Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH AGAMA

SIFAT DAN KARAKTER ORANG MUKMIN

DOSEN PEMBIMBING :
MARDIYAH HAYATI M.Ag.

NAMA KELOMPOK 12:


1. ASRIYA HAMIDANA (G0A021105)
2. RISKA CESARNIA OKTAVIANTI (G0A021106)
3. MAHDIYAH SETYANINGRUM (G0A021107)
4. REDA ANGGRAENI (G0A021108)
5. SABRINA DEVKA NATHANIA (G0A021109)
6. DEWI FATMAWATI (G0A021001)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami
berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 5 Desember  2021


Kelompok 12
BAB II
PENJELASAN KARAKTER ISLAM

A. Istilah Karakter, Moralitas, Tata Krama dan Kecurigaan


Istilah karakter karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah bawaan,
hati, jiwa, kepribadian, kebijaksanaan, perilaku, kepribadian, alam, kebiasaan,
temperamen, karakter. Dalam Islam kata semakna dengan karakter yang
mencakup Akhlak adalah diskresioner, karakter, kebiasaan. Sopan santun,
sopan santun, kehalusan, kebaikan, kebijaksanaan dan perilaku. Kecurigaan
ada dalam arti Bahasa Indonesia tentang single, kepribadian mewakili identitas
yang lengkap. Setiap definisi menunjukkan bahwa antara Karakter dan
Karakter, sopan santun dan kecurigaan memiliki arti umum yaitu untuk
membahas kepribadian dan kebaikan. Dengan demikian, dari banyak kata
tentang definisi karakter dalam Islam, kita dapat belajar bahwa Islam sejati
adalah agama yang memiliki peran dan pengaruh besar dalam membentuk
kepribadian mulia manusia.
B. Arti Karakter Islam Dalam Hadits
Moralitas adalah bentuk karakter yang kuat dalam jiwa dari mana
irodiyyah dan ikhtiyariynyah (kehendak dan pilihan) muncul. Sementara itu
Jahiz mengatakan bahwa moralitas adalah keadaan jiwa seseorang yang selalu
mewarnai setiap tindakan dan tindakannya, tanpa pertimbangan atau keinginan
yang panjang. Dalam beberapa kasus, moralitas ini sangat permeabel sehingga
menjadi bagian dari watak dan karakter seseorang. Tetapi dalam kasus lain,
moralitas ini mendorong kesatuan proses pelatihan seseorang dan kemauan
keras. Beberapa sarjana berpendapat bahwa moralitas dalam perspektif Islam
adalah seperangkat prinsip dan prinsip yang diajarkan oleh wahyu ilahi untuk
mengatur sifat manusia. Ini untuk mengatur kehidupan seseorang dan untuk
mengatur interaksinya dengan orang lain. Tujuan akhir dari semua itu adalah
untuk mewujudkan tujuan sentting manusia di muka bumi. Ketika didukung
dengan kata Islami (nilai Islam) maka makna moralitas adalah bentuk karakter
yang kuat dalam jiwa dari mana tindakan irodiyyah dan ikhtiyariyyah
(kehendak dan pilihan) merupakan bagian dari karakter dan karakter seseorang
berdasarkan nilai-nilai Islam dalam bentuk wahyu ilahi. Arti kata "dalam
hadits" dapat berarti yaitu hadits yang memiliki beberapa sinonim yaitu
sunnah, khobar dan atsar yang berarti apa yang didukung kepada Nabi
MuhammadShalallahu 'Alaihi Wasalamselain Al-Qur'an. Namun makna yang
termasuk adalah sumber berita yang datang dari Nabi Muhammad SAW baik
kata-kata maupun perbuatan dan atau persetujuan.
C. Ketertiban dan Urgensi karakter dalam perspektif Islam
1. Urutan karakter dalam perspektif Islam
Kode moralitas dalam perspektif Islam ditandai dengan dua hal:
a. Karakter Robbani Ini adalah dasar yang paling kuat bagi setiap
detik kehidupan manusia untuk didasarkan pada keinginannya
untuk melayani Tuhan melalui interaksinya dengan rakyatnya.
Oleh karena itu, wahyu dilepaskan sejalan dengan bentuk tatanan
moral ini.
b. Karakter manusiawi Jika dilihat dari sisi moral yang merupakan
aturan hokum dari dasar-dasar akal sehat lainnya. Manusia
memiliki peran dalam menentukan kewajiban tertentu yang secara
khusus dikenakan padanya. Selain itu, ia memainkan peran dalam
menghidupkan kembali perilaku orang lain. Atas dasar inilah
moral dipandang sebagai jiwa agama Islam.
2. Urgenasi karakter (moral) dalam perspektif Islam.
 Ini adalah salah satu tujuan pamflet Islam.
 Ini adalah standar kebaikan seorang Mu'min.
 Menjadi elemen penentu kesempurnaan iman seseorang.
 Ini adalah salah satu praktik yang menimbang timbangan
pada hari terakhir.
 Moralitas dapat mengalahkan tindakan ibadah lainnya.
 Faktor terbesar dalam masuknya seseorang ke
dalamlonjakan.
 Orang baik dari akhlaknya paling dicintai oleh Rosulullah
SAW dan yang paling dekat dengannya.
D. Lingkup Karakter Islam
Menurut Muhammad' Ali Hasyimi, ruang lingkup kepribadian
seorang Muslim meliputi sebagai berikut:
I. Muslim dengan Tuhannya
II. Muslim dengan dirinya sendiri
III. Muslim dengan kedua orang tua
IV. Muslim bersama istrinya
V. Muslim bersama anak-anaknya
VI. Muslim dengan keluarga dekat dan keluarga yang jauh
VII. Muslim dengan tetangganya
VIII. Muslim dengan temannya
IX. Muslim dengan Komunitasnya
E. Menurut Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri, tata krama meliputi:
