Anda di halaman 1dari 16

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Penelitian Terkait

Penelitian yang dilakukan Siswantoro, et al (2014) tentang Rancang Bangun

Alat Penggoreng Tanpa Minyak Untuk Menunjang Agro Industri, yang

memanfaatkan pasir sebagai media untuk menghantar panas. Pada sistem

penggorengan ini, sistem transmisi tenaga yang digunakan semi-mekanis dengan

sumber tenaga manusia.

Penelitian yang dilakukan Rizky Mahardhika (2013) tentang Alat Penggoreng

Kue Risoles Otomatis, Mesin yang digunakan menerapkan sistem pengontrolan suhu

dan pengaturan waktu sehingga kue dapat masak dengan seragam dan sempurna.

Dibutuhkan waktu 2 jam untuk mencapai suhu yang diinginkan untuk penggorengan.

Alat Penggorengan melakukan proses penggorengan secara bergantian satu per satu.

II.2. Popcorn

Popcorn adalah makanan atau jajanan yang terbuat dari jagung yang dimakan

saat bersantai, menonton film, maupun acara keluarga. Popcorn adalah makanan yang

banyak diminati oleh anak-anak dan remaja yang banyak dijual di bioskop, area

taman bermain, pasar malam, kantin sekolah, maupun kampus atau juga tempat

banyak orang yang berkumpul. tempat seperti yang disebutkan sebelumnya yang jadi

sasaran paling pertama dalam menjual popcorn. (https://ramesia.com/cara-membuat-

popcorn-cara-membuat-popcorn/)
2

Bahan baku pembuatan popcorn adalah jagung dan mentega. Popcorn sendiri

adalah biji jagung yang dipanaskan dengan suhu tinggi. Sedangkan mentega sendiri

dipakai agar popcorn menjadi lebih gurih dan enak. Memasak popcorn tidaklah sulit

hanya dengan mencapurkan satu sdm mentega dan 2 atau 3 sendok jagung ke dalam

mesin popcorn. Dan dalam dua menit popcorn yang gurih dan lezat siap disantap.

Banyaknya jenis makanan olahan berbahan baku jagung, dikarenakan

kandungan komposisi jagung yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Popcorn

merupakan satu alternatif makanan ringan yang sehat ditengah maraknya makanan

ringan yang disinyalir banyak mengandung bahan pengawet yang berbahaya bagi

kesehatan. Jagung mempunyai nilai karbohidrat yang tinggi juga mempunyai nilai

gizi yang tinggi. Oleh karena itu popcorn dapat dimasukkan dalam kategori cemilan

diet karena merupakan produk cemilan yang bebas kolesterol dan kadar gulanya

cukup rendah.

Popcorn ini sangat tepat untuk memenuhi kebutuhan akan makanan ringan

yang sehat karena kebutuhan konsumen yang semakin sadar dengan kesehatan.

Ditambah lagi popcorn merupakan salah satu makanan ringan yang memiliki rasa

yang lezat, popcorn pun sangat digemari oleh kalangan masyarakat baik dari anak-

anak sampai orang dewasa dan sangat cocok untuk menemani saat santai bersama

keluarga dan teman-teman.

II.2.1. Resep Membuat Popcorn

Bahan dan Alat yang Dibutuhkan:

– Biji jagung
3

– Mentega

– Panci beserta tutupnya (bisa juga menggunakan wajan besar)

– Gula bubuk

Cara Memasak Popcorn:

1. Siapkan panci di atas kompor. Siapkan dan ditakar sesuai selera biji jagung

yang akan dibuat menjadi popcorn.

2. Masukkan 2 sendok makan mentega ke dalam panci, nyalakan kompor dengan

api sedang. Setelah mentega mulai meleleh, kecilkan api kompor dan

masukkan 2 genggam biji jagung ke dalam panci.

3. Kemudian tutup panci dan sekali-kali goyangkan panci sehingga membuat

semua jagung terkena mentega.

4. Lalu biarkan beberapa saat saja, dan Anda akan mendengar letupan-letupan

kecil di dalam panci.

