaman kedua terdapat 170), Fillet-Weld Test (QW-180) dan
informasi parameter pengelasan yaitu Test lainnya jika ada. Kemudian
Positions (QW-405), Preheat (QW- dibagian footer PQR terdapat informasi
406), Postweld Heat Treatment (QW- nama welder, lokasi pengujian dan
407), Gas (QW-408), Electrical kolom tanda tangan untuk manufaktur
Characteristics (QW-409) dan dan yang mengkualifikasi dalam hal ini
Technique (QW-410). Ditjen Migas.

b. Procedure Qualification Record c. Kualifikasi Juru Las (Welder)


(PQR) Setiap juru las (welder) yang
Procedure Qualification Record mengelas menggunakan ASME IX
(PQR) atau rekaman kualifikasi harus dilakukan kualifikasi
prosedur adalah rekaman dari data berdasarkan WPS yang sudah
pengelasan yang digunakan untuk terkualifikasi atau welder tersebut
mengelas test coupon yang digunakan dikualifikasi bersamaan dengan proses
dalam kualifikasi WPS. PQR juga pengkualifikasian WPS. Berdasarkan
berisi hasil pengetesan dari spesimen QW-304, hasil las pada test coupon
yang diuji. yang dibuat oleh welder harus lulus
PQR yang lengkap harus dua macam pengujian yaitu
mendokumentasikan semua essential mechanical examination dan visual
variable dan supplementary essential examination sesuai QW-302.1 dan
(jika diperlukan) untuk setiap proses QW-302.4. Mechanical examination
pengelasan yang digunakan selama untuk kualifikasi welder menggunakan
pengelasan test coupon. Jika ada guided-bend test dengan acceptance
perubahan essential variable pada test criteria mengacu pada QW-163.
coupon, maka PQR tersebut tidak Acceptance criteria untuk visual
dapat digunakan untuk mengkualifikasi examination mengacu pada QW-194
WPS yang akan dikualifikasi. yaitu test coupon harus menunjukan
Format PQR dalam ASME IX complete joint penetration dengan
terdapat pada QW-483. Pada bagian

22
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol 02 No 3

complete fusion antara weld metal dan Acceptance criteria untuk radiography
base metal. examination mengacu pada QW-
Sebagai alternatif, mechanical 191.1.2.2.
examination dapat digantikan dengan
radiography examination (QW-142).

Gambar 3. Format WPS di ASME IX (depan)

23
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol 02 No 3

Gambar 4. Format PQR di ASME IX (depan)

24
FORUM TEKNOLOGI Vol 02 No 3

IV. KESIMPULAN parameter-parameter pengelasan


Dari pembahasan mengenai untuk memberikan arahan
kualifikasi Welding Procedure kepada welder dalam membuat
Spesification (WPS) dan kualifikasi juru lasan produksi (production weld)
las (welder) berdasarkan ASME harus dilakukan kualifikasi
Section IX dapat ditarik beberapa berdasarkan ASME Section IX.
kesimpulan yaitu: 3. Hasil pengujian terhadap WPS
1. Pekerjaan pengelasan (welding) yang dikualifikasi dituangkan ke
dalam industri migas harus dalam Procedure Qualification
dilakukan oleh juru las (welder) Record (PQR).
yang kompeten dan sudah 4. WPS yang sudah terkualifikasi
terkualifikasi berdasarkan sesuai ASME Section IX dapat
persyaratan yang terdapat dalam digunakan untuk prodution weld
ASME Section IX. dan kualifikasi welder.
2. WPS merupakan prosedur
pengelasan tertulis yang berisi

DAFTAR PUSTAKA

ASME Boiler and Pressure Vessel Code Section IX – Welding and Brazing
Qualification, 2010.
Funderburk, R. Scott, Post Weld Heat Treatment, Welding Innovation, Vol. XV, No.2,
1998
Wiryosumarto, H dan Toshie Okumura, Teknologi Pengelasan Logam, PT Pradnya
Paramita, Jakarta, 1996
Sri Widharto, Inspeksi Teknik Buku 1, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 2005

*)
Penulis adalah Pejabat Fungsional Widyaiswara Pusdiklat Migas.

25

Anda mungkin juga menyukai