 Terhadap Allah SWT
 Melawan Al-Qur'an al-Karim
 Melawan Rosulullah SAW
 Terhadap diri sendiri
 Terhadap sesama makhluk, termasuk:
 Orang tua
 Anak-anak
 Saudara
 Suami dan istri
 Kerabat
 Tetangga
 Wijen Muslim
 Kafir
 Binatang
F. Beberapa Karakter Islam Dalam al-Hadits
 Cinta untuk Alloh SWT
Rosululloh SAW berkata, "Tiga hal yang jika ada dalam diri
seseorang maka bersamanya dia akan merasakan manisnya iman:
Siapa pun Alloh dan Rosul-nya lebih dicintai daripada keduanya,
mencintai seseorang yang tidak dia cintai kecuali karena Alloh, dan
benci untuk kembali tidak percaya setelah Alloh menyelamatkannya
darinya, karena dia benci dilemparkan ke dalam api neraka."
(Muttafaq 'alaih).
 Cinta untuk Rosululloh SAW
Rosululloh SAW berkata, "Tidak sempurna iman seseorang di
antara anda sehingga saya lebih dicintai daripada orang tua saya dan
anak-anak dan manusia lainnya." (Muttafaq 'alaih).
 Adil
"Dari Abdulloh bin Amr Rodhiallohu 'Anhu, katanya, Rosululloh
Sholallohu 'Alaihi Wasalam berkata, "memang orang-orang yang adil
di sisialloh memiliki mimbar yang terbuat dari cahaya di sebelah
kanan Azza Wa Jalla yang paling ramah kedua tangannya benar.
Mereka yang hanya tentang diri mereka sendiri, keluarga mereka, dan
tanggungan mereka. " (HR. Muslim)
 Bekerja keras
Rosululloh SAW berkata,"Jika Anda ingin mengambil tali dan
kemudian menggunakannya untuk memukul kayu bakar, pegang di
punggungnya dan kemudian menjualnya sehingga Alloh dapat
menyelamatkan kehormatannya lebih baik daripada dia meminta
orang lain, yang kadang-kadang dia diberikan atau tidak.
 Melayani orang tua
"Dari Abu Hurairoh Rodhiallohu 'Anhu, katanya, Nabi SAW
berkata, "Sangat hilang, sangat hilang, maka akan hilang. Bertanya
kepadanya, siapa Rosululloh? Dia menjawab, yaitu, orang yang telah
bertanya kepada orang tuanya ketika dia sudah tua, baik salah satu atau
keduanya, tetapi tidak menyebabkan surga."(HR. Muslim)
 Wajah ceria dan bercahaya
Rosululloh SAW berkata, "Jangan meremehkan kebajikan bahkan
jika itu hanya wajah ceria ketika bertemu saudaraMu" (HR.
Muslim) Rosululloh SAW berkata,"senyum anda di depan saudara
anda adalah amal untuk anda. (HR. at-Tirmidzi).
 Dapat dipercaya (al-amanah)
Rosululloh Sholallohu "Alaihi Wasalam berkata, "Tanda orang
munafik adalah tiga; ketika berbicara dia adalah pembohong, ketika
dia berjanji untuk tidak percaya, dan ketika diberi mandat (percaya)
dia berbahaya. " (HR. Bukhori).
 Jujur
"Dari Abdulloh bin Mas'ud Rodhiallohu 'Anhu, dari Nabi
Muhammad, memang jujur itu membawa kebaikan dan kebaikan
itu mengarah ke surga. Sungguh, seorang pria jujur sehingga ditulis
sebagai orang yang jujur. Memang, itu mengarah pada kejahatan,
dan kejahatan mengarah ke Api, dan memang seorang pria bisa
berbohong sehingga ditulis dengan Alloh sebagai pembohong. "
(HR. Muttafaaq 'alaih).
 Cinta
"Dari Jarir bin Abdulloh, nabi Muhammad," katanya. Barang
siapa yang tidak mengasihi, maka ia tidak mengasihi Aku." (HR.
Muttafaqun 'Alaih)
 Malu
Rosululloh SAW berkata: "Rasa malu adalah bagian dari iman,
dan iman ada di surga. Sedangkan tindakan kotor atau pidato
adalah bagian dari temperamen yang keras, dan temperamen keras
tempatnya di neraka. (HR. at-Tirmidzi, Ahmad, Ibn Hibban, dan al-
Hakim) Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wasalam mengatakan:
"Setiap hal yang berpengaruh akan tercela. Dan setiap hal yang
disertai dengan rasa malu akan dihiasi." (HR.at-Tirmidzi dan Ibnu
Majah)
 Menepati janji (al-wafaa')
Rosululloh SAW berkata, "Karakteristik orang munafik adalah tiga,
yaitu, kia berbicara kebohongan; Jika ia berjanji untuk tidak
menduduki; dan jika diyakini treaaching." (HR. Bukhori dan Muslim).
 Memaafkan
"Dari Abu Hurairoh Rodhiallohu 'Anhu, dari Rosululloh sholallohu
'alaihi wasalam berkata,"sedekah tidak akan mengurangi kekayaan.
Alloh tidak akan menambah seorang hamba karena dia menyesal
kecuali kemuliaan, juga tidak ada yang rendah hati kecuali Alloh akan
meninggikan dia. (HR. Muslim)
 Berani
Rosululloh SAW berkata: "Siapa punyang meninggal karena dia
membela harta karunnya, maka dia menjadi martir. Siapa pun yang
mati membela jiwanya, maka ia menjadi martir. Siapa pun yang mati
membela agamanya, maka ia menjadi martir. Siapa pun yang mati
membela keluarganya, maka ia menjadi martir. "(Al-Jaami ash-
Shaghiir.II/378)
 Rendah Hati
Dari Iyadh bin Himar Rodhiallohu 'Anhu katanya, Rosululloh
sholallohu 'alaihi wasalam bersabda: "Alloh dicurahkan kepadaku agar
kamu bisa rendah hati, sehingga tidak ada yang bisa membanggakan
yang lain, juga tidak menuntut yang lain." (HR. Muslim)
 Tanggung Jawab
Dari Ibn 'Umar dari Shalallohu 'Alaihi wa Salam berkata, "Masing-
masing dari kalian adalah seorang pemimpin, dan masing-masingdari
kalian akan bertanggung jawab atas apa yang Anda pimpin" (HR
Muslim).

