Anda di halaman 1dari 1

Assalamualaikum wr wbb……bismillahirahmanirrohim…robbi srohlisodri wayasirli amri wahlul ukdatamilisani yafkahul

kauli…..alhamdulillah marilah pertama kita ucapkan syukur kita kehadirat Allah SWT yg telah memberikan kepada kita berupa
kesehatan sehingga kita bersama bias melaksanakan sholat dhuhur berjamaah di mushola al maun ini….sholawat serta salam tk
lupa kita uckan kepada nabi Muhammad saw yg telah memberi kita jln yg terang benderang yakni agama islam…Jamaah sholat
dhuhur yg dirahmati ALLAH…pada siang hari ini saya akan member kultum tentang ALLAH CINTA KEINDAHAN..
Allah adalah Dzat Yang Maha Agung. Ialah Dzat Yang memiliki sifat mukholafatul lil hawaditsi, sifat yang berbeda dengan makhluk
lainnya….Ia adalah dzat yang menciptakan keadaan, bentuk, rupa, dan semua yang ada di alam semesta. Namun Allah SWT
sendiri merupakan dzat yang tidak berbentuk, tidak memiliki rupa, dan tidak sama dengan makhluk. Tidak ada sesuatu apapun
yang serupa dan menyerupai terhadap-Nya.

‫ُﺮﻴِﺼَﺒﺍﻟ ُﻊﻴِﻤَّﺴﺍﻟ َﻮﻭﻫ ٌﺀﻰَﺷ ِﻪِﻠْﺜِﻤَﻛ َﺲْﻴَﻟ‬


“Dia (Allah) tidak menyerupai sesuatupun dari makhluk-Nya, dan tidak ada sesuatupun yang menyerupai-Nya. Ia Dzat yang maha
mendengar lagi maha melihat”. (QS. as-Syura: 11)

Advertisement
Lantas bagaimana dengan hadist yang berbunyi,

‫ﺍﻟﺠﻤﺎﻝ ّﺐﻳﺤ ٌﻞﺟﻤﻴ َﻪﺍﻟﻠ ّﻥﺇ‬


"Sesungguhnya Allah itu indah, dan menyukai keindahan." (H.R. Muslim)

Dalam hadist tersebut ada kata Allah itu indah. Apakah ini berkaitan dengan bentuk dan rupa?
Hadist diatas merupakan hadist yang tidak boleh diartikan, "Allah indah yang berarti Allah memiliki bentuk
dan rupa". Tidaklah demikian. Makna Allah itu indah disini bukan berarti Allah indah dari segi bentuk dan
rupa, melainkan Allah itu indah dari segi sifat. Dengan kata lain Allah merupakan dzat yang memiliki sifat
baik dan indah. Karena jika dimaknai Allah itu indah dari segi bentuk dan rupa, hal tersebut merupakan
sebuah kekeliruan. Karena Allah SWT tidak memiliki bentuk dan tidak memilik rupa. Allah SWT tidak
sama dengan makhluknya yang memiliki bentuk dan rupa.

Kemudian mengenai "Allah mencintai keindahan", bagaimana cara kita memaknainya?


Adapun Allah mencintai keindahan tidaklah dimaknai sebagai Allah mencintai keindahan secara fisik.
Melainkan Allah mencintai kebaikan yang diartikan sebagai keindahan. Karena Allah SWT sama sekali
tidak menghisab manusia diukur dari keindahan fisik yang telah Allah sendiri ciptakan, melainkan dari niat
dan amal baik yang telah diperbuat seseorang.

Dalam hadist disebutkan:

tiga hal, barangsiapa memilikinya maka ia akan merasakan manisnya iman. (Yakni) menjadikan Allah
dan Rasul-Nya lebih dicintai daripada selainnya, mencintai seseorang semata-mata karena Allah, dan
benci kembali kepada kekufuran sebagaimana bencinya ia jika dilempar kedalam api neraka." - H.R.
Bukhori

Ini memiliki arti bahwasanya iman bisa menjadi kokoh dan kuat apabila cinta seseorang terhadap Allah
SWT dan Rasulnya lebih banyak dari cinta terhadap sesuatu yang lain. Serta sesorang sudah sangat
membenci terhadap kekufuran. Karena seseorang belum menjadi mukmin yang sempurna apabila belum
menjadikan Allah dan Rasulnya paling dicintai dari hal lainnya, baik itu harta, keluarga, jabatan, dan
sebagainya.
Terimakasih….Sekian kultum dari saya… kurang lebihnya saya mohon maaf…wasalamualaikum wr wb

Anda mungkin juga menyukai