5. Biarkan hingga suara letupan selesai, dan matikan kompor.

6. Buka tutup panci dan beri tambahan gula sesuai selera, campur merata.

Gambar II.1. Popcorn


( Sumber: https://ramesia.com/cara-membuat-popcorn-cara-membuat-popcorn/)
4

II.3. Thermocouple

Thermocouple merupakan sistim pengukuran temperatur. Elemen sensor

temperatur (measuring junction) menghasilkan beda tegangan atau electromotive

force (emf), yang kemudian emf yang dihasilkan dibandingkan dengan skala konversi

tertentu menjadi unit temperatur. (Dede Sutarya, 2008)

Gambar II.2. Sistim Pengukuran Temperatur dengan Thermocouple

(sumber : Dede Sutarya, 2008)

Elemen sensor sebuah thermocouple merupakan dua jenis logam konduktor yang

berbeda yang disebut termo-element, satu sama lain diisolasi kecuali pada bagian

junction. Kabel yang mempunyai karakteristik temperatur-emf relatif terhadap

thermocouple-nya sehingga pada saat digunakan tidak memberikan pengaruh negativ

(penyebab kesalahan) terhadap hasil pengukuran. (Dede Sutarya, 2008)

II.3.1. Jenis-Jenis Thermocouple

Thermocouple merupakan sensor temperatur yang bisa digunakan mengukur

suhu dengan nilai yang tinggi. Sehingga sensor suhu thermocouple ini banyak

digunakan untuk industri. Sensor suhu thermocouple memiliki nilai output yang kecil

dengan noise yang tinggi, sehingga memerlukan rangkaian pengkondisi sinyal agar

nilai output tersebut dapat dibaca dengan baik.


5

Dari jenisnya, banyak sekali jenis thermocouple yang dapat digunakan, ini

disesuaikan dengan kebutuhan, dan harga, diantaranya:

1. Tipe B (Campuran Platinum / Rhodium): dapat mengukur sampai suhu yang

sangat tinggi, yaitu 1000C sampai 18000C. Tapi tidak dapat mengukur suhu

dibawah 500C, Karena dibawah temperatur itu tidak sensitive. Artinya setelah

temperature 500 celcius baru terbaca.

2. Tipe E (Campuran Chrome / Constantan) : thermocouple ini digunakan untuk

temperature rendah, -2700C sampai +7900C.

3. Tipe J (Campuran Iron / Constantan) : thermocouple ini digunakan untuk

temperature rendah, -400C sampai +7500C. Tipe J ini tidak bisa digunakan

lebih dari +7600C, hal ini karena akan merusak sensor ini. Tipe ini sekarang

jarang sekali digunakan pada aplikasinya.

4. Tipe K (Campuran Crome / Alumel) : Sensor tipe ini banyak digunakan,

karena harganya murah, peka dan jangkauan temperature yang luas yaitu dari

-2000C sampai +12000C.

5. Tipe N (Campuran Nicrosil / Nisil) : Sensor ini akan sangat stabil dan tahan

terhadap panas yang tinggi, -2600C sampai +13000C. Akan tetapi tipe N ini

kurang peka.

6. Tipe R (Campuran Platinum / Rhodium) : Tipe ini kurang sensitif terhadap

masukan, tetapi bisa mencapai suhu 16000C.

7. Tipe S (Campuran Platinum / Rhodium) : Sensor ini sangat peka, harganya

juga lumayan mahal. Suhu yang diukur antara -500C sampai 17600C.

8. Tipe T. Merupakan sensor dengan suhu yang diukur antara 00C sampai 3500C.
6

II.4. Android

Android adalah sistem operasi untuk telepon selular yang berbasis Linux.

Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan

aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya,

Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak

untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset

Alliance, konsorium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan

telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan

Nvidia. ( Gani Hamdi dan Krisnawati, 2011).

Salah satu keunggulan Sistem Operasi Android yaitu mendukung Cloud

Computing (komputasi awan) dimana pengguna dapat memproses informasi yang

dibutuhkan menggunakan jaringan internet dan berkomunikasi dengan server sebagai

penyedia layanan disebabkan sistem operasi ponsel cerdas android dikembangkan

langsung oleh Google yang dirancang tidak hanya dapat berintegrasi dengan berbagai

layanan Google (Gmail, Google Maps, Gtalk, Picasa, Youtube) juga dapat

mendukung layanan dari Yahoo, Facebook,eBay, melalui aplikasi eksternal meskipun

layanan Google masih memiliki popularitas terbesar jika dibandingkan dengan

Update Service yang ditawarkan Yahoo, Apple, dan Nokia. ( Billy Hendrik, et al,

2015)

II.4.1. Arsitektur Android

Secara garis besar arsitektur Android dapat dijelaskan dan digambarkan

sebagai berikut:
7

Gambar II.3. Arsitektur Android

(Sumber : Ismail Adhari, 2012)

1. Application dan Widget

Application dan Widget ini adalah layer dimana kita berhubungan dengan

aplikasi saja. Di layer terdapat aplikasi inti termasuk klien email, program SMS,

kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lain. Semua aplikasi ditulis dengan

menggunakan bahasa pemrograman JAVA.