 Mohon bantuan
"Dari Abu Abdurrahman Zaid Ibnu Kholid Al-Juhani Rodhiallohu
'Anhu, katanya, Rosululloh SAW berkata, "Siapa pun yang
mempersiapkan kebutuhan orang yang akan bertarung di jalan Alloh
berarti dia telah berjuang. Dan siapa pun yang menginfeksi keluarga
kesejahteraan berarti dia telah bergabung dalam perang." (HR.
Bukhori-Muslim).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Antara Karakter dengan moral, sopan santun dan kecurigaan
memiliki arti yang sama yaitu untuk membahas kepribadian dan
kebijaksanaan. Dengan demikian, dari banyak kata tentang definisi
karakter dalam Islam, kita dapat belajar bahwa Islam sejati adalah
agama yang memiliki peran dan pengaruh besar dalam membentuk
kepribadian mulia manusia. Karakter Islami dalam al-hadits adalah
bentuk karakter yang kuat dalam jiwa dari mana tindakan irodiyyah
dan ikhtiyariyyah (kehendak dan pilihan) yang merupakan bagian dari
karakter dan karakter seseorang berdasarkan nilai-nilai Islam dalam
bentuk wahyu ilahi dalam hal ini berita yang berasal dari Nabi
Muhammad baik kata-kata atau perbuatan dan atau persetujuan. Kode
etik dalam perspektif Islam memiliki dua karakteristik yaitu karakter
dan karakter yang manusiawi. Jika ditinjau karakter Fari dalam
perspektif Islam, Islam adalah agama yang memiliki keprihatinan
serius tentang pendidikan karakter. Ruang lingkup karakter dalam
Islam bersifat universal (komprehensif). Hal ini tentu berbeda dengan
karakter umum yang hanya mencakup sesama manusia. Beberapa
karakter Islam dalam al-Hadits adalah Romanta ke Alloh Ta'ala: Cinta
untuk Rosululloh SAW, Adil, Bekerja keras, Didedikasikan untuk
orang tua, Wajah ceria dan bercahaya, Dapat dipercaya (al-amanah),
Jujur, Cinta, Malu Menepati Janji (al-wafaa'), Memaafkan, Berani,
Rendah hati, Tanggung jawab, Tolong bantu.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