2. Application Framework

Application Framework adalah layer untuk melakukan pengembangan /

pembuatan aplikasi yang akan dijalankan di sistem operasi Android, karena pada
8

layer inilah aplikasi dapat dirancang dan dibuat, seperti content provider yang berupa

SMS dan panggilan telepon.

Komponen-komponen yang termasuk di dalam Application Framework

adalah sebagai berikut:

a) Views

b) Content Provider

c) Resource Manager

d) Notification Manager

e) Activity Manager

3. Libraries

Libraries adalah layer tempat fitur-fitur Android berada, biasanya para

pengembang aplikasi mengakses libraries untuk menjalankan aplikasinya.

4. Android Runtime

Layer yang membuat aplikasi Android dapat dijalankan di mana dalam

prosesnya menggunakan implementasi Linux. Dalvik Virtual Machine merupakan

mesin yang membentuk dasar kerangka aplikasi Android.

Di dalam Android Runtime dibagi menjadi dua bagian yaitu:

a. Core Libraries

Aplikasi Android dibangun dalam bahasa Java, sementara DVM bukan

merupakan virtual machine untuk Java. Sehingga diperlukan libraries yang berfungsi

untuk menterjemahkan bahasa Java/C yang ditangani oleh Core Libraries

b. Dalvik Virtual Machine


9

Virtual Machine berbasis register yang dioptimalkan untuk menjalankan

fungsi-fungsi secara efisien, dimana merupakan pengembangan yang mampu

membuat Linux kernel untuk melakukan threading dan manajemen tingkat rendah.

5. Linux Kernel

Linux Kernel adalah layer dimana inti sistem operasi dari Android itu berada.

Berisi file system yang mengatur system processing memory, resource, drivers, dan

sistem -sistem operasi Android lainnya. Linux Kernel yang digunakan Android

adalah Linux Kernel release 2.6

II.4.2. App Inventor

App Inventor adalah sebuah tool untuk membuat aplikasi android, yang

menyenangkan dari tool ini adalah karena berbasis visual block programming, kita

bisa membuat aplikasi tanpa kode satupun . App inventor juga sering disebut visual

block programming karena kita akan melihat, menggunakan. Menyusun dan

mendrag-drops blok yang merupakan simbol-simbol perintah dan fungsi even handler

tertentu dalam membuat aplikasi, dan secara sederhana kita bisa menyebutnya tanpa

menuliskan kode program atau coding less.


10

Gambar II.4. Tampilan Designer App Inventor

(Sumber : www.totoharyanto.com)

Gambar II.5. Tampilan Block Editor App Inventor

(Sumber : www.totoharyanto.com)
11

II.5. Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah

sebuah chip. Didalamnya terkandung sebuah ini prosesor, memori (sejumlah kecil

RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan Input-Output.

Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar suatu sistem komputer. Dengan

kata lain mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai

masukan dan keluaran serta kendali program. (Rizki Suharly ; 2016 ).

II.6. Arduino

Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source

yang didalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip dengan jenis AVR dari

perusahaan Atmel. Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical

computing yang bersifat open source. Pertama-tama perlu dipahami bahwa kata

“platform” disini adalah sebuah pilihan kata yang tepat. Arduino tidak hanya sekedar

sebuah alat pengembangan, tetapi kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman

dan Integrated Development Environment (IDE) yang canggih. IDE adalah sebuah

software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode

biner dan meng-upload ke dalam memory mikrokontroler. (Andik Giyartono dan

Priadhana Edi Kresnha, 2015)

II.6.1. Arduino Uno

Arduino UNO adalah board berbasis mikrokontroler pada ATmega328. Board

ini memiliki 14 digital input / output pin (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai

output PWM), 6 input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack listrik
12

tombol reset. Pin-pin ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung

mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer dengan kabel USB atau sumber

tegangan bisa didapat dari adaptor AC-DC atau baterai untuk menggunakannya.