al-Jazairi, Abu Bakar Jabir. 2011. Minhajul Muslim Konsep Ideal


Kehidupan Dalam Islam. Jakarta: Darul Haq.
al-Mishri, Mahmud. 2011. Ensiklopedia Akhlak Muhammad
Shalallahu Alaihi Wasalam. Jakarta: Pen Pundi Aksara.
Haqi, Ahmad Mu'adz. 2000. al-Arbaûna Hadîtsan Fî al-Akhlak.
Riyadh:Daar Thowîqo Li an-Nasyri wa at-Tawzî'.
Hasyimi, Muhammad 'Ali. 2011.Membentuk Kepribadian Muslim
yang Ideal: Menurut Al-Qur'an dan as-Sunnah. Jakarta: al-I'tishom.
Husaini, Adian. 2012. Pendidikan Islam Membentuk Manusia
Yang Bersifat & beradab. Jakarta: Cakrawala Publishing.
Khon, Abdul Majid. 2012.Ulumul Hadits. Jakarta: Amzah.
Munawwir, A.W. 1997. Kamus Arab-Indonesia yang Lengkap.
Surabaya: Perpustakaan Progressif.
Purwadarminta, W.J.S. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia,
Jakarta: Balai Pustaka. Zubaidi.2011 Desain Pendidikan Karakter.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

1.
Zubaidi, Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group. 2011. Hal.8
2.
W.J.S. Purwadarminta. Kamus Bahasa Inggris Umum, Jakarta:
Balai Pustaka. 2001. Hal. 18
3.
W.J.S. Purwadarminta. Kamus Bahasa Inggris Umum, Jakarta:
Balai Pustaka. 2001. Hal. 6
4.
A.W. Munawwir, Kamus Bahasa Arab-Indonesia yang
Lengkap. Surabaya: Perpustakaan Progressif . 1997. Hal.700
5.
Abu Bakar Jabir al-Jazairi, Minhajul Muslim Konsep Ideal
Kehidupan Dalam Islam Jakarta: Darul Haq. 2011. Hal.347
6.
Mahmud al-Mishri, Ensiklopedia Akhlak Muhammad
Shalallahu Alaihi Wasalam. Jakarta: Pen Pundi Aksara. 2011.
Hal.6
7.
Mahmud al-Mishri, Ensiklopedia Akhlak Muhammad
Shalallahu Alaihi Wasalam. Jakarta: Pen Pundi Aksara. 2011.
Hal.6
8.
Abdul Majid Khon, Ulumul Hadits. Jakarta: Amzah. 2012.
Hal.3
9.
Mahmud al-Mishri, Ensiklopedia Akhlak Muhammad
Shalallahu Alaihi Wasalam. Jakarta: Pen Pundi Aksara. 2011.
Hal.6-7
10.
Ahmad Mu'adz Haqi, al-Arbaûna Hadîtsan Fî al-Akhlak.
Riyadh:Daar Thowîqo Li an-Nasyri wa at-Tawzî' .2000. Hal.
10-11
11.
Muhammad 'Ali Hasyimi. Membentuk Pribadi Muslim yang
Ideal: Menurut Al-Qur'an dan as-Sunnah. Jakarta: al-I'tishom.
2011. Hal.3
12.
Abu Bakar Jabir al-Jazairi, Minhajul Muslim Konsep Ideal
Kehidupan Dalam Islam Jakarta: Darul Haq. 2011. Hal. XV

Anda mungkin juga menyukai