(Zaratul Nisa Saputri, 2014)

Gambar II.6. Board Arduino UNO

Ringkasan spesifikasi dari Arduino UNO adalah sebagai berikut:

Microcontroller : ATmega328
Operating Voltage : 5V
Input Voltage : 7-12V
Input Voltage (limits) : 6-20V
Digital I/O Pins : 14 (of which 6 provide PWM output)
Analog Input Pins :6
DC Current per I/O Pin : 40 mA
DC Current for 3.3V Pin : 50 mA
Flash Memory : 32 KB (ATmega328) of which 0.5 KB used by bootloader
SRAM : 2 KB (ATmega328)
EEPROM : 1 KB (ATmega328)
Clock Speed : 16 MHz
13

II.7. Motor Servo

Servo motor standar dilengkapi dengan motor DC untuk mengendalikan

posisi sebuah robot. Rotor motor dapat diputar/diposisikan hingga 180 derajat. Untuk

servo motor continuous, dapat berputar hingga 360 derajat. Servo motor biasa

digunakan untuk mengendalikan gerak dari toys (mainan) seperti model mobil,

pesawat, perahu, dan helikopter.

Servo motor ialah DC motor kualitas tinggi yang memenuhi syarat untuk

digunakan pada aplikasi servo seperti closed control loop. Motor tersebut harus dapat

menangani perubahan yang cepat pada posisi, kecepatan dan percepatan, serta harus

mampu menangani intermittent torque.

Sedangkan servo, ialah DC motor dengan tambahan elektronika untuk kontrol

PW dan digunakan untuk tujuan hobist, pada pesawat terbang model, mobil atau

kapal. Servo mempunyai 3 kabel, yaitu Vcc, ground dan PW Input. Tidak seperti

PWM pada DC motor, Input sinyal untuk servo tidak digunakan untuk mengatur

kecepatan , tetapi digunakan untuk mengatur posisi dari putaran servo.

Sinyal PW digunakan untuk servo mempunyai frekuensi 50 Hz, sehingga

pulsa dibuat setiap 20ms. Sebagai contoh, sebuah pulsa 0.7ms akan memutarkan disk

servo ke posisi kiri(-120 derajat), dan pulsa 1.7ms akan memutarkan disk ke posisi

kanan (+120 derajat). Kekurangan servo ialah tidak menyediakan feedback.(Widodo

Budiharto ; 2006 : 8).

Jenis-jenis motor servo adalah sebagai berikut :

1. Motor Servo Standar 180°


14

Motorservo jenis ini hanya mampu bergerakdua arah (CWdan CCW)

dengandefleksi masing-masing sudutmencapai 90° sehingga total defleksisudut

dari kanan – tengah – kiria dalah 180°.

2. Motor Servo Continuous

Motor servo jenis ini mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) tanpa

batasandefleksi sudut putar (dapat berputarsecara kontinyu).(Asep Saefullah ;

2014 : 49).

Gambar II.7. Motor Servo

II.8. Perangkat Lunak dan Bahasa Pemrograman

Agar mikrokontroler dapat bekerja maka digunakan perangkat lunak dan

pemrograman sebagai pengkondisian dan perintah-perintah yang diinginkan oleh

pembuat alat. Perangkat lunak yang penulis gunakan adalah Arduino IDE. Arduino

IDE digunakan untuk menulis dan meng-upload kode dari komputer ke papan fisik

Arduino. Program yang ditulis menggunakan software Arduino IDE disebut sketch.

Sketch ditulis di teks editor dan disimpan dengan extension .ino.


15

Gambar II.8. Tampilan Software Editor Arduino IDE

Arduino IDE menggunakan bahasa pemrograman C++ dengan versi yang

telah disederhanakan, sehingga lebih mudah dalam belajar pemrograman. Arduino

menggunakan software processing yang digunakan untuk menulis program kedlam

Arduino. Processing sendiri merupakan penggabungan antara bahasa C++ dan java.

Software Arduino ini dapat diinstall diberbagai operating system seperti: LINUX,

Mac OS, Windows. Software Arduino IDE terdiri dari 3 bagian, yaitu:

1. Editor program, untuk menulis dan mengedit program dalam bahasa processing.

2. Compiler, modul yang berfungsi mengubah bahasa processing (kode program)

kedalam kode biner karena kode biner adalah satu-satunya bahasa program yang

dipahami oleh mikrokontroler.


16

3. Uploader, modul yang berfungsi memasukkan kode biner kedalam memori

mikrokontroler.

Struktur perintah kerja pada arduino secara garis besar terdiri dari 2 (dua)

bagian yaitu void setup dan void loop. Void setup berisi perintah yang akan

dieksekusi hanya satu kali sejak arduino dihidupkan sedangkan void loop berisi

perintah yang akan dieksekusi berulang-ulang selama arduino dinyalakan.

Anda mungkin juga menyukai